3.726 [COMPLETE]

By lensalimalima

125K 10.3K 509

Karina Mentari senang banget waktu Arsel mengajaknya mendaki Gunung Rinjani. Bagi Karina, nggak ada perjalana... More

Prolog
BAB 1. Rencana dan Pertemuan
BAB 2. Perjalanan
BAB 3. Asmara Novandra dan Pendakian
BAB 4. Menuju Puncak
BAB 5. Pilu di Hadapan Dewi Anjani
Bab 6. Datang Lagi
Bab 7. Dia....
Bab 8. Annoying
Bab 9. Penguntit
Bab 10. Mistis Puncak Ciremai
Bab 11. Cemburu
Bab 12. Rival
Bab 13. Salah Duga
Bab 14. Ditikung
Bab 16. Aku Mencintaimu
Bab 17. Aku Baik-baik Saja
Bab 18. Makasih, Sa!
Bab 19. Kawan Lama
Bab 20. Kepada Merbabu
Bab 21. Epilog

Bab 15. Si Mesum

3.5K 294 4
By lensalimalima

Minggu pagi terasa begitu sejuk karena hujan lagi-lagi baru saja usai mengguyur bumi. Karina masih ingat kemenangannya tadi malam melawan Reksa dan Ozyx dalam permainan ludo.

Reksa yang kalah pada putaran pertama harus memakai lipstick di kedua pipinya. Sementara Ozyx yang kalah pada putaran kedua rela memakai blush on di seluruh wajahnya. Karina benar-benar puas telah mengerjai kedua temannya, kemudian mengabadikannya dalam bentuk foto.

"Ini jaket siapa?" tanya Andra yang baru saja tiba di rumah Karina.

Karina yang tengah repot dengan barang bawaan di tangannya, melirik ke arah yang Andra maksud.

"Oh, itu punya Reksa," jawab Karina asal.

Andra memicingkan alisnya. "Dia nginap?"

"Kemarin dia main ke sini sama Ozyx sekalian ngantar aku pulang," jawab Karina seraya menyuguhkan snack dan minuman untuk Andra di meja tamu.

"Dicoba, Dra. Tadi abis subuh aku iseng bikin kue."

Tahu kalau si pemilik jaket adalah Reksa, Andra hanya mengangguk-anggukkan kepala. Ia pun tak asing dengan nama Ozyx, salah satu teman fakultasnya menjadi korban drama cintanya Ozyx di kampus.

"Bang Jafar ke sini?"

"Kemarin main ke sini. Kamu pindah ke sini aja dong, Dra. Kalau weekend gini aku iseng sendirian."

Andra tersenyum. "Nanti kuizin dengan ayah. Aku lupa kalau kita sudah jadi saudara." Gadis itu pun tertawa.

Setelah merasa suasana cukup kondusif untuk mengutarakan maksud dan tujuannya, Andra pun menyampaikannya pada Karina. Memang semuanya tentang Arsel, Karina, dan dirinya. Kisah cinta yang sangat klise di kalangan remaja, tetapi, Andra tidak menginginkan kisah hidupnya seperti drama televisi. Ia yakin, Karina juga demikian.

Sejak kemarin Andra telah memikirkan bagaimana ia akan mengatakannya, hingga sepanjang jalan menuju rumah Karina pun ia memikirkannya. Andra tidak ingin salah mengatakan barang satu kata, karena jika itu terjadi maka hubungannya dengan Karina tidak akan baik. Detik selanjutnya Andra menarik napas berat dan membuangnya perlahan. Karina yang duduk di depannya tahu apa yang dirasakan Andra. Ia tersenyum.

"Dra ... diminum dulu," ucapnya.

Andra menurut. Ia menyesap minuman jeruk yang Karina sediakan. Kemudian ia kembali menarik napas.

"Ka,"

"Dra, sebelum kamu mengatakannya, biar aku menjelaskannya padamu. Tolong jangan pernah berpikir tentang kebahagiaanku dengan Arsel. Aku sudah pernah mengatakannya padamu kalau aku akan bahagia dan pasti bahagia tanpa Arsel." Karina tersenyum.

