BULLY (Terror In School)√

By Mona_san

33.6K 1.4K 91

Jangan pernah menganggap remeh anak yang pendiam karena dibalik kediamannya itu tersimpan dendam yang sangat... More

Heartbreaker : 1
Heartbreaker : 2
The First Plan
Tragedy
Traitor
Destroyer
The Death Gift
Disclosed
A Biggest Bang
Between Love
Purpose
A Sign of
It's Time to Meet Him
Truth or Dare
Wake Up
Wake Up : 2 (Indigo)
Wake Up : 4 (Ghostly)
Wake Up : 5 (Mystic Kingdom)
Wake Up : 6 (Final)
Gratefully
Go Home
Now or Never
Problematic
The Last Bloody Plan
Best Friend
Bad Feeling
A Last Message
Distressed
After The Wound [Ending]

Wake Up : 3 (Another World)

494 29 0
By Mona_san


~Ramona's POV ~

Aku kembali keluar kamar dan saat ada seorang pasien tua lewat didepan ku, aku sangat terkejut karena ada orang aneh yang mengikutinya dan kakek itu mendadak pinsan lalu tergeletak tak sadarkan diri diatas lantai

Ingin sekali ku bantu orang itu namun percuma saja, aku gk bisa mencari bantuan, seorang perawat yang sedang lewat tak sengaja melihat kakek itu, kemudian dia memeriksanya dan ternyata kakek itu sudah meninggal

Aku hanya menganga melihat kejadian itu dan saat aku berbalik, cahaya yang sangat menyilaukan membuat mata ku sakit dan aku pun menutup mata ku

Aku sudah berada disebuah gudang bekas penyimpanan makanan, tapi sudah tak terpakai lagi dan hanya menyisakan benda rongsok dan aroma yang sangat tidak sedap

Dengan refleks ku tutup hidung ku dan aku menyusuri tempat itu, berharap menemukan jalan keluar tapi aku mendengar suara kereta dari arah belakang ku

Benar saja, ada sebuah kereta melaju sangat cepat dan hendak menabrak ku. Kereta dari mana itu? Entahlah, yang terpenting adalah bagaimana cara ku keluar dari tempat ini? Pikir ku

Aku mulai berlari menghindari kereta itu, kereta itu pun tak mau kalah, roda-roda kereta itu terasa sangat dekat dengan kaki ku, aku pun terlontar jauh ke samping dan kereta itu melewati ku begitu saja

Ada seorang kakek disebelah ku tapi aku tidak tahu siapa dia karena dia mengenakan jaket bertudung dan kepalanya tertutup tudung jaketnya

Kakek itu segera menyeret ku dan pergi ke suatu tempat, sampailah aku di sebuah kota yang sangat familiar di mata ku

Sepertinya aku berada di kota Lourmarin, aku berdiri di depan rumah model french country, wangi khas lavender yang berasal dari daun ivy menusuk hidung ku

Saat aku sedang terpesona dengan suasana di kota Lourmarin, yap karena udah lama aku gk main kesini lagi

Aku diseret oleh kakek kakek tadi dan aku pun masuk ke rumah, sampailah didalam rumah aku kembali terpesona akan suasana didalam rumah yang didominasi dengan warna abu-abu, sangat mewah namun sederhana. Benar-benar rumah impian ku

Kakek tadi melepas tudungnya dan betapa terkejutnya aku, ketika melihat kakek itu ternyata dia kakek ku, yeay kakek ku hidup lagi

Kemudian muncul sesosok kakek kakek lagi dari balik pintu, wajahnya mirip dengan kakek ku tapi kepalanya plontos lain dengan kakek ku yang memiliki rambut lebat berwarna putih karena tertutup uban

"kenapa kau bawa gadis itu kesini?" tanya kakek berkepala plontos itu dan kakek ku menjawab "dia tersesat di dunia arwah". Ucapan kakek ku membuat mulut ku menganga

"aku tidak tahu harus membawanya kemana, tapi aku yakin kau bisa menjaganya" jawab kakek ku

"kau gila! Yang benar saja! Aku harus menjaga 2 arwah sekaligus?" jawab kakek plontos dengan nada kesal

"baiklah kalau begitu biar aku yang menjaganya dan tolong biarkan dia tinggal disini" jawab kakek ku pasrah

