Pagi hari ini Alvin dan nada sudah berada disekolah, nada duduk sendirian dikelas menunggu kedatangan oliv, sedangkan Alvin, ia sedang ada rapat OSIS.
Tak lama kemudian Oliv datang dengan tergesa-gesa dan menampakkan wajah kesal. Nada heran, biasanya Oliv selalu ceria saat tiba disekolah, tapi kok sekarang murung.
"Lo kenapa sih?" Tanya nada
"Gue dianterin sama Aldo" Jawab Oliv dengan suara malas
"Kok lo mau sih?"
"Gue mau karena paksaan dari nyokap gue"
"Jadi lo mau sama dia lagi?"
"Denger ya, sampai kapanpun gue gak akan mau sama dia lagi!"
"Ya setidaknya jadi teman gitu"
"Gak!"
Nada pun pasrah dengan apa yang Oliv ucapkan. Memang sahabat yang satu ini memang keras kepala.
Lalu nada melanjutkan kembali membaca novel nya.
Disisi lain, Alvin baru saja selesai mengikuti rapat OSIS nya, ia langsung menemui kedua sahabatnya yang tengah berada di kantin.
"Si devan kenapa tuh mukanya ditekuk mulu?" Tanya Alvin saat melihat muka devan yang tidak biasanya
"Biasa, lagi putus cinta" Jawab Gilang
"Emang sejak kapan lo punya pacar?"
"Dia ngeliat Oliv berangkat bareng sama si Aldo yang anak baru itu, tapi devan belom nyeritain ke gue gimana kejadiannya" Ucap Gilang
"Coba ceritain sama gue" Ucap Alvin pada devan
Lalu devan menceritakan kejadian tersebut, setelah devan menceritakan semuanya, Alvin mencoba mencari nada untuk meminta penjelasan siapa Aldo sebenarnya.
Alvin mencari nada dikelas, tapi ternyata nada tidak ada disitu. Lalu Alvin mencoba mencari nada rooftop, tapi masih saja hasilnya nihil.
Ia mencoba menelpon nada, dan ternyata nada berada di taman belakang sekolah.
Setelah Alvin sampai ditaman belakang sekolah, ia melihat nada sedang membaca novelnya sambil duduk dikursi taman yang telah disediakan.
"Woy!" Teriak Alvin mengagetkan nada
"E-eh ayam" Latah nada
"Hahahaha orang cantik kok latahnya ayam" Ucap Alvin sambil tertawa
Jantung nada berdegup kencang saat mendengar ucapan Alvin. Saat Alvin mengucapkan kata 'cantik', belum pernah Alvin mengucapkan kata tersebut kepada nada.
Oke nada alay.
"Ngapain lo nyamperin gue?" Tanya sinis nada
"Nyamperin pacar sendiri masa gak boleh"
"Terserah lo, yang pasti gue bukan bukan pacar lo"
"Perasaan gue juga pasti kok" Goda Alvin
Nada hanya diam mendengar ucapan Alvin barusan.
"Gue kesini mau nanyain soal Aldo" Ucap Alvin
"Emang kenapa sih? Apa urusan lo sama Aldo?"
Bukannya menjawab pertanyaan nada, Alvin malah nanya balik.
"Aldo siapa nya oliv?"
"Sahabat" Jawab nada
"Cerita aja sama gue, siapa dia sebenernya"
"Gue janji kok, gak bakal diceritain ke siapa-siapa" Lanjut Alvin
"Janji?"
"Ya"
Lalu jari kelingking mereka saling bertautan, pertanda perjanjian disetujui.
"Jadi gue sama Aldo itu sahabatan dari sejak kita kecil. Gue kenal Oliv itu sejak kelas 1 SMP,tapi saat kita kelas 2 SMP, Aldo suka sama Oliv dan akhirnya mereka pacaran deh. Tapi saat kita menginjak kelas 1 SMA, Aldo menghilang tanpa kabar, dan itu membuat Oliv murung terus, sampai akhirnya kita dapet kabar dari orang tua Aldo, kalo Aldo itu pindah ke Canada bareng 'pacar' nya" Jelas nada panjang lebar
Lalu nada mengambil napas sebentar.
