180 Derajat

By PoppiPertiwi

4.5M 402K 30.2K

[Kalau CHAPTER-nya gak ada berarti ceritanya diprivate. Follow dulu baru bisa baca] Semenjak mengenal Teresa... More

Raskal!
Teresa
CHAPTER 1 | Lari Bersama
CHAPTER 2 | Dipanggil Berdua
CHAPTER 3 | Belajar Bersama?
CHAPTER 4 | Jujur Lo Kenapa?
CHAPTER 5 | Hanya Mantan
CHAPTER 6 | Deal
CHAPTER 7 | Misteri Tulisan di Mading
CHAPTER 8 | Bertahan
CHAPTER 9 | Dasar Ngerepotin
CHAPTER 10 | Luka di Tubuh
CHAPTER 11 | Rumah Raskal?
CHAPTER 12 | Mereka Bertengkar Lagi
CHAPTER 13 | Peduli?
CHAPTER 14 | Tolong Berhenti Pura-Pura
CHAPTER 15 | Setahun Yang Lalu
CHAPTER 16 | Belajar Bersama
CHAPTER 17 | Masa Lalu 'Mereka'
CHAPTER 18 | Perasaan Baru
LEWATIN AJA
CHAPTER 19 | Ulang Tahun Raskal
CHAPTER 20 | Ada Yang Aneh
CHAPTER 21 | Penyesalan Seumur Hidup
CHAPTER 22 | Jalan?
CHAPTER 23 | Dia Udah Nggak Ada
CHAPTER 24 | Hidup Lo Nggak Serumit Gue
CHAPTER 25 | Di Atas Gedung Sekolah
CHAPTER 26 | Cinta Terlarang
CHAPTER 27 | That's My Girl
CHAPTER 28 | Luka di Punggung
CHAPTER 29 | Ngapelin Teresa
CHAPTER 30 | Lo Cemburu?
CHAPTER 31 | Tidak Fana
CHAPTER 32 | Lo Cuman Masa Lalunya
CHAPTER 33 | We're Friends, Right?
CHAPTER 34 | Apa Yang Tersembunyi?
CHAPTER 35 | Mantan Sahabat
CHAPTER 36 | Makan Malam
CHAPTER 37 | Kecewa
CHAPTER 38 | Menjauh
CHAPTER 39 | Cemara, Hujan dan Kamu
CHAPTER 40 | Rahasia Baru
CHAPTER 41 | Pernyataan
CHAPTER 42 | Terungkap
CHAPTER 43 | Kesepakatan
CHAPTER 45 | Kaget
CHAPTER 46 | BERTARUNG

CHAPTER 44 | Musuh Dalam Selimut

71.6K 6.3K 1.4K
By PoppiPertiwi

"Yang namanya teman itu mendukung. Bukan ngomongin di belakang apalagi ngumbar kejelekan temennya sendiri." —Teresa Rajata

***

Saat masuk ke dalam kamar mandi. Teresa tahu ia melihat Varra juga yang baru saja masuk. Teresa memandang Varra yang menatapnya dari kaca.

Mereka saling pandang lewat perantara benda mati itu namun tidak ada satu pun yang bicara. Kedua tangan Varra terlipat di depan dadanya, memperhatikan Teresa sedemikian rupa dari atas sampai bawah.

Perasaan Teresa jadi tidak enak ketika melihat Varra memandanginya demikian.

"Lo mau ke dalem, Var?" tanya Teresa, biasa. "Pake aja. Gue nggak ke dalem. Gue mau cuci muka."

Tetapi Varra tetap diam di belakangnya. Mirip sosok hantu yang pernah Teresa tonton dulu. Dengan rambutnya yang berantakan. Perempuan itu memandang Teresa dengan tatapan membunuh.

"Cantik sih cantik. Bikin gue muak," kata Varra membuat Teresa yang sedang mencuci mukanya memandang perempuan itu.