"aku setuju, hey ngomong-ngomong siapa nama gadis ini?" tanya kakek plontos. "dia Ramona cucu ku" jawab kakek sambil mengelus kepala ku dengan lembut

"hay, aku Mark. Kembaran kakek mu" jawab kakek plontos itu dan mulut ku lagi-lagi menganga gk terkontrol

Kakek ku hanya tersenyum lebar menatap ku demikian juga kakek Mark

"ma..maksud mu? Ka..kalian bersaudara? Mengapa aku baru mengetahui ini" ujar ku, kakek Mark hanya mengangguk sambil tersenyum dan kakek ku tergelak mendengar ucapan ku barusan

"aku mau masak dulu dan kalian anggap saja ini rumah sendiri, terutama kau Ramona" ucap kakek Mark dan ia meninggalkan aku dan kakek lalu pergi menuju dapur

Aku diajak kakek untuk duduk disofa panjang, "sudah lama kita tidak bertemu, cucu ku" ungkap kakek ku dan aku hanya tersenyum

"kakek" tanya ku setengah kepo dan kakek menjawab "hmm?" sambil melirik ku dan aku melanjutkan "apakah kakek ini arwah?" lalu kakek ku mengangguk

Anggukan kakek membuat ku merinding sekaligus menggigil tapi kalau aku tinggalkan kakek, nanti aku tinggal sama siapa, sedangkan tubuh ku tak bisa ku masuki

Lalu kakek Mark datang sambil membawa makanan, dia menyuguhkan ku sebuah biskuit, aku pun menoleh ke kakek dan dia hanya tersenyum sambil mengangguk

"makanlah, ini adalah makanan khusus arwah" ucap kakek Mark mendahului ku sebelum aku bertanya

Aku meraih satu biskuit dan benar saja biskuit itu tidak jatuh ataupun menembus tangan ku, segera ku masukkan biskuit itu ke mulut ku dan rasanya sungguh luar biasa, biskuit yang paling enak yang pernah ku makan selama menjadi hantu

Setelah makan dan berbincang dengan kakek juga kakek Mark, aku pergi ke luar berniat untuk berkeliling kota Lourmarin tapi kakek ku melarangnya dia bilang jika aku nyaman menjadi hantu, maka aku tidak bisa kembali ke raga ku untuk selamanya

"kau harus menyelesaikan masalah mu di dunia arwah dan kamu harus melewatinya dengan selamat" jelas kakek dan aku pun menelan ludah sekuat tenaga

"baiklah sekarang, kau tidak boleh jauh-jauh dari Mike" ucap kakek Mark dan saat ku tatap kakek, dia hanya menatap ku. Sedih? Memangnya apa yang akan terjadi pada ku? Kenapa mereka tidak to the point saja! Membuat ku bingung saja

Saat ku buka tirai jendela, tiba-tiba cahaya yang sangat terang melintas dan aku pun segera menutup mata dengan lengan ku

Ku buka mata ku dan betapa bahagianya aku, karena aku sudah berada didalam kelas, suasana disini seperti saat malam bulan purnama, didepan ku ada teman-teman ku yang sebelumnya pernah ku habisi, mereka duduk tertunduk dikursinya masing-masing, tak lupa tangan dan kakinya yang sudah terikat

Didepan papan tulis, dimeja guru tepatnya, terdapat beberapa senapan, pisau, dan gergaji mesin. Sepertinya aku harus membunuh mereka untuk yang kedua kalinya

Aku lebih memilih pisau, ku acungkan pisau dihadapan mereka lalu aku mengambil ancang-ancang, bersiap menerkam mereka satu persatu

Ku dekati mereka namun tiba-tiba didepan ku muncul tembok besar yang menghalangi ku, sial! Gumam ku. Lama kelamaan tembok itu menggencet ku

Sempat ku dorong dan ku tendang tembok itu, tapi hanya rasa sakit di kaki dan tangan ku yang ku rasa, aku pun pasrah dengan keadaan. Ku tutup mata ku, ku eratkan genggaman tangan ku dan bersiap untuk mati tergencet tembok sialan ini

Wushhh...