"Gue nyoba cari tahu siapa yang disebut 'pacar' sama mama nya Aldo itu, dan akhirnya Aldo sendiri nyerita ke gue kalo dia udah punya pacar di Canada, dan Oliv itu cuman pelampiasannya aja. Setelah gue tau semuanya, gue gak berani ceritain semuanya ke Oliv, dan Aldo bilang kalo dia sendiri yang bakal nyeritain semuanya ke oliv" Tak terasa benda bening menetes dipipi nada
"Jadi sampai sekarang Oliv gak tau apa yang sebenernya terjadi?" Tanya Alvin
"Gue juga gak tau, soalnya tadi Oliv bilang dia berangkat sekolah bareng Aldo" Jawab nada
Sedari tadi nada terus meneteskan air mantanya, Alvin yang melihat itupun langung memeluk nada.
Nada hanya menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya, sambil menahan tangisnya.
"Lo mau bantuin gue sama Gilang gak?" Tanya Alvin
Lalu nada segera menghapus air matanya, begitupun dengan Alvin, ia langsung melepaskan pelukannya.
"Bantu apaan?"
"Kita buat Devan sama Oliv jadian" Jawab Alvin
"Emang Devan suka sama Oliv?"
"Nah makannya gue nanyain soal Aldo itu karena tadi Devan cerita ke gue sama Gilang kalo tadi diparkiran,devan liat Oliv dibonceng sama Aldo, apa lagi Oliv sambil meluk Aldo"jelas Alvin
"Serius lo?"
"Gak mungkin gue becanda"
"Yaudah gue mau bantuin" Ucap nada sambil memeluk Alvin
Beberapa detik kemudian mereka tersadar, lalu nada melepaskan pelukannya.
"Gu-gue ke kelas duluan ya" Ucap nada gugup sambil berjalan menuju kelas
"Nada, nada, kok lo lucu sih?" Gumam Alvin sambil tersenyum
Saat nada sampai dikelas, nada mencari-cari Oliv, tapi ternyata Oliv tidak ada dikelas, nada mencoba mencari di toilet, dan disana pun tidak terdapat Oliv.
Tapi saat nada melewati koridor yang sepi, nada mendengar suara tangisan.
Nada mencoba melihat siapa kira-kira yang sedang menangis, dan ternyata itu adalah Oliv. Oliv sedang bersama Aldo.
"Jangan paksa gue do! Gue gak bisa!" Sentak Oliv sambil menangis
"Please, gue pengen kita mulai dari awal lagi" Ucap Aldo sambil memohon mohon
Nada yang tak tega melihat sahabatnya menangis, ia langsung mendatangi Oliv.
"Oliv, ayok ikut gue" Ucap nada sambil menarik tangan Oliv
"Gue masih ada urusan sama Oliv" Ucap Aldo
Nada yang mendengar ucapan Aldo, ia langsung menghentikan langkahnya. Lalu nada menyuruh murid yang lewat untuk mengantarkan Oliv ke kelasnya.
"Lo udah jelasin semuanya?" Tanya nada pada Aldo
"Belum"
"Lo kenapa sih jadi cowok berengsek kayak gini?!"
"Nad, gue cuman mau memperbaiki semuanya"
"Dulu lo ngelarang gue buat deket deket sama cowok selain lo, karena lo takut gue terluka karena cowok itu. Tapi ternyata lo sendiri yang ngelukain gue!"
"Gue gak ngelukain lo Nad, gue bakal terus ngelindungi lo" Ucap Aldo lirih
"Lo ngelukain Oliv sama aja lo ngelukain gue! Karena Oliv itu sahabat gue!" Sentak nada
"Maafin gue nad, gue gak bermaksud" Ucap Aldo langsung memeluk nada
Nada berusaha melepaskan pelukan tersebut, tapi apalah daya, kekuatan Aldo tidak sama dengan kekuatan nada.
