RakSa (END)

By julianrhdd_

25.9K 996 47

SEBELUM BACA, ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. Kisah tentang hati yang menginginkan perasaannya dibalas ke... More

Tokoh
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
chapter 5
Chapter 6
chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 22
Chapter 23
Info Penting
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52 (END)

Chapter 21

357 18 2
By julianrhdd_

"terlalu dini untuk memahami, terlalu rumit untuk diungkit."     ~Sanaya Chandra.

Author POV

Bel masuk sudah berbunyi bahkan, Rakha sudah kembali ke kelasnya setelah bertemu dengan Sanaya di Perpustakaan. Sekarang, tinggallah Sanaya seorang diri di Perpustakaan.

"kenapa gue bisa segampang itu curhat sama  Rakha?"  -ucap batin Sanaya

Sanaya tidak habis pikir dengan dirinya saat ini. Dia bingung akan curhat dengan siapa sehingga dia memilih Rakha sebagai teman curhatnya. Lalu, kenapa hatinya berdenyut kala Rakha memandangnya??

"Woy!! Dicariin disini rupanya," ucap Kia membuyarkan lamunan Sanaya yang tengah bingung dengan hatinya.

"Zahra mana??"tanya Sanaya karena tak kunjung melihat Zahra.

"Di kelas tuh, lagi ngerjain tugas." jawab Kia.

"Ada guru?" tanya Sanaya lagi.

"Jamkos." jawab Kia.

"Lo ngapain di Perpus dari tadi?? Mana perpus sepi gini lagi." ucap Kia pada Sanaya karena bingung dengan tingkahnya hari ini.

"Cari novel," jawab Sanaya dengan nada cuek andalannya.

"yaudah, ke kelas yuuk! Males di sini, mendadak sesak napas," ucap Kia pada Sanaya.

Yaaa Sanaya paham Kia sangat alergi dengan buku-buku. Bahkan buku pelajaran dibiarkan sampai berdebu. Katanya, kalau liat buku hawanya selalu sesak napas.

"Dasar aneh!" ucap Sanaya tak habis pikir dengan Kia.

Mereka pun pergi menuju kelas sambil cekika-cekiki tidak jelas. Hingga sampailah mereka di depan kelas.

"YO WES BEN TAK LAKONI NGANTI, SAK KUAT-KUATE ATI,,,,!!! PESEN KU MUNG SIJI, SENG NGAATI-ATI!!"

"ya ampun, baru aja tenang, langsung rusuh," ucap Sanaya pelan.

"WOY DIEM ANZENGGG!!!" bentak salah satu murid pada Hendra.

Memang benar, kelasnya kelas MIPA, yang katanya para muridnya kalem dan cerdas. Tapi kelakuannya??? Mirip anak IPS. Apakah mereka salah jurusan atau otak mereka geser kebanyakan makan rumus fisika, kimia, dan matematika??

"Nayy!!! Nayy!!" panggil Hendra pada Sanaya.

"apa?" jawab Sanaya.

"Lo tuh kayak Matematika tau nggak," ucap Hendra.

"Maksudnya???" tanya sanaya sambil memicingkan matanya.

"susah ditebak, susah dikira, eeeeaaa," jawab Hendra mulai absurd.

Sontak saja Sanaya melepas sepatunya dan langsung melempar Hendra dengan sepatu miliknya. Daaaaan

         Brruuukk

"sialan! Siapa yang lempar woyyy!!!" teriak Hendra bersungut-sungut dengan wajah memerah menahan amarah.

"mampus!!" ucap Sanaya.

Sedangkan Kia hanya tertawa terbahak melihat kegagahan Sanaya  dalam melempar sepatu. Karena sepatunya pas dan tepat kena kepala Hendra.

"Awas lo Nayy!!!" teriak Hendra marah karena lemparan Sanaya.

"Makanya jangan kaya fisika, banyakan gaya sih loo," ucap Sanaya diiringi cekikikan.

"Bodo!!!!" ucap Hendra sambil mengusap kepalanya yang menjadi sasaran empuk lemparan Sanaya.

Setelah kejadian tadi, Sanaya duduk ditempat duduknya.

"Gilaaa Nayy!!! Lo belajar nglempar sama siapa?? Jago amat perasaaan," tanya Zahra diselingi tawa karena melihat tingkah sahabatnya.

"Sama Demit," jawab Sanaya asal.

"Lo otaknya nggak geser kaan??" tanya Zahra yang penasaran melihat tingkah Sanaya yang mulai absurd.

"Tau ah!!" jawab Sanaya kesal dengan hari ini, yang sungguh begitu menyebalkan.

Sanaya pun memilih meyumpal telinganya dengan earphone miliknya. Dan memilih menelungkupkan kepalanya dengan kedua tangan.

"tuh anak kenapa?? Perasaan sensi amat," tanya Zahra pada Kia dengan heran.

"PMS kali," jawab Kia.

