Lutfi terus menggenggam pergelangan tangan Milena yang tertidur dirumah sakit itu. Beberapa titik lengan Milena terbalut perban putih ditambah dengan cairan obat luka. Ia belum sadarkan diri seharian ini,magsunya semalaman ini
Tidak ada selang yang membalut tubuh Milena karna saat itu ia terluka diluar bukan didalam. Hanya ada perban saja yang membaluti dirinya,bajunya pun masih sama seperti kejadian itu terjadi,bukan baju rumah sakit seperti biasanya
Lutfi saat itu juga bertanya bagaimana keadaan Milena?
Dokter hanya menjawab
'Tidak apapa,kondisinya masih lemah akibat shock yang ia alami. Entah karna apa,ia juga bisa sadar dalam beberapa jam kedepan. Tapi saya harap,trauma yang ia alami tidak akan berkelanjutan karna akan menganggu fisik dan mentalnya sendiri'
Lutfi pun sedikit terkejut ketika dokter berbicara panjang itu, ternyata kekerasan yang Hamam lakukan berakibat fatal untuk Fisik mental Milena sigadis preman itu
Ia terus mengepal lengan Milena disamping monitor detak jantung sebelahnya. Terdengar sekali detakan jantung Milena yang masih melemah belum pulih seperti biasanya
Sesekali ia memandangi wajah Milena dan menyingkiran beberapa anak rambut di keningnya,berharap si gadis preman akan segera bangun
Bagaimana dengan geng acakadul?
Mereka sudah mengurus Hamam di apartemen tempat kejadian tadi,mereka tidak mau jika Hamam terus merusak barang yang ada diapartemen
"Halo?"
"..."
"Oh,ya Lena masih belum bangun"
"..."
"Ya,gue harap juga begitu. Hamam gimana udah lo kasih obat tidur?"
"..."
"Ya,gue juga maunya Hamam sadar apa yang ia perbuat nanti bangun"
"..."
"Za,gue minta tolong ya. Emmm jangan sampe keluarga Hamam ataupun Lena tau soal ini"
"..."
"Hehe,makasih ya za. Oiya,Lo belum jelasin ke gue za,soal si Lena kenapa bisa ada di apartemen Hamam sampe kaya gini?"
•••
Alicia melipat kedua lengannya di antara perutnya. Ia terus memandangi Hamam yang tertidur pulas diranjang tempat tidur,Tak lupa tatapan tajam yang ia berikan kepada Hamam
Ni orang emang so suci. Bukanya bangun bini nye dirumah sakit. Malah molor. Alicia terus berbatin negatif kepada Hamam
Setelah beberapa menit memandang Hamam,Hamam terusik dari tidur nya di dini hari itu. Ia masih mengerjapkan matanya dengan lemah dan mencoba menggerakan lengan lengannya
"Woy,udeh bangun nih si sialan"
Teriak Alicia keruangan lain
Hamam masih menatap langit langit dengan tatapan belum sempurna,ia mencoba duduk dikepala kasur miliknya
"G..u..e..di..."
"Heh kaga usah pura pura amnesia lo"
Alicia bernada marah
Hamam menatap wajah Alicia bingung sembari memegang kanan kepalanya,karna ia merasakan pusing yang teramat dalam akibat pengaruh alkohol
"Ck. Udah bangun nih bos kita ya ga?"
Reza menaikan alis kepada teman teman gengnya
"WIH TERAKTIRAN NIH JHAHAHA"
Iqbal Meneriaki Hamam dibalas dengan sikut dari Alveno
"Lo masih inget kan?"
Alveno melipatkan lengannya
Hamam tidak menjawab,kasur yang ia duduki sudah teriung oleh geng sekaligus sahabat Milena
Tidak ada jawaban dari Hamam,ia masih memegang kepalanya yang terasa berat
"Oke,gini. Ehem,Lo boleh lupa sama kita kita ini ya sahabat karib lo. Tapi lo inget bini lo kan mam? Si lena?"
Reza meneruskan
Seketika Hamam teriak sekencang kencangnya saat nama Milena mucul dalam pikirannya. Teriak yang panjang dan rambut kepala yang terus ia jambak menerus berharap rasa sakit dikepalanya menghilang
Sontak saja semua orang yang berada disitu panik. Milena pun belum sadar akibat ulah Hamam. Tapi sekarang? Malah Hamam juga calon penghuni rumah sakit berikutnya?
"ARGH. SAKIT!!!!"
Teriak Hamam terus menjambaki rambutnya sendiri
"HAMAM! LO KENAPA?"
"MAM!"
"HAMAM!"
"HAMAM!!"
"HAMAM!!!"
"HAMAM SADAR!!"