Angin kencang menerpa wajah ku, aneh sekali. Apakah saat kalian terjebak diruangan tanpa pintu, angin akan menembus masuk? Atau mungkin karena gerakan tembok yang semakin menggencet tubuh ku? Ada yang bisa jawab? *author tolong!*

Dengan sedikit keberanian yang ku miliki, ku buka kedua mata ini dan aku melihat banyak orang berlarian yang arahnya berlawanan dengan ku, bahkan orang-orang itu menyuruh ku untuk lari

Setelah aku lama terpaku dengan kondisi di sekitar ku ini, mendadak ada suara benda berat terlempar

Aku memandang ke langit dan aku tidak bisa melihat awan melainkan hanya sebuah traktor terbang di atas kepala ku, sontak aku berlari mengikuti orang-orang berniat menghindari traktor terbang itu

Saat ku berlari kencang, tiba-tiba traktor itu mendarat didepan ku dan membuat lari ku terhenti, aku terus mengikuti jejak orang-orang disekitar ku, suara gemuruh dan tiupan angin kencang yang berada tepat dibelakang ku terdengar semakin dekat

Setelah lama berlari kencang, aku memutuskan untuk sedikit berjalan cepat, tapi perlahan tubuh ku terangkat dan mendekat ke awan

Kakek datang dan berlari mendekati ku, lalu ia menarik kaki ku dan menggenggam pergelangan tangan ku erat, kemudian aku berlari sekencang mungkin dengan sisa tenaga yang ku miliki

Kakek menarik ku masuk ke suatu tempat, tempat itu berada di bawah tanah, pintu masuknya pun cukup unik, jadi aku dan kakek harus lompat ke dalam lubang di atas tanah, sebut saja seperti liang kuburan

Aku pun meloncat mengikuti aba-aba yang kakek berikan dan setelah aku berada didalam, angin itu melintas begitu saja diatas kepala ku. Sekarang aku bisa bernafas lega

Aku pun menyusuri jalan setapak dan mengikuti arahan dari kakek, setelah lama menyusuri lorong sempit dan jalan setapak, ku lihat ada sebuah cahaya yang sangat terang

Saat aku menerjapkan mata ku, aku sudah berada di rumah kakek Mark, ditelapak tangan ku terukir angka Romawi V yang berarti 5, tulisan itu berwarna merah darah

"kau harus berhati-hati, dunia arwah bisa saja membunuh mu kapan saja" ucap kakek Mike di samping ku, sambil terengah-engah

"duduklah dan pulihkan tenaga mu, bukankah kau ingin segera sadar?" ungkap kakek Mark seraya meneguk kopi yang tadi ia buat sambil menonton televisi

Aku pergi ke kamar yang sudah disediakan kakek Mark untuk ku dan kakek Mike, dikamar itu terdapat dua buah peti mati

Aku membuka peti mati di sebelah kanan dan tidur didalamnya, kepala ku berputar-putar tak karuan dan mata ku hanya dapat melihat cahaya berwarna seperti pelangi, ku buka mata ku dan aku sudah berada didepan kamar 21A

Suasana disini sangatlah hening dan hanya beberapa orang pasien dan perawat yang melintas, ku dengar suara Maizi yang sedang ngobrol sama Sany, mereka lagi ngomongin apa sih? Samperin ahh..

Aku pun sudah berada didepan rumah Maizi dan 2 menit kemudian Maizi keluar lewat jendela mengenakan pakaian serba hitam, aku pun kepo dan mengikutinya

Sampailah aku di dalam kelas, ternyata Maizi sedang mencari dasinya, lalu aku keluar melewati tembok yang bersebelahan dengan ruang kepala sekolah

Ku dengar mrs. Kiyaqi dan kepala sekolah sedang berseteru, mereka membicarakan ku, aku pun menguping, tapi aku berdiri disampibg mrs. Kiyaqi lagian merekanya ajah gk bisa ngelihat arwah

Setelah mendengar omongan kepala sekolah aku merasa sedih dan aku pun menitikkan air mata, ditambah pembelaan mrs. Kiyaqi membuat ku semakin terharu

Aku teringat 3 tahun lalu, aku tinggal bersama kakek Mike, karena ayah dan Ibu bertengkar dan tidak mau merawat ku karena aku memiliki masalah kejiwaan. Mereka telah mengasingkan ku dengan tinggal bersama kakek Mike, tidak cukup sampai disitu ternyata kakek Mike adalah seorang psikopat.

