"NOT THE ROMEO AND JULIET STO...

Από miaw0208

91.8K 9.4K 290

Mereka memang bukan Romeo dan Juliet dan tidak akan berakhir seperti mereka..."Love is never end..." Περισσότερα

1. Asking For Permission
2. First Sight
3. First Kiss
4. Intimate
6. Something
7. Shock
8. Give Up
9. White Flag
10. Run
11. Other Problems
12. The Past
13. Ran Lisa
14. Endless Love
15. Meet Again
16. Marry Me
17. First Test
18. Nightmare
19. Dilemma
20. Hopeless
21. Still Waiting
22. Let It Be
23. Fight
24. End
25. Helpless
26. Conscious
27. Last Hope
28. Yes, I Do
29. End

5. First Blow

4K 394 22
Από miaw0208

Lisa masih tertidur ketika Taehyung masuk ke kamarnya yang tidak terkunci. Taehyung duduk di tepi ranjang, memperhatikan wajah manis yang selama ini selalu mengganggu perasaannya. Dari kecil Lisa dan Taehyung selalu bersama, menjadikan Taehyung seperti kakak laki-laki bagi Lisa. Taehyung melihat Lisa tumbuh menjadi gadis yang banyak disukai laki-laki karena itu dia selalu menjaganya. 

Dan seiring berjalannya waktu, dari hanya sekedar ingin melindungi tumbuh pula perasaan berbeda di hati Taehyung. Dia tidak ingin menghilangkan perasaan itu, dia suka dengan perasaan yang bercokol di hatinya ini. Dia suka ketika Lisa sangat manja dengannya, dia suka ketika Lisa marah ataupun menangis. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dengan perasaan yang menyebabkan rasa sesak di dadanya ini. Paman Lee sudah banyak mengajarkan sesuatu kepadanya, karena ayahnya sendiri tinggal di Amerika mengurus salah satu perusahaan disana. Apa dia pantas menyimpan perasaan pada putri pamannya yang telah begitu baik padanya. Ikatan persaudaraan ini sangat rumit, tapi dia menjalaninya dengan baik. Selama dia masih bisa bersama Lisa, itu sudah cukup baginya.

Lisa membuka matanya perlahan, merasakan pergerakan di ranjangnya. Mengumpulkan nyawanya sejenak setelah itu menikmati pemandangan indah di depannya.

"Ini masih terlalu pagi Tae..."

Lisa masih merasakan pegal-pegal di tubuhnya. Seperti baru tersadar dengan kegiatan panas yang dia lakukan bersama Jungkook semalam, dia menutupi wajahnya dengan menarik selimut. Menghindari tatapan Taehyung, sebelum wajahnya yang memerah terlihat.

"Apa kau tidak ada kuliah hari ini?"

Taehyung beranjak membuka gorden besar yang menutupi pintu kaca. Cahaya terang langsung memenuhi kamar Lisa.

"Aku masih ingin tidur..." Suara Lisa tenggelam dalam selimut tapi masih terdengar Taehyung.

"Cepat mandi, aku akan mengantarmu ke kampus..."

Wajah Lisa muncul dari balik selimut.

"Bisakah aku membawa mobilku sendiri? Aku bosan diantar terus kemana-mana. Please aku sudah cukup umur untuk membawa mobilku sendiri..."

Ya Lisa memang sudah cukup umur, cukup untuk bisa mendesah di bawah tubuh Jungkook tadi malam.

"Aku hanya melaksanakan perintah paman Lee, lagipula kau tidak perlu lelah menyetir sendiri kan."

Lisa melempar bantalnya kesal.

"Kau tahu, aku selalu ditertawakan Rose dan Jennie karena masih diperlakukan seperti anak kecil..."

"Paman Lee hanya mengkhawatirkanmu..." Sahut Taehyung datar.

Lisa menghembuskan napasnya.

"Aku sudah mulai memegang perusahaan ayah yang disini, jadi mungkin waktuku bersamamu akan berkurang." Taehyung kembali duduk di tepi ranjang.

"Aku akan kehilangan sepupu tampanku..." ujar Lisa dengan cemberut. Taehyung mencubit pipi Lisa.

"Katanya kau sudah cukup umur untuk melakukan sesuatu...tapi tetap aku akan selalu mengawasimu karena paman Lee benar-benar tidak akan membiarkanmu keluar rumah sendirian." Tangan Taehyung menarik tangan Lisa untuk bangun dari ranjangnya dan mendorongnya untuk mandi. Lisa hanya pasrah membiarkan tubuhnya masuk ke kamar mandi.

