AMALA Istri Kontrak Sang CEO

By eista_

230K 9.6K 365

AMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamat... More

1. Pertemuan Tak Terduga
2. Terbakar Gairah
3. Tawaran Pernikahan
5. Rapat Pemegang Saham
6. Perasaan Apa Ini
7. Kemarahan Marvis
8. Aku Menginginkanmu
9. Satu Kamar Dengannya
10. Merasakan Sedikit Ketulusan
AMALA 11
AMALA 12
13. Maafkan Aku
14. Sulit Mengatakannya
15. Mantan Suamiku
16. Aku Mencintaimu
AMALA 17
AMALA 18
AMALA 19
AMALA 20
PENGUMUMAN
AMALA 21
Amala 22
AMALA 23
24. Hukuman Untukmu
PROMOSI
25. Jurang Kematian
26. I Promise Sweetie
27. Only You Amala
28. Hidup & Mati
29. Belum Berakhir
30. Pilihan Terberat
31. Akhir Yang Bahagia

4. Tak Ada Pilihan Lain

14K 498 3
By eista_

Jangan lupa vote and comment.
Penulis: eista_

Amala menyisir rambutnya didepan cermin, bayangan bersama Marvis tiba tiba muncul dibenaknya. Bibir pria itu begitu lembut saat menyesap bibirnya, tanpa sengaja tangan wanita itu menyentuh bibirnya sendiri.

"Tidak! apa yang aku lakukan? kenapa aku memikirnya?". Wanita itu mengelengkan-gelengkan kepalanya mengusir pria itu dari benaknya.

Dia kembali menatap wajahnya dicermin, wajahnya memang cantik tapi terkesan pucat. Ya itu semua mungkin karena tidak adanya raut kebahagiaan di wajahnya. Dia merasa sendirian dan kesepian. Wanita itu lalu beranjak mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar. Hari ini dia akan menemui temannya Liona, sayup sayup dia mendengar omongan tetangganya saat keluar dari rumah.

"Wanita murahan, usir saja dia dari kampung ini."

"Benar buat apa wanita murahan itu tinggal dikampung ini, menyebarkan penyakit saja."

"Takut ihh, sewaktu waktu kalau suami kita digoda."

"Iya bener ih, laporin pak RT aja."

Tangan Amala mengepal, hati dan telinganya memanas. Ingin rasanya dia menghampiri mereka dan menampar mulut mereka satu persatu tapi dia mengurungkan niatnya. Omongan dan gosip yang mereka lontarkan setiap hari sudah menjadi makanan dan kebiasaan bagi wanitu itu. Sakit hati memang iya, tapi dia tak menyakal itu semua karena itulah pekerjaannya.

Wanita itu hanya bisa menutup telinganya rapat-rapat, tak ingin menimbulkan keributan di tempat tinggalnya. Jika saja ibunya masih hidup sekarang, ibunya pasti akan menerima semua keluh kesah yang Amala jalani saat ini namun sekarang dia harus menangung semuanya sendiri .

Sekitar lima belas menit taksi yang membawanya berhenti didepan taman tempat mereka bertemu. Amala segera turun dan membayar ongkos taksi tersebut.

"Terimakasih pak." Ucapnya pada supir taksi itu.

Amala berjalan menuju bangku taman yang ada disana, sembari menunggu Liona wanita itu menyesap rokok yang ada ditangannya.

Dari kejauhan dia melihat temannya turun dari mobil sedan mewah.

"Amala" .Ucap lion menghampiri rekannya. Dia sedikit berlari saat melihat Liona yang hampir jatuh. "Awas . ." Dengan sigap dia melempar rokoknya lalu memegangi tubuh kecil Liona dengan kedua tangan.

"Lu gak sehat ya, sakit ? " tanya Mala khawatir.

"Enggak." Jawab Lion .

"Enggak apa? Ini jelas jelas lu demam, duduk dulu aja." Ajaknya pada wanita itu.

"Udah Mala, aku beneran nggak papa kok." Liona berusaha melepaskan tangan Amala yang terus memegangi kedua pundaknya.

"Beneran nggak papa."

"Iya Mala." Jawab Lion meyakinkan sahabatnya, Amala masih sama seperti dulu selalu perhatian dengan keadaannya.

"Ada perlu apa emang, nggak biasanya ngajak ketemuan."

Lion menceritakan semua masalah yang dia alami selama berumah tangga dengan suaminya (Ada dinovelku yang berjudul DandeLion). Amala merasa iba dengan nasib sahabat. Wanita itu mengurungkan niatnya untuk meminjam uang pada sahabatnya.

