*PUTRI SAKURA*
Nagato menatap dari atas melalui jendela,menatap Putri dari kerajaan Haruno yg akan pergi meninggalkan nya di kerajaan uzumaki
Meski salju terus turun,dan sedikit menganggu dirinya saat melihat pada objek, namun itu membuat Nagato tak berpaling sedikit pun,ia akan tetap setia disana.
Tak ada niat untuk pergi kebawah mengikuti jejak ibunya dan adik nya yg tengah mengadakan acara perpisahan bersama orang yg mereka sayangi itu
Mata Nagato bertemu dengan sakura saat sakura menoleh kepadanya
Mata sakura bersinar cerah berwarna hijau emerald,dan itu mata yg hanya sakura yg miliki,diantara wajahnya yg tak dapat nagato lihat dengan jelas,hanya mata nya lah yg bisa ia lihat.
Naruto menepuk pundak sakura membuat Sakura memutuskan kontak mata dengan Nagato
"Dia akan pergi.Kuharap Raja yahiko itu tak membuat keputusan yg akan mendatang kan masa buruk bagi kita semua,semoga saja."ucap Nagato pada dirinya sendiri.
~~
'apa dia akan terus menatapku dari atas?'batin sakura sembari menoleh pada jendela bening yg jelas memperlihatkan Nagato yg tengah menatap nya.
"Baiklah Putri kita akan berangkat"ujar kiba sembari membuka pintu kereta kuda
"Baiklah,Sayonara kaa-san,naruto!"ujar sakura yg kemudian langsung naik
"semoga kita bertemu lagi Sakura-chan!"teriak Naruto
'Semoga saja' batin Sakura.
Kereta kuda pun akhirnya bergerak, kudanya pun di pacu oleh kiba dan disebelahnya adalah akamaru yg akan selalu menemani nya kemana mana serta kereta kuda yg ditumpangi oleh Sai dan sakura.
'aku akan tertidur sebentar'batin sakura yg kemudian langsung terlelap di dalam kereta kuda,
~~
mengerjabkan matanya, sakura pun kembali duduk tegak dengan keringat yg jatuh dari pelipis nya,
jejak air mata pun ia temukan di kedua pipi nya
"apa kau bermimpi buruk?"tanya sai yg berada disebelahnya
Sakura tak menjawab ia tertunduk,air mata jatuh dari pelupuk mata nya begitu saja
Menangis tanpa Suara adalah yg sedang ia rasakan sekarang
Melihat tubuh Sakura yg bergetar membuat Sai dengan reflek mengangkat kedua tangan nya mendekati punggung sakura
Namun pergerakan tangan nya berhenti di udara,
Menghela nafas berat,ia pun menjatuhkan tangan nya dan mengepalkan tangan nya
"Apa yg kau mimpikan sampai kau menangis Sakura?"tanya sai lagi
Sulit rasanya membalas pertanyaan sai,lidah nya serasa kelu untuk menjawab,atau sakura sangat takut bila suara tangis nya terdengar
'pluk'
Sai menaruh tangan nya diatas kepala sakura,tepatnya di atas tudung jubah sakura
lalu mengusap pelan kepala sakura
"Tenang lah,itu hanya mimpi"ujar sai dengan nada yg lemah.
'pluk'
sai menarik kepala sakura agar menyender di bahu nya
"Tenang kan dirimu,aku tak akan mengantarkan dirimu pada ayahmu jika kau terus bersedih"pernyataan sai membuat sakura menghapus air matanya,
Perlahan lahan sakura kembali tertidur.
"sebenarnya apa yg aku lakukan,aku hanya melakukan apa yg ada di hati ku kan?apa aku akan mati di bunuh Itachi-Nii,dan sasuke-Nii?"gumam sai merasa aneh dengan diri nya sendiri.
tapi tangan nya masih setia mengusap kepala Sakura.
-_-.
~~
"Apa?!"
"sakit telingaku bila terus mendengar teriakan mu seperti ini"ujar deidara sembari mengusap telinga nya.
"Yak!aku sangat senang sekaliiiiiiiiii!"ujar gadis pirang itu sembari melompat lompat di kasur nya
"itu kan belum tentu diterima oleh bungsu uchiha!"ujar sinis deidara pada adik perempuan nya tersebut,
"Terserah!mau dia menerima atau tidak,aku akan tetap akan menikahi nya"
"pemaksa sekali kau nona yamanaka"
"putri ino yamanaka tepatnya."
~~
"Gomen!"
sudah Berkali kali putri tunggal dari kerajaan Haruno itu meminta maaf pada bungsu uchiha yg tak lain dan tentu saja sai uchiha namanya.
"Berhentilah meminta maaf atau aku tidak akan mengantarkan mu pada ayahmu"ujar sai dengan nada mengancam.
"baiklah"
"nah begitu"dan kemudian sai tersenyum menyebalkan.
