Teengirl FBI Agent [One Direc...

By AlexisCostanza

189K 13.2K 692

Bagaimana kalau seorang gadis yg dikenal sebagai gadis pendiam menjadi seorang agen rahasia untuk melindungi... More

One Direction Protection Program.
Chapter 1 - London?
Chapter 2 - Have Fun to be Problem.
Chapter 3 - Goodbye New York
Chapter 4 - Hello London!
Chapter 5 - Who's Phantom?
Chapter 7 - Let's Do It!
Chapter 9 - Fucking Phantom
Chapter 9 - New School,New Target
Chapter 10 - Survive 1D Boys
Curcol si Author
Chapter 11 - Stormbreaker
Chapter 12 - Saving 1D
Awas!
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Author's Note

Chapter 6 - Plan of Mission

9.6K 785 19
By AlexisCostanza

***

"Auw! Sakit!" pekikku.

"Diamlah! Ini sudah super pelan,Sam" ucap si keriting,Harry.

Ya,Harry mengobatiku. Betapa baiknya dia.

"Ini, Ku buatkan coffee milk. Kau suka?" tanya Perrie sambil menaruh secangkir kopi di meja kecil disamping sofa yg kududuki. Ternyata dia baik.

"Thanks. Ya,aku suka. Dan.. hey! Auw!" kata-kataku terhenti karena Harry membuat lukaku yg dipipi perih.

"Minggir,Harry. Biar aku yg mengobatinya" ucap Perrie lalu menggantikan Harry.

"Terserah. Aku mau meggoda gadis dulu" ucap Harry santai.

"Dasar!" aku melemparnya dengan bantal. Dia menjulurkan lidah padaku.

Perrie mulai mengobatiku. Tak ada pembicaraan yg kita bicarakan. Hening. Aku memikirkan sesuatu untuk dibicarakan.

"Maafkan aku,Perrie. Tadi aku mengganggu mu berciuman dengan Zayn" kataku akhirnya.

"Tak apa. Kau masih berumur 17 tahun. Aku tau kau risih melihat orang berciuman didepan mu" katanya.

"Kau memaafkanku?"

"Tentu"

"Thanks"

"No problem. But... Apa kau menyukai Zayn?"

"What? No!"

"Benarkah? Kau terlihat menyukainya"

"Sama sekali tidak,Perrie"

"Terserah kau saja"

Perrie terkekeh. Kenapa? Ada yg lucu?

"Selesai" ucapnya saat selesai mengobati luka dipipiku dan memperban luka dilenganku.

"Thanks,Perrie" ucapku.

"Your wellcome" jawabnya sambil tersenyum,lalu pergi entah kemana.

Zayn berjalan mendekatiku. Kalian tau? Dia shirtless. Membuatku.. ahh.. lupakan.

"Feel better?" tanyanya sambil mengambil kursi dan duduk di depanku.

"Yeah" jawabku.

Baiklah,aku jujur. Dia terlihat sangat hot jika shirtless. Terlihat tato yg menghiasi tubuh hotnya. Oh God! Hentikan,Sam! Dia milik orang lain!

"Baiklah,kau terpesona padaku untuk yg kedua kalinya" ucapnya membuatku membelalakkan mataku.

"NO!!" pekikku.

"Hahahah.. Baiklah,kau tak perlu nerveous begitu" ucapnya dengan percaya diri yg tinggi. Sial!

"Oh,shut up!" kataku ketus.

"Sam,Uncle Jack datang" kata Ashton sambil menghampiriku.

"Mr. Jackie? Wow! Dia jauh-jauh dari New York kemari?" tanyaku tak percaya.

"Wait. Mr. Jackie?" tanya Zayn. "Funny name"

"Bukan. Nama nya Jack. Bukan Jackie. Itu Sam saja yg mengarang" jelas Ashton,aku terkikik. Zayn hanya geleng-geleng.

"Sudahlah,ayo kita hampiri dia" ucapku berdiri dan menarik lengan Ashton.

"Bye,Zayn!" ujarku.

"See you,man!" ujar Ashton.

"Bye!" teriak Zayn.

Kami berjalan menuju tempat yg dimaksud.

"Mana Austin?" tanyaku.

"Di sudah disana" jawab Ashton.

"Kenapa Mr. Jackie kemari?"

"Dia punya misi dari ayah untuk kita"

"Misi apa?"

"Oh,Sam. Hentikan semua pertanyaan itu. Aku pusing menjawabnya"

"Baiklah"

Setelah sampai,aku langsung berlari ke arah Mr. Jackie. Ternyata di taman sebelah barat 02 Arena. Disana ada Austin yg berbicara dengannya.

"Hey,Mr. Jackie!" sapaku.

"Hey,Sam. Oh,jangan memanggilku begitu. Itu tidak keren" katanya sambil cemberut. Dasar tidak ingat umur.

"Sam,uncle Jack punya misi untuk kita. Kita tidak aman lagi disini. Phantom punya rencana untuk mengincar kita" jelas Austin.

"Ya. Dan aku punya ini untuk kalian" kata Mr. Jackie sambil membuka pintu garasi mobil.

