PUNCAK KONFLIKNYA MASIH LAMA. SEKITAR DI PEREMPAT AKHIR.
TAPI SABAR YA NUNGGUNYA :<
OH YA JAN LUPA VOMMENT :V
Sore itu sepulang sekolah baejin langsung datang ke rumah sakit dan mejenguk baekhyun.
"Mamih! Maafin baejin, mamih belum bisa di operasi. Baejin gak punya uang hiks, kenapa mamih harus kayak gini mih?"
Ucap baejin sambil memijat tangan mamihnya lalu memeluk mamihnya itu.
"Mamih, baejin punya teman baru, mamih tau gak? Dia tidak seperti orang lain yang melihat fisik baejin lalu menghina dan membully baejin. Dia buta mih. Tapi itu bagus. Jadi dia tidak melihat fisik baejin saat berteman dengan baejin."
Baejin memang hanya memiliki beberapa teman saja. Tapi dia tidak memiliki teman dekat karena beberapa temannya itu sibuk dengan urusan masing2. Jadi baejin hanya dekat dengan teman barunya yang buta itu.
Selesai menjenguk mamihnya baejin pun lanjut menjenguk temannya dan mengajaknya ke taman rumah sakit.
"Apa kau sudah baik2 saja sekarang?"
Tanya baejin yang duduk di sebelah temannya.
"Iya, aki baik"
"Baguslah! Jangan berbuat bodoh lagi"
"Ini aneh!"
"Apa yang aneh?"
"Banyak hal!"
"Apa saja?"
"Pertama kita dekat tapi kita tidak tau nama masing2"
"Hahaha, kau benar kenapa aku biss lupa?"
"Ayo katakan siapa nama mu?"
"Hmmm, kau tau kadang lebih baik mengenal diri orang lain dari pada identitas dan latar belakang orang itu!"
"Maksudmu?"
"Kau tidak perlu tau namaku! Tapi panggil saja alu deep dan aku juga tidak ingin tau namamu! Karena aku akan selalu mengingat dirimu!"
"Deep? Kenapa kau sangat aneh?"
"Iya, karena aku ini penuh misteri, seperti sekarang ini! Jadi kau buat juga nama misterimu sendiri untuk ku! Anggap saja ini permainan"
Lalu baejin terkekeh
"Hmmm baiklah!"
Anak buta itu berpikir sebentar
"Aku tau"
"Apa?"
"Pan!"
"Kenapa pan?"
"Aku tidak tau. Itu muncul begitu saja di otak ku!"
"Haha baiklah kalau begitu aku panggil kau pan ya!"
"Iya deeep, aku ingin mengatakan sesuatu"
"Apa?"
Dan tangan dingin pan meraba2 ingin mencari tangan deep nya.
"Terima kasih"
"Huh?"
Deep atau baejin itu hanya melongo saat melihat temannya sekarang.
"Iya. Aku berhutang nyawa padamu. Jika bukan karena mu mungkin aku sudah benar2 mati bunuh diri. Terima kasih juga sudah memberiku semangat hidup dan mau menjadi temanku"
Dan senyum deep mengembang
"Itu bukan hal besar"
"Tapi bagiku itu sangat berarti, terima kasih aku berjanji. Suatu saat aku akan membalas semua kebaikan mu deep"
"Terima kasih juga karena sudah mau mendengarkan ku dan bertahan. Aku bersyukur bertemu denganmu"
Dan baejin menatap wajah pan yang memang terlihat sangat tampan sambil tersenyum.
"Ayo kembali, ini sudah sore!"
Ajak baejin dan guanlin mengangguk. Bae pun mengantar pan ke ruangannya lalu kembali ke ruang rawat mamihnya.
~||~
"A-ada apa ini? Siapa kalian?"
Baejin yang terkejut melihat dokter, perawat serta sepasang pria berada di ruang rawat mamihnya.
"Apa dia anaknya dok?"
Tanya sehun pada dokter disampingnya. Baejin pun hanya menatap bingung orang2 di depannya.
"Nak baejin"
Panggil sag dokter.
"Apa yang terjadi dok? Ada apa dengan mamih saya?"
"Mamihmu baik2 saja. Tapi ada hal lain yang ingin kami katakan padamu"
"Jika bukan tentang mamihku, lalu apa dok?"
"Ini tentang dirimu!"
"Tentangku?"
"Iya, nak baejin. Sebenarnya kedua pria di depanmu ini adalah orang tua kandungmu, karena kelalauan rumah sakit kau tertukar saat dilahirkan"
Baejin sontak terkejut, dia tak percaya apa yang dia dengar tadi dan berharap itu semua hanya omong kosong.
"Apa? Ini tidak benar kan dok?"
Sang dokter hanya menunduk dan sehun jufa luhan mendekati baejin.
"Kami tidak tau apa yang sudah kau alami nak. Tapi melihat keadaanmu aku yakin kau sudah mengalami banyak hal sulit"
Ucap luhan lalu memeluk baejin.