Setiap pukul 23:45-03:00 beliau pasti mendapatkan korban akan tetapi kakek Mike tidak membunuh korbannya sampai tewas melainkan beliau akan menyiksa korbannya terlebih dahulu

Aku selalu melihat kakek Mike sedang menyiksa korbannya di gudang bawah tanah, ditempat tersebut terdapat sebuah penjara yang ditempati banyak orang yang sangat menderita dan tempat penyiksaan.

Kakek Mike tidak segan-segan untuk membunuh korbannya bahkan aku pernah melihat kakek Mike sedang menggorok leher seorang wanita paruh baya dan darahnya menciprat ke wajah ku dan mengenai baju ku

Saat itu aku mulai takut dengan kakek, karena semakin hari kakek juga menyiksa ku, dengan memberi ku makan hanya 2 minggu sekali, selalu memukul ku dengan cambuk, terus menerus menjambak rambut ku bahkan kakek berencana ingin membunuh ku

Namun beliau tidak berhasil karena salah satu keluarga korban sudah terlebih dahulu melaporkan kasus tersebut ke polisi dan bukti-bukti mengarah pada kakek Mike

Sehingga polisi menangkap kakek Mike dan menggeledah seluruh isi rumahnya bahkan polisi telah membebaskan korban yang di sekap kakek Mike di dalam penjara bawah tanahnya dan kakek pun dihukum mati

Aku sempat dirawat oleh seorang psikiater, karena aku merasa tidak betah, akhirnya aku kabur dari tempat itu dan menjadi gembel selama beberapa hari sampai akhirnya Ibu dan polisi menemukan ku, lalu aku diajak Ibu untuk tinggal di Indonesia dan memulai hari baru

Aku mendengar suara meja tergeser. Ohh! Maizi, apakah dia sudah keluar? Tapi ko dia masuk kelas lagi? Apakah tadi dia sedang nguping? Gumam ku

Aku kembali masuk ke kelas dengan menembus tembok dan ternyata dia sedang modar mandir gk karuan, sesekali ia mengusap rambutnya kasar, layaknya orang frustasi

Saat ku tengok ruang kepala sekolah ternyata ruangan itu sudah kosong dan Maizi bergerak menaiki jendela lalu melompat keluar, saat ia melompat mrs. Kiyaqi mengetahuinya tapi ko tumben banget si Maizi ngacangin guru

Saat didepan gerbang, ku lihat mrs. Kiyaqi menyalakan mobilnya hendak pulang ke rumah tapi Maizi malah berlari dihadapannya

"Maizi! Awas!" teriak ku dan mereka tak mendengar ku_- akhirnya Maizi tertabrak, aku hanya terpaku melihat kejadian itu dan berharap Maizi tidak terluka, untunglah mrs. Kiyaqi menengoknya dan mengantarnya pulang

Saat ku sadari bahwa aku berada disekolah, angin malam menggelitiki seluruh tubuh ku, ku usap lengan ku perlahan dan berharap tidak bertemu arwah yang menunggu sekolah ini

Ku susuri kelas demi kelas dan saat aku ingin pergi keluar gerbang, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh lengan ku. Tubuh ku bergetar hebat, ku harap arwah itu tidak berniat membunuh ku

Aku menengok ke belakang dan ku dapati sesosok makhluk halus, dia tidak menyeramkan tapi tetap saja membuat ku merinding

Tubuhnya seputih salju, rambutnya terurai sampai sebagian wajahnya tak terlihat, dan ia masih memakai seragam tapi dia tidak memakai alas kaki dan jalannya mengambang juga sedikit pincang

Scroll down or swipe right.. Thank you so much for voment, big hug guys 💟💗

Continue Reading

You'll Also Like

16K 907 16
Di tengah kontroversi tentang laki-laki yang memiliki rahim, seorang pemuda terkejut saat hasil tes medisnya menunjukkan kondisi langka tersebut. Sem...
Erlangga By Cewek_Halu

Mystery / Thriller

28.6K 1.8K 15
Erlangga adalah seorang pemuda berusia 18 tahun dengan sikap keras dan penampilan yang menunjukkan kehidupan penuh perjuangan. Dia sering terlihat de...
405K 15K 47
Sisi adalah seorang cewek imut , cantik dan bawel bahkan dia itu seorang popular di sekolah dan mempunyai sahabat terdekat iaitu nayla dan thea dan s...
237 189 9
Chika seorang boss gengster yang baru menjadi boss, meskipun begitu soal melawan tanpa senjata dan baku tembak ahli nya, diam-diam dia hacker, demi m...