Asmara Anak SMA

Door heltymakmur

727K 32K 2.6K

Novel ini menceritakan tentang kisah asmara anak SMA. Remaja yang pemikirannya masih sangat labil. Naufal dan... Meer

Prolog
Part 1
part 2
part 3
part 4
Part 5
part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
part 11
Part 12
Part 13
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Pengumuman
Part 21
Part 22
----
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
..
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Sepenggal Curahan Sang Penulis
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38 (End)
Epilog
Open Order AAS
Mengikhlaskan Rasa

Part 14

14.2K 824 36
Door heltymakmur

Naufal:
Siap ??

Khansa:
Iya.

Naufal:
Aku jemput skrg.

Khansa:
Ok.

Cuma di read, tak ada balasan lagi.

Khansa memperhatikan penampilannya didepan cermin. Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

You have to be strong Khansa.

Tak berapa lama, terdengar bunyi klakson dari luar. Khansa yakini itu adalah Naufal.

Ia kemudian meraih tasnya lalu berjalan keluar.

Khansa meneguk ludahnya sebelum akhirnya masuk kedalam mobil Naufal.

Tak ada ucapan selamat pagi, hy, hallo, atau apalah semacamnya.
Yang ada hanya keheningan diantara mereka.

Khansa melirik Naufal sejenak lalu kembali membuang pandangannya keluar kaca jendela.

"Umi nitip salam."Ujar Naufal dengan pandangan tetap fokus pada jalan.

Khansa melirik,"Waalaikumsalam."Jawab Khansa.

Tak ada percakapan lagi sampai mereka tiba di sekolah.

Tepat saat mereka memarkir mobil, mobil Nichol juga baru datang sambil memarkir mobilnya tepat disamping mobil Naufal.

Khansa sebenarnya agak kurang enak bertemu dengan Nichol disaat seperti ini, apalagi ada Naufal.

"Ayo."Ujar Naufal.

Khansa mengangguk, ia ikut keluar mengikuti Naufal.

Disaat bersamaan, Nichol juga keluar bersama Naisya.

Tatapan mereka bertemu satu sama lain.

Tak ada suara.

Sampai akhirnya Naisya menampilkan senyum, senyum yang manis kearah Naufal dan Khansa.

"Selamat pagi Kak Khansa, kak Naufal ??"Sapa Naisya berjalan menghampiri Naufal dan Khansa.

Khansa ikut tersenyum tak kalah manis, bahkan bisa di bilang lebih manis dari Naisya. Yah, emang sebetulnya Khansa lebih manis dari Naisya.

Walau Naisya merias wajahnya dengan make up tipis, tapi kecantikan Khansa masih bisa mengungguli kecantikan Naisya walau tanpa make up sama sekali.

"Pagi Nai.."Ujar Khansa.

Nichol ikut tersenyum sambil ikut menghampiri mereka. Sedangkan Naufal, tak ada perubahan ekspresi apapun di wajahnya. Masih seperti biasanya, datar dan dingin.

"Kebetulan banget nyampainya barengan."Ujar Nichol.

"Iyya yah.."Tambah Naisya.

Khansa hanya tersenyum menanggapi.

"Sudah takdir. Kami duluan."Kata Naufal dingin sambil menarik Khansa meninggalkan tempat itu.

"Duluan yah Nai, Nic." Kata Khansa yang hanya bisa tersenyum ramah kepada Nichol dan Naisya sebelum akhirnya mengikuti langkah Naufal.

Nichol menatap kepergian mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa kak ?? Jealous ??"Tanya Naisya setelah menyenggol lengan Nichol.

Nichol tersenyum lalu menarik hidung Naisya," Bukannya kamu yang Jealous ? Kamu kan udah Naksir Naufal sejak pertama masuk di sekolah ini. Bahkan sebelum kepindahan Khansa."Sindir Nichol membuat Naisya sedikit naik darah.

"Loh kok malah balik ke Naisya sih.. Naisya tau kok kalau kak Nichol naksir kak Khansa sejak pandangan pertama."Ujar Naisya terang-terangan.

Nichol menanggapi dengan tawa kecil lalu mengusap kasar pucuk kepala Naisya membuat Naisya terlihat geram sendiri saat rambutnya harus berantakan oleh perbuatan kakaknya.

___

Jam istirahat tiba, Khansa dan Nichol menghabiskan waktunya dengan menikmati hidangan kantin.

