Getting Pregnant

Af rubyitsme

168K 13.1K 1K

#1 Ranking on Shortstory [22 November 2018] "Kak Tanggungjawab!" "mending kamu gugurin aja. Aku belum siap ja... Mere

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
eleven
twelve[private]
thirteen
fourteen
fifteen
Cast
sixteen
seventeen
Eighteen
nineteen
twenty
Twenty one
Twenty Two
Twenty three
Twenty Four
Twenty five
Twenty six
Twenty seven
Twenty Eight
Twenty nine
thirty
thirty one
thirty two
thirty three
thirty four
thirty six
thirty seven
thirty eight
thirty nine
forty
forty one
forty two
forty three
forty four
forty five

thirty five

2.3K 274 18
Af rubyitsme

Hari ini tidak ada yang Alyn dan Sehun lakukan mereka berdua hanya berdiam diri di rumah. Sedangkan Taehyung Abang Alyn pergi ke kampus. Namun, memang lebih baik Taehyung tidak ada di rumah. Bagi Sehun lelaki yang berstatus sebagai Kakak iparnya itu kerap memusuhinya dan tidak mau berdamai. Bahkan saat Sehun tidak melakukan kesalahan dan tersenyum sebagai tanda hormat pada sang Kakak ipar Taehyung hanya memandangnya sinis lantas berlalu.

Tidak sopan bukan? Padahal Sehun dan Taehyung itu kalau boleh di hitung umurnya lebih tua Sehun setahun. Cuma Taehyung masuk sekolahnya prematur jadi bisa barengan.

Well, ngomongin masalah kesopanan. Demi Tuhan Alyn sampai sekarang belum memperlakukan Sehun layaknya suami. Seperti sekarang, Alyn sedang nonton tv dan Sehun duduk di ujung kursi jauh dari Alyn. Alyn berasalan saat Sehun mendekatinya Alyn tidak suka dengan aroma parfum yang Sehun pakai. Aromanya aneh sekali Alyn ingin muntah.

Dengan lapang dada Sehun menekuk wajahnya menjaga jarak kurang lebih 3 meter agar aromanya tidak tercium Alyn.

Demi neptunus dan uranus demi matahari yang bersinar di pagi hari demi bulan apa bila ia menerangi. Sehun ingin sekali memeluk wanita yang tengah bersandar di sofa sambil makan martabak jagung kesukaannya.

"Alyn?"

"Hm..."

"Nggak mau liat?"

"Nggak!"

"Sungguh?"

"Yes!"

"Kamu udah pinter bahasa inggris sekarang ya?" tanya Sehun memancing agar Alyn melihatnya.

"Sehun? "
Yes Sehun berhasil membuat Alyn mengalihkan pandangannya dari tv untuk melihat ke arahnya.

"Aku cuma bilang yes aja. Lagian sejak kapan aku begok bahasa inggris? Nilai bahasa inggris aku A ya kalau boleh sombong." kata Alyn kesal.

Biasa si Alyn emosinya suka tidak terkontrol akhir - akhir ini gampang baperan kebanyakan masalah. Sudah lama sekali Alyn tidak bertingkah konyol, Sehun rindu.

"Kamu kalau marah cantik."

"Aku nggak marah"

"Tapi bete?"

"Nggak juga"

"Yaudah iya nggak marah, nggak bete tapi sayang sama aku kan?" kata Sehun berharap Alyn mengiyakan.

"Sayang sama diriku sendiri." jawab Alyn singkat lalu menggigit potongan martabak jagung itu lagi.

Kecewa adalah perasaan dimana kenyataan tidak sesuai harapan. Dia adalah Sehun Megantara yang terluka dan kecewa Alyn tidak kunjung memaafkannya.

Apakah Sehun menyerah? Tidak, Sehun tidak akan menyerah untuk mengembalikan perasaan Alyn sepertu dulu. Bagaimanapun Alyn pernah sangat mencintainya, dan Sehun hanya butuh waktu dan sedikit lebih bersabar untuk itu.

