GAVONOR (DIBERHENTIKAN)

By vinaananta

11.3K 1.3K 108

End [CERITA SUDAH DIBERHENTIKAN] Sebuah sekolah dengan nama Groner School adalah sebuah sekolah elite yang be... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
JEDA SEJENAK
Sapa👋

17

300 38 2
By vinaananta

Relice menatap dirinya di depan cermian dengan mata sembab. Di dalam kamarnya ia merenung terdiam, dia masih merasa bahwa apa yang menimpa kedua sahabatnya adalah sebuah khayalan belaka. Tapi mengingat bahwa memang benar apa yang telah terjadi--itu membuat Relice benar-benar terpukul.

Kehilangan dua sahabat yang benar-benar peduli denganmu adalah hal yang paling menyedihkan kedua setelah kehilangan seorang ibu. Tapi sebenarnya Relice tidak menyangka jika Cloza memeluknya tadi, mengingat hal itu membuat wajahnya kembali memanas.

Ia menghela napas lalu melempar dirinya di atas ranjang dan menatap ke arah langit-langit kamarnya. Sekolah akan diliburkan selama seminggu untuk memperbaiki masalah-masalah yang terjadi. Sebenarnya bisa saja semua masalah ini tidak membuat liburnya sekolah, tapi karena korban yang ada adalah beberapa anak dari Groner School jadilah sekolah diliburkan.

Hari ini Relice memutuskan merenung di dalam kamar. Kamarnya biasa, tentu saja kamar di asramanya tidak sebesar kamarnya di rumah megah miliknya. Tapi ia cukup menyukai kamar ini, kamar ini mengingatkannya kepada dirinya bahwa ada Cloza di sekitarnya. Lelaki itu berhasil membuat hati Relice porak-poranda.

Dulu mungkin dia begitu membenci Cloza mengingat lelaki itu selalu bisa mengalahkannya. Bahkan ia yakin bahwa Cloza bisa kaya mendadak hanya dengan mata birunya itu. Tapi ia juga tahu bahwa Cloza bukanlah orang yang tipe memeras, saat ini saja pikiran dan hati Relice hanya terpaut pada satu nama, Cloza.

Gadis itu beralih ke arah sebuah rak di kamarnya yang terpampang sebuah figura foto dirinya, Juliet, dan Vera. Ia menarik foto itu dengan menggerakan tangannya, figura itu terbang ke arahnya. Jatuh tepat di sampingnya.

Perlahan namun pasti, Relice mengambil figura itu dan menatap foto kedua sahabatnya yang tersenyum lembut bersama dengannya. Mungkin hanya Juliet dan Vera saja yang mengerti dia, mungkin hanya kedua orang itu saja yang tidak peduli dengan omongan orang lain tentangnya. Mungkin hanya mereka berdua saja, hingga Cloza datang dan membuatnya sadar bahwa kebahagiaan tidak selalu ada dan diukur dengan seberapa kuat kamu atau seberapa kaya dirimu.

Relice menghela napas lalu membiarkan air mata perlahan mengalir pelan dari kedua matanya. Perlahan namun pasti gadis itu mulai terisak dan menangis mengingat kembali kebersamaanya dengan Juliet serta Vera.

"Seandainya aku bisa bersama mereka."

Relice mengusap wajahnya lalu mengambil handphone dan membuka galeri. Di sana terdapat banyak sekali fotonya dan Juliet serta Vera. Tersenyum bahagia, tapi itu semua hanya kenangan. Mungkin mulai sekarang tidak akan ada tempat untuk dirinya curhat.

Flexion? Entahlah dari kemarin saja dia tidak melihat Flexion. Bahkan dia sudah bertanya pada hampir seluruh anggotanya tetapi tetap saja, ia tidak menemukan kakaknya.

Gadis menutup benda pipih itu lalu berdiri dari ranjang dan menuju ke pintu. Relice hendak menyentuh gagang pintu saat pintu itu perlahan terbuka.

"Kamu di dalam?"

Napas Relice tercekat lalu menelan salivahnya susah payah. Itu Cloza, laki-laki yang memenuhi hati dan pikirannya selain kejadian yang menimpa Juliet serta Vera.

"I-iya, memang kenapa? Masuk saja."

Pintu terbuka lalu sosok laki-laki dengan rambut hitam dan salah satu mata tertutup sebuah penutup mata itu terlihat dan tampak tampan. Pagi ini Cloza menggunakan kaos hitam dan celana abu-abu.

Tampan.

Satu kata itu saja yang bisa mendeskripsikan sebagian kata-kata yang hendak ia ucapkan. Relice berdiri tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat.

"Apa yang mau kamu bicarakan?"

"Sepertinya memang menangis ya? Aku tahu kamu sedih, tapi aku mendapat sebuah pesan dari Ivory untuk memintaku datang dalam sebuah rapat. Bisa kamu jaga ruangan kita?"

"I-iya, aku akan tetap di sini. Aku tidak berniat pergi ke manapun."

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu."

"B-baik."