"Ini kenyataan nya nak. Kami adalah orang tua kandungmu dan kami akan merawatmu dengan lebih baik"
Ucap sehun sambil mengelus kepala baejin.
"Apa ini? Aku tidak mengenal kalian, ayah dan ibuku adalah chanyeol dan baekhyun"
Baejin yang masih belum percaya
"Terimalah kenyataannya nak" -sehun
"Tapi aku tidak mau meninggalkan mamihku sendiri" -baejin
"Tenanglah, sebagai tanda terima kasih kami karena dia sudah merawatmu maka kami akan Membayar biaya pengobatannya, dia akan kami jamin tapi kau harus ikut kami" -luhan
"Tapi..." -baejin
"Ini lebih baik nak, daripada ibumu tidak mendapat perawatan sama sekali" -sehun
"Tapi kemana kalian akan membawaku? Jika jauh dari mamih maka aku tidak mau!" - baejin
"Maaf, tapi kau aka kami bawa ke rumah kami dan akan kami sekolahkan di kota" -luhan
"Kami mohon ikut kami bae, kami janji kami akan mengantarmu mengunjungi mamihmu jika kau mau" -sehun
Baejin berpikir sejenak.
Tapi ini artinya aku juga akan sulit bertemu pan - baejin
"Bagaimana nak?" -luhan
Baejin menghela nafasnya lalu mengangguk.
~||~
Baejin kemudian bersiap untuk pergi bersama sehun dan luhan tapi sebelum pergi dia menemui pan sebentar, namun sayang temannya itu sedang tidur dengan lelap.
Baejin pun hanya mengelus rambut pan.
"Aku hanya pergi sebentar, nanti aku akan kembali! Jangan kemana-mana ne!"
Dan baejin pergi. Berat memang rasanya jauh dari orang yang sangat dikasihi dan harus tinggal bersama orang yang baru saja ia kenal. Namun baejin mencoba kuat dan menahan air matanya.
Dan akhirnya baejin pun memasuki rumah orang tua kandungnya itu. Megah dan mewah. Rasa kesal terpintas di otaknya. Kenapa dia tidak di besarkan sejak bayi oleh keluarga aslinya.
"Ayah, bunda!"
Panggil anak manis lainnya yang menyambut baejin dan hunhan.
"Jihoon, kau sudah makan dan minum obatmu sayang?"
Tanya luhan lembut
"Sudah bunda, apa dia anak kandung ayah dan bunda?"
Sebuah pertanyaan mengiris hati yang dilontarkan oleh bibir jihoon sendiri, ya sebenarnya jihoon merasa terpukul saat mengetahui jika dia bukanlah anak kandung dari ayah dan bunda yang sudah merawatnya sejak kecil.
"Iya jihoon, oh ya bae perkenalkan dia jihoon dan jihoon ini baejin ayo salaman"
Jihoon mengulurkan tangannya dan di balas oleh baejin.
"Bunda harap kalian akan jadi saudar dan akur"
"Tapi siapa jihoon ini?"
Pertanyaan yang akhirnya keluar dari bibir baejin.
"Apa dia kakak atau adik ku?"
"Dia bukan kakak atau adik. Dia saudara seumuran denganmu. Dia adalah anak yang tertukar dengan mu dan karena keadaan orang tua angkatmu maka kami putuskan untuk merawatnya" - sehun
"Jihoon tidak seberuntung dirimu bae! Dia memiliki penyakit berbahaya, tapi kami optimis bisa menyebuhkan jihoon dengan segala cara" - luhan
"Ayah! Bunda!"
Jihoon yang terharu kemudia memeluk sehun dan luhan erat.
Melihat kedekatan mereka baejin tau jika sehun dan luhan sangat menyayangi jihoon dan ia merasa sebagai orang asing di rumah itu.
"Ayo tidur, besok adalah hari pertama baejin di sekolah barunya, ayo jihoon tunjukan kamar baejin"
"Tentu bunda, ayo bae ikut aku"
Baejin mengangguk dan jihoon mengantar baejin ke kamarnya.
Semalan baejin tidak bisa tidur, dia terus saja terpikir aka mamihnya dia juga merasa tidak nyaman di rumah barunya.
Sehun dan luhan sudah berusaha memperlakukan baejin dengan baik tapi tetap saja baejin merasa tidak senyaman saat bersama mamih bahkan papihnya meski papihnya sendiri sangat kasar padanya.
~||~
Mamih! Aku hanya ingin menjadi anakmu! Aku tidak peduli aku tidak makan dan jadi gelandangan! Akubl hanya ingin bersamamu - baejin
Ayah, bunda kenapa anak kandungmu bukan aku? Apa setelah ini kasih sayang kalian akan berkurang padaku? - jihoon
Ini berita bagus, aku harap aku segera bertwmu deep besok - pan
26 January 2019
Cerita ff ini bisa ketebak gak sih? :<
kalo ketebak kan gak seru :<