"Hun?"

Sehun senang bukan main saat Alyn memanggilnya.

"Kamu nggak ada niat buat cari kerja?"

"Aku kan belum lulus, Lyn."

"Terus kenapa nikahin aku? Kalau kamu nikahin aku berarti pas aku lahiran kamu harus biayain semuanya. Lahiran butuh biaya Sehun."

Bener juga, Sehun nggak pernah mikirin ini sebelumnya. Sehun malah asik gimana caranya bikin Alyn jatuh lagi mencintainya.

Sehun terlalu asik, seharusnya Sehun harus mencari pekerjaan untuk biaya kelahiran bayinya. Bagaimanapun Alyn sekarang adalah tanggung jawab Sehun. Tidak munkin lagi - lagi di biayai oleh orangtua Alyn. Kemarin nikah sudah gratisan tanpa modal cuma modal Sehun maksa dan ngemis minta pengakuan. Sekarang setidaknya Sehun harus ada yang bisa membuatnya di banggakan oleh mertuanya bahwa seorang Sehun Megantara mampu menafkahi Alynsyah Ashleya Dinata baik lahir maupun batin.

"Kamu bener Lyn aku harus cari kerja."

"Sejak kapan aku salah sih Hun? Dari tadi aku ngomong juga bener gak pernah salah."

"Iya aku besok cari kerja. Bagusnya kerja apa ya?"

"Apa aja, yang penting kita nggak numpang sama Mama Papa lagi. Sama kamu bisa beliin aku martabak sama pecel ayam di simpang tempat si Mas Radenuddin itu loh. Duh kan aku pengen  sekarang jadinya gara - gara ngomongin makanan."

"Yaudah kamu mau berapa sambelnya level apa? Aku beliin sekarang."

"Beneran?"

"Iya"

"Ayuk" kata Alyn langsung bangkit. Nggak lagi ada mau jaga jarak lupa sama wangi parfum Sehun yang katanya bikin Alyn mau muntah. Alyn kalau sudah soal makanan lupa sama semua masalahnya.

"Dari dulu nggak berubah" gumam Sehun.

"Apa?"

"Nggak, ayok siap - siap."

"Nggak usah ganti - ganti baju deh di simpang depan doang juga."

"Baju kamu kependekan Lyn. Dasternya juga nerawang gitu." kata Sehun mengingatkan.

"Aku pakai switer aja. Ntar kamu yang keluar aku nunggu di dalem mobil."

"Yaudah ayok kalau gitu."

Akhir - akhir ini Alyn pemalas sekali untuk mandi. Bahkan untuk beranjak dari tempat tidur saja malas sekali.

Alyn saja tadi pagi sebenarnya tidak  tau kenapa bahagia setelah bangun tidur ada yang menyiapkannya sarapan meski lelaki itu bukan yang dia inginkan tapi Alyn akan berusaha untuk menghargai apa yang Sehun lakukan. Alyn tahu Sehun sedang berusaha menjadi yang terbaik.

Alyn nungguin Sehun lagi manasin mobil lama banget dia sudah bete keburu lapernya ilang.

Samar atau cuma halusinasi dia aja kok kayaknya Alyn melihat Chanyeol tadi tegak di dekat pagar tapi pas Alyn lari ke arah pagar Chanyeol sudah tidak ada.

"Nyari apa? Ayo masuk." kata Sehun.

"Nggak papa."

Alyn langsung masuk kedalam mobil sambil terus berfikir tadi itu beneran Chanyeol apa bukan.

Chanyeol menyandarkan punggungnya pada pohon besar di dekat rumah Alyn. Hatinya teriris melihat Alyn pergi bersama Sehun. Ternyata Chanyeol tidak bisa melihat itu semua hatinya sakit.

Chanyeol sudah coba untuk mengikhlaskan Alyn namun hati dan fikirannya terus menolak. Yang lebih membuat Chanyeol sedih adalah saat Alyn tersenyum kearah Sehun sangat cantik namun membuat hatinya menjerit tidak rela.