Semua orang disitu mencoba menyadarkan Hamam dengan cara apapun yang mereka bisa. Mereka juga memberhentikkan jambakan jambakan Hamam sendiri
Tapi teriakan Hamam tidak kunjung berhenti walaupun jambakannya sudah berhenti karna lengan yang ditahan oleh teman temannya
"ZA! KEPALA GUE! SAKIT! RRRRRREEEEEZZZZZAAAAA"
Hamam terus mengeluh kepalanya sakit
Bingung? Pasti!
Teman temannya bingung harus melakukan apa,setahunya tidak ada penyakit penting ditubuh Hamam dan tidak ada penyakit menular juga
Geng Acakadul mungkin tau Hamam suka melakukan kekerasan kepada orang yang menyepelekannya,tapi meski ia tau Hamam tidak akan menyiksa dengan kekerasan sampai merenggang nyawa. Hamam hanya akan sekali dua kali memukul untuk membalas perbuatan orang yang menyepelekannya
Hamam tidak akan memandang bulu saat ia memakai aksi kekerasannya. Ia memang tidak suka kepada orang yang menyepelekan atau membuli dan semacamnya
Mau bangkit bagaimana jika Indonesia terus membiarkan orang yang terus menerus melakukan aksi merusak reputasi orang?
Oke,kembali ke cerita
•••
"Len plis bangun"
Lutfi terus memandangi monitor detak jantung Milena
Lutfi sedari tadi terus memandangi Milena tanpa henti. Berharap dirinya segera membuka mata
Waktu sudah memasuki adzan subuh,kejadian yang Hamam perbuat tadi malam membuat teman temannya tidak bisa tinggal diam dan harus membantu,karna Hamam tidak akan memberhentikan kekerasannya hingga ada yang melerai
Dipikiran Lutfi terus berkecambuk dengan banyak pertanyaan. Salah satunya 'Kenapa si Milena ada di apartemen Hamam saat kejadian?'. Ia terus menjawab pertanyaan sendiri dengan positif thingking 'mungkin tugas osis' atau mungkin...yang lain
Lutfi dendam pada Hamam? Jelas! Ia telah menyiksa perempuan yang selama ini ia tunggu tanpa diberi jawaban dari sang perempuan. Lutfi mengerti,Milena sedari dulu memang tidak suka dengan manusia berjenis kelamin laki laki entah apa penyebabnya
Ia terus mengingat masa masa SMP bersama Milena dulu,sewaktu mereka sama dengan Alicia dipertemukan dalam MOS
Sesekali ia terseyum mengigat ketika Milena melakukan hal hal yang menurutnya sangat bodoh malah tidak masuk akal. Sesekali pun ia terus mencium lengan Milena yang ia genggam
Gue emang benci sama lo len karna lo yang ternyata sama Hamam tiap hari gini ya? Berduaan gitu di apartemen? Hahaha. Sedangkan gue? Jalan sama lo ber2pun gue kaga pernah len hehe. Gue masih inget deh len waktu gue maksa lo buat ke mall berdua hahaha Indah sekali masa masa itu. Gue harap gue bisa balik pake mesin waktu len. Batin Lutfi
Hampir 2 jam Lutfi terlelap dalam kenangan masa lalunya sembari menunggu Milena membuka mata
5 menit...
10 menit...
15 menit...
Ternyata Milena masih nyenyak dalam mimpi tidurnya,ia jahat sekali tidak ingin melihat Lutfi yang membela mati demi Milena
"Len..gue mohon.."
Mata Lutfi mulai berkaca kaca
Besok adalah,ah ralat bukan besok. Tapi beberapa jam lagi hari terbesar untuk para osis di sekolah Lutfi. Ya! LDKS yang akan disaksikan oleh para senior mereka. Acara yang wajib diadakan setiap tahun untuk melatih mental dan fisik para adik kelas calon penerus osis akan dimulai kembali besok
Tapi,bagaimana dengan Lutfi? Hamam? Dan juga Milena?. Mereka termasuk anggota inti dalam acara ini,Lutfi pun berpikir keras akan acara ini,apalagi dengan Jibran dan Caroline si ketua osis yang belum mengetahui ini
Disatu sisi,Lutfi harus memberi tau tentang ini. Tapi disisi lain,ia tidak boleh membesarkan masalah kekerasan Hamam kepada Milena
"Len..bangun..gue bingung"
Sudah hampir 2 jam dirinya disini,berpikir keras untuk besok bagaimana jadinya? Tapi,tiba tiba saat ia terus berpikir untuk besok
Pintu kamar Milena didobrak dengan kencang oleh segerombolan laki laki yang jelas jelas ia kenal
"BALIKIN ISTRI GUE!"