Sakura mendengus saat melihat senyuman sai dan kembali merenungi diri nya sendiri.
'Ssk'
"Wah!Kau suka melukis?"
"hn"
'khas uchiha lagi'batin sakura mendengus geli setelah sekian lama tak mendengar gumaman khas uchiha tersebut.
"sedang melukis apa?"tanya sakura sembari menatap karya sai yg belum tersempurnakan.
"pohon pohon yg mulai di jatuhi salju salju"balas sai tanpa melepas mata nya dari lukisan yg belum selesai tersebut.
"apa kau tak melukis manusia?"
Pertanyaan sakura membuat sai Menghentikan gerakan tangan nya yg sedang melukis,
"Tidak"
Tersirat dengan jelas nada dingin yg dalam
'Uchiha,aku masih harus belajar tentang mereka'batin sakura
Sementara Sai meneruskan lukisan nya
Sakura menatap wajah sai yg memiliki warna kulit putih pucat,
"apakah seluruh keturunan uchiha memiliki mata onix dan rambut hitam atau biru dongker?"tanya sakura tiba tiba.
"Ini sudah menjadi ciri khas kami,jadi jika salah satu keluarga kami menikah dengan orang yg bukan keturunan uchiha,mereka harus memiliki keturunan yg mewariskan ciri ciri uchiha."jelas sai datar
"meskipun mereka sudah memiliki 10 anak?"sakura ingin bergurau namun balasan datar dari sai membuat sakura ingin menarik kata kata nya kembali.
"yah bahkan jika anak mereka sudah 100,mereka harus menghasilkan keturunan yg memiliki ciri khas keluarga kami."
'Glek'
Sakura bergidik ngeri jika misalnya ia menikah dengan salah satu pangeran uchiha akan tetapi sampai 100 anak ia malah melahirkan anak yg mirip dengan nya,maka ia harus terus mengandung dan melahirkan.
'mengerikan'batin sakura.
Membayangkan nya saja sudah membuat nya takut apalagi jika benar benar terjadi,mungkin ia sudah mati.
"sedang membayangkan nya huh?"pertanyaan yg lebih tepat nya pernyataan dikeluarkan dari mulut sai.
Tentu saja dugaan nya benar akan tetapi...
"tidak"
..Sakura mencoba menepis nya.
~~
"Bisakah kau menggambar kan seorang manusia untuk ku?"tanya sakura pada sai
"Tidak"
"Kumohon aku akan memberitahu ciri ciri nya"ujar sakura yg langsung memberi tahu ciri ciri seseorang yg akan dilukis sai.
sai mendengus malas
"bagaimana kau bisa tahu kalau aku bisa melukis hanya dari ciri ciri nya?"tanya sai pada sakura
"dari itachi-kun"balas sakura santai
Sai terdiam kemudian menarik nafas dalam.
'Bruk'
tiba tiba kereta kuda berhenti
"Gomen!tadi ada kucing yg sedang menyeberang!"ujar kiba dengan muka tanpa dosa nya
Sai menatap datar kiba,karena wajah nya hampir terbentur.
"Hehe.."cengir kiba kemudian.
"Tenanglah..."Suara sakura membuat sai menghela nafas dan kembali bersandar pada kursi nya
"Kurasa perjalanan kita harus ditunda."
Ucapan kiba yg tiba tiba membuat Sai dan sakura terkesiap.
"Mengapa?"Tanya sakura heran
"Karena..badai salju sudah datang,kita tak bisa memaksa sampai menunggu nya reda"
"kau tau dari mana?"tanya sakura karena melihat salju di jalan yg lewati masih normal
"Akamaru yg memberitahuku"ujar kiba santai.
"Lalu kita bermalam dimana?"tanya sai
"Aku tak menemukan penginapan jadi kita akan bermalam di hutan"balas kiba
"huft....baiklah"balas sakura pasrah.
~~
"Silahkan putri,kau bisa turun sekarang"ujar kiba sembari mengulurkan tangan nya membantu sakura turun dari kereta kuda
"Arigatou"ujar sakura singkat
"Jadi...?"
"kereta kuda akan kita tinggalkan disini,sementara kita akan masuk lebih dalam,mencari tempat yg luas"ujar kiba sembari mengangkat gulungan futon.
Mereka pun masuk lebih dalam ke hutan untuk mencari tempat,dan akhirnya keberuntungan berpihak pada mereka,
"Setidak nya 20 langkah dari kereta kuda,kurasa disini aman"
Setelah membereskan semuanya mereka pun kembali duduk
"Huft musim dingin,aku tak menyukai nya karena setiap musim dingin pasti aku akan kedinginan"ujar kiba menatap salju yg turun.