...



Jungkook sedang berdiri di balkon kamarnya, memperhatikan mobil ayahnya yang perlahan keluar dari rumah berpagar tinggi itu.

"Hari ini kau ikut denganku menghadiri rapat direksi...sekaligus mengenalkanmu sebagai salah satu orang yang akan memegang perusahaan nanti selain ayah."

Jeon Seokjin sudah berdiri di belakang tanpa Jungkook sadari karena terlalu fokus melihat mobil ayahnya.

"Aku tidak tahu apa aku bisa mengikutimu mengurus bisnis ayah..." Jungkook menyandarkan punggungnya di pagar pembatas balkon kamarnya.

"Ayah sudah bekerja keras untuk membangun semuanya untuk kita, sangat aneh kalau kau menolak menjadi bagian dari kesuksesan ayah..."

"Entahlah, aku hanya tidak memiliki sesuatu seperti yang kau punya. Perasaan dengan semangat tinggi untuk mengurus perusahaan ayah."

"Kau memang anak durhaka..." kekeh Jin.

"Sudah hampir jam sembilan dan kalian masih disini..."

Kim Jisoo, istri dari Jin muncul dengan tangan terlipat di dadanya.

"Kalau kalian masih belum turun untuk sarapan pagi, aku tidak akan menyiapkan sarapan untuk kalian lagi..." Lanjutnya sambil meninggalkan dua laki-laki tampan yang hanya terdiam melihatnya.

Sosok lembut dan cantik itu menjadi cahaya di rumah yang hampir mati karena tidak adanya sosok seorang wanita di dalamnya. Setelah kematian Sandara Jeon yang adalah ibu dari Jin dan Jungkook, Jisoo dengan sabar membangun kembali kehangatan di rumah ini. Tapi dia tidak bisa mencegah kepergian Jungkook untuk tinggal di Jerman.

Jungkook pun bisa melihat ketulusan dari wanita cantik itu, Jisoo bahkan yang membujuk agar dia kembali ke Korea. Tapi tetap kakak iparnya itu tidak bisa menggantikan sosok ibunya di mata Jungkook.

...



"Aku lapar, bisa tolong pesankan makanan untukku?" Rose menunjukkan wajah memelasnya di hadapan Lisa dan Jennie.

Jennie baru saja duduk, dengan malas dia berdiri lagi berjalan menuju tempat memesan makanan di kantin tempat mereka kuliah.

"Kemarin Jungkook mengajakmu kemana?...kau tahu saat Taehyung menelponku dan bertanya tentang dirimu, aku sudah hampir pingsan bingung apa yang harus aku katakan. Untung ada Jennie yang langsung mengambil alih teleponnya..." Rose merengut sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

Lisa cekikan.

"Maafkan aku membuat kalian susah seperti itu...Jungkook mengajakku melihat pameran foto dan setelah itu aku membawanya ke bukit untuk melihat matahari tenggelam."

"Wahh romantis sekali..." Rose senyum-senyum sendiri.

"Kau benar-benar tertarik padanya?" Rose menghentikan senyumnya lalu menatap wajah Lisa.

Jennie datang dengan membawa nampan berisi makanan untuk mereka bertiga.

"Kau tahu Jen...sepertinya sekarang aku percaya dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama..." ucap Rose.

Mata Jennie membesar.

"Oh ya, apa kau benar-benar tertarik dengan Jungkook?" Pertanyaan yang sama yang belum sempat dijawab Lisa.

Lisa meletakkan dagu di punggung tangannya.

"Hmm tepatnya pada pandangan ke...tiga. aku benar-benar terpesona padanya."

Rose dan Jennie saling menatap tidak mengerti.

"Tatapannya ketika dia akan menciumku..."

"What! Dia sudah menciummu?' kenapa pertanyaan itu bisa keluar bersamaan dari mulut Rose dan Jennie.

Lisa mengangguk pelan. 

"Bagaimana kalau dia ternyata laki-laki yang hanya ingin mempermainkanmu saja?" Jennie menatap Lisa.

"Aku akan mencari Jimin..."

Rose terbelalak.

"Kenapa kau harus mencari pacarku?"

