Jungkook berjalan berdampingan dengan orang yang baru beberapa saat yang lalu memukul telak wajahnya. Dua pemuda menuju kantin sekolah dengan keadaan Jungkook lapar setengah mati.
"Ehm," Taehyung mulai gugup untuk memulai percakapan. Bertanya-tanya; kenapa aku yang harus bicara duluan?. Biasanya Hoseok yang selalu mencairkan suasana, tapi sekarang dia tak ada.
Untuk pertama kalinya dia membutuhkan Hoseok di sisinya.
"Kenapa?" Jungkook terlalu polos untuk mengerti. Pemuda manis tidak memiliki apapun untuk dibicarakan. Dia benar-benar lapar sampai ia lupa kalau pemuda di disampingnya lah yang membuat dirinya dirawat di UKS.
"Namamu?" Kenapa ada manusia serupa Taehyung di dunia ini?.
"Jungkook. Jeon Jungkook." Pemuda manis itu tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putih dan gigi kelincinya yang terpampang rapi.
'Manis'
"Ahh! Jungkook? aku Kim Taehyung. Kau bisa memanggilku-"
"Taetae hyung?" Sambil tersenyum manis, Jungkook tidak memikirkan dampak yang ia sebabkan.
"Terserah padamu saja." Taehyung sekilas menampilkan senyum tipis di wajahnya. Pada kenyataannya, ia lupa apa yang harus ia lakukan.
***
Taehyung hanya melihat Pemuda manis didepannya yang sangat lahap memakan makanannya.
"Apa kau tak makan?" Tanya Jungkook dengan makanan yang masih memenuhi mulutnya.
"Aku masih kenyang, dan aku sebenarnga ingin meminta maaf padamu soal tadi, pikiranku tidak jernih. Apa kau memaafkanku?" Jujur Namja tampan itu sambil mengeluarkan tatapan yang bisa membuat siapa saja gugup karna ketampanannya.
"Tadi? tak masalah, itu salahku juga so... I forgive you" Jawab Jungkook dan kembali memakan makanannya, sepertinya ia lebih tertarik dengan makanannya daripada ketampanan Taehyung.
'Apa dia tak tertarik padaku?'
'Ahh sial! Jantungku!'
"Apa kau ingin pulang setelah ini? Aku akan mengantarmu" Tawar Namja tampan itu
"Hm, ya, aku malas untuk belajar" Jawabnya sambil mengangguk pelan.
"Baiklah, aku akan pergi mengambil tasku, kau tunggu saja disini" Perintah Taehyung dan hanya dibalas anggukan dari Jungkook.
"Hyung!, bisakah tasku juga?"
"Yaa" Taehyung melambai menandakan ya dan langsung pergi meninggalkan Kelinci Manis itu makan dikantin.
.
.
.
Tok tok tok
"Apa disini kelas Jeon Jungkook? aku ingin mengambilkan tasnya, dia sedang sakit jadi dia harus pulang" Ucap Taehyung pada guru yang sedang mengajar didalam kelas. Terdengar tak sopan memang tapi itulah Taehyung.
"Tae!" Panggil Yoongi dari baris ketiga. Dan Taehyung hanya berjalan kearahnya tanpa mementingkan kehadiran guru didepan. Mengambil tas Jungkook dari Yoongi.
"Aku akan mengantarnya pulang Yoon, tenang saja" Ucap Taehyung dan dibalas anggukan dari Yoongi walaupun sebenarnya ia masih sedikit marah pada Taehyung karna memukul Jungkook. Taehyung berlalu dari sana sambil menggendong tasnya dan tas Jungkook, meninggalkan tatapan bingung teman sekelas Jungkook. Pangeran Es mereka akan mengantar seorang Namja manis pulang? Ini berita besar.
.
.
.
"Baiklah nek, aku akan mengambilnya sekarang"
Taehyung mendengar suara Jungkook dan mendapati Jungkook mematikan Hp-nya.
"Apa yang ingin kau ambil?" Tanya Taehyung penasaran.
"Hyung? ahh! tasku! ayo pulang" Jungkook mengabaikan pertanyaan Taehyung. Saat ingin mengambil tasnya dari Taehyung, Namja tampan itu malah memegang kuat tasnya.
"Hyung, lepaskan, ayo kita pulang"
"Kau belum menjawab pertanyaanku" Ucap Taehyung memaksa.
"Kata nenek aku sudah bisa mengambil mobilku, apa kau mau mengantarku hyung?"
"Baiklah ini, ayo" Taehyung memberikan tas Jungkook dan mengajak Jungkook ke mobilnya dan akan mengantarnya.
Taehyung mengantar Jungkook untuk membeli mobil baru.
"Saat kau bilang mengambil mobilmu kupikir kita akan ke bengkel mobil" Ujar Taehyung sambil membantu Jungkook memilih mobil sport baru.