"percuma jika kita menyalakan api unggun,jadi aku sudah membawa lentera yg akan menerangkan malam ini"ujar Sai sembari membereskan futon nya
Sementara akamaru yg terlihat asik bermain dengan sakura,
"Dalam waktu singkat mereka bisa akrab"ujar pelan Kiba sambil tersenyum.
Sai terdiam kemudian mengeluarkan peralatan lukis nya.
Setelah berpikir lama sejenak dan menatap Sakura,ia pun mulai melukis
entah apa yg dia akan lukis,hanya kami-sama dan dia yg tau.
~~
"Kupikir kau sudah tidur"ujar kiba sembari melirik sekilas sai yg baru saja duduk disamping nya.
"Aku tak bisa"
"Apa kau memikirkan tentang perjodohanmu dengan putri Yamanaka?"
Sai mengerjab kemudian menoleh.
"Aku tau semua ini karena aku juga seorang pangeran mahkota kerajaan inuzuka"perkataan kiba seakan memahami arti dari tatapan tanda tanya sai.
Sai tersenyum palsu.
"Apa kau menerima nya?"tanya kiba dengan nada pelan,
"Entahlah"
"Kau sedikit tak yakin yah?kau masih ada kesempatan Sai,kau belum terikat seperti sasuke"ujar kiba tenang
"Jadi?"
"Kau harus mengikuti kata hatimu bukan pikiran mu"kiba pun menunjukan ibu jari nya untuk memberi Sai semangat,
"Oyasumi sai"ujar kiba yg langsung tidur di futon nya,
menghela nafas lalu menatap langit,ia pun menyusul kiba Tidur.
~~
"Saiiiiiiiii!!!!!!"teriak sakura yg membuat sai langsung membuka mata nya karena tersentak kaget
'Oh tidak,telingaku berdengung'batin sai dengan muka datar.
Sai menatap sakura tajam kemudian mengangkat sebelah alisnya.
seolah wajah nya mengatakan 'ada apa?'
"Badai salju sudah reda!!!ayo pergi!"teriak kiba sembari mengangkat futon nya,setelah sebelum nya ia menggulung nya terlebih dahulu
~~
Perjalanan Sakura,kiba,sai,dan tentu saja akamaru tidak dihadang oleh badai salju karena badai salju telah reda
Sakura dan sai sama sama terlelap,
dan kiba terus memacu kudanya dengan hati hati,
hingga akhirnya mereka sampai di Kerajaan Yahiko.
melewati desa kerajaan yahiko,akhirnya mereka sampai di kerajaan yahiko.
Kerajaan yg pernah memiliki masa lalu yg kelam serta kembali di pimpin oleh anak tunggal keluarga yahiko itu berhasil membuat kerajaan yahiko menjadi kerajaan terkuat.
sehingga Kerajaan ini sangat ditakuti oleh beberapa kerajaan lain nya.
'GRRRKKK'
Suara gerbang kokoh yg besar terbuka oleh bantuan para pengawal istana yahiko.
Kereta kuda pun masuk ke perkarangan istana tersebut.
Kiba dan akamaru turun dari kemudi kereta kuda dan seorang wanita separuh baya dengan raut wajah tegas pun menyambutnya.
Setelah membungkuk kecil yg dibalas oleh kiba,wanita itu yg kita ketahui sebagai kepala pelayan di kerajaan yahiko itu menanyakan langsung Putri tunggal haruno
"dia tertidur,tunjukan saja dimana letak kamar disini untuk nya"ujar kiba yg mulai membuka pintu kereta kuda dan dengan cekatan langsung menggendong sakura.
"..dan tolong bangunkan pangeran uchiha itu"ujar kiba sembari melirik sai.
"Baik pangeran inuzuka.Shizuka Tunjukan kamar untuk Tuan putri ini"Ujar tegas kepala pelayan tersebut kepada seorang pelayan yg berada di kanan nya.
"dan kau Rin bantu pelayan lain membangunkan pangeran uchiha."perintah nya kembali pada pelayan di sebelah kiri nya
~~
'Drap,drap,drap'
Terdengar langkah kaki 3 orang yg tengah melangkah pelan menuju ruangan besar sebagai tujuan nya.
Sakura mengikuti langkah kedua pelayan yg berada di kedua sisinya.
'Kriet'
Pintu pun dibuka dengan pelan oleh kedua pelayan yg berada di kedua sisi nya.
Sakura melangkah dengan tatapan lurus kedepan mengikuti karpet merah yg ia tapaki.
Ia lega saat melihat kiba dan sai apalagi ayahnya yg duduk di lain sisi ruangan itu,tapi ia harus menunda dulu kerinduan nya,karena ia harus menghadap terlebih dahulu pada...
"Selamat datang di kerajaan Yahiko,Putri Sakura Haruno"
...Raja Pein yahiko.
-BERSAMBUNG-
Jangan lupa voment nya ;v
*apa anda memiliki kritik dan saran untuk cerita ini?