Isinya sangat hebat. Banyak senjata yg berkilau. Ada pistol,brand,sniper,shotgun dan senjata favoritku,yaitu Chicago 970. Wow!

"Shit! It's fucking cool!" kata Ashton.

Plakk..

"Auw! Hey!" protes Ashton padaku karena aku menamparnya.

"Don't Swearing!" ketusku.

"Hahaha... kurasa adikmu sangat mematuhi aturan" kata Mr. Jackie sambil terkekeh.

"Ya,dia gadis baik" kata Austin.

"Oh,ya. Kalian bisa memilih senjata yg kalian inginkan. Dan ingat,aku punya toko senjata yg menyamar sebagai Nando's. Kalian harus mengganti senjata setiap 2 hari sekali" jelas Mr. Jackie.

"Dan perlengkapan kemiliteran seperti pelindung tubuh,anti peluru dan lain sebagainya" timpal Austin.

"You're right,Austin" kata Mr. Jack.

"Yeay!" pekik Ashton. Ashton memang tipe lelaki yg Childish.

"Oh ya,anakku akan menemani kalian selama misi dijalankan. Namanya Leon Kenedy" kata Mr. Jack.

"Apa dia tampan dan hot?" tanya Ashton sambil melirikku.

"Ya,umurnya seperti mu,Ash. 19 tahun" ujar Mr. Jack.

"Tua" komentarku datar.

"Tapi kau akan suka" timpal Austin.

"Dan selalu berakhir dengan saling benci" sahutku.

Dia tidak membalas,haya memutar bola matanya.

"Kapan konser dimulai?" tanya Mr. Jack.

"1 jam lagi" jawabku.

"Kalian jangan terlihat hingga konser dimulai. Pakai pakaian yg bisa menyembunyikan senjata. Kalian bisa mengenali musuh dengan tanda ini disetiap apapun yg mereka kenakan" jelas Mr. Jack sambil menunjukkan kemeja hitam dengan simbol segitiga dan terdapat huruf P ditengah,di bahu kanan.

"Pakaian siapa itu?" tanya Ashton.

"Pakaian seorang musuh yg ku introgasi tadi" jawabnya santai.

"Baiklah,cepat lakukan apa yg ku perintahkan tadi!" perintah Mr. Jack.

"Siap!" kataku,Ash dan Austin bersamaan.

Disinilah aku,di taman yg tadi,dengan pakaian yg menurutku bodoh ini. Dress panjang warna putih. Sepatu high heels. Jepit rambut berbentuk lidi. Dan gelang yg menurutku bagus ini.

Dan apa kalian tau? Dress ini menyimpan senjata 2 AMOR,1 Sniper,1 pistol FN P90,dan senjata pisau. Sepatu high heels ini menyimpan racun pada heelsnya. Jepit berbentuk lidi ini bisa melumpuhkan musuh. Dan gelang inu adalah senapan pembius kecil.

Hebat kan? Aku sudah seperti Detektif saja.

"Walau aku benci mengatakannya,tapi aku serius. Kau cantik. Terlihat sangat sempurna" kata Ashton sambil memandangiku. Aku benci pakai dress dan high heels.

"Kau cantik,Sam" kata Austin.

"Ah,stop it! Ayolah! 10 menit lagi konser dimulai" ketusku.

"Kau yakin menggunakan pakaian itu?" tanya Ashton jahil sambil terkikik.

Aku memukul lengannya.

"Auw..." erang Ashton pura-pura sakit.

"Sudahlah,cepat masuk ke dalam. Sudah banyak penonton yg datang. Ingat,tetaplah ditempat kalian. Dan selalu menatap ke layar iPhone kalian,agar aku bisa memberi tanda pada target. Aku akan disini menunggu anakku" jelas Mr. Jack.

"Baiklah" jawabku.

Sial! Ini bukan acara pesta dansa. Kenapa sih aku harus memakai dress panjang ini?! Sedangkan Austin dan Ashton memakai pakaian biasa. Sial!

"Rambut mu bagus jika menggelombang begitu. Lebih modis daripada biasanya. Biasanya lurus tanpa hambatan" kata Ashton. Dari duli aku memang benci saat dia meledekku.

"Diam" responku ketus.

"Sudahlah,kau cantik kok. Aku yakin Zayn pasti terpesona untuk yg kesekian kalinya padamu. Tenang saja,Perrie sudah pulang. Dia ada performance di tempat lain dengan groupnya" jelas Austin menggoda. Sejak kapan Austin ikut-ikutan seperti Ashton.

"Ugh" aku mengerang frustasi.

----

Dibelakang panggung...

Aku celingukan mencari kelima personel 1D. Mereka tak terlihat. Dengan lesu,aku duduk di sebuah kursi yg dekat dengan panggung,tapi tetap dibelakang panggung. Kalian tau kedua kakakku kemana? Mereka pergi mencari minuman untukku. Tapi bisa kutebak mereka pasti bertemu gadis dan melupakan hal yg mereka janjikan padaku. Dasar lelaki!