Tapi Chanyeol tidak boleh egois asalkan Alyn bahagia Chanyeol juga akan ikut senang.

Chanyeol hanya akan melihat Alyn dari jauh seperti ini. Chanyeol tidak akan mengganggu Alyn lagi. Semua yang Alyn mau sudah ada yang memenuhi.

"Mas pecel ayamnya 2 sayap sama paha ya." lalu Sehun beralih pada mas - mas pedagang di sebelahnya.

"Mas seblaknya 1 ya."

"Mas martabak biasanya enggak sekalian?"

"Biasanya?" tanya Sehun.

"Iya buat Mbak Alyn kan? Biasanya sih bukan sama Masnya Mbak Alyn sering kesini tapi Mas yang satunya." kata Masnya lagi.

Sehun sudah menebak pasti Chanyeol yang di maksud sama Mas ini.

"Oh, saya suaminya Alyn Mas. Martabaknya satu juga deh Mas."

"Loh sudah menikah Mbak Alyn kok nggak ngundang - ngundang kita." teriak Mas yang jual martabak.

Alyn menurunkan kaca mobilnya.
"Maaf Mas nikahnya sederhana aja kok enggak pesta. Doain aja Mas Dewo Alyn rukun sama suami terus." kata Alyn ketawa terus dia buka pintu mobilnya salaman sama Mas - mas langganan dia jajan.

Alyn famous dikalangan Mas - Mas simpang. Jelas saja dia suka membeli makanan tiap pedagang pukul rata dia beli satu - satu.

"Mbak kayanya bareng sama Mas satunya itu kok nikahnya sama yang ini?" kata Mas Raden.

Mas Raden tau nama cowok yang dia maksud cuma nggak enak sama Sehun mau nyebutinnya.

Alyn cuma senyum sambil jawab, "Jodoh siapa yang tahu kan Mas." katanya yang membuat Sehun tersenyum kearahnya.

"Bener tuh Mas Raden jodoh nggak ada yang tahu yang pacaran tahunan aja bisa putus kan ya Mbak?"

Alyn mengangguk.

"Tapi ya Mbak Alyn itu hebat pacarnya nggak pernah ada yang jelek kayak kita ya Mas."

"Kamu aja Mas wong elek aku yo ganteng kok nek ngoco." sahut Mas Raden sambil ngegoreng ayam pesanan Sehun.

"Pedemu Mas lak kocomu retak nek ngapusi." kata Mas Dewo yang jual martabak.

Alyn sama Sehun cuma ketawa - ketawa.

Setelah mereka sampai di rumah tidak sadar banyak sekali ternyata yang di beli.

"Hun kita mau mukbang?" kata Alyn heran.

"Nggak kamu aja yang makan aku kan juga." kata Sehun.

"Tapi ini banyak banget gila."

"Nggak papa aku siap ngabisin kok."

"Enak aja orang aku yang pengen."

"Kamu tadi kenapa turun?"

"Emangnya aku nggak boleh nyapa mereka?"

"Boleh, tapi baju kamu Alyn aku nggak suka mereka ngeliat kamu pake baju kayak gini."

"Bodoamat Hun, gue laper mau makan." kata Alyn meninggalkan Sehun ngambil piring dan sendok. Males nanggepin ocehan Sehun memang dia siapa pikir Alyn sih gitu.

Sabar Hun sabar.

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

4.2K 425 9
menceritakan tentang seorang gadis bernama rosé yang terpaksa menikah dengan lelaki yang tidak dia kenalnya demi melunasi hutang orang tuanya.
Mom? [ch2] Af yls

Fan Fiktion

98.9K 10.2K 31
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
177K 2.7K 26
ruangan itu bagaikan ruang penyiksaan
35.7K 4.4K 85
Semua berawal dari kejadian dua tahun yang lalu. Gue akuin kalo gue stres parah. Gue punya Wonho tapi gue gak bisa ngerasain perasaan yang sama kayak...