Vomment jusheyo 😊
*di sekolah saat jam istirahat
"Guan!"
Panggil jinyoung pada guanlin yang bersiap ke kantin.
"Ia bae?"
"A-aku ingin katakan sesuatu"
"Apa?"
炎炎炎炎炎炎炎炎
Jihoon tengah makan di kantin. Ia makan tidak terlalu banyak hari ini karena diet. Katanya sih buar guanlin suka.
"Jihoon"
Suara berat itu langsung membuat jihoon menoleh dan melihat guanlin mendatanginya bersama jinyoung.
"A-ada apa kalian berdua mendatangiku?"
"Katakan sebenarnya siapa diantara kalian yag deep?"
Tanya guanlin dengan wajah gusarnya. Jihoon kaget dengan pertanyaan guanlin dan langsung menunduk.
"Katakan jihoon! Kau bilang kau tidak berbohong bukan?"
Ucap jinyoung dengan tatapan mengintimidasi.
Jihoon seolah tidak sanggup jika harus mengakui kebanarannya dan merelakan semua sikap manis guanlin padanya hilang.
"Katakan jihoon!"
Bentak jonyoung tegas.
"I-iya,,, a-aku bukan deep."
Ucap jihoon dalam tangisannya.
Guanlin langsung merasa bingung dan tak percaya.
Jinyoung menatap ke arah guanlin dengan takut2.
"Maafkan aku. Aku tidak mengatakan ini dari awal. Aku tidak memiliki keberanian"
Guanlin hanya menatap aneh pada jinyoung dan memilih pergi dari kantin itu begitu juga jihoon yang pergi berlawanan arah meninggalkan jinyoung sendiri.
Kenapa responmu berbeda saat kau tau akulah deepnya? -bjy
Seharian di sekolah guanlin mengabaikan jinyoung. Seperti ada hal yang mengganggu dihatinya.
"Guan!"
Panggil jinyoung saat bel pulang
"Iya"
"Apa kau marah?"
"Tidak? Kenapa harus marah?"
"Kau terlihat kesal"
"Aku tidak kesal. Aku hanya bingung siapa yang harus ku percaya"
Jinyoung mengangguk dan menurunkan pandangannya.
"Jika kau ragu, percayalah pada hatimu! Karena meski saat itu kau tidak bisa melihatku tapi hatimu pasti bisa mengenali siapa deep yang sebenarnya"
"Hatiku?"
Jinyoung mengangguk dan pergi meninggalkan guanlin begitu saja.
Apa kau kecewa guan? Apa kau kecewa karena deep yang sebenarnya adalah seorang buruk rupa? - bjy
炎炎炎炎炎炎炎炎
Sesampainya di rumah jinyoung tidak melihat bundanya ataupun jihoon itu membuatnya bingung dan setelah menanyakannya pada maidnya ternyata luhan tengah berada di rumah sakit. Karena tadi jihoon pingsan karena penyakitnya kambuh.
Dan tak lama sebuah panggilan dari luhan masuknke ponsel jinyoung
"Yeoboseo"
"Datanglah ke rumah sakit bae"
Jinyoung sudah menebaknya, ia mematikan ponselnya begitu saja dan pergi ke rumah sakit.
"Kau lihat jihoon? Penyakitnya semakin parah. Tidakkah kau ingin mewujudkan keinginannya? Mungkin saja ini keinginan terakhirnya?"
"Apa bunda?"
"Bantu jihoon untuk bisa bersama guanlin. Hanya itu yang bisa membuat jihoon semangat untuk hidup"
Jinyoung terkekeh mendengar ucapan bundanya.
"Aku tau sekarang bagaimana cara bunda menyayangiku"
"Jinyoung! Kau tidak mengerti! Ini demi nyawa jihoon!"
"Kenapa bunda sangat takut kehilangan jihoon tapi tidak takut kehilanganku? Bagaimaa jika aku yang mati lebih dulu daripada jihoon?"
"Jinyoung!"
Luhan menampar jinyoung.
"Jangab sebarang bicara! Ka tau betapa takutnya bunda kehilangan kalian?"
"Bunda menamparku! Baiklah!"
"Jinyoung! Maafkan bunda! Tapi kau membuat bunda tidak bisa mengontrol emosi bunda"
Jinyoung mencova tersenyum dan pergi menjauh.
炎炎炎炎炎炎炎炎
*tok tok tok*
Guanlin yang sedang asik menonton televisi difanggu oleh suara ketukan pintu. Ia pun dengan malas membukakan pintu itu.
"Bae"
Guanlin terkejut melihat siapa yang datang. Dia jinyoung.
"Hai guan"
"Ada apa? Ayo masuk!"
"Tidak perlu!"
"Lalu ada apa kau datang kemari"
"Aku hanya ingin mengatakan maaf padamu"
"Maaf untuk apa?"
"Maaf,,, maafkan aku! Aku bukan deep! Aku hany mengaku-ngaku"
"Apa?"
Guanlin terkejut dan kesal mendengar pengakuan jinyoung.
"Jihoon adalah deep. Dan dia sedang membutuhkanmu. Dia sakit dan hanya mau berobat jika kau menemaninya"
"Aku tidak percaya kau melakukan ini bae! Aku berbohong?"