"Karena Jimin sahabatnya Jungkook, aku tinggal mencari Jimin untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya karena membuatku mengenal Jungkook."

"Hah..."

Lisa tertawa

"Aku bercanda Rose sayang..."

Rose menurunkan bahunya, mulai menikmati kembali makanan di depannya.

"Tapi aku benar-benar jatuh cinta padanya..." ucap Lisa pelan, memainkan sendok diatas piringnya.

Rose dan Jennie memandang Lisa dengan terharu, selama berteman dengan Lisa mereka memang belum pernah melihat Lisa berhubungan dekat dengan seorang laki-laki. Dan melihat raut wajah sahabatnya yang berbinar seperti itu, membuat mereka ikut bahagia dengan hubungan Lisa dan Jungkook.

"Nanti sore aku dan Jimin mau ke tempat bowling, apa kalian mau ikut?" Tanya Rose.

"Sepertinya menarik aku akan menghubungi Jungkook dulu..." Lisa mengambil ponsel dari tasnya.

Jennie mencolek bahu Lisa.

"Hei, apa sepupumu akan bersamamu nanti?"

"Sekarang dia sudah mulai kerja di perusahaan ayahnya, sepertinya aku tidak perlu dikawal lagi oleh Tae."

Jennie hanya ber Oh...

"Kalau dia sudah tidak menjagamu lagi berarti kau bisa bebas sekarang pergi kemana-mana." Ujar Rose dengan senang.

"Ayahku masih punya pengawal untuk mengawasiku..." Sahut Lisa dengan bibir yang cemberut. Rose pun ikut memajukan bibirnya. 

"Apa kau tahu kalau Jungkook anak bungsu dari pengusaha Jeon?" Tanya Jennie.

Lisa mengangguk.

"Kalau kalian menikah pasti akan menjadi pernikahan termewah abad ini..." Ucap Rose.

Ketiganya tertawa lalu melanjutkan acara makan siang mereka.

...


Pulang dari kantor ayahnya, Jungkook segera menemui Lisa di kampusnya. Rose, Jimin, Lisa, Jungkook dan Jennie langsung berangkat ke tempat permainan bowling langganan mereka. 

Sampai di tempat tujuan, mereka langsung masuk ke ruang vip.

"Ah sepertinya ponselku tertinggal di mobil...antar aku kembali ke parkiran ya..." Lisa memegang lengan Jungkook, pemuda ini langsung merangkul bahunya Lisa dan mengantarnya kembali ke parkiran.

Lisa mencari ponselnya di dalam mobil, sementara Jungkook menunggu di luar. Lisa menemukan ponselnya di bawah jok mobil, mereka pun berjalan kembali meninggalkan parkiran.

Jungkook memeluk perut Lisa dari belakang.

"Jung hentikan..." Lisa mencoba melepaskan tangan Jungkook. Lisa menggeleng, bagaimana kalau ada yang melihat mereka dalam posisi seperti itu. Lisa merasa susah berjalan karena pelukan Jungkook.

Jungkook malah tertawa semakin mempererat pelukannya. Tiba-tiba ada yang menarik tangannya dan

Bughh

"Bajingan, menjauh darinya!"

Lisa terkejut mendengar suara di belakangnya dan melihat Jungkook yang terjatuh sambil memegangi wajahnya.

"Hentikan!" Serunya.

Taehyung mengeraskan rahangnya melihat Lisa malah mendekati laki-laki yang baru saja di pukulnya.

"Kau..." Matanya membesar ketika mengenali laki-laki yang meringis itu. Laki-laki yang memeluk Lisa di pestanya Rose.

"Dia kekasihku Tae..." Ucap Lisa dengan suara bergetar.

...



Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

145K 13.2K 14
©📸For Owner Jungkook dan pembalasan dendamnya untuk Lalisa. Tidak satupun orang mengerti dengan tindakan Jungkook yang merebut gadis impian saudara...
292K 36K 35
[COMPLETED]✔ "The boy who cant sleep tonight" [BTSxBLACKPINK] @aprlmhrayone 201709--201711
8.5K 1.4K 5
When we first met, i never thought that i'll found myself lying in your arms I don't wanna feel another touch, don't wanna start another fire Cause...
262K 22.4K 47
Kim Seokjin, lelaki kaya dan memiliki orang tua yang cukup berpengaruh di dunia. Namun hal itu membuat dia sombong dan besar kepala. Apa pun yang dia...