Ana Uhibbuka Fillah(Imam Pili...

Por Lavenotlove_

2M 177K 8.9K

_Semoga suka,selamat membaca guys_ 🙆💙🙆 Follow Akun Author Gais Biar Berkah🤗 Keisya putri al-farabi, anak... Mais

|1.🩺
|2.🩺
|3.🩺
|4.🩺
|5.🩺
|6.🩺
|7.🩺
|8.🩺
|9.🩺
|10.🩺
|11.🩺
|12.🩺
|13.🩺
|14.🩺
|15.🩺
|16.🩺
|17.🩺
|18.🩺
|19.🩺
|20.🩺
|21.🩺
|22.🩺
|23.🩺
|25.🩺
|26.🩺
|27.🩺
|28.🩺
|29.🩺
|30.🩺
|31.🩺
|32.🩺
|33.🩺
|34.🩺
|35.🩺
|36.🩺
|37.🩺
|38.🩺
|39.🩺
|.40🩺
|41.🩺
|42.🩺
|43.🩺
|44.🩺
|45.🩺
|46.🩺
|47.🩺
|48.🩺
|49.🩺
|50.🩺
|51.🩺
||Flashback 1||
|52.🩺
|53.🩺
|54.🩺
♡Alif&Keisya(END)♡
UPDATE GAIS!
||Flashbcak 2||
||Flashback 3||

|24.🩺

30.4K 2.9K 38
Por Lavenotlove_

"Pada akhirnya,kita sama-sama menunggu . Entah itu untuk hal yang sama atau pun dengan hal yang berbeda namun tetap saja, kita sama-sama terluka."

-Alif&Keisya-


Author balik bawa Keisya ama Alif

Happy reading gaess
Typo bertebaran
Vote+coment
💙🤗💙
♡♡♡♡

Pagi ketika sang mentari baru saja mencumbu langit dengan damai, namun itu tidak berpengaruh sama sekali dengan suara sirine ambulance sudah menggema di seantaro rumah sakit.

Bunyi roda dari bankar yang menyapa keramik menyusuri lorong-lorong tak bertuan.

Namun di lain sisi Alif dan Keisya masih nyenyak dalam tidur mereka. Hingga tak berapa lama kemudian Alif membuka matanya perlahan pria itu merenggangkan kedua tangannya namun gerakannnya tidak nyaman saat merasakan ada sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

Pria itu melirik kesamping. Dan menemukan sosok Keisya si pelaku yang memeluknya. Gadis itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alif.

Ah, dia tidak lupa gadis itu...

Pria itu tersenyum tipis. Pokoknya dia berterima kasih kepada orang yang sudah membuat  Keisya ketakutan tadi malam sehingga istrinya bisa tidur dengannya.
Dan jangan tanyakan dimana mereka sekarang.

Dirumah sakit!

Diruangan Alif!

Untung saja Alif sudah mengunci ruangannya. Kalau tidak bisa gawat tiba-tiba ada yang masuk dan melihat kondisi mereka.

Sebagai info dirumah sakit ini hanya Renata dan Mitha yang tahu hubungan mereka.

Sebenarnya Alif tidak memusingkan hal itu jika orang tau hubungan mereka ia malah bersnyukur, tapi ia hanya memikirkan Keisya. Gadis itu pasti akan marah-marah.

Berhenti memikirkan Keisya pria itu melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

Dia kesiangan. Tadi usai sholat subuhnya ia memang memutuskan melanjutkan tidur tapi tidak menyangka akan keblablasan sejauh ini.

Alif melirik Keisya yang masih nyaman dengan tidurnya. Mau tidak mau Alif melepaskan perlahan tangan Keisya yang melingkar di tubuhnya dengan hati-hati agar gadis itu tidak bangun.

Berhasil pria itu bangun dari tidurnya. Berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara Keisya sudah mulai tidak nyaman dengan tidurnya. Gadis itu membuka kelopak matanya. Saat terbuka sempurna gadis itu meneliti setiap inci dari ruangan ini.

Gadis itu menyeringit heran...

