D A N D E L I O N

By kasinisa0606

73.6K 2.5K 346

Hidupku berjalan seperti DANDELION jika dandelion akan mengikuti kearah manapun angin membawanya entah itu ke... More

prolog
1.aku tak percaya,akan adanya BAHAGIA
2.sakit lagi
3.dia mirip dengannya
4.broken
5.hancur (🔞)
cast
7.perih
8.strong
9.kota baru
10.baby
11.kembali
12.where?
13.diam
14.siapa?
15.kenapa?
16.Salsa?!
17.Bukan hanya Dia yang kacau
18.fucking

6.dia menghindar?

3.1K 97 10
By kasinisa0606

Salsa ragu-ragu memasuki pintu rumah sang kakek yang sekarang menjadi tempat tinggalnya.ia meremas tangannya yang terasa berkeringat dan melupakan nykeri di kemaluannya yang begitu menyakitkan.

'ya allah gimana kalau nenek curiga sama aku, kalau aku udah gak virgin lagi? ' batin salsa bertanya-tanya.

Wajahnya pucat pasi,dress yang terlihat berantakan, serta tangannya yang masih sibuk saling meremas satu sama lain mengharapkan sebuah ketenangan.
Perlahan salsa membuka pintu besar nan mewah itu dapat ia lihat tiga orang yang dia cintai sedang bercakap-cakap, dan tertawa.

"loh, salsa kamu kemana aja sayang?" tanya sang kakek yang langsung menarik tangan salsa untuk duduk.

Sementara wajah ketakutan salsa masih tercetak jelas, sementara sang nenek merasa ada yang aneh pada tubuh cucunya itu sungguh.

"wajah kakak kok pucat banget sih?" tanya revan yang khawatir dengan kakaknya itu.

"kakak kurang enak badan" jawab salsa yang masih setia dengan kepala ia tundukan dan tangan yang saling meremas.

"kamu semalem kok gak pulang sa?" tanya sang nenek dengan penasarannya.

"aku semalem nginep di rumah temen kok nek" ucap salsa.

"yaudah kalau gituh, kamu sana gih istirahat wajah kamu pucat, nanti malam ada yang mau nenek tanyain sama kamu"ujar sang nenek yang diangguki oleh salsa, jujur salsa sangat takut dengan neneknya itu, kakinya terasa rapuh hingga ia hampir terjatuh jika tidak ada tembok yang menopangnya.

Sesampainya salsa di kamar, ia hanya butuh satu yaitu istirahat, salsa melepas sepatu lalu mengganti bajunya dengan t-shirt dan celana pendek selutut lalu bergegas menaiki ranjang queen size nya, ia mencoba memejamkan mata karna rasa kantuk sudah menguasai hingga kedua kelopak mata salsa benar-benar tertidur. Wajahnya terlihat damai tanpa ada masalah dengan gadis itu ralat, dengan wanita itu.

                              *****

"revan panggilin kakak kamu di kamarnya udah jam 2 siang kok blm bangun" suruh seorang perempuan baya, yang dibalas anggukan oleh revan.ia segera bergegas menuju kamar kakaknya itu.

Clek

Knop pintu berbunyi sebab, revan membukanya. Matanya memandang lirih melihat wajah kakaknya,revan bahagia memandangi wajah sang kakak saat tertidur wajahnya tenang dan damai.

"kak, kak salsa bangun"panggil revan pelan sambil menepuk-nepuk halus pipi salsa.

"eeuggghhh" gumam salsa, lalu perlahan membuka kedua mata indahnya itu.

"yuk bangun, nenek mau bicara sama kakak" ucapan revan kali ini langsung membuat muka bantal salsa menjadi takut, ia langsung berlari begitu saja ke kamar mandi hanya sekedar mencuci muka agar terlihat segar dan tahan banting akan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Salsa keluar dari kamar mandi, lalu melihat kamarnya kosong mungkin revan sudah kebawah duluan.

Salsa keluar dari kamarnya, sembari menuruni satu persatu anak tangga ia memanjatkan do'a agar hal yang ada dipikirannya tak terjadi.