Relice hanya menatap Cloza yang pergi dengan mengambil sebuah mantel hitam lalu pergi keluar dari pintu utama. Relice menghela napas lalu segera berbalik.

"Cloza benar-benar tampan."

***

Cloza memasukkan kedua tangannya di saku mantel sambil berjalan melewati beberapa siswa maupun siswi yang berbisik-bisik tentangnya. Tentu saja dirinya tidak peduli mengingat betapa cuek dan dingin dirinya.

Laki-laki itu memang benar-benar seperti lelaki sempurna. Tubuhnya memang tinggi dengan rambut hitam serta mata biru yang indah. Walau hanya satu mata tetapi berhasil membuat sebagian anak perempuan meleleh hanya dengan tatapan datar dan dinginnya.

Tetapi tentu saja Cloza tetap tidak peduli. Ia hanya peduli dengan hal-hal penting saja, hal yang tidak penting? Ia tidak peduli soal hal itu.

Ia berhenti saat benda di saku celananya bergetar. Berdecak lalu mengambil benda pipihnya dan melihat pesan dari Torto.

Torto : Mungkin ini tidak begitu penting untuk banyak orang, tapi aku peringatkan suatu hal. Sepertinya ada penyusup di antara anak-anak di asrama kita, beberapa anak buah Organisasi Amerika menuju ke asrama sekarang juga.

Cloza : Tenang saja, tidak akan ada yang terjadi. Semua ada di tanganku. Kamu urus sisanya bersama Soila.

Torto : Baiklah.

Cloza menghela napas lalu melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan rapat yang tidak terlalu jauh lagi. Mengingat betapa malasnya dirinya, itu membuat dirinya pasti terlambat datang.

Sebab itulah kenyataannya, ia terlambat dan datang tepat pada saat pembahasan sudah sampai di tengah-tengah.

***

Ivory dan Sacha duduk dengan tenang sambil menunggu beberapa ketua lainnya datang. Sebenarnya hanya ketua saja yang diminta datang, tetapi entah kenapa dari sekolah memintanya untuk memanggil Cloza datang.

Apa yang sebenarnya ingin ditunjukkan sekolah atau suatu hal apa yang ingin dibahas, Ivory tidak tahu. Tapi melihat betapa sibuknya beberapa guru saat ini, pasti hal yang ingin disampaikan sangatlah penting.

Memang begitulah sekolahnya, sekolah yang melatih banyaknya anak-anak pemiliki kemampuan unik. Sebenarnya Ivory agak bingung dengan Cloza, lelaki itu seperti memiliki suatu hal yang tidak banyak dimiliki oleh anak-anak seumurannya.

Ketenangan, sikapnya yang begitu dewasa, kejeniusan, wajah serta perkataannya. Begitu sempurna dan membuat semuanya seakan-akan menandakkan bahwa Cloza sama sekali tidak memiliki kelemahan.

Teringat kembali dengan anak laki-laki yang dulunya datang menyelidiki sebuah kasus sendirian. Dia Cloza, dia sering melihat anak itu.

Sendirian dengan wajah serius.

Lamunan Ivory buyar saat tiba-tiba suara dari Ralgo terdengar menggema di telinganya. Ia menatap ke semua anak-anak yang sudah berkumpul, untuk Cloza? Entahlah sepertinya anak itu terlambat.

Mungkin saja kekurangan Cloza adalah rasa malas dari si Cloza yang benar-benar besar. Ivory menatap Ralgo dengan pandangan agak malas.

"Selamat pagi semuanya," ujar Ralgo memberi salam, "maaf menganggu hari libur kalian hanya saja kamu perlu kalian semua untuk hal ini."

"Hari ini kita akan membahas tentang beberapa hal, yang pertama adalah mengatasi beberapa penyusup dari Amerika, yang kedua mengatasi clatwog, lalu yang ketiga membahas hal rahasia."

"Baiklah kita bahas yang pertama terlebih dahulu. Kalian semua pasti tahu tentang beberapa organisasi kemampuan Amerika bukan? Mereka sudah berperang lama dengan Jepang, terutama mereka begitu membenci kota kita. Kota Sakura kita, Kota Tokyo. Tapi tentu saja kita tidak boleh kalah, kita harus melawan banyaknya penyusup di sini. Kemungkinan besar korban jiwa memang banyak tetapi kita harus bisa mengurangi itu semua. Oleh sebab itu kami ingin membentuk tim inti dengan kelompoknya terdiri dari pada ketua. Setujukah kalian?"

Beberapa tunjuk tangan, hanya sisa empat saja yang tidak mengangkat tangan. Termasuk Ivory dan Sacha yang hanya diam saja. Mereka tidak berniat sama sekali.

"Karena banyak yang setuju maka sudah dipastikan kita akan membuat kelompok inti dengan beberapa ketua sebagai kelompoknya. Kita bahas yang kedua."

"Kedua, tentang clatwog. Soal hal ini banyak hal yang sudah dilakukan untuk membersihkan para clatwog, tetapi tetap saja tidak ada yang berhasil. Bahkan ada monster ada di sini, di kota kita. Jadi kita akan mengembangkan beberapa teknologi besar!"