"Lo ngomong sama siapa Var?" tanya Teresa, takut Varra bisa bicara dengan hantu. "Gue?"

"Iya elo! Emangnya di sini ada siapa lagi?" balas Varra sengit.

"Gue nggak ngerti." Teresa berbalik badan. Perempuan itu sudah selesai dengan kegiatannya.

"Nggak usah pura-pura nggak ngerti deh."

"Apa sih maksud lo Var? Lo kenapa?" tanya Teresa menyentuh pundaknya namun Varra menepisnya dengan keras membuat Teresa kaget karena kekuatan perempuan itu.

"Lo nolak Beling! Mutusin Douglas! Deket-deket sama Raskal! Jijik banget tau nggak sih lo Sa?!"

Teresa makin terkejut. Tidak pernah ia melihat Varra dengan wajah semuak ini. Tidak pernah pula Teresa mendengar nada sinis yang dilempar Varra tadi untuknya.

"Lo kenapa, Var? Cerita sama gue. Ada apa?"

"Ada apa?!" suara Varra melengking, nyaring. "LO YANG ADA APA SA! SOK CANTIK, CUIH." Varra meludahi wajah Teresa membuat kemarahan Teresa bangkit.

"Maksud lo apa ngeludahin gue?!" Teresa berteriak, marah. Perempuan dengan seragam ketat dan rok pendek itu mendekati Varra.

"JANGAN PEGANG-PEGANG GUE!" Varra menyentak tangan Teresa. "Jijik sama cewek kaya lo! Udah bekas Beling. Ngerebut Raskal dari gue! Dibayar berapa lo sama Beling pas tidur sama dia?!"

Teresa semakin terkejut dan naik darah. Tidak mengira Varra tahu mengenai hal itu.

"Lo tau?"

"Beling sendiri yang cerita sama gue. Murah banget ya lo Sa jadi cewek. Beling sendiri yang bilang kalau dia udah ngelakuin itu sama lo dulu."

Teresa mendekat. Menarik rambut Varra yang ada di depannya lalu menamparnya dengan keras hingga suara tamparan itu terdengar sampai keluar kamar mandi.

"BERANI-BERANINYA LO," gumam Teresa setelah melakukan itu.

"LO?!" Varra marah. Perempuan itu membalas Teresa. Mendekatinya lalu tamparan mengenai pipi kiri Teresa membuat perempuan itu menarik seragam Varra dengan kasar hingga kancing baju sekolahnya terlepas dua.

"Lo salah cari lawan main kalau urusannya sama gue!" Teresa menjambak rambut Varra membuat perempuan itu semakin kesakitan di tempatnya.

"Lo pikir gue takut, HAH?!" Varra membalasnya. Tenaga perempuan itu naik drastis dan menyudutkan Teresa di pojok dinding sambil menjambak rambutnya menbuat wajah Teresa mendongak ke atas.

"GUE, UDAH SUKA SAMA BELING DARI LAMA! Dan ELO?! Lo dengan SOK BANGET NOLAK BELING! SIAPA LO EMANGNYA DI SINI, HAH?! RATU?! DEWI?!" teriakan Varra kencang sanggup membuat Teresa sadar sesadar-sadarnya bahwa Varra di depannya ini bukan lagi sahabatnya. Tetapi musuh.

Musuh di dalam selimut.

"Gue sama Beling udah mau jadian dan LO! Berani-beraninya lo gangguin Beling lagi sampe gue sama dia nggak jadi jalan!"

"JIJIK GUE SAMA LO SA! JI-JIK!" Varra terus menjambak rambut Teresa yang tidak bisa mengelak dari tempatnya karena terhimpit. "DIBAYAR BERAPA LO SAMA BELING HAH SAMPE LO MAU TIDUR SAMA DIA?! 100 ribu? 200? 300?!"