Salsa duduk di salah satu sofa singel lalu menatap sang nenek seakan-akan memberi isyarat agar neneknya segera mengungkapkan sesuatu yang perlu dibicarakan dengan salsa.

"sa, kamu kok kayaknya lesu banget sih sayang?" tanya nenek, walaupun salsa tau itu hanya sekedar basa-basi.

"cuma cape aja kok nek"

"yaudah atuh, jangan ngurung diri terus dikamar, kalau ada masalah cerita ke nenek atau pun revan. Soalnya kalau kamu cerita ke kakek dia sedikit Rempong"ujar sang nenek yang diangguki salsa.

Salsa sesekali mengusap dadanya merasa lega neneknya tidak sadar akan perubahan tubuhnya. Sungguh,neneknya adalah seorang psikologi di bidang kelamin pasti tau ciri-ciri wanita yang sudah berciuman ataupun bersentuhan badan dengan lawan jenis.

Setelah percakapan santai antara salsa dan neneknya. Di dalam ruangan luas itu hanya di sertai canda dan tawa sesekali revan membuat lelucon tak jelas.

'semoga kamu tidak hamil sa, nenek tau kamu semalam one night stand,ciri-ciri bentuk tubuhmu tak bisa membohongi mata nenek'

                              ****
Kringggg

Suara alarm dari jam weker berbentuk donat itu membangunkan salsa.

"hoaammm,, udah pagi aja sih"

Salsa segera mengambil handuk,lalu ke kamar mandi, untuk melaksanakan ritual yang pasti semua orang akan selalu lakukan yaitu,mandi.

Salsa menghabiskan waktu sekitar 15 menit dikamar mandi,ia melilit kan handuk hingga menutupi dadanya, sesekali ia berjalan ke wastafel lalu membuka handuknya ia hanya merasa payudaranya semakin besar setelah ia melakukan 'itu' .

Hari ini adalah hari dimana guru terkillernya masuk di jam pertama tentu,salsa sibuk menyiapkan topi,dasi,dan ikat pinggangnya apalagi ia hampir lupa setelah 1 hari libur tanggal merah setelah sekolah.
"nah udah siap deh, untung aja ngga ada yang hilang" salsa bermonolog sendiri sambil mengaitkan satu persatu bajunya, ia merasa aneh lagi-lagi pada payudaranya sedikit merasa sesak ketika mengaitkan kancingnya.

"perasaan aku nimbang berat badanku turun,terus aku terakhir ngukur LD ku sebelum acara pestanya mitha masih 85,coba aku ukur lagi sekarang" salsa mencari alat pengukur yang sengaja ia simpan jika hendak membeli baju onlinr shop yang memerlukan LD.

"hah?! 91?!LD ku 91?ini semua gara-gara Deon telah memainkannya, ya Allah betapa murahannya hambamu ini" lirih salsa sesekali menyeka air matanya merutuki dirinya.

Salsa berlari kecil menuju lemari besarnya, seingatnya dulu ia pernah membeli seragam sekolah berukuran L mungkin itu tidak akan sesak.

Setelah menemukannya ia langsung memakai itu walau dibadannya kebesaran tapi di payudaranya bagus entahlah ia juga bingung akan perubahan yang diberikan Deon itu terlalu cepat.

Setelah pakaiannya rapih salsa bergegas memakai tas gendongnya untuk menyantap sarapan bersama,keadaan hening saat sarapan hingga satu suara memecah keheningan itu.

"nek, kek, dek, aku berangkat dulu yah, ini udah hampir telat" ucap salsa, lalu berdiri dan segera menyalami kakek dan neneknya,tak lupa ia juga mengusap kepala revan, yang membuatnya mendecih tak suka diperlakukan layaknya anak kecil.

"Assalamualaikum" teriak salsa seraya berlari menghampiri supirnya yang sudah menunggunya.

"Waalaikumsalam" ucap serempak (kakek, nenek, revan)

                               *****

Salsa menatap nanar jalanan ramai jakarta yang terasa semu dimatanya lewat jendela mobil.

