Neon Diamond

By Syam99s

146K 9.7K 2K

Warning⛔⛔!!! Mature 21(+++)ya... Pair:NaruHina. reader request @NHSWEET11 Disclaimer:Masashi Kishimoto. More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22

Chapter 17

4.8K 381 116
By Syam99s




Naruto memberi aba-aba pada ketiga temannya, untuk menyebar didalam rumah itu.Keadaan rumah terlalu sunyi,mencurigakan.
Tapi kali ini pria itu cukup yakin,jika tak ada penjebakan seperti dulu...Tak ada yang tahu dan cukup menyadari pergerakan Naruto cs akan secepat ini.

-
-
-

Jauh disana,Opsir muda itu tampak gelisah.Hari menjelang malam,namun tak ada kabar apapun dari informan-nya,Sai.
Ia pun tak sabar mendengar apa keputusan wanita dalam sarang penyamun itu,Sasuke cukup ragu akan pilihan yang akan Hinata putus kan.Sebenarnya Ia hanya menggertak,dengan mengatakan akan meracuni Neji,Kakak Hinata.

Pria ber-onyx itu menyeka wajah nya yang terasa lengket...air menyegarkan fikiran pria yang tampak dalam kegalauan tingkat tinggi itu.Wajah Hinata terlintas di benak nya.Sasuke cukup ragu, jika sang wanita akan berbelot membela musuh-musuhnya itu.Bukan hanya gagal dalam misi nya...tapi Ia juga akan patah hati...

Sasuke kembali merasakan detak jantung nya semakin cepat.Ia merasakan getaran yang aneh,getaran yang akan membuat nya meledak.

"Shika...bisa kau ketempat Ayah ku?,aku punya firasat buruk!"
Perintahnya pada sang rekan.

"Baik...!"
Pria berambut nanas itu pun mengangguk,segera keluar dari ruangan sang Inspektur.

-
-
-
-

Sebuah kamar dengan pintu geser,terbuka lebar. Membiarkan angin sore memasuki ruangan yang tenang itu.

Sorot mata yang menua oleh zaman itu,tampak datar memandang pria yang kini berdiri di ambang pintu.

"Kau mengingat ku?"tanya sang pria muda.

Fugaku tersenyum,senyum nya menyimpan berbagai arti.Sekilas Naruto bisa melihat kepasrahan dari wajah keriput itu.

"Hari pembalasan sudah tiba?"lontar nya tenang.

"...Kau terlihat menyedihkan,"Naruto masih memandang dingin.

Fugaku berdiri dari kursi santai nya,"Aku adalah pria terhormat...aku takan memelas untuk pengampunan darimu,bocah"

Naruto melempar katana yang sedari awal Ia simpan di balik tubuh nya."Kau bisa memakai itu.Aku akan melawan mu dengan tangan kosong,jadi kita imbang."

Mantan perwira itu meludah,benci.
"Kau benar-benar menghina ku?"

Naruto terkekeh,"Maaf aku tak di besarkan oleh orang tua,aku hanya berusaha bersikap sopan pada pria tua seperti mu"

"Tak ada yang pernah meremehkan seorang Uchiha,"
angkuh pria berambut panjang itu.

Naruto membuka jas ,melinting lengan kemeja nya."Kau merasa terhina?"

"Baiklah,...Aku akan melayani mu,bocah sombong!!!"

Fugaku mengambil katana di lantai.Ia siap dalam posisi Ishiki,langkah nya bersiap mengamati gerakan lawan dengan tangan kosong nya itu.

"Kau yakin,Nak?... teknik Hirazuki-ku tak pernah meleset dalam menyerang"

Naruto hanya mengamati,langkah pria yang kini bersiap mengambil sikap menyerang jarak jarak jauh-nya.Katana nya berkilat sejajar dengan bahu kokoh sang pria renta,namun terlihat cukup mahir dalam memainkan samurai nya itu.

"Jadi kau seorang Gatotsu...ya?,Aku mengerti...Kau dulu seorang agen"
Naruto bersiap menangkis serangan itu dengan teknik Shirahadori -nya.

Tap...tap...tap...tap...
Langkah penyerang itu cepat,Tubuh Fugaku melayang seiring ayunan pedangnya,siap menebas kepala sang penantang.

Srettt...

Brugh...

Lutut Naruto menyentuh lantai,darah menetes dari sela telapak tangan nya...Ia meringis merasakan mata pedang itu mengiris kulit nya.Naruto mencengkram mata pedang itu dengan satu tangan nya....darah kembali menetes lebih dalam.

Dengan gerakan tak terbaca lawan.Ia menarik pedang itu membuat serangan jarak dekat,tangan Naruto yang lain segera bergerak mengeluarkan Shoto,yang tersimpan di dalam gagang katana itu.

Srettt...
Fugaku terbelalak,tempurung kepala pria itu nyaris terbelah seketika.

Prang...
Katana itu terlepas dari tangan nya.

