[END] Angel or Devil : Rewrite

By Ayaka_308

64K 6.1K 318

Aku yang menunggumu hingga 300 tahun lamanya..... Aku yang mengingatmu dalam tidurku setiap malamnya.... Aku... More

Prolog
Meet Again
Mine
Accept It
Miss Them
For You
Just Go, Please
Hurt
New Friend
Beside You
Stay
I'm Okay
Be A Part of Them
Nightmare
A Home?
Change
The Truth
A Friend Indeed
Missing Piece
Dying
New Story
End War
You and I

Second Meeting

2K 258 24
By Ayaka_308

Aku tertawa senang saat melihat keadaan kelas yang masih relatif sepi. Lihatlah aku, datang pagi tanpa perlu memanjat lagi. Hah, Mama saja sampai bengong melihatku yang sudah siap di pagi hari.

Aku begini bukan tanpa alasan. Sudah seminggu ini aku tidak melihat jejeran mobil hitam milik murid kelas khusus datang kesekolah. Tika bilang mereka biasanya datang pagi sekali, dan pulang sebelum kelas reguler pulang. Entah setan mana yang merasukiku, rasanya aku benar-benar tertarik untuk bertemu anak terperban itu, Luciel dan bicara dengannya lagi.

Yah.... Walaupun aku tidak yakin mereka akan masuk hari ini sih.

Mataku membola kaget saat jejeran mobil hitam -sekali lagi- memasuki halaman parkir khusus kelas mereka.

Aku bergegas turun. Jika mereka sudah masuk rumah kaca itu, mustahil bagiku untuk mengembalikan jepit rambut miliknya. Ada banyak orang aneh yang berkeliaran disana, semua orang bilang mereka penjaga khusus kelas superior.

Namun bagiku, ada hawa aneh yang keluar dari tubuh mereka.

" Tunggu!"

Nafasku putus-putus saat aku berhasil mengejar mereka yang tengah berjalan untuk memasuki kelasnya. Mereka semua menoleh, namun tidak seperti kemarin, mereka segera siaga dan menarik Luciel kebelakang mereka. Mungkin Tika memang benar, Luciel adalah orang yang paling sulit ditemui diantara mereka semua. Sebuah keberuntungan aku bisa bertemu dengannya saat itu. Sungguh sangat beruntung malah.

Ah ya, aku hanya ingin mengembalikan jepit rambutnya.

" Aku hanya ingin mengembalikan jepit rambutmu. Kemarin ini terjatuh" ujarku sambil menunjukan jepit rambut itu. Rasanya cukup gugup, apalagi saat semua mata memandangku curiga.

" Kau..... Yang waktu itu ya?" tanya Luciel ramah. Tangannya berusaha menurunkan tangan teman, atau siapapun mereka yang menghalanginya untuk berada lebih dekat denganku. Tangannya menyentuh tanganku pelan. Benar, tangannya sangat lembut dan halus, lebih halus dari tangan perempuan malah. Orang kaya memang berbeda ya.

Wajahnya berubah menjadi senang, ia elus jepit rambut itu dengan penuh kasih sayang.

" Terimakasih telah menyimpannya untukku. Aku senang sekali" ujarnya tulus.

Yang lain mulai menurunkan pengawasan mereka, tidak setegang tadi namun tetap memperhatikanku dengan teliti.

" Apa..... Itu sesuatu yang sangat penting bagimu?"

Mulut bodoh. Kenapa aku malah bertanya seakan kita berdua bisa menjadi lebih dekat lagi? Bagaimana jika mereka malah menendangku nanti?

Presepsiku buyar saat Luciel mengangguk pelan. Senyumnya, ah.... Senyumnya indah sekali.... Aku sampai terpana melihatnya.

" Um. Ini hadiah dari kakakku. Dia-"

" Sayang, kenapa kau malah-"

Ucapan pria yang baru saja datang berhenti saat matanya bertemu dengan mataku. Tatapannya berubah dingin, menelisikku seakan aku merupakan ancamam bagi mereka.

Ayolah. Apa semua orang kaya selalu bersikap seperti ini pada rakyat biasa sepertiku?

" Yang Mulia, anak ini berniat mengembalikan jepit rambut Pangeran yang tertinggal" kini giliran.... Um.... Gin(?) yang bicara. Tebakanku ternyata benar, dia sepertinya merangkap sebagai butler untuk Luciel.