"non udah sampai atuh" tegur sopan si mamang tentu dengan logat sundanya.

"oh iya,, kalau gituh salsa berangkat, Assalamualaikum" pamit salsa seraya memberikan tangannya kepada mang amid bermaksud bersalaman.

"gak usah atuh non, ga enak saya teh" tolak si mamang.

"anggap ajah ini rasa hormat dan terima kasih salsa sebagai orang yang lebih muda dari si mamang"  setelah mengucapkan kata-katanya itu mang amid akhirnya mau disalami salsa, matanya menatap haru dan tidak menyangka masih ada ternyata seseorang yang masih menghormati orang miskin seperti dirinya.

"dadah, mamang" pamit salsa seraya keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya ke arah mang amid.

Salsa berjalan menyusuri koridor panjang sekolahnya,dari banyaknya orang yang ia lewati atau sesekali menyapanya, mata indah nya hanya tertuju pada satu titik, lelaki itu lelaki yang amat ia cintai tapi amat ia benci, entah sebesar apapun kesalahan lelaki itu salsa dengan bodohnya masih tetap mencintainya.

Mata salsa terus terpaku hingga menghentika laju langkahnya dan memilih mengagumi pesona Deon yang sedang bermain basket dengan sesekali menyapu rambutnya , Deon melirik ke arah salsa, pandangan mereka bertemu tatapan mata salsa yang menyuarakan rasa malu dan cinya bertemu dengan tatapan Deon yang sulit untuk diartikan,tatapan tanpa arti tersebut berubah menjadi tajam,lalu berjalan ke arah salsa dengan angkuh.

Direngkuhnya kasar tubuh kecil salsa.
"gue gak mau lo liatin gue, atau deketin gue, kita udah putus and lo bukan siapa-siapa gue lagi" bisik Deon tepat ditelinga salsa.

"tapi aku sama ka_._

"masalah kemarin malam lupain,itu kesalahan lo sendiri, murahan banget" bisik Deon, lalu melepas rengkuhannya lalu pergi setelah dengan sengaja ia menyenggol bahu salsa cukup keras hingga badannya menghantam tiang koridor, seisi koridor menatapnya mengejek walau tak mengutarakannya dengan mulut mungkin karna takut akan dikeluarkan dari sekolah.

Salsa mencoba menegakkan badannya lalu kembali melanjutkan perjalanannya ke kelasnya itu.langkah-langkah demi langkah ia lalui hingga bokongnya itu sukses menempel pada kursinya di kelas.

"salsa, lo kemarin kemana aja sih? Masa kita nyariin lo engga ada" omel bella tiba-tiba.

Belum sempat salsa menjawab, sonya lebih dulu menyambung perkataan bella "lo tau kita tuh sampe panik, please deh lo jangan kayak niko yang abis baperin gue tiba-tiba ngejauh" cerocos sonya yang berakhir curhat, fyi dulu sonya dan niko sempat dekat, bahkan bisa dikatakan niko dapat tertawa hanya bersama sonya, dan ketiga sahabatnya.perasaan sonya kepada niko berubah jadi cinta, akan tetapi niko tak pernah mengutarakan isi hatinya kepada sonya, jadilah sonya marah dan merasa tidak berarti di hidup niko.

"gini loh,,, semalem nenekku telepon suruh pulang cepet, jadinya aku pulang maaf ga ngabarin kalian   handphone ku juga lobet" jelas salsa,sembari membuka jaketnya, lalu membuka ikatan rambutnya agar, kissmark sialan itu tertutupi.

"ohh gituh, lain kali bilang ya, sal"kata bella lalu sesekali mencomot ciki milik sonya.

"ihh, si bella nyomotin mulu, katanya mau diet" omel sonya.

"kamu kenapa sih, soy? Marah-marah aja" tanya salsa heran.

"biasa,niko nge blok akun whatsapp dia, sa" jawab bella cepat, yang dibalas anggukan dari salsa dan dengusan kasar dari sang empu sonya.