Ini ... astaga ruangan zombi
Semalam gue ... TIDAKKK!!!

-flashback on-

"Nggak jadi pulang lo?"

"Nggak!" sahut Keisya datar, "Mobil gue pake acara mogok dia!" lanjut Keisya dengan raut wajah kesalnya.
Setelah kedatangan pasien darurat tadi penangan dialihkan kepada ahlinya jadi Keisya bisa pulang.

Namun mesin mobilnya tidak menyala saat dihidupkan.
Mau tidak mau ia harus kembali ke rumah sakit dan tampaknya ia akan menginap.

"Mau nonton nggak? Gue ada film horor bagus,mau nggak?" tawar Renata.

Kebetulan ia juga tidak pulang ke apartemennya. Sebenarnya ia mau pulang juga sih tapi ia baru ingat kakau ia tidak membawa mobil dari pada memesan taxi online malam-malam makannya ia mengurungkan niatnya. Dan kebetulan ketemu Keisya di ruangan coas.

"Nggak," sahut Keisya cepat lalu menenggelamkan wajahnya diatas bantal.

"Dih,takut lo ya? Ngaku deh!" ucap Renata bermaksud memanasi gadis itu dan berhasil sehingga Keisya mengangkat kepalanya, "Nggak!" jawab Keisya tidak terima gadis itu langsung bangun.

"Mana?! Gue nggak takut!" tantang Keisya.

"Bener ni?"

"Iya!!"

Akhirnya mereka menonton film di laptop Renata. Filmnya tidak terlalu seram tapi soal mengagetkan film ini juara.

Mereka menonton selama satu jam. Keisya mengedikan bahunya. Tidak merasa takut,tapi ia malah curiga dengan Renata.

Jangan bilang, ni kambing yang takut!

"Cemen film lo!" ucap Keisya sambil melempar kertas kearah Renata kemudian gadis itu kembali tidur.

"Serah lo deh!" Renata jadi kesal sendiri. Niatnya menakuti Keisya namun Keisya tidak takut.

Akhirnya keduanya memilih tidur. Baru beberapa menit tertidur Keisya dengan terpaksa membuka matanya karena mendengar deringan ponsel yabg sangat nyaring.

Keisya menoleh kearah Ponsel Renata yang berbunyi namun si empu sudah tidur. Pertama Keisya mencoba acuh tapi lama-lama itu juga menganggunya.

Berisik! Sama kayak yang punya!

"Re, Hp lo minta tolong!" Keisya bangun dari tidurnya menghampiri Renata lalu menguncang tubuh Renata Kencang.
Karena tidak mendapat respon Keisya menendang Renata.

"Gue racunin juga lo!" Renata bangun dengan  menyumpah serapah kepada Keisya yang tidak hanya menguncang tubuhnya namun juga menendang pantatnya.

Ia jadi kesal juga pada Keisya.

Sialan, Keisya!

Keisya menaikan kedua alisnya acuh. Gadis itu malah melanjutkan tidurnya tidak peduli dengan sumpah serapah dari Renata.

"Gue balik duluan." Keisya menatap heran kepada Renata yang tengah memakai sweter ke tubuhnya. Di tambah raut wajah Renata yang menggambarkan kepanikan.

"Ada apa?"

"Oma gue sakit. Lo nggak papa kan disini?"

"Iya, nggak papa. Semoga oma lo cepat sehat ya."

"Aminn. Gue duluan."
Keisya mengangguk sambil memandang kepergian Renata yang perlahan menghilang di balik pintu.

Keisya meletakan ponselnya. Ia memejamkan matanya namun tidak bisa. Ia jadi ingat film yang di tontonnya.

Agh!!! Njirr...gue kok jadi ngeri ya!!!

keisya membuka matanya. Menatap kesekeliling ruangan. Hanya ada dirinya disini dan ini sangat sepi.

Gara-gara film sialan itu. Keisya  jadi parno sendiri. Ayolah...ini bukan dirinya.

Gadis itu sadarkan akan hal itu!