Naruto kembali siap mengayunkan senjata rahasia nya itu.
"Aku tak melawan mu dengan tangan kosong,aku hanya perlu menjebak mu dengan katana itu lebih dekat."

"Ka-kauu..!!"erang Fugaku di ujung nafasnya.

"Maaf,Aku hanya berusaha memberikan kematian yang imbang untuk mu,"shafir itu menggelap.

Srettt...

Naruto menuntaskan sang mantan Perwira tinggi Kepolisian itu.

Kepala itu menggelinding...mata nya menatap kosong penuh penyesalan.

Sekilas Naruto mengingat kematian sang ayah,yang tak jauh beda mengenaskan seperti korban nya ini.

"Narutoo...Para polisi sudah datang!!!"peringat Kiba,diambang pintu.

"Hmmm...pertunjukan lainnya baru di mulai"Naruto tersenyum seraya memakai kembali jas nya.

-
-
-
-

Wanita itu masih memejamkan mata,siap melepas pelatuk senjata nya.
"Selamat tinggal,Naruto"

Cekrek...
Tak ada letusan ataupun timah panas yang keluar dari moncong senjata itu.

Lagi,Hinata menarik pelatuk itu....dan melepas kan kembali.Nihil...Ia masih tak bisa mati.
"Apa ini kosong???"

"Ouh...Naruto menjebak ku dengan memaksa ku membunuh nya tadi?!"sadar sang Wanita.

"Ia hanya menguji ku..,"Hinata meremas dada nya.

"Ia akan menjemputku...Ia tahu aku setia padanya..."senang Hinata.

"Ta-tapi...apa dia akan kembali??"hatinya gusar,
mengingat bahwa pria itu kini tengah menyerang kediaman ayah dari sang opsir Uchiha itu.

Hinata merasa tak mungkin Sasuke akan membiarkan Naruto tertangkap hidup-hidup,saat menemukan pria penuh dendam itu tengah membunuh ayah nya.

"Aku mohon hiduplah,Naruto...jangan tinggalkan aku"sesak nya.

-
-
-
-

Kini ketiga pria itu berdiri tegap,menghadapi satu pleton kepolisian di depan mereka.

Para petugas mengacungkan senjata,menunggu aba-aba sang Komandan bermata lesung itu.

Naruto segera bergabung bersama teman-teman nya yang tengah terkepung itu.

"Kau membawa berapa orang,Komandan?"lontar Naruto tanpa gentar.

"Kau bisa menghitung nya bukan?"angkuh Shikamaru.

Naruto tertawa tak kalah sombong,"Harusnya Sasuke membekali lebih banyak petugas untuk menyerang kami...itu akan membersihkan Negara ini dari para oknum yang kotor "

Shikamaru tersenyum tipis.

Naruto melangkah tenang dengan menyeret kepala pria berambut panjang itu,ketiga temannya menyusul di belakang tak kalah santai.
Wajah mereka tak sedikit pun terlihat takut,akan todongan puluhan senjata yang membidik mereka.

Keadaan sebaliknya terjadi pada para pria berompi anti peluru itu,mereka melihat ngeri kepala mantan Jenderal mereka yang terseret di atas rumput.

"Komandan...kapan kita menyerang?!"bisik Pria di belakang Shikamaru.

Pria berambut nanas itu masih membisu,tak bergeming.

"Komandan??!!"

Para petugas itu mulai panik,saat keempat pria berjas hitam itu semakin mendekat tanpa hambatan.

Shikamaru menghela nafas nya,malas.Ia mengangkat senjata nya...seolah siap memberi perintah.

Kini,Naruto tepat disebelah Komandan itu,kembali melirik jam made-in lokal nya.
"Habisi mereka!!!"tepuk nya di bahu Shikamaru.

Shikamaru segera berbalik menarik pelatuk senjata,membidik para petugas di belakang nya.
Gaara membantu rekan kepolisian mereka itu,dengan serentet-an peluru yang melumpuhkan.

Kiba dengan kepalan-nya,menghantam tepat di kepala.Toneri tak kalah unjuk kemampuan dengan pisau yang menggores leher-leher yang tercekat itu.

Sekitar 30 puluh pria itu pun ambruk,dalam 30 menit.

"Kerja bagus...Shikamaru!"puji Naruto.

"Huh...ini meropotkan!!...pergilah,Aku akan segera melapor pada Sasuke"keluh Shikamaru.

"Terimakasih,teman!"Gaara memeluk pria itu.

"Tentu"

"Sampai berjumpa di kantor polisi...Shika!!!!"teriak Kiba,sebelum masuk mobil mereka.




Mobil hitam itu menepi,langit menggelap cepat.Lembayung ungu menyapu awan-awan putih, berganti dengan keemasan sang mentari yang meredup teduh.

Pria pirang itu mengusap wajah nya yang berkeringat.Ia bersiap akan rencana tersulit nya.

