RAFAELKARINA [COMPLETED]✅

Von ecadwinayhdra

102K 3.1K 140

Beberapa part di private, follow sebelum membaca!! Lo boleh benci sama gue tapi gue mohon tolong kasih gue ke... Mehr

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33 (Ending)
Extra part
WAJIB BACA😂

PART 20

2.5K 78 0
Von ecadwinayhdra

"Jika dengan aku sakit bisa mendapatkan perhatianmu, aku lebih memilih sakit untuk waktu yang lama agar bisa melihat perhatian dan rasa khawatirmu yang kau perlihatkan untukku"
~Lianshar Arkafer Johnson

🐼🐼🐼

Tok..Tok..Tok..

Roland mengetuk pintu kamar adiknya untuk mengajaknya jogging pagi disekitaran kompleks apartemen mereka.

"Dek bangun katanya semalam mau temenin kakak jogging" teriak Roland sambil terus mengetuk pintu kamar adiknya. Karena tidak mendapat respon dari Karin, Roland pun memutuskan masuk kekamar adiknya dan mendapatkan Karin yang masih tidur sambil memeluk boneka kesayangannya.

"Woi dek bangun!!" Ujar Roland sambil mengguncangkan bahu Karin.

"5 menit lagi kak baru gue bangun" ucap Karin masih dengan mata tertutup.

"Nggak ada 5 menit bangun sekarang atau gue siram lo pake air seember" ujar Roland sambil menarik selimut dan boneka Karin. Namun Karin malah menarik lagi selimutnya dan tidur membelakangi Roland membuat Roland emosi.

"Gue hitung sampe lima kalau lo nggak bangun juga gue bongkar ke mama papa kalau lo udah punya pacar" ancam Roland.

"Satu.."

"Aduh 5 menit lagi kak" ucapan Karin tak dihiraukan Roland ia malah terus menghitung.

"Dua.."

"Iya-iya sabar dong kak. Tiga menit aja deh" tawar Karin lagi.

"Tiga.."

"Kakak durhaka lo" umpat Karin.

"Empat.."

"Iya-iya ini udah bangun.

"Lim-" pada kehitungan kelima Karin langsung lari ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

                                     ***

Setelah mencuci mukanya Karin mengganti piyama hello kittynya dengan celana olahraga hitam dengan dipadukan kaos putih polos tak lupa dengan sepatu kets berwarna putih.

Setelah selesai berpakaian ia langsung menyumpal kedua telinganya dengan headset lalu pergi menemui Roland.

"Yuk berangkat!!" Ajak Karin saat menemukan Roland sedang pemanasan di ruang tamu.

Mereka pun segera meninggalkan apartemen dan mulai berlari-lari kecil. Setelah selesai jogging, Karin dan Roland memutuskan untuk beristirahat disebuah taman yang tidak jauh dari gedung apartemen mereka.

"Nih minum!!" Ujar Roland sambil memberikan sebotol air pada Karin.

Drrtt..Drrtt..

Ponsel Karin tiba-tiba bergetar tanda ada pesan masuk saat Karin melihat ponselnya ternyata itu pesan dari Lian. Karena penasaran Karin pun membuka pesan tersebut.

Karin gue butuh lo
~Lianshar

Pesan dari Lian membuat Karin sedikit khawatir pada Lian, akhirnya Karin pun memutuskan untuk menghubungi ponsel Lian namun hanya suara operator yang didengar Karin.

"Lo kenapa dek?" Tanya Roland yang bingung melihat gerak-gerik adiknya.

"Ini kak, Lian sms kalau dia butuh gue. Gue khawatir kalau dia kenapa-kenapa karena kemarin pulang sekolah kita kehujanan" cerita Karin.

"Lo udah coba hubungin dia?" Tanya Roland.

"Udah kak tapi nggak aktif" ucap Karin khawatir.

"Kalau gitu lo coba lihat di apartemennya." ujar Roland.

Lian tidak tinggal di rumah dengan orang tuanya karena mereka jarang pulang sebab sibuk dengan urusan perusahaan jadi Lian lebih memilih tinggal di apartemen mewahnya sendiri.

"Ya udah gue pergi dulu maaf nggak bisa temenin lo jogging lagi kak" ucap Karin lalu pergi keapartemen Lian menggunakan taksi.

"Semoga pilihan lo kali ini nggak salah Rin" batin Roland.

                                    ***

Masih dengan pakaiannya sehabis jogging, Karin berlari menuju ke lift dan mencari nomor apartemen Lian.

Saat sudah menemukan pintu apartemen Lian, Karin segera memencet bel apartemen tersebut. Lama Karin menunggu akhirnya pintu tersebut terbuka dan menampakan wajah pucat Lian.

"Kenapa muka lo pucat banget Li?" Tanya Karin bingung.

"Kurang tidur" jawab Lian.

Lianpun mempersilahkan Karin masuk dan saat Lian akan membuatkan minum untuk Karin, Lian tiba-tiba merasakan sakit dikepalanya sehingga membuatnya duduk di sofa.

"Lo kenapa Li?" Tanya Karin khawatir.

"Gue nggak papa kok" Ujar Lian.

"Ya udah kalau gitu biar gue yang buat minum" ucap Karin lalu ia beranjak dari sofa menuju ke dapur.

Saat Karin kembali dari dapur, ia melihat Lian yang tergeletak dilantai. Karin yang kaget segera menyimpan minuman yang dibawanya dari dapur dan berlari kearah Lian untuk membantunya.