"Hehe, nenek menyuruhku untuk membeli mobil baru daripada harus menerbangkan mobilku yang di Amerika kemari hyung, aku sebenarnya tak memerlukan mobil lagipula aku bisa naik bus, itu lebih menyenangkan daripada membawa mobil sendiri, itu melelahkan" Jelas Jungkook sambil melihat-lihat.
"Padahal aku bisa mengantar jemput mu" Ucap Taehyung.
"Eoh?" Jungkook sedikit bingung dengan ucapan Taehyung
"Maksudku aku bisa mengantarmu ke sekolah jika kau lelah membawa mobilmu"
"Tak perlu hyung, ahh!" Jungkook memekik pelan dan memanggil pekerja yang ada disana.
"Aku ingin yang ini" Ucap Namja manis itu.
"Baik tuan, silahkan anda mengurus biayanya disana" Tunjung penjaga disana.
"Baiklah, hyung! ayo"
Pilihan Jungkook jatuh pada mobil Mc Laren 520 dengan warna hitam dengan sedikit merah.
Setelah mengurus biaya dan lainnya, Jungkook bertanya apa ia bisa langsung membawa mobilnya, dan mereka bilang jika mobilnya bisa langsung dibawa, karna Jungkook langsung membayar lunas semuanya. Tapi saat ia ingin masuk kedalam mobil Taehyung memaksa Namja manis itu untuk pulang dengannya saja, terpaksa mobil barunya akan dikirim sore nanti. Dan Taehyung-pun mengantar Jungkook pulang ke hotelnya.
Saat tiba didepan hotel Jungkook memaksa Taehyung untuk mampir kekamar-nya dan Taehyung mengiyakannya. Didalam kamar Taehyung bertanya sesuatu pada Jungkook
"Kenapa kau tak menyewa apartment saja?"
"Aku tak ingin tinggal ditempat yang besar hyung, itu akan terasa semakin sunyi, dan aku tak terlalu suka itu, tapi nenek tetap memaksaku tinggal di Apartment, nenek sedang menyuruh pegawainya untuk membelikan-ku sebuah apartment, jika nenek memaksa aku tak akan sanggup menolaknya, tapi kalaupun nenek menyuruhku tinggal di Apartment aku bisa tinggal didekat sekolah saja jadi tak perlu membeli mobil juga tapi kata nenek aku harus tinggal ditempat yang layak, dia membelikan-ku apartment ditempat yang terlalu mewah" Jungkook menjelaskannya lalu menarik nafas panjang.
"Jika kau tak ingin sendirian, mobil dan apartment mewah kenapa kau tak tinggal dengan nenekmu saja di Amerika?" Tanya Taehyung penasaran.
"Aku bosan hyung, aku sudah tinggal disana sejak aku berumur 10 tahun"
"Dari tadi kau hanya menceritakan tentang nenekmu, eomma dan appa-mu dimana?"
"Eomma dan Appa mengalami kecelakaan saat umurku sembilan tahun dan sekarang
mereka sudah tenang hyung" Jungkook ingin menangis tiap kali mengingat kedua orang tuanya.
"Maafkan aku Jungkook, aku tak tahu sama sekali" Taehyung berdiri lalu duduk di samping Jungkook lalu mengusap bagian belakang Jungkook untuk menenangkan Namja manis itu.
"Tak apa hyung, Eomma dan Appa pasti sudah senang disana" Ujar Jungkook sedih.
"Lalu kebutuhanmu bagaimana? makanan? keperluan disekolah? dan lain-lainnya?"
"Nenek sudah memberikanku segalanya hyung, kau tenang saja" Ucap Jungkook sambil tersenyum. "Nenek punya sebuah perusahaan disini dan dia juga punya orang kepercayaan disana, dia yang mengurus semuanya dari kepindahan-ku ke sekolah, apartment, sampai mobil-pun jadi tanggung jawabnya, ahh nenek terlalu banyak menyulitkan Baekhyun hyung, uang jajanku juga dikirim oleh Baekhyun hyung" Jelas Jungkook
"Baekhyun? sepertinya aku pernah mendengar nama itu"
"Baekhyun hyung diadopsi nenek saat ia berumur 4 tahun tepatnya sebelum aku lahir, nenek menyayangi Baekhyun hyung sama seperti dia menyayangiku"
"Apa kau tak berpikiran dia menyukaimu?" Tanya Taehyung hati-hati
"Hyung! dia hyungku juga! ish kau ini!" Jungkook kesal dengan pertanyaan tak masuk akal Taehyung.
"Aku hanya bertanya Jungkook" Taehyung juga sedikit kesal, hanya karna hal itu kenapa Jungkook harus marah?. Karena ia sedang kesal, Namja tampan itu lebih memilih diam dan melanjutkan acara menonton tv-nya namun tiba-tiba Jungkook mendekatkan bibirnya ketelinga Taehyung, Namja tampan itu sedikit bingung apa yang akan dilakukan Jungkook. Taehyung merasa sedikit geli dengan perlakuan Jungkook dan-
TBC