"intinya, dia BRENGSEK" ucap sonya dengan mengeraskan kata 'brengsek' dengan pandangan tepat ke depan.

Wajah sonya mendadak dingin mendapati ia tak sengaja bilang brengsek ke arah pak heri,sungguh ia tak tau pak heri sudah masuk kelas.

"kalian kok gabilang sama gue?"cicit sonya.

"aku juga kaget tiba-tiba dia ada di depan"balas salsa.

Pak heri guru berbadan tambun itu berjalan gontai, mendekati 3 gadis yang berhasil membuat emosinya naik di pagi hari.

"kalian, keluar bella dan salsa kalian diluar kelas gaboleh kemana2 sampe pelajaran saya habis, dan khusus buat kamu sonya, kamu bersihkan toilet! "bentakkan pak heri membuat ketiganya langsung lari keluar kelas.

"guys, gimana nih? Gue takut di toilet"keluh sonya.

"kita gabisa bantu, bahkan kalau aku sama bella maju selangkah dari depan kelas aja, bisa tamat" jelas salsa.

"lo harus berani soy" kata bella, sambil mengepalkan dua tangannya bermaksud memberi semangat untuk sonya.

"it's oke,dadah guys" pamit sonya lalu berlari ke arah kamar mandi.

Salsa dan bella terus melihat ke arah sonya, hingga bayangan sahabatnya itu sudah tidak terlihat,lalu mereka saling menatap.dan kembali berdiri layaknya satpam di depan kelas.

Wajah Bella dan salsa sudah penuh keringat,tidak ada pembicaraan di antara mereka. Keadaan di sepanjang koridor sepi, sunyi,hanya suara kencang guru-guru yang sedang mengajar terdengar, sudah satu jam lebih mereka berdiri didepan kelas layaknya satpam yang tidak boleh melangkah dan beranjak sedikit pun.

"masa kita harus berdiri terus sih, sa?"keluh Bella sesekali mengusap keringat di pelipisnya, ia mulah gerah karna cuaca hari ini panas.

"kita beruntung bel, daripada sonya dapetnya hukuman yang berat gituh" ucap salsa,tak ada jawaban dari bella atas ucapan sahabatnya itu, keadaan kembali hening hingga....

Brukkk

Bella ia tiba-tiba pingsan dan jatuh ke lantai, salsa yang melihat sahabatnya itu pingsan panik dan segera berlari ke kelas bermaksud meminta pertolongan untuk membawa Bella ke UKS.

"Pak, permisi" ucap salsa dengan panik,yang dibalas tatapan sangar gurunya.

"kamu mau ngapain? Pelajaran saya masih setengah jam lagi!atau mau saya tam__

"bella pingsan,saya mau minta tolong bantuan buat bawa dia ke UKS"potong salsa.

"yasudah, yudha, andra, alga,kalian bawa bella ke UKS, dan kamu salsa hukumannya saya sudahi,ohh ya,,, sekalian bilang sama si sonya suruh berhenti juga" jelas guru tambun itu, dan dibalas anggukan dari murid-muridnya itu.

Salsa keluar kelas, berjalan sedikit cepat, bermaksud memberitahu sonya.

Kakinya itu berhenti di sebuah pintu toilet lalu masuk ke dalamnya, matanya melirik ke penjuru, tapi sonya tidak terlihat. Salsa akhirnya membuka satu persatu bilik toilet,saat membuka bilik terakhir ia terkejut sekaligus ingin tertawa.bagaimana tidak sonya sahabatnya sedang tertidur di WC sambil memeluk gagang alat pelnya seakan-akan itu guling. Dan yang lebih lucu lagi sonya tertidur dengan air liurnya yang sudah panjang bak naga.

"soy, soy bangun,, hmmpp" kata salsa sambil menahan tawanya keras-keras.
"eugghhhh" gumaman sonya yang membalas perkataan salsa.

"sonyaaaaaaa!!!!"teriak salsa yang mulai geram dengan sahabatnya ini.

"iya, pak, maap pak, nanti saya bersihin sampe kinclong"cerocos sonya yang terkaget akan teriakan salsa.