"Woyy!!! Bilangin temen Lo tuh!! Sadis amat jadi orang," ucap Hendra dengan kesal karena kejadian tadi.

"Kaya ada yang ngomong," ucap Kia sambil celingak celinguk, pura-pura tidak melihat sosok Hendra.

"Jangan-jangan demit Ki," sambung Zahra.

"Taii!!!! Ganteng gini dikira demit," gerutu Hendra tidak jelas.

"iyaa ganteng, dikalangan semut!" jawab Kia sarkatis diiringi tawa menggelagar.

"Entar kalo gue ganteng nggak akan gue terima kalo Lo nembak," ucap Hendra.

"Emang siapa yang mau nembak??" tanya Zahra.

"Kalian lah," jawab Hendra dengan pd nya.

"Ogah!!!" jawab mereka kompak.

"Awas aja nanti kalau lo suka sama gue suatu saat nanti." ucap Hendra tepat di depan Kia dan hanya berjarak beberapa jengkal saja, hidung mereka menempel.

Setelah mengatakan hal itu Hendra berlalu dari hadapan Kia meninggalkan Kia yang mematung atas perlakuannya.

"jantung gue kenapa Tuhan?"  -tanya Kia dalam hatinya.

"Ki !!! Woyyy Adzkia!!!"

"eeeh iya," jawab Kia gelagapan.

"Lo ngapain ngelamun?" tanya Zahra.

****kriiingg****

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi Sanaya dkk bersiap-siap untuk  pulang ke rumah masing-masing.

"Gue duluan yaaa guyss,  sopir gue dah jempuut. Daaah, " ucap Kia pada mereka sambil melambaikan tangan.

"iya, " jawab  mereka kompak.

"Lo pulang sama siapa Nay??  Sopir lo jemput?? " tanya Zahra pada Sanaya.

"ehmm..  Dia bareng Gue, " jawab Rakha yang tiba-tiba muncul di samping Sanaya.

"oooh,  yaudah.  Gue duluan yaah, daaah!!" ucap Zahra pada Sanaya diiringi lambaian tangan.

"yuk, " ajak Rakha pada Sanaya yang masih bingung dengan keadaan dan jantungnya yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

"ke mana? " tanya Sanaya polos,  kepada Rakha dengan mendongakkan kepalanya karena dirinya lebih pendek dari Rakha.

"ke parkiran,  gue anter lo pulang, " ucap Rakha sambil menggenggam tangan Sanaya dan menariknya menuju parkiran.

Rakha membukakan pintu mobilnya untuk  Sanaya. Hal tersebut tak luput dari pandangan Sanaya yang terus saja memperhatikan Rakha secara diam-diam.

"emmm, Nay, bentar." ucap Rakha pada Sanaya. 

Rakha mulai mendekatkan badannya ke arah Sanaya, Rakha semakin mendekatkan badannya ke arah Sanaya hingga kepala Sanaya secara reflek memundurkannya ke belakang. Namun,  nasib sial sedang menimpanya,  dia posisinya sudah mentok.  Bahkan jaraknya sudah sangat dekat,  hingga hidung mereka bersentuhan,  dan Sanaya dapat merasakan deru nafas Rakha yang teratur.  Dan jantung Sanaya sudah tidak dapat terkendali.  Dia menutup matanya rapat-rapat. Hingga,  ada suara yang menyadarkan  Sanaya dari khayalan  anehnya.

****klik ***

Dan setelah Sanaya membuka mata,  Rakha sudah duduk diposisi semula. Sanaya menghela nafas lega.

"Jantung gue kenapa gini Tuhan,  Gue belum pernah merasakan ini sebelumnya,"    ~ucap batin Sanaya.

"lo,  kenapa mukanya tegang gitu Nay?" tanya Rakha pada Sanaya.  Sebenarnya,  Rakha tau apa yang ada dalam pikiran Sanaya.  Namun,  dia pura-pura tidak tau.

"hah!  Ee.. Ngg.. Ee.. Nggaak.  Nggak, papa.  Iya,  nggak papa kok,  hehehe. " jawab Sanaya dengan cengiran khasnya.

"Lo manis banget,  kalo lagi salting.
Apalagi ekspresi lo,  bikin gue gemesz setengah mati sama Lo, "  ~Rakha Bintang


Hallo guyss!!!!!  Ada yang baca cerita ini nggak. siih, kok nggak ada bekasnya yaa.  Kalau suka silahkan lanjut dan jangan lupa vote dan comment guyss.

Kalau ada yang salah atau bingung,  sok tanyakeun.  Nanti saya jawab.  Atau mau kepo-kepo sama authornya?? 😂

Follow yuks gengs ig saya @julianrhdd_ kalau nak tanya-tanya boleh dm lah😂😂

See uu 😘

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 120K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.6M 127K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.5M 307K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
189K 13.1K 55
Seorang anak CEO besar! Ia di jodohkan dengan anak perusahaan terbesar di jakarta pusat!. ELISA NAURA EBALEND RADEN RAKHA DANISWARAH Start: 19 Juni...