Ivory menaikkan salah satu alisnya lalu mengangkat tangannya. "Apa maksudnya dengan teknologi besar?"

"Baiklah, kita sambung dengan membahas sebuah rahasia."

"Rahasia--"

Ralgo tidak jadi menyelesaikan perkataannya saat tiba-tiba pintu dibuka dan sosok Cloza melangkah dengan seenaknya.

"Maaf terlambat, tapi Ivory mengatakan terlalu dekat."

Semua orang tahu bahwa Cloza berbohong, karena nyatanya semua sudah diberitahu dengan email.

Ralgo hanya diam lalu menghela napas. "B-baiklah kita lanjut."

Ralgo menarik napas lalu menghembuskannya perlahan. "Baiklah sampai mana kita tadi? Oh iya... kita sampai ke pembahasan rahasia. Pembahasan rahasia di sini adalah sebuah eksperimen."

Ivory sedikit melirik ke arah Cloza yang agak tersentak lalu bersikap netral kembali. Cloza tampak aneh, ia tampak sangat datar dan mungkin saja mengetahui sesuatu.

"Kamu baik-baik saja, Cloza?"

Cloza hanya diam lalu mengangguk dan menatap ke arah Ivory. "Maaf, aku terlambat karena ada sedikit masalah."

"Hm... tidak apa-apa."

"Eksperimen ini adalah sebuah eksperimen dengan seorang manusia yang memiliki sebuah kemampuan. Di sini akan ditanamkan kekuatan regenerasi yang besar supaya dalam keadaan terluka maka akan sembuh dengan sangat cepat. Tentu saja kalian tahu bahwa ada juga seorang yang memiliki kekuatan regenerasi. Kami akan menunjukkan salah satu orang hasil eksperimen saat ini. Korega tolong panggilkan ya."

Korega tampak sedikit enggan lalu segera menuju ke bagian pintu di belakang ujung ruangan. Ia membuka pintu itu lalu segera meminta seorang dengan pakaian hitam gelap dan menggunakan tudung masuk.

Ivory dalam melihat tatapan Cloza berubah begitu tajam. Bahkan lebih tajam dari biasa, Ivory segera menyentuh bahu Cloza dan meminta lelaki itu untuk tenang.

Sesaat keadaan hening, Ralgo segera meminta si pria bertudung membuka tudung dan membuat semuanya berteriak begitu terkejut. Ivory dan Sacha terdiam bungkam, sedangkan Cloza hanya menatap dengan tatapan begitu tajam.

Ivory menghela napas lalu menggeleng perlahan. "Kamu sudah menduganya, Cloza?"

Cloza tetap bergeming lalu menatap ke arah lain. "Entahlah, aku tidak tahu. Tapi kalaupun hal ini disebar-sebarkan maka, mungkin saja hanya satu yang tidak menerimanya."

"Aku tahu maksudmumu." Ivory membalas.

"Hm... Relice Clóforich."

"Pasti."

"Jadi Flexion Clóforich menjadi subjek percobaan perfama saat ini. Kondisinya tentu sangat stabil, tetapi memiliki sebuah efek samping khusus baginya."

Semua anak-anak yang ada di dalam ruangan mulai berbisik-bisik. Antara bingung dan takjub. Tentu saja mereka tidak menyangka bahwa Flexion menjadi subjek percobaan. Sebab mereka tahu bahwa Flexion bukanlah sosok yang lemah.

"Tentu saja efek samping dari eksperimen ini adalah tubuh yang menjalani eksperimen ini akan merasakan rasa lelah yang berlebihan sebab kekuatan mereka dipaksakan untuk mempertahankan tubuhnya."

Korega menghela napas mendapati Ralgo begitu bersemangat menjelaskan tanpa tahu bahwa sosok Cloza Gavonor sedang menahan sebuah emosi besar. Bukan berarti dia juga menyetujui semuanya, hanya saja ia tidak bisa membantah perintah Ralgo.

"Karena sepertinya kita tidak bisa membahas ini terlalu lama dan Flexion juga harus mengalami beberapa tes lagi, jadi kita ahkiri sesi yang ini dulu. Tolong rahasiakan semuanya dari para anggota kalian."

"Baik!"

Semuanya segera berdiri dan keluar sedangkan Cloza hanya memasukkan kedua tangannya di saku mantel dan menatap ke arah Korega dan Ralgo.

"Bisa kalian jelaskan hal ini padaku?"

***

Tbc...

Sudah dipublish, sekarang lanjut cerita lain :) bye semua :) met siang :)

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 70.3K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
463 79 13
----------------------------------------------------- Start writing from : 16th of July 2022 Finish at : 07th of October 2022 ...
243K 640 9
konten dewasa 🔞🔞🔞
73.6K 10.3K 28
Merasuki tubuh seseorang dan ternyata itu dalam sebuah drama? Drama yang baru kau tonton. Bagaimana kehidupanmu disana?