SHAFANA |HIATUS|

By SalwaAdeliadotcom

2.1K 521 135

Highest rank : #2 in jalancinta 12/06/20 #2 in kanker 13/07/20 Cover by : graphic_cii "Temani aku sampai hab... More

bagian 1 : sekolah baru
bagian 2 : berbicara dengan hujan
bagian 3 : berpisah
bagian 4 : bertemu di supermarket
bagian 5 : sepenggal lirik
bagian 6 : pingsan
bagian 7 : begitu manis
bagian 8 : bersenang-senang
bagian 10 : coretan dibatu
bagian 11 : Star Cassiopeia
bagian 12 : mengobatinya
bagian 13 : panggilan sayang
bagian 14 : pertandingan sengit
bagian 15 : perhatian
bagian 16 : lembar ke 89
bagian 17 : kasmaran

bagian 9 : mereka pulang

74 35 3
By SalwaAdeliadotcom

"Kita bikin permainan yu" ajak Reyna dengan menaik turunkan alisnya

"Permainan apaan si Rey?" tanya Syakira malas karna sedari tadi Reyna yang terus mengatur

Shafa memutar bola matanya seraya memegang kepalanya.
"gausa macem macem deh Rey"

"Jadi permainannya siapa yang bisa nebak harga baju itu dengan tepat atau ya hampir mendekati lah, dan orang yang suruh tebak baju itu harus beliin baju itu buat si penebak kalo jawaban si penebak tepat atau mendekati. Gimana deal ga?"

Shafa tersenyum lebar
"Hahaha oke deal" jawab Shafa senang karna itu hal mudah baginya, Shafa hampir tau semua harga baju ditoko itu dan ia pun hampir mempunyai semua baju yang ada ditoko itu.

"Okelah boleh juga" sambung Syakira

"Oke siapa yang mau mulai duluan?" tanya Shafa antusias

"Gue" ucap Reyna menaikkan sebelah alisnya

"Yauda lo cari bajunya cepet gak pake lama" mendengar ucapan Shafa Reyna hanya mengacungkan jempolnya lalu berlari mencari baju yang harganya tidak murah dan juga tidak mahal karena dompetnya tipis.

Setelah menemui baju yang Reyna pilih ia segera menghampiri Shafa dan Syakira

"Nih bajunya coba lo tebak berapa harga baju ini" ucap Reyna yang ditangannya membawa sebuah blazer berwarna khaki

"Yaelah rey gue punya dua dirumah" ucap Shafa dengan senyum meremehkan

"ayo Shaf tebak bareng bareng kalo gue itung sampe 3 kita sebutin harganya" ajak Syakira

"Satu...dua...tiga!

"945.000" kata shafa
"990.000" kata syakira

"Hahaha coba ya kita liat harganya" ucap Reyna sambil mencari label harga diblazer itu dan menunjukkannya ke Syakira dan Shafa

harga sebenarnya adalah 939.000 jadi bisa disimpulkan yang paling mendekati adalah shafa jadi Shafa yang mendapatkan blazer itu.

"Yeay makasih Reyna victoria" ucap Shafa sambil menyentuh dagu Reyna

"Yauda sekarang lo Shaf" ucap Reyna, Shafa pun tertawa dan segera meninggalkan teman temannya untuk mencari baju yang menurutnya teman temannya tidak mengetahui harganya, Shafa mengambil sebuah gaun pesta yang harganya cukup merogoh kocek.

"Nih tebak" Reyna dan Syakira menganga melihat gaun pesta yang dibawa Shafa karna jika ia bisa menebak harga gaun itu maka gaun itu akan jadi miliknya.

"Oh my God! ini serius kan Shaf? ayo Sya tebak" ucap Reyna antusias

"gue itung sampe 3 ya" ucap Shafa

"Satu...dua...tiga!"

