AMALA Istri Kontrak Sang CEO

By eista_

230K 9.6K 365

AMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamat... More

1. Pertemuan Tak Terduga
2. Terbakar Gairah
3. Tawaran Pernikahan
4. Tak Ada Pilihan Lain
6. Perasaan Apa Ini
7. Kemarahan Marvis
8. Aku Menginginkanmu
9. Satu Kamar Dengannya
10. Merasakan Sedikit Ketulusan
AMALA 11
AMALA 12
13. Maafkan Aku
14. Sulit Mengatakannya
15. Mantan Suamiku
16. Aku Mencintaimu
AMALA 17
AMALA 18
AMALA 19
AMALA 20
PENGUMUMAN
AMALA 21
Amala 22
AMALA 23
24. Hukuman Untukmu
PROMOSI
25. Jurang Kematian
26. I Promise Sweetie
27. Only You Amala
28. Hidup & Mati
29. Belum Berakhir
30. Pilihan Terberat
31. Akhir Yang Bahagia

5. Rapat Pemegang Saham

11.6K 438 3
By eista_

Maaf untuk keterlambatan update , dikarenakan , wattpadku sedang error , akhirnya aku harus salin dan publish satu persatu lagi , dan cukup ribet ini tuh .

Errornya banyak bagian yang dobel dobel , padahal di bagian edit enggak dobel kayak gini , author jadi bingung mau nulisnya gimna ?

Terlepas dari itu jangan lupa vote dan comment ulang yaa hihi . .

Marvis belum bisa bernafas lega walaupun dia sudah mendapatkan calon istri untuk dinikahinya nanti. Seperti biasa pria itu kembali dengan kesibukannya di kantor, memimpin beberapa meeting dan menandatangani berkas-berkas penting. Karena bosa dia menatap keluar jendela kantor, perusahaannya sangat besar mempunyai empat puluh sembilan lantai. Bayangkan saja dia berdiri di lantai paling atas sembari menatap kota Jakarta dari ruangannya.

Tok..tok..tok.

"Masuklah." Kata pria itu.

"Tuan muda, ada berita penting mengenai tuan Janied." Ucap asistennya Varen."Kemungkinan besar dia akan mempercepat kepulangannya dari Paris."

Marvis terkejut mendengar itu, tapi dia berusaha terlihat santai.

"Kapan?." Tanya Marvis penasaran.

"Mungkin empat sampai tiga hari lagi tuan, saya belum tau pasti."

Marvis memasukkan tangannya kesaku celananya."Kalau begitu cepat cari dia, bawa keApartemenku ,aku akan menikahinya."

Varen menelan ludahnya susah payah."Baik tuan saya akan mencarinya."

Marvis menatap kearah Varen yang masih berdiri didepannya. "Ada lagi yang ingin kau katakan?."

"Ekspor kali ini berjalan dengan lancar tuan sesuai dengan target pasaran kita, bahkan buyer meningkatkan pesanannya pada pabrik kita."

"Kerja bagus, lalu apa masalahnya ?." tanya Marvis.

"Desain produk kita sepertinya ada yang mencuri tuan. "

Lelaki itu kemudian berjalan kearah Varen dan mencengkram kerah kemeja asistennya kuat-kuat hingga membuatnya susah bernafas. "Apa maksudmu?."

Varen memberikan kertas yang dia sobek dari salah satu majalah harian yang dia baca. "Ini Tuan muda."

Dengan seksama Marvis melihat sobekan kertas itu. "Ini design kita, tapi dimana logonya." Setiap design yang dikeluarkan pabriknya selalu terdapat logo.

"Ini logonya tuan, mereka mengganti logo kita dengan merek lain." Tunjuk Varen.

Rahang Marvis menegang karena ingin marah. "Br*ngsek, selidiki siapa orang yang berani mencuri design kita !."

"Baik tuan, akan saya laksanakan." Varen bergegas pergi dari ruangan Marvis.

Semua design yang dikeluarkan oleh Seanlytex adalah satu satunya design yang tidak dimiliki perusahaan lain, bisa disebut Limited edition. Karena Seanlytex selalu mengedepankan kerumitan design dan bahan yang mahal serta kualitas yang terbaik, itu sebabnya buyer selalu puas saat order di Seanlytex.

"Satu masalah belum selesai, bertambah masalah selanjutnya." Desis pria itu.

****

"Apa yang sedang anda lakukan dirumah saya?." Suara dingin Amala terdengar begitu nyaring. Wanita itu baru saja pulang dari rumah sakit.

"M-mari ikut saya nona ?." Suara pria itu terbata-bata.

Amala tak pernah memberitahukan alamat rumahnya pada Marvis namun dengan gampang asisten pria itu dapat menemukan rumahnya.

"Tuan Marvis menyuruh saya untuk menjemput nona." Kata Varen kembali. "Ini soal pernikahan anda. Saya akan menjelaskannya di mobil."

Amala menurut, dia berjalan mengikuti Varen hingga mereka tiba diparkiran mobil. "Silakan masuk nona."

"Terimakasih."

Mobil yang dia tumpangi dikendarai langsung oleh Varen. Wanita itu duduk terdiam dibangku penumpang.

"Apa terjadi masalah dengan Marvis."

"Ya nona, ini soal pernikahan anda dan tuan."

"Pernikahanku. ."

"Tuan akan menikahi anda secepatnya."

"Secepatnya. ."

"Iya nona."

"Kapan?." Tanya Amala yang masih tak percaya.

"Mungkin hari ini."

"Apa ?." Wanita itu terkejut setengah mati. Dia memang tau dia akan menikah,tapi tidak untuk secepat ini.