"Kamu suka pelajaran matematika yah ??"Tanya Nichol di tengan kunyanya.

"Sedikit sih, kalau di banding matematika, aku lebih suka fisika."Jawab Khansa setelah menelan makanan yang ada di mulutnya.

"Oh gitu. Wajar sih, kamu terlihat hebat pada pelajaran keduaya. Aku iri."Kata Nichol.

Khansa tertawa kecil," biasa aja sih.. Cuma pendangan kamu aja yang berlebihan. Malah aku pikir, kamu lebih unggul dibanding aku."Kata Khansa.

"Hahaa.. unggul apanya."Kata Nichol disela tawanya.

Beberapa siswa menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"KHANSA ??"

Khansa dan Nichol spontan berbalik saat mendengar teriakan dari arah pintu masuk.

"Kiki.."Gumam Khansa setelah pandangannya menangkap sosok Kiki berjalan kearahnya. Bukan hanya Kiki, tapi juga ada Evan, Alfin dan yang terakhir ada Naufal dengan tatapan tajam mengarah kepada dirinya dan Nichol.

Tiba-tiba perut Khansa terasa kenyang.

"Hai Nic.."Sapa Evan sambil menjatuhkan tubuhnya di kursi samping Nichol.

Disebelah Evan, Alfin ikut menarik kursi. disusul Kiki disamping kanan Khansa.

Dan Naufal ikut menarik kursi tepat dihadapan Khansa.

"Hai guys."Jawab Nichol dengan senyuman ramah.

Kali ini Khansa seperti matu kutu di hadapan Naufal dan Nichol. Kalau boleh memilih, Khansa lebih baik sendiri daripada harus dipertemukan dengan mereka dalam satu meja seperti sekarang ini.

"Wah makanan kalian enak tuh.. Guys, kalian mau makan apa ??"Tanya Alfin dengan suara selalu terdengar heboh.

"Seperti biasa."Ujar Evan dan Kiki secara bersamaan. Lalu kembali tertawa secara bersamaan.

"Naufal ??"Tanya Alfin. Tapi tak ada respon sama sekali dari Naufal. Tatapannya hanya fokus pada Khansa.

Alfin tahu kebiasaan Naufal. Kalau sudah begini, itu artinya Naufal tidak ingin di ganggu.

"Yaudah. Superman pesen makanan dulu."Kata Alfin dengan tawa hebohnya.

Tak ada suara lagi setelah kepergian Alfin. Khansa hanya bisa menunduk saat tatapan Naufal terus menghakiminya, dan Nichol hanya bisa diam saat melihat Khansa jadi berubah seketika.

it's so awkward.

Evan dan Kiki hanya bisa berbicara lewat mata.

"Guys, kami pamit dulu yah.. disini agak sempit. Kami makannya di meja sana yah.."Ujar Kiki ingin lari dari suasana tidak enak ini.

Khansa spontan menatap Kiki dengan tatapan memohon."Disini aja Ki.."Ujar Khansa.

"Sempit Sa.. Kami disana aja.. Ayo Ki."Ujar Evan lalu mengajak Kiki pergi menyisakan mereka bertiga.

Evan dan Kiki ikut menarik Alfin setelah Alfin meletakkan makanan Naufal diatas meja.

Kini hanya ada Naufal, Khansa dan Nichol.

Khansa tersenyum kaku kearah mereka berdua."Ayo makan."Katanya lalu kembali melanjutkan makanannya.

Nichol tertawa kecil lalu ikut kembali melahap makanannya.

Tapi Naufal, tak sedikitpun ada niat untuk menyentuh makanan yang ada didepannya. Tatapannya masih fokus pada Khansa.

"Kamu terlihat bahagia."

Ucapan Naufal spontan membuat Khansa tersedak.

Secara bersamaan Naufal dan Nichol meletakkan segelas air didepan Khansa.

Khansa kembali dibuat pusing harus memilih yang mana. Lalu ia putuskan untuk meminum dua gelas air sekaligus.

Nichol meneguk ludahnya melihat Khansa bisa melakukan hal seperti itu. Segitu gugupnya kah Khansa hingga harus berbuat seperti itu.??

Entahlah..

"Makannya pelan-pelan aja Sa."Ujar Nichol menenangkan Khansa sambil melirik Naufal dengan tatapan yang sulit diartikan.