Keisya meraih hoodie yang memang sengaja dia tinggalkan disini. Setelah memakainya gadis mengambil topinya yang berada di atas nakas meja kemudian ia juga memasang kupluk di kepala.

Keisya menyusuri lorong sepi. Gadis itu jadi merinding sendiri mengingat rumah sakit ini yang besar dan menyeramkan di malam hari.

"Eh, itu suster ya?"

Keisya mengangkat sedikit topinya. Memicingkan matanya memastikan penglihatannya  itu masih berfungsi dengan baik.

Gila ... ngapain tu suster rajin amat di depan kamar mayat ... silahturahim kali, ya?????

Keisya menggelengkan kepalanya menghalau pikiran ngawurnya. Gadis itu iseng ingin kesana namun baru dua langkah ia melangkah dan saat ia melihat suster itu sudah tidak ada. Gadis itu membelalak kaget. Pikirannya sudah kemana-mana.

Lah? Itu ... BIG NO!!!!!!!!

Sial! Gue baru ingat ... kalau itu.

Agh!!! KAMAR MAYAT

UMI TOLONG!!!!


Keisya memutar langkahnya. Dengan kecepatan yang ia bisa gadis itu mengayunkan langkahnya. Gadis itu merasakan keringat bercucuran.

Keisya menyandarkan tubuhnya di tembok. Sambil mengatur nafas. Ia ngos-ngosan. Gadis itu bergedik ngeri membayangkan peristiwa tadi.

Ia berpikiran kalau yang tadi benar-benar setan. Keisya masih mengatur nafasnya. Gadis itu memejamkan matanya.

Lalu tiba-tiba ...

Puk!!

Keisya menegang! Ada yang menepuk bahunya.
Gadis itu merasakan jantungnya akan copot sekarang juga. membaca ayat apa saja yang ia ingat sambil memejamkan matanya.

Kalau ketemu lagi kan ribet

"Allahuma bariklana-"

Itu doa mau makan kan?

"Ahahhaah!"

Keisya membuka matanya saat mendengar suara itu. Itu ... dia tahu suara itu. Gadis itu membalikan badannya dan menampak sosok Alif yang sedang berusaha menahan tawanya. Pria itu sampai memegangi perutnya.

Gadis itu mendengus kesal bercampur malu.

Hancur sudah imagenya di hadapan Alif ...

Sial!

"Nggak lucu!" Keisya mendorong bahu Alif kesal lalu berjalan melalui pria itu.

"Maaf, kamu kenapa lari-lari?" Alif berdiri dihadapan Keisya menghalangi langkah gadis itu setelah mengendalikan tawanya.

"B.U.K.A.N U.R.U.S.A.N LO!" Keisya mengucapkan dengan menekan disetiap katanya.

Alif menggaruk tekuknya yang tidak gatal. Pria itu tadi baru kembali dari memeriksa pasien dan saat di jalan akan kembali keruangan seoarang menabrak bahunya.

Dan itu ternyata Keisya. Ia berpikir Keisya tidak sadar akan hal itu. Ia juga heran apa yang dilakukan gadis itu sehingga harus lari-lari malam-malam di rumah sakit. Makannya ia memutuskan untuk mengikuti langkah Keisya.

"Kamu mau kemana? Ini sudah malam,apa tidak istirahat?" tanya Alif lembut.

"Harus banget lo tau!" sahut Keisya dingin. Gadis itu masih kesal karena pria itu mengagetkannya tadi.
Ia juga kesal dengan pria itu yang menertawainya.

POKOKNYA KESEEELLLLL!!!

Alif menghela nafas panjang. Lalu tersenyum tulus pada Keisya.

Pada akhirnya saya memang harus menunggu, bukan? Bahkan untuk keterlukaan yang sama diantara kita...

"Baik lah. Saya duluan,kamu istirahat. Assalamu'alaikum."

Keisya tidak peduli. Gadis itu melangkahkan kaki. Sebenarnya ia juga bingung harus pergi kemana sekarang.

Pulang...ya kali gue ngesot. Yang ada aspal keburu jadi odol-odol gue nyampe rumah.