Andra melenguh. Ia merasa sebal karena Karina sudah tahu tujuannya dan mengatakannya lebih dulu tanpa gugup seperti dirinya. "Kamu menyebalkan, Ka!"

Karina tertawa. "Sudahlah. Kalau kamu ke sini hanya ingin membahas Arsel, aku akan sangat marah."

Andra merengut dan mengernyitkan dahinya. "Jangan bilang kamu sudah jadi korbannya Ozyx?!"

Mendengar asumsi Andra tentu saja Karina jadi tertawa terbahak-bahak. Bagaimana bisa temannya itu berpikir kalau dirinya akan semudah itu luluh dengan seorang Ozyx.

"Ya Tuhan, Andra  ... bagaimana bisa kamu berpikir begitu? Sangat gak mungkin. Reksa masih jauh lebih baik dari pemuda mesum itu!" seru Karina bercanda yang justru ditanggapi serius oleh Andra.

"Kamu tahu dia mesum? Seberapa mesum?"

Lagi-lagi Karina tertawa yang tidak kalah menggelegar dari sebelumnya.

"Kamu akan kukenalkan padanya. Nanti dia akan main ke sini bersama Reksa, sekalian Reksa mengambil jaketnya yang kamu pegang itu."

Bola mata Andra terbelalak saat tahu bahwa dirinya sejak tadi memegang jaket levis biru dongker milik Reksa.

"Ya ampun, Ka...."

Karina tersenyum. "Kamu suka wanginya?"

Andra mengangguk. "Aku sampai lupa kalau ini bukan punyamu."

"Dia mengganti parfumnya baru-baru ini," ujar Karina yang membuat Andra bergeming.

Andra berpikir bahwa kini Karina sudah benar-benar dekat dengan Reksa dan melupakan Arsel. Temannya itu bahkan tahu kalau Reksa mengubah parfumnya. Sebelumnya Andra sempat berpikir kalau Reksa menginap di sana, tetapi, syukurlah kenyataannya tidak seperti yang ia pikirkan. Andra merasa lega.

"Kamu gak masalah kalau aku dengan Arsel?"

Karina menghentikan tawanya. Ia tersenyum. "Tentu saja," jawabnya sembari menunjukkan senyuman yang belum memudar.

Karina tidak ingin Andra tahu bagaimana isi hatinya pada Arsel sejak kejadian malam itu. Karina pun bersyukur sampai menit itu Andra tidak membahasnya karena sangat tidak mungkin Arsel tidak menceritakan padanya.

"Ada tamu rupanya," ucap seseorang dari ambang pintu.

"Waw, siapa ini?" tanya seorang lagi yang lain.

"Jangan macam-macam atau kalian kuusir dari sini," celetuk Karina pada dua pemuda yang baru saja tiba di rumahnya.

Ozyx tersenyum pada Karina seraya mengedipkan sebelah matanya. "Kau masih gadis yang menggemaskan, Ka. Saya kagum padamu."

Mendengar ucapan Ozyx, Reksa segera memasang tatapan membunuh pada temannya itu. Seolah berkata, kau akan mati setelah ini.

"Kalian akan lama di sini?" tanya Karina pada kedua pemuda yang sudah duduk di sofa.

"Tidak."

"Iya!" sanggah Ozyx memotong ucapan Reksa. Tentu saja jawabannya itu membuat Reksa menoleh lagi padanya.

Beberapa detik setelah Reksa menatapnya dengan tatapan mengancam, Ozyx pun menyeringai. "Maksud saya tidak akan lama," koreksinya pada Karina dengan tatapan masih ke arah Reksa. Ia kembali menyeringai.

"Kalian berdua sungguh serasi," celetuk Andra yang sejak tadi memperhatikan kedua pemuda itu.

"Kau memang cocok dengan kami. Siapa namamu? tanya Ozyx seraya berpindah duduk mendekati Andra dan mengulurkan tangannya.