Panggilan Yang Mulia dan Pangeran. Jangan-jangan mereka sebenarnya keluarga kerajaan negara lain yang sedang bersekolah disini? Oh tidak, aku jadi semakin gugup disini.

Matanya tidak menunjukan ekspresi apapun saat melihatku. Sial, tatapannya seperti menelanjangiku.

" Kakak, dia telah membantuku menemukan jepit rambut pemberianmu. Aku senang sekali" Luciel yang berjalan perlahan mencoba beralih ke sisi kakaknya sambik menunjukan jepit rambut itu senang. Seketika tatapan pria tersebut berubah, penuh dengan kelembutan seraya mengusak rambut Luciel lembut.

Tunggu. Kakak? Jadi dia Liffus yang dikabarkan misterius itu?

Dia.... Kakak dari Luciel bukan?

" Lagipula, kemarin aku tidak sengaja melukainya saat sedang bermain kakak. Bisakah kita mengundangnya sebentar untuk minum teh didalam?"

Wajah Luciel terlihat memelas sekali saat mencoba untuk membujuk kakaknya. Liffus, lelaki itu melihatku sejenak lalu tersenyum kecil. Mengijinkanku untuk mengikuti mereka ke bangunan kaca legendaris itu.

Demi Tuhan, aku belum pernah mendengar ada orang asing yang diijinkan masuk kesini sebelumnya. Guru mereka saja khusus, tidak sembarang orang dan harus melalui pengamanan yang ketat.

Aku takjub melihat isi ruangan ini. Kupikir dalamnya dipenuhi rak buku seperti yang kupikirkan. Namun tidak, hanya ada hutan hijau lebat yang menyambutku. Aku seperti tidak berada disekolah. Well, sebelum aku sampai di pusat bangunan dimana ada panggung kecil yang terbuat dari marmer dengan dekorasi meja dan kursi yang terlihat empuk sekali.

Suara gemericik air jatuh terdengar dari air pancur indah yang terletak dibelakangnya. Ini bahkan jauh lebih indah daripada dugaanku.

Aku seperti berada dialam lain...

" Teh?" satu-satunya wanita dalam kelompok ini akhirnya bicara. Aku mengangguk kikuk, sedikit bingung saat kembarannya terus mengekori gadis tersebut dari belakang. Kembar memang sulit dipisahkan huh?

" Namamu?"

Aku mengerejap kaget saat Liffus, kakak Luciel menanyakan namaku dengan wajah dinginnya. Dia ini sebenarnya niat bertanya tidak sih?

" Yuta, Yuta Hiroi. Dari kelas reguler tahun ke dua" ujarku berusaha tenang.

Aish.... Memangnya dia tadi menanyakan kelasku?

" Kakak.... Bolehkah aku berteman dengannya? Um..... Sebenarnya ini adalah pertama kalinya aku mendapat perlakuan baik oleh orang asing yang belum mengenalku. Aku ingin menjadi temanmu Yuta!"

Eh? Aku melongo bodoh saat melihat Luciel malah membungkuk dalam duduknya. Wajahnya yang putih berubah menjadi merah. Tampaknya dia malu.

Eh, bukannya aku yang harus malu disini? Bagaimana bisa orang sepenting dia memohon agar menjadi temanku? Ini karena kepalaku terantuk bolanya atau karena aku mengembalikan jepit rambutnya yang berharga? Entahlah, aku kurang paham.

" Kau..... Tidak mau ya?" suaranya berubah menjadi sedih. Secara refleks aku berdiri dan mengapit tangannya. Ah sial, aku lupa bahwa mereka semua tengah mengawasiku.

" Aku mau, aku mau! Err.... Terimakasih telah mau menjadi temanku" ujarku malu sambil perlahan melepas pegangan tanganku. Ia tersenyum senang, memegang tangan kakaknya yang kebetulan memang duduk disebelahnya.

" Kau murni. Aku tidak keberatan jika kau ingin berteman dengan adikku" Liffus ikut berkomentar. Aku tersenyum kikuk walaupun tidak mengerti maksud kalimat awalnya. Apa maksudnya dengan murni? Aku hanya anak biasa jika perlu kuingatkan.