"hahahahahahahahhah,,sumpah, kamu lucu banget" tawa salsa, yang dibalas wajah cemberut sonya.

"tau ihhh" kesal sonya sesekali menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"jadi gini loh, kata si bapa tambun, hukuman kamu udah selesai, hahahahahahh" jelas salsa yang masih disertai tawanya.

"yaudah ihh, jangan ketawa terusssss"omel sonya.

"iyah2,maaf,sekarang kita ke UKS aja yuk, bella pingsan"ajak salsa yang dibalas anggukan sonya.

"ehh, sebentar dulu, itulo air liur kamu masih ada bekasnya,nanti kalau niko liat gimana? "  tegur salsa, sambil berusaha keras menahan tawanya.

"SALSA!!!!!!! "teriak sonya yang kesal dengan penuturan salsa, walaupun ucapan salsa itu memang fakta.

                              *****

Sementara di UKS hanya terdapat alga dan bella yang masih belum sadarkan diri. Yudha dan andra sudah kembali ke kelas sebab si bapa gendut itu menyuruh mereka masuk kelas.

"euuggghhhh" bella perlahan membuka matanya, betapa terkejutnya ia melihat alga disampingnya apalagi ia memegang tangannya.

"jangan sentuh aku!!" teriak bella, membuat alga tersadar,lalu melepaskan genggamannya pada tangan bella.

"kamu udah bangun bel?" tanya alga sang humoris kepada mantan kekasihnya itu.

"bisa liat kan? Kamu pergi dari sini!" ucap bella datar,pandangannya kosong sungguh ia tak mau bertemu pandang dengan lelaki di sampingnya ini,walau mereka sekelas tetapi bella terus menghindar.

"satu tahun bel, satu tahun!kamu nggak pernah mau denger penjelasan aku!" balas alga.

"satu, satu tahun juga,luka yang kamu kasih ke aku itu gapernah hilang!"bentak bella.

"maafin aku"lirih alga.

"sekarang aku minta kamu pergi, PERGI!!!!" bentak bella kepada alga.

"enggak, aku ga akan pergi, sebelum kamu dengerin penjelasan aku"bantah alga,lalu memeluk tubuh bella

"PERGI! PERGI" bella terus berontak tetapi pelukan alga malah semakin erat pula.

"ngapain lo peluk2,bella" bentak sonya yang tiba-tiba datang lalu mendorong tubuh alga menjauh,salsa hanya melongo melihat ini.

"gue cuma mau jelasin sama dia, soy" kata alga memohon.

"ngga, cukup sekali aja lo sakitin bella, sekarang PERGI! "bentak sonya dengan wajah memerahnya.

"engga, gue engga mau"bantah alga lagi

"PERGI!" bentak sonya. Yang dibalas gelengan dari alga.

"ga, sebaiknya kamu pergi, mereka berdua lagi emosi" ucapan salsa berhasil membuat alga meninggalkan ruang UKS.

"udah bel, jangan nangis,si brengsek itu ngga akan ganggu lo lagi kok" kata sonya sambil memeluk bella mencoba menyalurkan ketenangan.

"soy,bel udah ihh jangan sedih-sedihan mending kalian mau nitip apa sama aku? Aku mau ke kantin" ucap salsa.

"gue sama bella air putih aja" balas sonya yang diangguki salsa.

Salsa berjalan keluar UKS menuju kantin, saat sedang berjalan santai menyusuri koridor ia berpapasan dengan lelaki brengsek itu lagi.

"pelacur" bisik Deon tepat di telinga salsa,namun salsa hiraukan dan mencoba untuk tidak menangis akan ucapan Deon

                              *****

Sebegitu jijiknya kah aku dimatamu? Hingga kau mengeluarkan kata-kata kotormu?
Aku hanya manusia,wanita biasa.aku bodoh,sangat bodoh telah mencintaimu hingga sekarang.              -salsabila-

See you kawannn






  
      

Continue Reading

You'll Also Like

627K 99.7K 39
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
16.3M 608K 35
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.3M 254K 45
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
6.1M 318K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...