Teengirl FBI Agent [One Direc...

By AlexisCostanza

189K 13.2K 692

Bagaimana kalau seorang gadis yg dikenal sebagai gadis pendiam menjadi seorang agen rahasia untuk melindungi... More

One Direction Protection Program.
Chapter 1 - London?
Chapter 2 - Have Fun to be Problem.
Chapter 3 - Goodbye New York
Chapter 4 - Hello London!
Chapter 5 - Who's Phantom?
Chapter 6 - Plan of Mission
Chapter 7 - Let's Do It!
Chapter 9 - Fucking Phantom
Chapter 10 - Survive 1D Boys
Curcol si Author
Chapter 11 - Stormbreaker
Chapter 12 - Saving 1D
Awas!
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Author's Note

Chapter 9 - New School,New Target

9.5K 674 7
By AlexisCostanza

Hari ini adalah hari dimana aku akan sekolah disekolah baruku. London High School,eh? Not bad. Aku membuka mataku dan mengerjap beberapa kali agar nyawaku terkumpul. Merasa nyawaku telah terkumpul,aku bangun dari posisi tidurku dan duduk dipinggiran tempat tidur sambil meregangkan otot.

Aku menguap dan mataku menyipit karena sinar matahari yg menerobos masuk ke kamarku lewat jendela.

"SAM!!!!" tak salah lagi,teriakan yg melengking itu milik Ashton.

"What!?" teriakku dari dalam kamar.

"Cepat mandi dan sarapan!! Kau tak mau terlambat disekolah baru mu kan?!" teriaknya dari luar kamar.

Dengan kesal aku berjalan menuju pintu kamar dan membukanya dengan kasar. Saat pintu terbuka,telah menampakkan sesosok lelaki yg sangat.. sangat.. super.. idiot! Ashton. Tapi percaya lah padaku,dia sangat tampan. Entah mengapa aku suka menyebutnya idiot.

"Suaramu. Mengganggu. Idiot!" ucapku ketus dengan nada penekanan pada setiap kata.

"Kau lama. Oh ya,bangunkan Niall,Zayn,Louis dan Harry ya. Aku malas. Kalau Liam sudah rapi di meja makan menunggu sarapan" ujarnya santai lalu pergi dari hadapanku.

"Sial" gumamku lalu berjalan kesal menuju kamar Louis.

Setibanya dikamar Louis,aku mengetuk pintu kamarnya dengan malas.

knock..knock..knock..

"Louis ba–"

"Ya?" aku belum menyelesaikan kata-kataku tapi dia sudah membuka pintu membuatku mengetuk dahinya.

"..ngun..." lanjutku dengan volume suara rendah.

"Sa..kit.." rintih Louis. Aku hanya nyengir.

"Sorry. Cepat mandi dan sarapan!" ucapku ketus lalu bergeser di pintu kamar sebelah kamar Louis. Lebih tepatnya kamar Niall.

Aku mengetuknya sekali tapi pintunya sudah terbuka. Ternyata Niall tak mengunci kamarnya. Aku melangkahkan kaki ku untuk masuk kedalam kamar,tapi yg kulihat ada Niall,Zayn,dan Harry tidur di 1 ranjang. Begitu melihatku,mereka memasang wajah terkejut bukan main.

"Kalian... threesome...?" tanyaku pelan dan ragu.

"NOOOOO!!!!!" sangkal mereka bersamaan.

"Kalau begitu kenapa kalian tidur bertiga dikamar Niall?" tanyaku sambil bersedekap.

"Kami memang selalu begini,Sam. Kau saja yg baru tau" ujar Harry menjelaskan.

"Ya,3 idiot ini memang sudah kebiasaan bertiga. Katanya agar lebih akrab. Begitulah kelakuan 3 idiots" ucap Louis yg sudah berdiri dibelakangku.

"Kau juga idiot!!" pekik mereka bertiga sambil melempar bantal ke arah Louis.

"Ah,sudahlah. Aku mau kembali ke kamarku dan mandi" kata Zayn sambil berjalan ke arahku.. ralat. ke arah pintu kamar Niall.

God! He's shirtless. He looks so sexy.

"Hey,Sam. Jangan jatuh cinta pada Zayn. Dia sudah ada yg punya" kata Niall,lalu berlari ke kamar mandi.

Sial! Dia memergoki ku.

Zayn menatap ku dengan tatapan yg tak bisa dijelaskan,Louis berdehem menggoda,sedangkan Harry menaik-turunkan alisnya. Tanpa menggubris kelakuan mereka,aku berjalan pergi kembali ke kamarku dan mandi.

***

Setelah melalui proses yg rumit dengan beberapa idiot disini,akhirnya aku bisa sarapan dengan tenang. Ashton duduk dengan Harry dan Louis,Austin dengan Liam,Aku diapit antara Zayn dan Niall. Sial sekali hidupku.