Andra menerima uluran tangan Ozyx. Mereka berjabat tangan. Andra, jawabnya.

Karina tidak bisa mengatakan apa pun jika kejadiannya seperti ini. Ozyx memang berbahaya, pemuda itu tidak berbeda dengan Udin yang sangat cepat menularkan virus keveaan pada orang sekitar yang berada di dekatnya. Melihat itu Karina hanya menggelengkan kepala.

"Kau pusing, Ka?"

Karina mengernyitkan dahinya. Ia tidak mengerti dengan maksud perkataan Ozyx barusan.

"Ya, apa kau pusing? Tadi kepalamu menggeleng-geleng," ucap pemuda itu santai.

"Sialan, Ozyx! Kamu benar-benar minta dibunuh!" seru Karina seraya membulatkan matanya.

"Aw, saya takut". Ozyx berkata sembari meringkukkan tubuhnya di sofa. Seketika Karina dan Reksa melempar pemuda itu dengan bantal sofa.

"Saya akan membantumu, Kamen. Sungguh sangat senang bisa membunuhnya," ucap Reksa dengan tatapan garang pada Ozyx.

Andra tertawa melihat tingkah ketiga temannya.

Seperti Andra, Karina tidak pernah tidak tertawa jika berada di dekat Reksa dan Ozyx. Gadis itu sangat bersykur dan merasa senang bisa mengenal kedua pemuda itu. Baginya, segala beban kehidupan yang dipikul menjadi ringan selama masih ada orang-orang seperti Reksa dan Ozyx di dekatnya. Hanya saja, Reksa jauh lebih waras dibanding Ozyx.

***

"Aku pamit, Ka. Minggu depan aku pindah ke sini," pamit Andra pada Karina setelah asyik bermain ludo bersama Reksa dan Ozyx. Lagi-lagi hasil permainan berakhir pada Ozyx yang harus memakai baju tidur milik Karina karena telah kalah sebanyak tiga kali putaran.

"Beneran gak mau ke Bogor bareng aku sama yang lain?" tanya Karina pada Andra seraya melirik ke arah Reksa dan Ozyx.

Andra menggelengkan kepala. "Thanks. Aku baru akan ke Bogor besok pagi."

"Beneran? Gak terlambat?"

Andra menggelengkan kepala lagi seraya tersenyum. "Aku pulang ... sampai ketemu besok di kampus."

"Yo!" seru Reksa dan Ozyx bersamaan seraya mengangkat sebelah tangannya.

Kedua pemuda itu masih asyik bertarung ludo.

Penampilan Reksa dan Ozyx kini makin tak terbaca. Mereka telah sama-sama memakai alat make up milik Karina. Beruntungnya Karina tidak memiliki wig, karena jika Karina memilikinya, bukan tidak mungkin esok Rifi dan Tiara akan makin terjungkal di kelas karena tertawa melihat foto yang Karina tunjukkan di grup praktikum yang mereka buat.

"Yes! Rasain kau, Zyx! Reputasi playboy-mu akan hancur dalam hitungan menit!" seru Reksa antusias. Pemuda itu sangat bahagia bukan main melihat Ozyx yang ... ah sudahlah, membayangkannya saja membuat Karina terbahak-bahak hingga air mata tergenang di pelupuk matanya.

Penampilan Ozyx kini; berpakaian baju tidur Karina, seluruh wajah penuh dengan blush on, dan kini ditambah lipstick juga maskara.

"Berhentilah tertawa, Karina," ucap Ozyx memelas dengan tatapan sendu.

Karina menggeleng. Gadis itu masih terbahak-bahak. "Aku gak bisa berhenti, Ozyx," jawabnya, "Reksa tolong aku hentikan ini. Aku sampai mau pipis melihat Ozyx yang seperti itu."

Melihat wajah Karina yang makin memerah, Reksa membawa gadis itu ke toilet. "Sana masuk, kau pipislah. Jangan kembali ke ruang tamu sebelum Ozyx telah kembali menjadi Ozyx yang sebenarnya."

