Are We Getting Married Yet?

AnnyAnny225

20.4M 984K 35.1K

Sagara Fattah Ghani seorang dokter obgyn di RS terkenal di kota, sudah mencapai usia di awal 30 namun masih s... Еще

01
02
03
04
05
06
07
08
09
Sekilas Info
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
28
29
30
32
33
34
35
36
37
38
39
PREVIEW
41
42
43
44
46
PREVIEW 2
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
INTERMEZZO
Extra Part - Lisa's Pregnant
Extra Part - Saga's Worried
Extra Part - Triplets!
Extra Part - Triplets Again (Part 1)
Extra Part - Triplets Again (Part 2)
Extra Part - Triplets Again (Part 3)

31

238K 14.8K 367
AnnyAnny225

Author POV

"Saya Saga, suami Lisa," ucap Saga dengan penuh penekanan. Pelukan di perut Lisa begitu terasa posesif, seakan menunjukkan pada Ben bahwa Lisa miliknya. Hanya miliknya.

"Jadi... kamu... already married, Lisa?" Tanya Ben tak percaya. Lisa hanya menyengir, mengangkat tangan yang terlingkar cincin yang sama seperti Saga, namun bertahtakan berlian. Ben mencoba tersenyum, namun kesedihan akan patah hati serta merta tak hilang begitu saja. Impiannya memiliki wanita sempurna seperti Lisa lenyap dalam sekejap.

"Alright," Ben seperti kembali berpijak ke bumi setelah mengetahui kenyataan yang harus dihadapinya. "Aku minta maaf Lisa. Aku pikir, kamu belum menikah. Aku malah terus mendekati kamu tanpa tahu yang sebenarnya. Aku hampir aja jadi pebinor, ya? Hahahaha," Lisa hanya tersenyum prihatin, merasa tidak enak karena tidak memberitahukan dari awal. Ben juga terlihat berusaha keras agar tak kelihatan sedang patah hati sekarang. Lisa mengira, Ben sudah tahu akan statusnya sebagai istri orang. Bahkan, Lisa tak pernah menyangka jika Ben menyukainya.

"You really lucky dude," ucap Ben dan menepuk pundak Saga yang belum mau melepaskan tangannya yang masih setia melingkar di perut Lisa.

"I am," jawab Saga tenang, namun terdengar sombong seperti sudah memenangkan perlombaan penting. Ben segera pamit dan pergi tanpa menoleh ke belakang, iri melihat suami istri itu yang entah Ben pikir sangat serasi.

"Nggak jadi makan nih? Pelukan gini terus kamu nggak malu dilihat orang?" Suara Lisa menyadarkan Saga yang pandangannya belum lepas dari Ben yang bahkan sudah tak terlihat, dan langsung menarik tangannya. Lisa berbalik dan meletakkan tangannya di dada Saga. "Aku udah anggap dia kayak adik aku. Jangan di ambil hati, ya? Dia benar-benar nggak tahu kalo aku udah nikah," Lisa mencoba menenangkan Saga. Meski ekspresinya terlihat datar seperti biasa, namun Lisa tahu pria itu sedang membara di dalam.

"Makan, yuk! Aku lapar. Delivery aja ke sini. Kamu temani aku  di kantor sampai jam pulang ya?" Pinta Lisa dan menggenggam sebelah tangan Saga. Pria itu mencoba tersenyum meski cemburu masih menguasai.

"Iya," jawabnya singkat.
***

Lalisa POV

Suasana hati Saga setelah kejadian di kantor tadi sepertinya tak begitu baik. Dia tetap diam selama menemaniku di kantor dan akan bersuara jika bukan aku yang mengajaknya mengobrol duluan. Sampai di rumah pun dia lebih memilih diam dan langsung masuk ke kamar setelah makan malam tadi.

Setelah selesai mencuci piring, aku berpikir untuk menenangkan Saga. Kok, perutku rasanya tidak enak. Aku menggeleng menghilangkan pikiran negatif. Aku bergegas naik ke lantai atas dan mengetuk pintu kamarnya. Setelah Saga menizinkan masuk, aku memutar kenop pintu perlahan, dan mendapati dirinya sedang duduk di meja kerjanya yang menghadap ke jendela besar. Tangannya sibuk mengetik sesuatu yang aku juga tidak mengerti. Mungkin laporan. Aku meletakkan secangkir teh herbal kesukaan Saga dan memeluknya pundaknya dari belakang.