"Guys,bisa tolong ambilkan selai coklat yg disana?" tanyaku sambil menunjuk selai coklat yg terletak jauh dari jangkauan ku. Dan sialnya,tak ada yg mendengarku.

Dengan susah payah aku mengambil nya dan akhirnya..

Grusuk..

Aku tersungkur dimeja makan,membuat agak berantakan. Sial!

"Whoa! Sam,aku tau kau lapar tapi makanlah perlahan. Lihat. Jadi berantakan" ujar Louis seenaknya.

"Dia jatuh,Lou" kata Liam menegaskan. Sedangkan yg lain hanya diam menatapku.

"Sam,kau tak apa?" tanya Zayn yg langsung membantu ku duduk dengan rapi.

Aku hanya mengangguk dan menatapnya.

"Thanks" ucapku cepat. Aku melahap roti ku lalu beranjak menarik tangan Ashton dan Austin yg sedang makan.

"Hey..hey!! Apa maksudmu,Sam!?" tanya Ashton kaget. Yaiyalah kaget. Tadi dia akan meminum susu coklatnya,tapi aku menariknya. Membuat susunya sedikit tumpah.

Dan Austin yg dengan enaknya melahap roti,langsung mendelik karena aku menariknya.

"Ayo,berangkat! Kalian tau kan kalau aku tak suka kata terlambat" ucapku sambil menggeret mereka masuk ke dalam mobil.

"Have a nice day,Samantha!" teriak Niall dari ruang makan.

"School is not bad here!" kali ini Harry yg berteriak. Dasar para lelaki idiot.

***

Sesampainya disekolah baru,aku,Ashton dan Austin turun mobil dan berjalan menuju ruang Kepala Sekolah. Tapi sayanganya kedua kakakku yg tampan ini tidak tau dimana letaknya. Ckckck...

Dengan gerakan seenaknya,Ashton menarik tangan seorang anak lelaki seumuranku untuk bertanya. Lelaki ini keren,rambutnya bergelombang warna pirang,warna matanya biru tua,wajahnya keren dan tampan,bibirnya tipis. Penampilannya juga keren,kaos putih dengan jaket warna biru muda,celana jeans selutut,sepatu kat warna putih dan skateboard di tangan kirinya. WOW!

"Sam? Kau tak apa?" tanya Austin sambil mengguncang tubuhku.

Tunggu. Aku melamun? Whoa! Ini adalah kejadian bersejarah!

"Eh,iya? Apa?" tanyaku.

"Kau pasti suka pada lelaki ini kan?" goda Ashton sambil merangkul pundak lelaki pirang itu. Hey,lelaki itu berwajah datar. Dia cuek.

"No" aku menggeleng.

"Kalau begitu,ayo. Dia akan menunjukan ruang Kepala Sekolah" ujar Austin.

Aku mengangguk,lalu lelaki yg-tidak-kuketahui-namanya itu berjalan mendahului kami. Tanpa bicara sepatah katapun. Apa dia bisu?

Setelah sampai di ruang Kepala Sekolah,Austin dan Ashton berterimakasih pada lelaki pirang itu.

"Okay,thanks" ujar Austin.

"Terimakasih,kau boleh pergi" timpal Ashton.

"Baiklah,sampai nanti" ucap lelaki itu datar,lalu pergi.

"Oh,Ashton,dia tidak bisu" kataku pada Ashton.

"Siapa yg mengira dia bisu?" dia malah bingung. Bodoh.

"Batin dan pikiranku" jawabku enteng.

"Sudahlah,ayo. Jangan membuang waktu disini" ujar Austin,lalu kami masuk ke dalam ruangan.

***

Author's POV

Diruang kelas 11-A terlalu ramai oleh murid yg berbicara sendiri. Tapi keramaian tersebut menjadi sepi karena seorang guru lelaki yg berumur sekitar 25 an masuk kedalam kelas. Guru itu bernama Mr. William. Dia masuk kelas dengan wajah berseri,duduk di meja guru dan menyapa muridnya.

"Morning,class!" sapa Mr. William.

"Morning,sir!" jawab para murid.

"How are ya?" tanya Mr. William dengan British Accent nya.

"Good" jawab para murid lagi.

"Alright,class. Aku punya murid baru. Dia cantik,manis,dan sangat menawan. Kalian mungkin akan jatuh cinta padanya. Baiklah,silahkan masuk,nona" ujar guru bernama William itu. Kemudian masuklah seorang gadis dengan rambut coklat,wajah manis dan cantik.

"Baiklah,manis. Perkenalkan dirimu" suruh Mr. William.

"Hey,my name is Samantha Wildblood" ujar gadis itu datar tanpa ekspresi sambil mengunyah permen karet.