" Terimakasih kakak!" Luciel berucap senang sambil memeluk kakaknya erat sekali. Sekali lagi, aku melihat senyum tulus yang Liffus berikan pada adiknya. Oh, mungkin dia hanya akan tersenyum pada keluarganya saja.

Kedua kembar itu kembali bergabung, membawa satu set teh beserta beberapa camilan. Beberapa... Em... Pelayan mengikuti langkah mereka. Menyiapkan jamuan teh ini.

Inikah rasanya menjadi orang kaya?

" Yuka, kau tahu? Yuta mau berteman denganku!" ujar Luciel senang. Sesenang itukah dia berteman denganku?

Yuka, perempuan itu tersenyum lembut dan perlahan mengusap rambut Luciel dengan lembut. Mereka semua tampaknya benar-benar menyayangi Luciel.

" Selamat ya.... Temanmu maka merupakan temanku juga" ujarnya lembut. Luciel mengangguk semangat, sementara Gin tengah memotong kue menjadi beberapa bagian sehingga Luciel mungkin lebih mudah untuk memakannya.

Yuka kini berbalik, menatapku dengan mata silver terangnya.

" Namamu Yuta kan? Perkenalkan, namaku Yuka dan ini kakakku Yuras. Seperti yang kau lihat, kami kembar" ujarnya menunjuk lelaki berwajah tidak jauh berbeda dari Liffus -datar- yang dibalas anggukan pelan dari Yuras.

" Yang duduk disebelah Luciel itu -seperti yang kau dengar- merupakan kakak dari Luciel, Liffus. Pria yang duduk disebelah lain Luciel itu Gin" jelasnya lembut. Aku mengangguk paham, walaupun sebenarnya aku sudah tahu siapa mereka.

" Ada satu lagi dari kami, namun dia belum datang. Mungkin sebentar lagi-"

" Gin-ku sayang..... Aku kembali mani...s. Eh? Siapa dia?" tanya pria berwajah ramah yang baru saja memasuki tempat ini. Sepertinya dia Harris, tapi kenapa memanggil Gin dengan sebutan sayang ya?

Mungkin mereka bersaudara seperti Luciel.

" Yuta, teman baru Pangeran" jawab Gin singkat. Harris memandangku sambil tersenyum manis, menampakan wajahnya yang bagi lelaki sepertikupun, sangat tampan.

Tidak,tidak. Mereka semua memang sangat tampan.

" Hai, namaku Harris. Tunangan resmi Gin" ujarnya yang sukses membuatku cengo seketika. Tunangan? Jadi kata sayang itu karena mereka bertunangan, bukan karena mereka saudara atau apa?

Pernikahan dan hubungan sejenis memang tidak dilarang dinegara ini. Hanya saja..... Aku cukup shock melihat mereka berhubungan dan bahkan tidak ragu mengatakannya padaku.

" Tidak perlu terkejut. Kami semua pasangan disini" ujar Liffus santai sambil menyesap tehnya.

Mereka, apa?!

" Kakak!" Luciel sepertinya protes dan menyentuh tangan Liffus pelan. Semua, berarti Luciel juga dong?

" Dia harus tahu Luciel. Teman akan menerima semuanya secara tulus" peringat Liffus namun entah kenapa matanya malah memperhatikanku.

" Aku dan Luciel merupakan pasangan ngomong-ngomong" lanjutnya tenang.

Ya Tuhan...... Apalagi ini? Pernikahan sejenis dan bersaudara?

" Aku juga berpasangan dengan kakakku Yuras. Kau tidak perlu terkejut" timpal Yuka.

Baiklah. Aku tidak perlu terkejut lagi. Mereka semua memang pasangan, dan aku harus menerima kenyataan itu.



Gantung banget ya? Dasar, ide mentok disaat yang gak tepat😂

Vote dan comment guys? Saya tau benar cerita ini masih banyaa kekurangannya😓

See you in next chapter all~

Continue Reading

You'll Also Like

209K 630 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
118K 13.4K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
3.6M 354K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
3.6M 288K 63
Lunaria dalam bahasa bunga memiliki arti kejujuran, ketulusan, dan juga kemakmuran. Seperti arti namanya, ia menjalani hidupnya penuh ketulusan hingg...