Taxi ... ogah banget! Nanti ketemu om-om modus gimana?

Sial ....

"Gue harus ..."

Keisya menyusul langkah Alif. Dan sekarang disini lah ia. Di depan ruangan Alif.
Dengan setengah hati Keisya membuka pintu ruangan.

Keisya melihat si empu yang punya tempat sedang sibuk dengan berkasnya.

"Zombi?" panggil Keisya pelan.

"Hmm," sahut Alif datar tanpa memandang Keisya.

Tuh kan ... songongnya keluar

Keisya menggerutu kesal. Tapi mau bagaiman lagi. Ia bisa saja menyelinap ketempat Arkhan tapi ia ingin menjaga jarak dari pria itu.

Ya, pilihannya tinggal Alif.

"Gue numpang tidur ya," tanya Keisya dengan tampang datar tapi dengan suara pelan.
Alif menutup berkasnya. Menatap Keisya.

Gadis itu sangat cantik. Dibaluti dengan hoodie yang membungkus tubuh mungilnya.

Kamu cantik...

"Tentu." Keisya bersorak senang dalam hati. Tapi tidak dengan ekspresi datarnya.

Alif berjalan ke sudut ruangan mengambil tikar beludru yang memang ia siapkan di ruangan ini lalu membentangkannya.

"Tidurlah. "Keisya yang sedari tadi fokus melihat aktifitas Alif segera sadar akan kelakuannya.

Gadis itu melepas topinya menurunkan kupluk dikepalanya.

"Lo jangan macem-macem!"

Alif menoleh dan mengangguk. Pria itu masih sibuk dengan berkasnya. Beberapa menit kemudia Alif menyelesaikan pekerjaannya. Alif menoleh ke arah Keisya.
Pria itu tersenyum tipis saat mendengar dengkuran halus sang istri.

"Mimpi indah."

-flashback off-

"Loh, sudah bangun?" Alif yang baru saja keluar dari kamar mandi mendapati Keisya yang sudah duduk.

"Apa?!" sahut Keisya dingin.

Lah, saya salah lagi?

"Saya yang keluar duluan atau kamu?" tanya Alif.

"Gue!" sahut Keisya cepat.

Keisya sudah menghilang dari balik pintu. Alif menghembus nafas lelah. Pria itu meraih jas dokternya.

"Lo, nggak ngambil kesempatan dalam kesempitankan?"

"Astagfirullah." Alif mengusap dadanya naik turun kaget melihat Keisya yang tiba-tiba muncul lagi.

"Awas aja, macam-macam. Gue kasih sianida lo." ucap Keisya dan pergi dari sana.

Alif menarik nafas panjang lalu membuangnya kasar.
Keisya itu ...

Perasaan semalam dia yang meluk saya ... gadis itu benar-benar aneh.

Alif melangkah kakinya keluar dari ruangan. Pria itu berpikir hal apalagi yang akan dialaminya hari bersama Keisya.

♡♡♡♡

Tahan napasssss

😂Ahahah😆

Ig:@rin_susanti05

Salamku,
R.s.a
💙🤗💙

(1)Revisi
Sen 14 Des 2020
(2)Revisi
Jum 6 Agus 2021

Continuar a ler

Também vai Gostar

467K 17.1K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
62.2K 2.6K 52
FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️ USAHAKAN VOTE DAN KOMEN. [PROSES REVISI] - Kanaya berlari sembari menuruni tangga sekolah dengan tergesa-gesa, lalu tiba-ti...
88.7K 4K 50
Perjodohan antara ning dan gus memang sudah wajar.tapi bagaimana kalo gusnya itu ketua geng motor yang sering membuat onar? ⚠MURNI PEMIKIRAN OTAK SEN...
194K 12.4K 52
PLAGIAT JANGAN MENDEKAT, ALLAH LIHAT LOH!! FOLLOW NYA JANGAN LUPA UKHTY!! -Ketika senyummu menjadi candu ku Di jodohkan dengan dokter muda tidak ad...