Dan saat itupun Alvin datang, ia langsung melepaskan pelukan tersebut.
"Lo jangan coba-coba berani nyentuh cewek gue!" Bentak Alvin sambil menahan emosinya
Apa katanya?cewek Alvin?oh tidak, lagi-lagi nada dibuat terkejut oleh ucapan Alvin.
"Dia sahabat gue" Ucap Aldo santai
"Terus dengan lo sebagai sahabatnya, lo bisa seenaknya gitu sama nada?woy liat, disini ada cowoknya"
"Ya terus gue harus merasa gak enak gitu sama lo?"
Nada yang sedari tadi taktahan melihat pertikaian kedua cowok tersebut, ia langsung melerai nya.
"Udah! Vin ayok ikut gue" Ucap nada sambil menarik tangan Alvin
"Jadi lo lebih mentingin cowok lo? Daripada gue?" Gumam Aldo saat melihat kepergian nada dan Alvin
Nada dan Alvin berlarian menuju kelas untuk menemui Oliv. Dan ternyata disana tidak terdapat oliv.
Saat nada menanyakan keberadaan oliv kepada murid yang ada dikelas, ternyata oliv pergi kekamar mandi.
Alvin menunggu nada dan oliv diluar kamar mandi, sedangkan nada melihat oliv sedang melamun sambil memandang dirinya sendiri didepan cermin.
"Oliv, ke kelas yu" Ucap nada membuyarkan lamunan oliv
"Nad, kenapa sih dia balik lagi?"
"Ya gue juga gak tau sih, tapi satu-satunya cara supaya dia ngehindarin lo yaitu lo harus punya pacar" Jawab nada
"Tapi sama siapa?"
"Lo suka gak sama Devan?" Tanya nada
"Kayaknya iya deh, soalnya setiap gue berada di sisinya, gue suka ngerasa nyaman"
"Baguslah kalo gitu"
"Kok bagus?"
"Udah ah yuk kekelas"
Lalu mereka keluar dari toilet, nada mencari keberadaan Alvin, tapi disana tidak terdapat Alvin. Tadi Alvin bilang dia nunggu di luar toilet, tapi kok pergi?
Nada dan Oliv sedang berada dikelas, sedangkan disisi lain, Alvin sedang mencari-cari keberadaan Devan dan Gilang.
Lalu tiba-tiba Alvin mendapat pesan dari Gilang, ternyata mereka sedang berada di rooftop.
Alvin menemukan Gilang sedang bermain game online, sedangkan Devan hanya melamun.
"Lo sebaiknya cepet nembak oliv" Ucap Alvin sambil menepuk pundak Devan
Devan dan Gilang dibuat bingung apa yang diucapkan oleh Alvin barusan.
"Tapi gue gak berani"
"Nyali cowok itu harus gede, gak ciut kayak lo ini" Ucap Alvin
"lo taukan gimana keadaan jantung gue saat deket oliv?"
"Gini aja, nanti pas camping adalah hari terakhir lo buat ngutarain perasaan lo ke Oliv, kalo nanti pas camping lo belum juga nembak oliv,lo gak boleh gabung sama gue dan Gilang lagi"
"Kok gitu sih vin? Jahat banget lo" Ucap devan
"Yaudah kalo lo gak mau, lang yok ikut gue" Ucap Alvin
"Oke oke! Gue turutin perintah lo!" Ucap devan
Sepertinya Devan harus harus merelakan jantungan yang akan copot gara-gara gugup saat nembak oliv, daripada Devan harus kehilangan sahabatnya.
Lalu merekapun pergi ke kelas, karena mendengar belum sudah berbunyi.
Vommet nya guys ditunggu...
Byeee😘😘