Apa yang membuat pria itu ingin menikahinya secepat ini ?.

"Varen hentikan mobilnya." Perintah Amala.

Varen menepi untuk menghentikan mobil yang dia kemudikan. "Ada apa nona."

"Aku belum siap untuk menikah hari ini."

"Tapi nona semuanya sudah disiapkan oleh tuan, nona tinggal mengikuti perintah tuan saja." Kata Varen.

Jika aku gagal membawanya pasti tuan Marvis akan murka kepadaku dan memecatku langsung. Batin Varen.

"Bukan itu maksudku . . ."

"Lebih baik nona, bicara langsung dengan tuan. Saya hanya melaksanakan perintah tuan untuk membawa nona ke Apartemen."

"Apartemen ?."

"Iya nona, tuan menyuruh anda untuk menunggu diapartemennya."

Memang seharusnya dia bicara dengan Marvis langsung. Tiga puluh menit kemudian Amala sampai diApartemen Marvis, baru beberapa hari yang lalu dia ditempat itu dan sekarang dia kembali lagi ke sana.

"Silakan menunggu disini." Kata Varen yang membukakan pintu kamar Marvis." Tuan harus menyelesaikan pekerjaannya dulu dikantor."

"Baiklah aku mengerti."

Varen lalu keluar meninggalkan wanita itu sendirian.

Jadi ini kamar pria itu. Kakinya berjalan menjelajahi setiap sudut ruangan itu. Diatas meja nakas yang terbuat dari kayu, dia melihat foto Marvis dengan seorang wanita yang sangat cantik. Bahkan mungkin lebih cantik darinya. Dia memegang vas foto itu, dibelakangnya terdapat tulisan "Kamu Yang Kucintai."

Amala bisa menjabarkan jika wanita yang ada difoto tersebut mungkin perempuan yang dicintai Marvis.

Lalu untuk apa pria itu menikahinya jika dia memiliki seorang yang dicintainya ?.

***

"Tuan, sebentar lagi rapat pemegang saham akan segera dimulai."

"Iya aku tau, apa semua yang aku perintahkan sudah kau siapkan." Tanya Marvis pada Varen.

"Tentu saja tuan Marvis, sesuai keinginan anda."

Semua orang telah memasuki ruang rapat yang ada di perusahaannya. Marvis masuk kedalam ruang rapat dengan gagahnya di ikuti oleh asistennya Varen dibelakangnya.

Kakak tirinya datang lebih dulu darinya, Janied memandang Marvis sinis dari arah tempat duduknya.

"Apa kabar adik, lama tak berjumpa." Tangan Janied mengepal, dan matanya memicing seolah olah ingin membunuh Marvis. Pria itu berdiri memberi sapaan pada adiknya.

"Sayang sekali, tapi kali ini saham terbesar akan jatuh di tanganku." Bisiknya berdiri menyentuh pundak Marvis.

Tak ada sedikitpun raut ketegangan di wajah Marvis, dia masih saja memasang wajah datarnya di hadapan Janied. Sikaonya yang seperti itu justru membuat kakak tirinya semakin geram padanya.

Belagak sok sombong sekali dia, setelah aku memegang saham terbesar akan ku usir kau dan wanita sialan itu. Harta yang seharusnya kalian miliki harusnya menjadi milikku dan ibuku. batin Janied.

Lalu Marvis mempersilahkan pengacara dari keluarga SEAN untuk membacakan hasil pemegang saham terbesar.

"Ehhemm, saya Afthur pengacara pribadi keluarga SEAN mempersilahkan untuk para pemegang saham memberikan suaranya."

"Saya memberikan saham saya pada Marvis."

"Saya juga."

"Saya memberikan saham saya kepada tuan Janied."

"Saya pada tuan Marvis."

"Saya pada tuan Marvis juga."

"Saya juga."

Janied tercengang mendengar para pemegang saham memberikan suaranya pada Marvis, hanya ada satu suara yang memihaknya. Jelas-jelas anak buahnya sudah menyuap semua pimpinan tersebut supaya memberikan sahamnya pada Janied.

"Ok hasil rapat kali ini pemegang saham terbesar masih berada ditangan Tuan Mar . ." Ucap Afthur terhenti.

Brakkk . .Janied menggebrak meja dengan kedua tangannya, tak terima dengan semua ini.

"Tunggu bagaimana bisa, Marvis tidak bisa menerima semua saham tersebut, dia belum menikah." Jelas Janied membuat semua mata terbelalak.

Marvis masih mencoba untuk tenang, walaupun sebenarnya kakak tirinya telah menguras habis kesabarannya.

"Bawa dia masuk." Ucapnya pada Varen.



Penasaran nggak nih part selanjutnya, follow: eista_ dan comen dulu yaa.

Continue Reading

You'll Also Like

637K 27K 16
Gadis kecil berusia lima belas tahun itu sudah menjelma menjadi seorang wanita yang luar biasa cantik, berbakat dan memiliki dunia dalam genggamannya...
36.7K 6.8K 24
Ratasya hanya bisa pasrah dengan pernikahannya, apa lagi dirinya tidak bisa membuktikan pada keluarganya kalau dia bisa membawa sesosok lelaki idaman...
80.3K 2.3K 6
[ CHAPTER LENGKAP ADA DI PDF ! PAGE = 555+/- ] Semua karakter milik om Masashi Kishimoto Author hanya sekedar meminjam saja. Pair : Sasusaku. Warning...
551K 18K 57
Duda series#2 Jatuh cinta dengan mantan kakak ipar sendiri? Itulah yang dirasakan oleh Haira, bahkan dirinya mulai terjebak dengan duda tampan itu...