Lalu Amala menggenggam kedua tangan Lion mengusapnya perlahan. Sebagai sesama wanita dia merasakan apa yang dirasakan Liona. Suami yang berselingkuh memang sulit untuk dimaafkan, apalagi Amala pernah mengalami hal tersebut.

"Lu yang sabar ya, gue tau ini memang berat. Gue juga pernah ada diposisi lu."

Lion memeluk Amala, Amala pun kembali mengusap punggung lion menenangkan sahabatnya yang sedang terisak.

"Aku nggak kuat. Rasanya aku ingin bercerai dengan kak Dande."

"Huss. .nggak boleh ngomong gitu, seberat apapun pasti ada jalan keluarnya."

"Tapi Mala."

"Aku tau Lion, kamu wanita yang kuat dan bisa melewati ini semua. Jika ada sesuatu yang terjadi katakan saja padaku, aku akan membantumu sekuat tenaga. Kamu juga bisa menjadikanku sebagai tempatmu bercerita."

"Aku mengerti Mala terimakasih banyak."

Hingga dirasa cukup tenang Amala melepaskan pelukannya pada Lion .

"Aku nggak yakin Mala bisa melewati semua ini sendiri." Lion menghapus air matanya.

"Bukan sendiri Lion tapi ada aku."

"Makasih Mala. Aku enggak tau harus ngomong apa sama ibu di jogja kalau suamiku bakal nikah lagi." Jawab Lion dengan hati bimbang.

"Ibumu pasti paham posisimu saat ini. Bagaimanapun dia juga wanita, dia pasti paham, lu tenang aja."

"Mungkin seperti itu Mala." Walaupun sebenernya Lion tau ibunya pasti akan terkejut jika tau anaknya akan dimadu.

"Makasih udah mau dengerin ceritaku Mala, aku lega setelah cerita semuanya sama kamu." Ujar Liona. "Aku pamit ya takut suamiku nyariin aku."

"Sama-sama Lion, hati hati dijalan." Mala melambaikan tangannya ke arah Lion. Menatap punggung Lion yang pergi hingga memasuki mobilnya .

Setelah kepergian Lion, wanita itu harus menelan kekecewaan. Satu satunya orang yang dipercayai Amala untuk menolong putrinya adalah Liona. Tapi tak mungkin dengan kondisi Liona yang sekarang untuk meminjam uang pada wanita itu. Amala membuka tasnya dan mengeluarkan selembar kertas yang mengingatkannya pada satu nama Marvis.

"Tidak ada pilihan lain lagi." Gumamnya.

***

Pria itu memutar-mutar bolpoin yang ada di ujung tangannya, bosan itulah yang ada dipikirannya sekarang. Semua berkas yang menumpuk di atas mejanya kini telah berkurang karena kerja kerasnya di akhir pekan. Walau begitu masih banyak berkas yang harus dia baca dan tanda tangani. Sedikit mengingat kejadian semalam, kenapa pria itu bisa mengajak wanita yang baru saja dia temui untuk menikah ?.

Mata hitam wanita itu meneduhkan hatinya, paras yang cantik dengan wajah penuh kesedian seolah olah menarik Marvis untuk mengenal lebih jelas siapa wanita itu. Tanpa dia sadari Marvis sudah mulai menyukai Amala.

"Tuan, ada telepon dari Nyonya."S uara dari interkom ruang kerjanya berbunyi.

"Salurkan ke teleponku." Jawabnya pada sang sekretaris.

Marvis menutup laptop di atas mejanya dan mengangkat telepon tersebut.

"Ya Ma . ."

"Kamu kapan pulang, mana calon mantu mamah marvis. Kalau kamu belum juga membawakan mamah wanita yang akan menjadi istrimu, maka terpaksa ayahmu akan memberikan sahamnya pada kakakmu !."

Lagi lagi soal saham, batin pria itu.

"Secepatnya ma,ok. Jangan khawatir aku akan mengurusnya."

"Aku kalau tidak mamah akan mencarikanmu pasangan."

"Tidak jangan ikut campur, lagipula aku sudah menemukan wanita yang cocok menjadi istriku."

"Siapa ? Mungkinkah Violetta."

"Mah jangan sebut nama itu lagi. Aku sudah melupakannya lagi pula dia tidak ada di negara ini."

Ibunya tau dan paham Marvis sangat terluka saat Violetta memutuskan secara sepihak hubungan mereka, itu adalah masa masa tersulit untuk Marvis. Hubungan yang mereka jalani sebenarnya sudah merujuk pada pernikahan.