"1.580.000" kata Reyna
"1.999.000" kata syakira

shafa pun menunjukkan label harganya ke syakira dan reyna dan harganya adalah 2.150.000 jadi yang mendekati adalah Syakira

"Yash I got it,I got it,I got it" ucap Syakira sambil loncat loncat kegirangan Shafa pun tertawa terbahak bahak melihat raut wajah Reyna yang tidak dapat didefinisikan.

"Hahaha tenang Rey lo gue beliin juga ko, dirumah gue udah punya jadi nanti kita couple" ucap Shafa

"Yeay makasi Shafaaa" ucap Reyna girang dan segera memeluk Shafa, Syakira pun ikut memeluk Shafa

mereka bertiga berpelukan dengan erat mereka tidak memikirkan orang orang yang sedang memerhatikannya

Kelemahan diriku adalah kelebihan dari sahabatku, kelebihan dariku adalah bagian dari kehebatan sahabatku.

"ko kaya teletubbies gini sih?" Mereka pun terkekeh geli dan segera melanjutkan berbelanja baju

Setelah selesai berbelanja baju mereka menuju tempat bermain, mereka bermain mesin pencapit boneka, basket, Maximum Tune, puzzle bobble, hockey meja, tekken tag tournament, time crisis dan masih banyak lagi tapi yang membuat shafa candu adalah pump it up sejak dulu Shafa selalu bermain itu sampai sampai papinya membelikan mesin itu khusus untuk Shafa tetapi sekarang mesin itu entah kemana.

Shafa masih berada diatas papan pump itu membuat Reyna dan Syakira geram melihatnya seperti anak kecil yang baru dilepas dari rumah.

"Shafa, please lo udah 3 ronde loh, ayo nonton" ucap Syakira malas

"iya Sya bentar lagi 1 ronde lagi deh ya please" ucap Shafa yang tetap berdiri dipapan pump dengan mata puppy eyesnya

"agrhhh..yauda jangan lama—
ucapan Syakira dipotong dengan cepat oleh Reyna

"kalo lama gue tinggal" Sambung Reyna cepat

Shafa tidak menggubris perkataan temannya ia sedang fokus memainkan game yang membuatnya candu

Setelah selesai bermain pump Shafa menghampiri teman temannya yang sedang menunjang dagunya dengan raut wajah bosan.

"Ayo nonton" ajak Shafa dengan senyum sumringah dan berdiri dihadapan teman temannya yang sedang duduk menunjang dagunya

Bisa bisanya Shafa senyum dengan begitu lebar seakan akan tidak punya dosa sedangkan temannya lumutan menunggunya ngepump

"ayoooo reyyy...syaaa.." Shafa menarik tangan temannya, Reyna dan Syakira hanya mengikutinya dengan malas

"nonton film horor ya gengs" ucap Reyna dengan senyum devilnya

"Rey! apa si gamao" tolak Shafa dengan mata yang sudah berembun karna Shafa paling anti sama film horor.

Reyna dan Syakira terkekeh geli melihat wajah Shafa yang pucat ketakutan.

"Iya engga, yauda kita nonton film action deh"

"Iya ada yang seru kayanya deh tadi gue liat Sg penghuni Altschool" sambung Syakira

Mereka pun membeli karcis dan segera berjalan mencari teater yang tertera dikarcisnya

Jam 20:00 film pun habis mereka keluar dari teater itu dan segera berjalan keluar menuju parkiran

"Huh akhirnya" ucap Reyna ketika merebahkan badannya dikursi mobil Shafa

"Langsung pulang apa makan dulu ni?" tanya Shafa sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang

"makan dulu deh laper gue gara gara tadi nunggu lo ngepump seabad sampe badan gue belumut" ucap Reyna setengah kesal mengingat kejadian tadi karna dengan gampangnya Shafa tersenyum dengan manisnya sedangkan Reyna dan Syakira seperti sedang mengantri sembako se-provinsi.