"Toneri,amankan semua perhiasan dan wanita di bunker."

"Gaara,hubungi Kakashi...pastikan Ia siap dengan rencana itu."

"Kiba,bawa Hinata ke kantor polisi dan jangan lupakan hadiah untuk Sasuke!"

Naruto membuang nafas nya lelah,"Kalian siap pada rencana?"

"Kami mengerti!!"

"Bagus,...Kiba katakan pada Hinata...Aku mencintai nya."pesan Naruto lirih,sebelum para pria itu keluar dari mobil.

Kiba menggangguk,menepuk pundak sahabat nya itu,"Tentu...berhati-hatilah!!"

Naruto meng-angguk,"Kalian juga..."

Shafir nya menatap gelungan ombak yang meninggi.
Ada sedikit lega di hati nya,saat mereka berhasil sampai sejauh ini.
Namun rasa sakit kembali menyelinap di hati.Mengingat Ia harus melepas cinta nya,Hinata.

Naruto menyandar lelah di sandaran jok mobil nya.Menikmati angin sore di pantai terpencil Negara Sakura itu.
Ia akan merindukan tanah air nya ini.Namun akan sulit untuk nya kembali,mengingat rencana yang sedang di jalani nya kini.

"Satu lagi...!!"Naruto tersenyum,mengingat dendam nya.

-
-
-
-

Hinata meringkuk di atas ranjang,menekuk kaki dan tubuhnya.
Makanan yang di antar Ino hanya mendingin di nakas.
Mata nya menatap angin,tanpa cahaya.
Hati nya hampa lelah teraduk sedih dan cemas.

Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka."Hinata...ayo ikut aku!"Kiba mendekat pada wanita itu.Menarik Hinata tanpa melihat nya sedikitpun.

"A-apa???...apa yang terjadi?,apa Naruto baik-baik saja,Ia tak terluka bukan?"tanya nya Kawatir.

"Cepatlah...Kau tak ingin kakak mu matikan?"

Hinata berusaha melepaskan cengkraman Kiba di tangannya.
"Kau...kau akan membawa ku kemana?"

"Ke teman Polisi mu itu,"langkah pria itu semakin cepat.

"Tidak,Ia bukan temanku!!"protes Hinata.

Kini Hinata kembali terseret menuruni tangga,wanita itu meronta..."Aku ingin menemui Naruto!!"teriaknya.

"Kau hampir mencelakai nya,dan kini kau ingin menemui nya?Tutup mulut mu,wanita!!!"sentak Kiba.

Hinata menangis,Ia merasa sakit di sekujur tubuhya.Saat sang pria membanting nya kebelakang jok mobil itu.

"Aku mohon,beritahu aku keadaan Naruto..."

Kiba hanya diam tanpa kata.Ia menyalakan mesin mobil itu...

Hinata masih menangis sesenggukan di belakang sana.Ia meratapi kesalahannya,seiring laju mobil mereka.

"Narutoooo!!!"teriak nya sesekali di belakang sana.

Kiba memijat kening nya,"Aku akan berfikir ulang untuk jatuh cinta"guman nya.

Entah berapa lama mereka melewati perjalanan yang berat bagi wanita itu.
Kiba memarkirkan mobil nya,di depan Kantor bernuansa hitam-putih dengan lambang Kepolisian.

"Turunlah..."perintah Kiba.

"Apa?"

"Turun...!!!"

"Tidak."tolak Hinata.

"Kau keras kepala."

Akhirnya pria itu keluar dari mobilnya,dan kembali mengeluarkan wanita itu dengan paksa.

"Ini...berikan pada calon Suami mu itu!"lontar Kiba.Ia menyerahkan sebuah kotak cukup besar.

"A-apa ini?"bingung wanita itu.

"Jangan bertanya.Masuklah!!"

"Opsir itu bukan calon suamiku!!"lagi,Hinata protes.

"Cepat masuk..."Kiba mendorong pelan Hinata.

Langkah wanita itu terseok-seok bertelanjang kaki...
Beberapa petugas di pos tampak menyadari kedatangan Hinata,segera mendekati nya.

"Hinata...!!!"teriak Kiba,sebelum menyalakan mesin mobil nya.

Hinata menoleh,para petugas itu tampak sibuk bicara dengan walkie talkie mereka.

"Naruto mencintai mu!!!!"seru Kiba seraya meng-gas mobil nya,kabur dari tempat itu.

"Hinata,semoga kalian bertemu lagi."harap pria itu di hati.

Next

Ket:

Ishiki : memposisikan pedang sejajar bahu.

Hirazuki : teknik tusukan horizontal.

Gatotsu : Aliran/jurus salah satu kenshin/ samurai.

Shirahadori : teknik menangkap bilah pedang denagan telapak tangan.

Shoto :katana berukuran pendek penyerta samurai.

Continue Reading

You'll Also Like

475K 47.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
48.4K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
824K 87.1K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
37.6K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...