"Wuuuhhh... Wild... Aergh!" ledek beberapa gadis dikelas itu.

"Keep silent,please. Dia masih belum selesai" ketus Mr. William.

Seketika itu para gadis yg tadi meledek langsung diam.

"Aku gadis dari New York,Amerika dan lahir disana. Tapi aku pindah kesini karena pekerjaan ayahku" ucap Samantha.

Kalian pasti tau kan kalau Sam sedang berbohong? Ya,dia sedang berakting.

"Baiklah,nona Wildblood. Kau bisa duduk di samping tuan Anderson" ujar Mr. William sambil menunjuk lelaki berambut bergelombang pirang dengan warna mata biru tua dan ekspresi datar.

dia kan lelaki yg tadi ucap Sam dalam hati.

Dengan wajah datar,Sam berjalan menuju dimana lelaki itu duduk. Dia duduk dengan santai,lalu lelaki itu mulai mengajaknya bicara.

"Hey,aku Alex. Lebih tepatnya Alex Anderson" ujarnya sambil tersenyum ke arah Sam. Sam pun membalas senyumannya.

"Aku Sam. Salam kenal" balas Sam.

"Kau agen FBI bukan? Aku tau itu. Jadi kau tak usah berakting dihadapanku" ucap Alex pelan dengan tiba-tiba membuat Sam tersentak kaget.

Sial. Bagaimana dia bisa tau? tanya Sam dalam hati.

"Kau terkenal di kalangan kemiliteran,Sam. Jadi orang yg terlibat dengan kemiliteran pasti mengetahuimu. Tapi tenang saja,kau akan selesai sebentar lagi" lanjut Alex sambil tersenyum licik.

"Kau mata-mata" ucap Sam sinis.

"Kau sudah tau rahasiaku,ternyata. Sepayah itukah penyamaranku untuk menjadi murid biasa disini?" tanya Alex tak kalah sinis.

Sam hanya terdiam lalu menyimak pelajaran Mr. William.

***

Saat jam istirahat makan siang,Sam duduk sendirian di meja kantin yg seharusnya untuk 4 orang ini. Dia melahap sandwich nya dengan santai. Tapi tiba-tiba orang yg tak ingin ia lihat duduk disebelahnya dengan nampannya.

"Sendirian,Sam?" tanya lelaki itu sok akrab.

"Jangan sok akrab denganku,Alex. Aku tau apa maksudmu" ujar Sam tanpa menatapnya,kemudian akan beranjak pergi,tapi Alex menahannya.

Alex ikut bangkit dan wajahnya mendekat ke wajah Sam. Membuat dahi gadis itu mengkerut dan tatapan para murid tertuju pada mereka.

Semakin dekat wajah Alex ke wajah Sam,membuat Sam merasakan hangatnya nafas Alex.

"You're mine now. No one can take you over from me" bisik Alex pada Sam.

"Tenang saja,aku tak akan membiarkan Phantom menyentuhmu. Tapi aku akan memilikimu sendiri tanpa harus memberikanmu pada Phantom" lanjut Alex dengan sok misterius.

Dengan tatapan sinis,Sam memandangnya kejam. Alex tersenyum sok manis,lalu kembali duduk.

"Duduklah,Sam. Habiskan makan siangmu. Aku tak mau kau sakit" ujar Alex,membuat Sam menuruti perintahnya walau hatinya dongkol.

Sam duduk dan kembali melahap makan siangnya. Tapi sebelum itu,dia menormalkan ekspresi wajahnya.

Samantha's POV

Sial! Kenapa aku bertemu dengannya!? Aku tak menyangka dia anak dari tuan Anderson yg itu. Ku kira dia anak dari Anderson yg lain. Hello! Orang yg memiliki nama marga Anderson ada banyak. Tapi tak kusangka aku bertemu dengan anak dari keluarga Anderson. Dia memang bukan anggota dari Phantom atau dari agen ayahku. Dia dari mata-mata anggota ayahnya sendiri. Seorang Kederrick Anderson. Aku tak berani menghajarnya karena aku takut dia akan menyerahkanku pada Phantom. Sebagai perkumpulan mata-mata,perkumpulan ayahnya lah yg paling hebat dan unggul.

Salah satu anggota diperkumpulannya bisa membunuh mantan presiden Jepang yg sempat menyerang ke agen militeran Amerika beberapa waktu lalu. Dan pembunuhan itu dengan cara yg lembut dan tanpa jejak sedikitpun. Sangat mulus. Benar-benar hebat. Disatu sisi,perkumpulan itu membela Perkumpulan kemiliteran ayahku,tapi disisi lain mereka ingin sukses sendiri. Sedikit susah dijelaskan karena ini memang agak rumit.