"iya Shaf makan dulu perut gue udah minta jatah lagi" sambung Syakira

"siap" ucap Shafa dengan senyum devilnya dan tanpa ba bi bu Shafa segera menaikan kecepatan mobilnya diatas rata rata.

Ketika sampai didepan restoran Shafa segera menutup telinganya karna ia tau teman temannya pasti akan berkoar koar

"Sialan lo Shaf, kalo gue mati gimana? kalo gue jantungan gimana? gue belom nikah Shafaaa..." omel Reyna

"Udah ngomelnya?" tanya Shafa dengan wajah datarnya

Shafa mengalihkan pandangan ke Syakira yang tengah mematung seraya menundukkan kepalanya

"Lah lo kenapa diem aja, Sya?"

"Emm..a..anu Shaf.."

"anu apa si Sya?" tanya Shafa bingung

"Emm...gue ngompol" ucap Syakira cengengesan membuat Shafa memutar bola matanya dan membuang nafasnya kasar

"Oh my gosh Syakiraa!" teriak Reyna

"Yauda mending kita langsung pulang aja ya"

"I'm so sorry" ucap Syakira dengan menampilkan puppy eyesnya

"It's okay Sya" ucap Shafa sambil memarkirkan mobilnya keluar dari parkiran restoran

Shafa mengantarkan teman temannya pulang dan setelah itu Shafa pulang kerumahnya dengan badan yang sudah lelah dan lengket karena seharian berkeliling mall.

tin..tin
Shafa membunyikan klakson mobilnya memberi aba aba agar mang Parjo membukakan gerbang.

Mang Parjo membukakan gerbang untuk Shafa dan Shafa pun segera memasukkan mobilnya ke halaman rumahnya.

"Mang" teriak Shafa, mang Parjo yang sedang mengonci gerbang pun segera menghampiri Shafa

"ada apa non Shafa?" tanya mang Parjo

"Mang tolong cuciin mobil Shafa soalnya tadi abis diompolin sama temen Shafa, nih koncinya." ucap Shafa sambil menyodorkan kunci mobilnya

mang Parjo mengambil kunci mobil ditangan shafa dengan wajah bingungnya

"siap non" Shafa pun segera berlari membawa barang barang belanjaannya ke dalam rumah

Shafa membuka pintu rumahnya dan terlihatlah wanita paruh baya yang sedang berdiri dibalik pintu dengan senyum yang mengembang

"Akhirnya anak mommy pulang juga" ucap Gita

"Mommy...I miss you much" shafa refleks melepaskan barang belanjaannya yang berada ditangannya dan segera memeluk tubuh mommynya dengan manja.

"I miss you more honey" balas Gita sambil mencium kening anak kesayangan

Shafa menengadahkan kepalanya menatap wajah Gita yang lebih tinggi darinya

"Mom papi mana?"

"Papi lagi nonton bola kesayangannya" jawab Gita sambil menyelipkan anak rambut Shafa ke telinganya

Shafa segera berlari menghampiri papinya yang sedang menonton pertandingan bola ditv. Shafa pun memeluk tubuh papinya dari belakang yang sedang asyik duduk disofa sambil menonton bola, Gita pun mengikuti anaknya sambil membawa beberapa barang belanjaan Shafa yang ditinggalkan begitu saja

"Shafa kangen papiii" ucap Shafa sambil memeluk tubuh papinya erat

"Papi juga kangen banget sama anak papi yang paling cantik ini" ucap papinya sambil mengusap lembut rambut Shafa

"Sini duduk disamping papi" Shafa pun segera duduk disamping papinya mommynya pun ikut duduk disamping Shafa

"Mom, Pi, Shafa sayang kalian jangan tinggalin Shafa ya" Shafa menjeda ucapannya dan menarik nafas panjang

"Cukup ka Shiva yang ninggalin Shafa. mommy, papi sama bang Ali jangan ninggalin Shafa yaa" ucap Shafa sambil tersenyum ke Gita dan Husein.