Naufal tidak peduli dengan tatapan Nichol terhadapnya, pandangannya terus mengarah pada Khansa.

Khansa kembali kaget saat tangan Naufal mengusap kotoran sisa makanan dibibirnya.

Terjadi kontak mata antara mereka selama lima detik.

Lima detik yang terasa seperti lima menit.

Kontak mata itu terputus saat deheman dari Nichol menyadarkan keduanya.

Kalian bisa membayangkan sendiri bagaimana tatapan siswa lain menyaksikan adegan canggung ini.

Bentar lagi, News today akan keluar dengan topik yang sangat menarik dari most wanted boy disekolah ini.

Bahkan ada yang sampai mengambil gambar mereka secara sembunyi-sembunyi.

"Fal, aku tertarik ingin kenal Khansa lebih jauh. Aku mau minta pendapat kamu sebagai sahabatnya Khansa, apa kamu setuju ??"Ujar Nichol dengan tatapan sekilas menatap Khansa lalu beralih menatap Naufal.

Khansa kembali tersedak. Ucapan Nichol benar-benar membuatnya sesak seketika.

Tak ada yang berubah dari ekspresi wajah Naufal, ia membalas tatapan Nichol lalu kembali menatap Khansa.
"Sorry, tapi aku gak bisa ngelepasin dia."Kata Naufal dengan tatapan mengarah pada Khansa.

Nichol tertawa renyah sambil menunduk.

Ia kemudian kembali mengangkat pandangannya kearah Khansa."Bukannya akan lebih baik jika Khansa berada disamping aku ??"Tanya Nichol dengan nada dingin.

Khansa meneguk ludahnya yang terasa kering.

Rahang Naufal terlihat mengeras. Dari sekian lama, baru kali ini ia kembali mengeluarkan sisi lainnya dan Khansa tahu kalau sekarang Naufal sedang menahan emosinya.

"Aku pernah melepaskan, dan aku tau rasanya bagaimana.

Jadi, apa ada alasan untuk kembali melepaskan jika itu hanya akan membuatmu jatuh ke lubang yang sama ??"
Ucapan Naufal terdengar dingin dan menyentuh.

Bahkan Khansa sendiri tak tau bagaimana caranya memutuskan kontak mata antara mereka.

Naufal memang bukan Naufal yang dulu. Tapi satu yang tak pernah berubah dari dirinya.

Cinta.

Yah, cinta yang Naufal berikan selalu dan akan selalu sama seperti yang ia berikan sejak dulu hingga sekarang.

Percakapan itu terhenti ketika Alfin, Evan, dan Kiki menghampiri mereka.

********

Jangan Lupa Vote & Comment yahh Guys...

Menurut Kalian, kalau gak ada Alfin, Evan dan Kiki menghampiri mereka, Apa yang akan Nichol lakukan berikutnya.???

1. Apa Nichol akan nyerah gitu aja..

2. atau Nichol akan tetap mempertahankan prinsipnya untuk merebut Khansa dari Naufal..

Jangan lupa rekomendasikan cerita ini ke teman, sahabat, pacar, keluarga kalian yahh...

Aku harap cerita ini memberikan kesan tersendiri untuk kalian yang setia menunggu cerita ini.

InshaAllah cerita ini akan terus update jika kalian selalu memberikan support.

Oh iya, sesi yang paling aku tunggu setelah cerita ini di publish adalah saat-saat membaca komentar kalian.

Hehehe...

NAUFAL, KHANSA dan NICHOL titip salam buat kalian..

ASSALAMUALAIKUM para Reader's ???

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

17.6K 604 7
Misteri Rumah Putih mengisahkan tentang seorang perempuan muda yang bernama Hani. Dari kecil Hani boleh merasakan kehadiran makhluk halus dan selalu...
61.3K 3.6K 41
Ari Irham, begitulah Aisyah Aqilah mengenal namanya. Lelaki yang tak sengaja ia kenal saat hari pertamanya masuk SMP dan menjadi sahabat terbaiknya. ...
1K 92 16
" Pernah ngak lo ngerasain yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan dan ngeliat orang yang lo suka pacaran sama orang lain yang tak lain adalah Sa...
52.7K 2.8K 18
Kesakitan, kesepian, dan kelelahan. Itu yang di rasakan seorang namja yang selalu tersenyum. Dimana itu semua hanyalah kebohongan. Namja itu lemah, t...