"Astaga lo demam Li, kita ke dokter yah" ujar Karin saat ingin membantu Lian dan merasakan suhu tubuh Lian yang panas.

"Gu-gue ng-nggak bu-butuh dokter Rin, gu-gue cuman bu-butuh lo disini didekat gu-gue" ujar Lian terbatah-batah. Karin pun membantu Lian bangun dan memapahnya kekamar Lian.

Sesampainya di kamar Lian, Karin segera pergi menuju ke dapur dan kembali dengan baskom yang berisi air dingin ditangannya dan sehelai kain untuk mengompres Lian. Dengan telaten dan hati-hati Karin mengompres dahi Lian yang panas.

"Lo udah makan?" Tanya Karin yang dibalas gelengan kepala dari Lian. Karin berdecak lalu segera pergi menuju ke dapur agar membuatkan sesuatu untuk Lian.

Karin berniat membuatkan Lian bubur ayam dan segelas teh yang cepat dan mudah untuk dibuat. Setelah berkutat dengan segala macam perlengkapan memasak Lian, Karin segera membawa bubur dan segelas teh tersebut ke kamar Lian.

"Li bangun makan dulu, terus lo minum obat" ujar Karin sambil mengusap dahi Lian yang keringatan.

Lian membuka matanya perlahan kemudian Karin membantu Lian untuk duduk sambil bersandar di kepala ranjang. Karin langsung menyodorkan nampan yang berisi bubur dan teh tersebut kearah Lian.

Lian pun mengambil nampan tersebut namun tiba-tiba nampan tersebut akan tumpah kalau saja tidak ditahan oleh Karin.

"Biar gue suapin aja deh" ujar Karin tak tega karena melihat Lian yang biasanya kuat sekarang malah terlihat lemah.

Lian menatap Karin yang menyuapinya dengan hati-hati sesekali ia meniup bubur ayam tersebut lalu kembali menyuapi Lian.

Setelah menghabiskan makanan yang dibuat Karin, Lian langsung meminum obat dengan dibantu oleh Karin.

"Sekarang lo istirahat biar cepet sembuh" ucap Karin lalu menyelimuti Lian. Saat Karin ingin membawa nampan bekas makanan Lian tadi ke dapur tiba-tiba pergelangan tangannya ditahan oleh Lian.

"Jan-jangan nin-ninggalin gu-gue Rin" pinta Lian sambil menarik pergelangan tangan Karin membuat Karin kembali duduk.

"Gue nggak bakal ninggalin lo kok, sekarang lo tidur aja gue bakal tungguin lo sampai lo bangun" ucap Karin.

Lian pun menurut lalu mulai memejamkan matanya tanpa melepaskan pegangan tangannya dipergelangan Karin.

"Makasih Rin" bisik Lian pelan yang masih bisa didengar oleh Karin lalu Lian pun mulai masuk ke alam mimpi. Karin menatap wajah Lian yang sudah tak sepucat tadi.

Karin terus menatap Lian lalu tak lama kemudian ia pun mulai tertidur dengan posisi masih duduk dan kepala disenderkan dipinggiran ranjang sedangkan pergelangan tangannya digenggam kuat oleh Lian seolah-olah saat ia melepaskan genggaman tangannya Karin akan pergi meninggalkannya.

Lama mereka berdua tertidur, mata Lian tiba-tiba mengerjab perlahan Lian membuka matanya dan pandangannya langsung mengarah ke langit-langit kamarnya. Lian lalu mengarahkan pandangannya pada Karin yang tertidur.

"Maaf repotin lo Rin" ucap Lian sambil mengelus rambut Karin yang sedang tertidur.

"Lo emang ngerepotin gue. Tapi gue yang lebih ngerepotin lo. Lo sakit pasti karena kemarin kita pulang hujan-hujanan" ucap Karin masih dengan menutup matanya.

"Lo udah bangun? Ini bukan salah lo kok, btw makasih yah karena lo udah mau ngurusin gue" ujar Lian sambil tersenyum kearah Karin. Karin pun menegakkan badannya lalu saat melihat senyum Lian Karin pun balas tersenyum kearah Lian.

Karin lalu mengulurkan tangannya untuk mengecek kondisi Lian saat tangannya menyentuh dahi Lian ia bersyukur karena panas Lian sudah turun.

"Panas lo udah turun kalau gitu gue pulang dulu yah" ujar Karin lalu bersiap akan pergi.

"Sekali lagi makasih yah Rin" ujar Lian yang dibalas anggukan kepala dari Karin.

                                 ***

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

307K 37.8K 53
[SEQUEL GRAVITASI - BACA GRAVITASI TERLEBIH DAHULU] "Keajaiban tuhan mana yang kamu maksud, Prince? Tuhan aku, atau tuhan kamu?" Jatuh cinta antara d...
46.7K 5.9K 7
>>> Lanjutan dari cerita berjudul; Sherlock ... Sudah hampir tiga tahun Starla tinggal di luar negeri, kini ia memutuskan untuk kembali ke Tanah Air...
145K 21.2K 21
"Mulai hari ini, lo jadi babu gue di Sekolah!" ucap Arga dengan sorot mata menajam kepada Raya.
3.6K 290 71
Dewananda Pradipta, pemuda berusia 17 tahun yang sengaja menutup diri dari orang lain. Bukan tanpa alasan, Dewa menjadi sosok yang sangat tertutup. I...