"Mommy sama papi ga akan ninggalin anak mommy yang paling cantik ini" ucap Gita sambil mengelus pucuk rambut Shafa

"iya,mommy sama papi ga akan kemana mana ko,kemarin kemarin kan cuma sebentar karna papi ada urusan penting dipertenakan" ucap Husein dengan tangan yang menangkup wajah Shafa

"Shafa kangen sama bang Ali" lirih Shafa

Air mata Shafa pun sudah tidak terbendung dan akhirnya mengalir deras seperti sungai.

"Jangan nangis sayang, mending kita telpon bang Ali" ucap husein sambil mengelap air mata Shafa dengan kedua ibu jarinya

Husein segera menghubungi Ali anak pertamanya itu dan setelah beberapa lama telpon itu pun terhubung

"Hallo pi, ada apa?" 

"Kita semua kangen Li sama kamu apalagi Shafa"

"Bang Ali, Shafa kangen. Bang Ali kapan kesini?" ucap Shafa lirih

"kamu kapan balik Li? kita udah pada kangen" ucap Gita

"Ali masih banyak tugas Mom, Pi, Shafa tapi nanti kalo liburan Ali kesana kok" ucap Ali disebrang sana

"Janji ya bang, bang Ali jangan kelamaan ninggalin Shafanya hiks..hiks.." ucap Shafa dengan suara yang bergetar dan air mata yang terus menerus mengalir dari sudut matanya

"kamu jangan nangis dong sweetheart nanti bang Ali jadi sedih terus ga fokus deh ngerjain tugasnya, jangan nangis ya mwah" ucap Ali menenangkan Shafa dengan kecupan diakhir ucapannya membuat Shafa menyunggingkan senyumnya

"iyaa Shafa ga nangis lagi tapi bang Ali janji ya nanti liburan harus kesini, kalo bang Ali ga kesini Shafa ancurin PSnya." ancam Shafa, papi dan mommynya pun hanya tersenyum sumringah melihat Shafa yang sedang asyik telponan dengan abangnya

"Aduh serem mainnya anceman, adik aku yang satu ini udah berani ngancem abangnya ternyata" ucap Ali sambil terkekeh

"Ali udah malem besok Shafa upacara takutnya kesiangan nanti, telponannya lanjut besok aja yaa" ucap Gita

"ohh yauda iya mom"

"I love you Ali" ucap gita

"I love you more mom"

"jaga diri baik baik Li, jangan bandel dan cepet cepet bawa calon istri kesini" ucap Husein

"Siap pak bos"

"Inget kata aku bang! bang Ali harus kesini pas liburan! I  LOVE  YOU  SO  MUCH!" ucap Shafa dengan penekanan pada setiap kata

"Iya sayang ku, cinta ku, cantik ku, I LOVE YOU MORE!" ucap Ali menyamai nada bicara Shafa

"Oh iya, semangat sekolahnya ya sweetheart mwahh" Lanjut Ali seraya memutuskan sambungan teleponnya.

Shafa tersenyum simpul karna merasa lega karna bisa mendengar suara abangnya itu

"Mom, Pi anterin Shafa ke kamar yaa"

"siap bos" ucap Gita dan Husein berbarengan

Gita membawa barang barang belanjaan Shafa sedangkan Husein ia menggendong tubuh Shafa sampai ke tempat tidurnya, mereka berdua mencium kening Shafa dan menyelimuti tubuh Shafa.

"good night honey, nice dream" ucap Gita ketika diambang pintu kamar Shafa, Gita dan Husein pun menutup kamar Shafa dan meninggalkannya yang tengah tertidur lelap.

See u next part!
Vote na dund, jangan baca doang'(

Salam kudanil kurus :D

Continue Reading

You'll Also Like

677K 78.8K 10
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.7M 274K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
237K 9.5K 28
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
3.9M 304K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...