"Ma-maaf"
"Sekarang dimana jihoon"
"Di-dia di rawat di rumah sakit"
Guanlin menatap jinyoung dingin dan membuat jinyoung tidak nyaman.
"A-aku pergi dulu"
Jinyoung berlari pergi sambil mengusap air matanya yang menetes.
Setelah kejadian itu guanlin benar2 kembali dan menemani jihoon di rumah sakit dan membuat jihoon mau melakukan kemo therapy.
Jinyoung yang tau hal itu tidak bisa melakukan apapun. Bagaimanapun ia tidak punya hak apa2. Dia hanya teman masa lalu guan saat guanlin masih buta.
"Terima kasih sudah menemaniku di saat aku seperti ini!"
Ucap jihoon saat guanlin kembali menjenguknya hari ini.
"Bukankah kau juga melakuka hal yang sama dulu padaku"
"Hah?"
"Terima kasih juga deep. Dulu kau adalah sangat hidupku sekarang aku juga akan jadi semangat hidupmu. Jadi berjuanhlah untuk sembuh"
Guanlin mengusap pipi jihoon dan jihoon mengelus tangan lembut guanlin sambil menatapnya dengan senyuman.
"Aku mencintaimu guan!"
"A-apa?"
"Ayo kita pacaran! Setidaknya aku bisa merasakan memilikimu di sisa hidupku! Meski itu mungkin hanya sebentar"
"Kau jangan bicara seperti itu!"
"Itu memang kenyataannya. Kemo ini mungkinsaja tidak berhasil. Kalaupun berhasil aku akan kehilangan semua rambutku dan terlihat buruk. Kau mungkin tidak akan menyukaiku lagi saat itu terjadi."
"Kau salah. Aku akan menemanimu sampai kapanpun! Aku berjanji padamu!"
"Jadi?"
"Ayo kita pacaran!"
"Terima kasih guan!"
"Terima kasih juga jihoon!"
炎炎炎炎炎炎炎炎
Tak lama akhirnya jinyoung tau jika guanlin dan jihoon pacaran. Dan itu membuat ia semakin yakin jika guanlin memang menyukai jihoon. Deep itu hanya masa lalu apalagi deep bukan orang yang menarik.
Jinyoung hanya terdiam di kelas duduk di mejanya sambil membaca komik hanya itu yang ia lakukan seharian.
"Hey buluk!"
Panggil minhyun sambil memukul meja jinyoung.
"Ada apa?"
"Kau galau ya?"
Tanya minhyun tidak seperti biasanya.
"Tidak kok!"
"Yakkk jangan bohong!"
"Tidak bohong!"
"Baiklah!"
"Kenapa kau tidak membullyku hari ini?"
"Kau mau ku bully ya?"
"Ti-tidak!"
"Aku kasihan padamu! Kau tanpa di bully saja sudah terlihat menyedihkan, aku tau kau menyukai guanlin tapi guanlin malah pacaran dengan saudaramu"
Ucapan minhyun langsung membuat jinyoung menundukan kepalanya.
"Kau ta di dunia ini yang cantiklah yang selalu di utamakan. Badan bahenol walau otak nol lebih menarik bagi seme daripada culun tapi pintar"
"Ta-tapi... Aku sudah melupakannya!"
"Itu bagus! Aku ingin mengatakan sesuatu padamu!"
"Apa kak?"
"Aku sudah akan lulus jadi aka ku katakan kebenarannya! Aku membullymu selama ini karena aku tidak ingin anak lain yang membullymu aku membullymu agar kau terpacu dan kuat"
"A-apa?"
"Maafkan aku selama ini ya"
Minhyun tersenyum dengan manisnya
"Berjanjilah menjadi kuat seperti biasanya. Dan jika ada yang memukulmu pukul dia balik!"
"I-iya!"
Jujur jinyoung mejadi gugup dan salah tingkah sekarang karena pengakuan minhyun.
"Jaga dirimu! Jangan menyakiti dirimu sendiri dengan berharap yang tidak pasti!"
"Aku tidak menyangka kakak sebaik ini"
"Jangan katakan ini pada siapapun atau kau akan dapat ganjarannya!"
"Hehe siap!"
Minhyun kemudian pergi meninggalkan jinyoung.
Sebenarnya minhyun melarang semua anak membully jinyoung dan selalu mengatakan jinyoung sebagai bonekanya. Itu karena minhyun tau anak2 lain membully jinyoung dengan menyakiti fisik jinyoung seperti memukul dan menyiramnya dengan air got. Sedangkan minhyun hanya akan membully jinyoung dengan bullyan ringan seperti dengan kata2 dan mendorong tubuh jinyoung saja.
炎炎炎炎炎炎炎炎
Jinyoung mengingat ucapan minhyun dia mencoba kuat dan melupakan semua kesedihannya. Meski ia selalu di abaikan oleh sehun dan luhan bahkan guanlin dia mampu bertahan sendiri hingga 3 tahun berlalu dan jinyoung sudah lulus sma dan kini ia kuliah.
炎炎炎炎炎炎炎炎
TBC
Walaupun ini cerita gaje ya tetap aja gw bakal selesaiin cerita ini sampe selesai. 😂