Karina menganggukkan kepala seraya meringis geli. Gadis itu masih tertawa walau suaranya sudah meredam. Sementara Karina masuk ke dalam toilet, Reksa kembali menghampiri Ozyx.

"Jalan, Sa. Sisa masing-masing satu gacoan kita."

Reksa dan Ozyx kembali bermain menyelesaikan permainan. Beberapa menit kemudian, Reksa kembali memenangkan permainan. Ozyx menyerah. Pemuda playboy itu rupanya bukan siapa-siapa dalam urusan permainan ludo. Ya, seorang Ozyx hanya manusia biasa yang tak luput dari bermodalkan ketampanan dan ketenaran.

"Kalian udah selesai bermain?"
Karina sudah kembali ke ruang tamu. Ozyx sudah mengganti pakaiannya. Pemuda itu meminta izin ke toilet untuk membersihkan wajahnya.

"Dia bukannya gebetan Arsel, Ka?" tanya Reksa saat Karina telah duduk di hadapannya.

Karina menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum.

Ozyx telah kembali dari toilet. Ia melihat ekspresi Karina telah berubah, kemudian melirik Reksa dan menggerakkan bibirnya seolah bertanya ada apa?

Reksa menaikkan bahunya isyarat tak ingin menjawab. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk Reksa menceritakan hal tadi kepada Ozyx. Lagipula, Ozyx tidak tahu-menahu persoalan itu.

"Kita berangkat jam berapa?" tanya Reksa pada Karina untuk menghindari curiga Ozyx padanya.

Karina melihat ke arah jam dinding. "Setelah zuhur aja gimana? Sebentar lagi zuhur, aku buatkan makan siang dulu. Kita makan siang di sini, setelah itu kita berangkat. Gimana?"

Reksa menganggukkan kepala. "Setuju."

"Gadis manis pujaan hati. Memang kau orangnya, Ka," celetuk Ozyx membuat Reksa menoyor pundak Ozyx dan menjeratkan tangannya ke leher Ozyx dari samping, hingga tubuh Ozyx yang tadi duduk di sofa menjadi limbung.

Reksa pun menindihnya karena belum juga melepaskan pelukannya. Lengan Reksa masih menekan leher Ozyx. "Jangan macam-macam, atau kau akan kehilangan semua gebetanmu!" ancamnya.

Ozyx mengangkat sebelah tangannya tanda menyerah. "B-baiklah."

Reksa melepaskan jeratan tangannya. Kedua pemuda itu telah duduk kembali pada posisi semula.

Sementara Karina hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya. "Begitu baru benar. Kalau kalian akur, aku senang melihatnya."

"Diam kau! Masak saja sana!" seru Reksa dan Ozyx berbarengan.

Karina terbelalak melihat respons kedua pemuda itu. "Waaah, kalian sangat kompak." Gadis itu tertawa seraya berjalan ke dapur. Entah apa lagi yang terjadi pada kedua pemuda itu di sofa. Karina berharap semua bantal sofa aman di tempatnya, dan tidak digunakan untuk berperang satu sama lain.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 71.6K 10
Orang bilang, hubungan paling rumit dalam cinta adalah saat kedua pasangan memiliki keyakinan yang berbeda. Nyatanya ada yang lebih rumit dari itu...
871K 44.1K 20
Teman Rasa Pacar adalah karya kelima milik JessJessica (@AbelJessica) setelah Bad Boys Series. Tulisan ini dilindungi oleh UU RI HAK CIPTA. Berdasark...
36.3K 6.8K 47
[FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS 😘] **** "Saya Gaya!" Itu ucapan pertama cowok tengil yang tengah berdiri di hadapan pintu kosan. Tentu aku mengerutkan...
121K 12.7K 33
Blurb: Mendapatkan surat pos hampir setiap hari. Abi pusing. Tapi, penasaran. Sebenarnya, dia siapa? Cute cover by; @wishinadream Short Story, copyri...