"Lalu siapa?, beritahu mamah Marvis."

"Mamah juga akan tau, aku akan membawanya kerumah nanti." Pria itu menutup teleponnya dan kembali menyenderkan punggungnya pada kursi.

"Hah. ." Desahnya.

Marvis Sean adalah seorang CEO muda yang memegang banyak perusahaan, salah satunya adalah perusahaan tekstil besar bernama SEANLYTEX. Ayahnya bernama Andrio Sean pria berdarah Eropa dan ibunya nyonya Andrio berdarah Indonesia. Ayahnya mempunyai dua istri, salah satunya ibunya Marvis.

Istri pertamanya meninggal karena sakit keras ,dan mempunyai satu anak laki laki bernama Janied Sean sebagai kakak tirinya. Janied sekarang berada di Paris untuk mengurus salah satu perusahaan ayahnya.

Janied sangat membenci Marvis dan ibunya. Kenapa ? Itu juga yang membuat Marvis bingung.

Menurut Janied, Marvis dan ibunyalah penyebab kematian dari ibunda Janied . Janied mempunyai maksud yang mendalam untuk menyingkirkan Marvis dari keluarga untuk balas dendam.

Apalagi dendam itu semakin membara saat Janied tau ayahnya meninggal dan mewariskan semua harta dan sahamnya kepada Marvis ,dengan syarat Marvis harus menikah terlebih dahulu.

Kemungkinan sekitar dua minggu lagi kakak tirinya akan pulang ke Indonesia, saat itulah Marvis harus memperkuat kekuasaannya untuk melawan kakaknya.

***

Berdiri memandangi langit ibukota ditengah malam dari balkon kamar Apartemennya itu yang di lakukan Marvis saat ini. Dia kembali menyesap minuman yang ada ditangannya.

Tok tok tok. . .

"Akhirnya dia datang juga." Ucap Marvis menyeringai.

Dia menaruh gelas wine itu dan membuka pintu Apartemennya.

"Apa yang . . ." Sebelum pria itu selesai dengan pertanyaannya Amala menerobos masuk kedalam Apartemenya. Wanita itu menyilangkan kakinya duduk di ruang tamu.

"Aku setuju !." Dia melempar kertas itu diatas meja.

"Hah ha ha..." Marvis tertawa dengan sangat mengerikan cukup untuk membuat bulu kuduknya merinding.

"Ambil itu."

Amala mengambil bolpoin yang dilempar Marvis kearahnya. "Cepat tanda tangani."

Berdecak sebal Amala menandatangi kontrak itu. "Sampai kapan kontrak ini berakhir."

"Semua terserah aku, hanya aku yang berwenang mengakhiri kontrak itu."

"Lalu aku?"

"Kamu hanya pion. Semua kekuasaan penuh ada di tanganku Mala."

Wanita itu tak perduli dengan ucapan Marvis, "Yasudahlah lagipula aku tak perduli dengan urusanmu, berikan aku uangnya sekarang."

Marvis mengeluarkan kartu Atm yang ada di dompetnya.

"Ada seratus juta di dalam kartu itu."

"Kenapa hanya seratus juta, bukankah kau akan memberiku tiga ratus juta."

Pria itu mendekati Amala, mengangkat dagu wanita itu dengan jemarinya, "Hei. .kau belum menjadi istriku. Itu hanya pembayaran awal, sisanya akan aku berikan saat kau sudah resmi menjadi istriku, paham !." Ucapnya penuh penekanan.

Amala menyingkirkan tangan itu dari wajahnya. "Sialan kau tak memberitahuku sebelumnya." Wanita itu berdiri dan ingin segera pergi dari tempat itu.

"Pinnya akan kukirim lewat pesan diponselmu." Ucap Marvis dari kejauhan yang masih terdengar wanita itu.

"Ya terserah kau saja."



Continue Reading

You'll Also Like

659K 24.2K 32
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
188K 5.7K 19
Lena, seorang mahasiswi yang diharuskan menikah dengan seseorang yang bahkan tak ia kenal oleh sang kakak. Diusianya yang hampir menginjak 23 bahkan...
24.8K 394 64
END!!! "Kau begitu ingin mempermalukan kan ku, KENAPA? Apa di antara kita ada sesuatu, atau kau memang ada dendam padaku?? Dan yaaa.... Bikini kau in...
12.4K 597 38
TERBIT ⚠Belum Revisi⚠ Kisah perjalanan Cinta yang terpaksa menikahi pemuda Miliarder bernama Rama Ramanta--pewaris Ranstel. Pernikahan mereka sah di...