"Kamu masih marah?" Tanyaku lembut. Aku menyandarkan daguku di pundaknya. Saga menghentikan aktifitasnya, meraih salah satu tanganku dan mendekap ke dadanya. Saga menggeleng pelan.

"Apa yang ada dipikiran kamu sekarang? Tell me," aku mengecup singkat rahangnya.

"Saya takut kehilangan kamu," Saga menengok ke belakang sedikit untuk menatapku. God, he loves me that much! Aku tersipu dan mencubit pipinya.

"Memangnya aku hilang ke manaaaa?" Tanganku masih saja menarik pipinya dan berhenti saat dia mengaduh kesakitan. Aku melepaskan pelukanku dan berdiri tegak ketika Saga memutar kursinya menghadap padaku. Dia memegang kedua tanganku, dan menatapku lurus-lurus.

"Dia pria idaman semua wanita. Dia kelihatan ceria, humoris, tampan, gagah, kaya. Beda dengan saya. Apalagi, dia menyukai kamu. Sangat. Saya bisa melihat dengan jelas," Saga menatapku sendu.

"Terus?" Tanyaku tak mengerti.

"Saya takut, kamu juga suka sama dia suatu saat nanti, kemudian lebih memilih bersama dia," tatapan Saga menunduk, menatap jari-jari kakinya yang bergerak karena gugup aku rasa.

"Apa yang kamu bilang tentang Ben benar seratus persen. Siapa yang nggak suka sama dia? Aku juga pasti akan suka sama Ben..." kepala Saga terangkat cepat-cepat dengan mata membulat terkejut "kalo aku masih single," aku tertawa dan mengacak rambut Saga yang kelihatan kesal. Aku mengelus pipinya, menghilangkan kekesalan Saga sekaligus menghilangkan khawatirnya yang berlebihan.

"Ga, nggak usah pikirin Ben lagi. Dia udah tahu status aku, tahu kamu suami aku. Pastinya dia merasa diri untuk nggak mendekati aku lagi. Yang penting, aku ada disini sama kamu, bukan sama dia," aku berlutut diantara kaki Saga untuk mensejajarkan tinggi kami menatapnya tepat di manik mata hitamnya. "Dan dari semuanya, yang aku cinta hanya kamu, only you," aku menunjuk dadanya berulang kali sambil malu-malu. Oh, this is really awkward. Aku segera menyembunyikan wajahku di dada bidang Saga karena tidak dapat menahan malu sambil mencuri-curi menghirup harum tubuhnya. Aku sekarang lebih mirip remaja labil yang tengah menyatakan cinta. Berikutnya aku bisa merasakan kedua tangan Saga melingkar di tubuhku. Dagunya beristirahat di puncak kepalaku.

"Janji kamu tidak akan meninggalkan saya?" Tukas Saga.

"Promise," ucapku mantap dan mengeratkan pelukanku di pinggangnya.

"Kalo dia masih mendekati kamu?" Saga masih ragu.

"Ben pasti mengerti Ga. Dia pria baik-baik,"

"Misal, dia tidak mau mengerti dan tetap mengejar kamu?"

Aku mendorong tubuh Saga menjauh dan menatapnya tajam karena masih juga tak percaya. Memangnya aku wanita murahan yang gampang ke lain hati? Saga tertawa pelan dan mencubit kedua pipiku gemas.

"I love you Lisa," bisik Saga dan menangkup kedua wajahku dengan tangannya yang besar. Saga membawa wajahku agar mendekatinya lalu melumat bibirku pelan setelahnya. Aku melingkarkan kedua tanganku ke lehernya yang membuatnya sedikit tertunduk. Tak lama Saga menarik tubuhku agar berdiri, dan mulai berjalan mundur sementara lidah kami masih 'berperang'.