Teresa marah. Kedua tangannya terkepal. Rahangnya mengeras—merasa harga dirinya sebagai perempuan benar-benar rendah dan murah. Sumpah, kejadian itu memang kejadian yang sangat ia sesali seumur hidupnya.

Perempuan itu ingin melawan namun Varra sudah lebih dulu mematikan serangan Teresa dengan tenaganya.

"EMANG YA! Dari dulu otak lo cuman uang! Berhasil lo bikin Beling puas ya makanya dia ngejar-ngejar lo terus?!"

"LO KALAU NGOMONG DIJAGA YA!" Teresa mendorong badan Varra hingga Teresa bebas dari kukungan tubuhnya. Dengan gemas perempuan itu mencekik leher Varra hingga jari-jarinya memutih. Wajahnya merah. Seperti orang kerasukan.

Kali ini Varra tidak akan pernah bisa menindasnya seperti ini. Masa bodo mereka dulu pernah berteman dengan sangat baik.

Menyesal Teresa mempercayai perempuan ini dulu. Benar kata orang. Tidak ada teman yang abadi.

"Gue nggak pernah dibayar sama Beling! Sok tau! CUIH!" kini Teresa membalas. "Dari dulu emang lo dendam kan sama gue?! Iyuh banget sih lo jadi cewek? Suka sama cowok yang malah ngejar-ngejar cewek lain. Sahabat sendiri lagi."

"Gue bukan sahabat lo!"

"Lo juga buka sahabat gue," balas Teresa dengan nada seperti Varra itu adalah kuman. "Lo jijik sama gue? Gue juga lebih jijik sama lo Var!"

Teresa mendekati Varra. Perempuan itu sedang lengah. Teresa mendorong tubuhnya dengan kuat ke belakang membuat punggung dan kepala Varra terbentur dinding. Benturan itu cukup membuat Varra tidak berkutik. Melakukan ini membuat Teresa benar-benar seperti peran antagonis.

"DASAR KACANG LUPA KULITNYA!" ucap Teresa. "Lo bukan temen gue lagi, Var! Besok gue tunggu semua uang barang yang pernah gue beliin buat lo balik ke gue lagi. Semua hutang-hutang lo. Semua baju sama koleksi sepatu gue yang udah gue kasi cuma-cuma ke lo."

"Kalau sampe lo nggak ngembaliin itu semua besok. Gue bakalan laporin lo ke guru-guru. Foto-foto lo ngerokok masih ada di gue banyak." Teresa tersenyum sinis. Varra ingin melawan namun ia tidak berdaya saat Teresa mengancamnya seperti itu.

"Good bye. Cewek udik."

Teresa malah mengibaskan-ngibaskan tangannya di udara. Tanda perpisahan pada Vara.

"Sampah."

Belum puas dengan apa yang tadi Teresa lakukan. Teresa menendang kakinya. Varra tidak melakukan perlawanan lagi. Dia sudah susah mengenali tempat karena sakitnya benturan di punggungnya. Begitu keras hingga pengelihatannya juga meremang.

Teresa dengan sombong melangkahkan kakinya keluar. Perempuan itu keluar dari dalam toilet dengan perasaan benci. Benci pada dirinya sendiri dan juga orang-orang yang pernah ia percaya tapi mengkhianatinya sedalam ini. Saat keluar dari sana. Beling ada di hadapannya. Menatap Teresa dengan pandangan penuh amarah.

"Lo emang murah, Sa. Murah."

****

AN: WIYYY, MAAF YA TEMEN-TEMEN BARU BISA UPDATE! JANGAN LUPA SPAM NEXT DI SINI BUAT LANJUT!

Ini Beling sama Teresa. Tetep team mana? Kalsa atau Lingsa?


Follow instagram:

PoppiPertiwi
Wattpadpi

Makin seru ya?

Loveee, Poppi Pertiwi💛💚

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 246K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
873K 75.1K 47
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
341K 4K 19
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
6.3M 152K 44
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...