"Duduklah,Sam. Habiskan makan siangmu. Aku tak mau kau sakit" ucapnya sok perhatian. Tapi aku menurutinya karena kali ini aku benar-benar merasa takut.

"Tak usah tegang,Sam. Aku tak akan menyakitimu" ujarnya lagi. "Aku akan melindungimu dari segala hal dan membantumu. Aku tak selicik ayahku dan anak buahnya. Aku memang mata-mata,tapi aku mata-mata yg baik" lanjutnya.

"Buktikan perkataan mu" ujarku singkat.

"Aku tak akan membiarkan Phantom merebutmu dariku" sahutnya sambil tersenyum. Dan entah kenapa tatapannya membuatku tersesat dimatanya.

Oh no,Sam. Jangan suka padanya.

"Disini kita punya target. Dia anak buah Phantom" bisik Alex membuatku tersentak.

"Siapa!?" pekikku membuat Alex membekapku.

"Kau mau rahasia terbongkar?" tanya Alex super pelan,tak kusangka berpasang-pasang mata tengah menatap kami.

Alex melepaskan bekapannya dan nyengir kuda. Sedangkan aku menatap mereka sinis.

"Ada masalah!?" tanya ku ketus. Seketika itu mereka mengalihkan pandangannya.

"Ckckck..." Alex hanya berdecak kagum sambil geleng-geleng kepala.

***

Setelah makan siang,waktu istirahat kurang 15 menit lagi,jadi Alex punya waktu untuk menunjukanku siapa target kali ini.

Sekarang,aku dan Alex sedang mengintai orang yg dimaksud. Kami sedang di perpustakaan.

Ya,aku tau ini berlebihan. Tapi kami memang bersembunyi dibalik rak buku. Dan di deretan rak buku lainnya ada seorang yg dimaksud.

"Itu dia" bisik Alex sambil menunjuk seorang gadis berambut dirty blonde.

"Dia cantik,dia manis,masa dia targetnya?" tanyaku juga berbisik. Tapi tiba-tiba pukulan mendarat dikepalaku. Duh,berani sekali dia. Wah,cari mati.

"Dia target. Dan dia sedang menyamar!" ucap Alex agak kesal setelah memukul kepalaku.

"Sakit,bodoh!" geramku sambil mengusap kepalaku.

"Lihat ini" bukannya minta maaf,malah menunjukan ku sebuah alat pelacak. Dan benar,target nya adalah gadis itu.

"Ayahnya adalah seorang penyebar stormbreaker. Dan ayahnya bekerja sama dengan Phantom" jelas Alex.

"Stormbreaker?" tanyaku.

"Storbreaker adalah cairan yg bisa mengalir lewat sinyal di dunia. Jika sudah disebarkan,perlahan-lahan pemikiran orang akan mulai gila,stres dan depresi. Hingga akhirnya mereka akan melakukan hal yg aneh-aneh seperti misalnya menangis tanpa sebab,marah tanpa sebab,pembunuhan,pemerkosaan,kebrutalan,dan lain sebagainya" jedanya.

"Dan itu hanya 15% dari seluruh dunia. Dan yg lainnya tak akan mempan terkena stormbreaker karena 85% lainnya masih memiliki akal sehat" jelasnya lagi.

"Baiklah,cukup tentang stormbreaker. Sekarang kembali pada target" kataku,membuatnya tersenyum menakutkan.

"Dia Isabelle. Biasa dipanggil Belle. Dia anak kelas 11-B. Dia gadis paling populer disini,dan dipuja para lelaki–"

"Termasuk kau?" selaku,membuat Alex mendengus kesal.

"Tidak" jawabnya. "Dan kita harus menaklukannya" ucap Alex.

"Mudah" ujarku santai.

"Tapi sebelum itu,kita mata-matai dia hingga ke markas. Lalu buat markasnya hancur brantakan" ucapnya licik.

Dan kupikir ini akan menjadi hal yg keren. Nasib para personel 1D dan dunia ada di tangan.





***


Wey.. hey.. sorry late update..
banyak tugas dan kerjaan. Gila!
Oh ya,thanks karena udh mau baca...

Next Chapter?

Continue Reading

You'll Also Like

502K 18K 71
seorang gadis tengah tidur pada malam hari, ia bermimpi bertemu dengan sosok yang di rindukannya muncul ke dalam mimpi gadis itu. Yaitu ayahnya [ Hus...
22.9K 4.3K 29
Sekuel dari "Two Worlds Colliding": Ketika dua dunia yang berbeda pada akhirnya bersatu, rintangan apa yang akan ada di depan mereka? Dan apakah mere...
14.9K 2.2K 21
Sekolah menengah atas 48, Sekolah khusus wanita, Sekolah berandalan yang ada di Distrik 8 kota Nagasaki, Sekolah para berandalan yang mencari kebebas...
129K 18.2K 57
➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (�...