Ketika kakiku menabrak sesuatu, keseimbangan ku mulai goyah, dan aku terjatuh ke belakang, di atas tempat tidur. Sementara Saga mulai memposisikan dirinya tepat di atasku.

"I want you," ucap Saga begitu seksinya hingga membuatku merinding.

"Then, I'm yours" desahku karena napas yang masih tersengal. Saga kembali mengulum bibirku dengan tempo yang lebih cepat dari sebelumnya karena telah dikuasai oleh nafsu. Tanganku bergerak meremas rambutnya karena aku butuh sesuatu untuk dipegang. Sementara tanganku yang lain memijit tengkuknya pelan. Saga kembali mengatakan cinta dan melanjutkan menghisap kecil-kecil leherku, membuatku terbang ke langit ke tujuh. Sedap!

Setelah selesai dengan leherku, Saga kembali ke atas dan melahap bibirku tanpa ampun. Tangannya bergerak masuk ke dalam daster batik favoritku, membelai pahaku dengan lembut. Shit, belum apa-apa di bawah sana sudah basah. Mungkin ini yang namanya orgasme? Tapi, kok, rasanya familiar? Seperti...

"Gah ahku haruf ke kafmar mandi (Ga aku harus ke kamar mandi)," semoga ini bukan yang aku pikirkan. Aku mau jadi wanita seutuhnya hari ini! Harus berhasil hari ini!

Saga tidak mengindahkan permintaanku, bibirnya masih sibuk bekerja. Cairan di bawah sana keluar semakin banyak, hingga aku mendorong Saga dengan keras sampai dia terjungkal ke samping. Begitu bebas dari Saga, aku berlari ke kamar mandi secepat mungkin, tidak lupa mengunci pintu. Please, ini bukan seperti yang aku pikirkan. Aku memejamkan mata erat sebelum mengecek apa yang sebenarnya keluar.

"Lisa kamu kenapa? Kamu baik-baik saja, kan?" Diluar, Saga sibuk mengetuk pintu memohon untuk dibukakan. Aku berteriak padanya untuk sabar menunggu. Saat aku membuka mata, hal pertama yang ku lihat adalah noda darah khas yang sudah ku hafal benar. Aku mendesah pelan dan membuka pintu.  Hal pertama yang ku lihat adalah wajah cemas Saga.

"Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba lari ke sini? Apa yang sakit?" Saga meremas kedua bahuku, matanya bergerak naik turun mengecek keadaanku. Entah kenapa aku malah menangis. Saga semakin panik, menarikku dalam pelukannya.

"What's wrong? Kamu sakit? Kita ke rumah sakit sekarang," ucap Saga dan menarik tanganku. Aku tetap bersikukuh di tempatku, enggan mengikutinya. Aku hanya bisa menangis kencang dan memeluk pinggangnya erat.

"Kamu kenapa nangis? Jangan buat saya ketakutan Lisa," Saga mengecup berulang kali keningku. Secara bersamaan menenangkan diriku dan juga dirinya.

"Kenapa selalu gagal?" Aku terisak di dadanya. "Aku pasti sudah buat kamu kecewa," rasa bersalah mulai menjalar karena belum mampu melayani Saga lagi hari ini.

"Saya nggak akan kecewa. Cerita dulu kenapa kamu nangis?" Saga menciptakan jarak agar dapat melihat wajahku. Tangannya bergerak menyeka air mata yang masih tersisa. Aku berusaha menguasai diri, agar kalimatku bisa terdengar jelas.

"Tamu bulanan aku datang,"

TBC
***
Yeaii nggak jadi Hiatus 🤣🤣🤣
Mumpung ada ide langsung ngetik kilat part abal-abal ini!
Keep voment ❤️





Продолжить чтение

Вам также понравится

Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT) Rean_Kimi

Любовные романы

1.7K 206 55
Sekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh d...
U & I (oneshoot 21) mhyndra

Любовные романы

3.4M 26.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
Weird Couple bucin ❤

Любовные романы

6.2M 235K 31
Devano Putra Syahreza (27) harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh mamahnya dengan anak sahabat mamahnya karena ia tak kunjung menikah sampai b...
Diary Nikah Muda ZEFMON

Любовные романы

17M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...