Aku berdiri dan sekali lagi mencari 5 orang lelaki yg menurutku sangat menghibur. Terdengar teriakan berisik para penonton. Mereka tidak sabar menunggu 1D keluar.

"Maaf,anda siapa?" tanya seorang dari belakang. Spontan,aku menoleh ke sumber suara.

"Sam? Ini benar kau?" tanyanya. Dia Louis. Dia sudah siap sepertinya. Tapi mana yg lain.

"Uhm... ya,aku tau aku salah kostum. Dan dress ini tidak cocok untuk konser ini" jawabku.

"Tidak. Kau cantik. Sungguh. Percaya lah padaku" ucapnya sambil terus menatapku. "Pantas saja kau tidak kelihatan selama 50 menit yg lalu" katanya lagi.

"Kau menghitungnya?" tanyaku.

"Ya,karena Zayn mencarimu setiap menit" jawabnya santai. "Dia gelisah kau tak kembali tadi"

Maksudnya apa sih? Kenapa dia mencariku? Kenapa Zayn mencariku?

"Hey,Lou. Kau bicara dengan sia..." volume kata-katanya menurun saat melihatku. "..pa" lanjutnya.

"S-Sam?" tanya Zayn takjub. "Benar ini kau? Kau sangat... sangat.. Perfect" sambungnya gugup.

"Ya,tadi dia masih seorang tomboy girl. Dan sekarang beautiful girl" timpal Louis. "Oh,aku harus check suaraku dulu. Dah" Louis pergi meninggalkan ku berdua dengan Zayn.

Setelah Louis pergi menjauh,tiba-tiba Zayn memelukku. Tunggu. Tadi dia cuek kan? Kenapa sekarang...

"Aku mencemaskan mu" katanya pelan. Dia masih memelukku erat.

Aku melepaskan pelukannya dengan paksa. "Maaf,Zayn. Aku tak mau dianggap bitch karena memeluk kekasih orang. Ralat. Lebih tepatnya tunangan orang. Lagipula aku bisa menjaga diri" kataku sarkas. Dalam hati,sebenarnya aku senang bisa dipeluk olehnya. Tapi dia memiliki pasangan.

"Ma-maaf.. aku.. aku hanya.. ugh.. lupakan" ucapnya gugup.

"Tak apa. Uhm... Kau akan konser kan?"

"Ya. Kau akan melihat konsernya kan?"

"Aku.. uhm.. ya. Ya,aku akan menonton konsermu"

"Baiklah" dia menunduk,membasahi lidah,lalu kembali menatapku. "Kau cantik"

Kau bisa memanggilku gadis freak karena aku salah tingkah. Dan kau bisa menganggapku bitch karena aku suka pada pacar orang lain.

"Tapi aku lebih suka kau yg memakai kaos dan jeans seperti biasa" ucapnya membuat kupu-kupu diperutku seketika mati.

"Oh" itulah yg hanya keluar dari mulutku.

"Aku harus pergi,sampai bertemu nanti,Sam" ucapnya lalu pergi.

"Ya" jawabku sesingkat-singkatnya

Bagus,disinilah aku. Sendirian lagi. Ugh.. Mengingat bahwa aku tak punya pacar,membuatku frustasi. Kapan aku bisa punya pacar? Huh,lupakan. Aku punya misi penting.

"Hey,kau! Sedang apa disini sendirian?" tanya seorang dari belakangku. Spontan aku menoleh.

Ashton.

"Bisa tidak sih kau muncul didepanku saja,jangan dibelakang?!" ketusku sambil memukul lengannya. Dia malah tertawa.

"Hahaha. Maaf. Habisnya kau melamun. Oh ya,Leon sudah datang. Dia akan membantu kita melawan musuh. Karena sudah dipastikan musuh lebih dari 5 orang" jelasnya. Sejak kapan Ashton bisa memahami penjelasan.

"Baiklah. Aku harap dia tidak tertawa dengan kostumku" kataku membuat Ashton tertawa.

"Sudahlah,jangan melawak lagi. Dia menunggu disana" kata Ashton sambil menggandengku.

***


Cool?

Great?

Nice?

No? Whatever..

Next chapter....

Continue Reading

You'll Also Like

49.7K 3.4K 43
Siapapun yang menyakiti orang terdekatku akan merasakan dekatnya kematian. -freya Ini Hanya Fiksi Jangan Dibawah Kedunia Nyata JADWAL UP (SEBISANYA D...
12.6K 2.7K 16
Memiliki kelebihan untuk melihat warna kematian orang lain, membuat Renjun memiliki keinginan untuk melindungi orang-orang disekitarnya. Hingga akhir...
184K 13.4K 24
"GILA! LEPAS!" Anessa memberontak namun cengkeraman itu semakin kencang dan membuat kesadaran Anessa kepada jalanan yang sekarang dia lewati hilang...
121K 10.4K 84
Ini hanya kisah Boboiboy dan (Name) yang dinikahkan pada umur 17 tahun dengan dalih perjodohan. Lantas bagaimana kisah mereka kedepannya? Warning...