Young mom

Par muhabdi02

1.7M 29.1K 322

Kata orang Cinta dan Benci itu beda tipis. Dan mungkin gua akui akan hal itu. Gua suka lo, dan lo suka gua. T... Plus

bab 1
part..3
part..4 -rv- ✓
part..5 ✓
part..6
part..7
part..8
part..9
part..10.1
part..10.2 ✓
part..11
part..12
part..13
part..14
part..15
part..16
part..17.1

part..2

59.1K 2K 35
Par muhabdi02

Di sebuah ruangan terlihat sepasang wanita setengah baya tengah menyiapkan makanan untuk acara makan malam nanti.

"Lo yakin sama rencana lo ini da ?" Tanya seorang dari mereka.

"Yakin lah nis. Lo gak mau apa punyak cucu dari mereka ?" Tanya Helda kepada Nisa

"Ya tapi mereka masih kecil lah. Mana anak gua masih skolah. Yakali sekolahnya putus di tengah jalan kan gak lucu ?"

"Udah lo tenang aja gua udah persiapin semuanya. Kalo kalo anak lo nanti hamil. Gua bakal kesekolah buat ngajuin home schooling untuk menantu kesayangan." Ucap helda enteng.

"Huh ya udah lah gua ikutin rencana lo. Tapi inget kalo nanti beneran Nafisa hamil kita juga harus siaga dan gak boleh kecolongan. Lo tau sendiri anak di umur 15 tahun kan, yang ada kandungannya masih lemah dan gua gak mau sampek kita kecolongan" ancam Nisa kepada sahabatnya Helda yang juga merangkup sebagai besannya

"Iye iye, nanti kita gilir aja buat jaga nafisa... huh udah gak sabar deh pengen cepet cepet punya cucu" jawab Helda dengan penuh semangat.

"Cucu aja lo bawaanya... ngapa gak buat sendiri aja coba. Nyusahin anak gua aja lo."

"Ye yakali gua buat lagi. Yang ada gua dapet manusia datar lagi oneng. Ogah gua mah." Helda langsung geleng kepala. Tak membayangkan jika harus menambah satu anggota keluarga lagi yang seperti Rian. "Lagian gua gak sanggup kalo suruh ngelahirin lagi" lanjutnya.

"Nah lo tau ngelahirin sakit, ngapa nyuruh anak gua ngelahirin di usia muda kayak gitu coba ?" Ketus Nisa.

"Apa lo gak mau punya cucu dari mereka sedangkan lo udah gak bisa buat debay ?" Tanya Helda membuat Nisa berdiam dan mengingat kejadian lampau yang membuat hati nya serasa teriris.
Seketika Helda langsung merasa bersalah saat melihat pwrubahan raut wajah Nisa.
"Eh... sory nis gua gak maksud buat ngingetin kejadian itu" sesal Helda saat melihat Anisa berdiam dan berkaca kaca.

"Iya iya gua gak papa kok. Yaudah lanjut lagi yuk jangan kelamaan, keburu anak kita sudah sampek" jawab Nisa berusaha menutupi kesedihannya.

Mereka pun memulai aktifitasnya membuat makanan dan mempersiapkannya di meja makan hingga tak lama berselang, masakan mereka telah siap dan sudah tersusun rapih di meja makan.

"Yey akhirnya siap juga makanan kita" ucap Helda seraya mengangkat tangannya dan bertos ria dengan Nisa.

"Hahaha iya lah kita kan paling jago kalo urusan masak" sombong Nisa tanpa sadar sudah ada sosok lelaki tampan di belakangnya dan memeluk pinggang Nisa.

"Yakin nih udah jago masak ?" Tanya Hendra yang tak lain suami Nisa.

"Eh ya yakin lah. Asal jangan suruh lawan kamu aja. Gila aja aku ngalahin chef pribadi aku, ya gak ngaer lah aneh" ucap Nisa yang selalu manja dan menganggap Hendra chef pribadinya.

"Dasar lo ini. Inget umur neng kalo mau manja manjaan" sindir Helda melihat tingkah Nisa.

"Ye irian aje lu. Sono noh manjaan sama darel"

"Lah darel, muka kaku gitu gimana mau manjanya"

"Itu si DE-SI"

"Sue lu"

"Halah brisik, udah yo kedepan aja, sambil nungguin anak anak." Kelak nisa

"Ye ngeles aja lu kayak bajaj. Yaudah lah yok" jawab Helda kemudian beranjak menuju ruang tamu dan berkumpul di ruang tamu,
Seperti biasa obrolan dan candaan selalu mereka lemparkan setiap bertemu.

Dan yang pasti mereka akan selalu membahas masalah anak mereka.
Hingga sebuah bel pintu berbunyi menandakan anak anak mereka telah datang. Helda bangkit untuk membukakan pintu.

"Biar gua aja yang buka. Mereka kan gak tau kalo kalian di sini" ucap helda cepat membuka pintu dan napak lah sepasang suami dan istri yang terlihat sangat cantik malam ini.

"Uhh mantu kesayangannya mamah udah dateng." Ucap helda dan melihat penampilan nafisa "ya ampun kamu cantik banget sayang" lanjut Helda yang tak percaya jika menantunya sudah berdandan secantik ini.

"Ih mamah bisa aja deh. Nafisa biasa aja kok mah. Nafisa mah gak pernah cantik. Yang bilang cantik kan cuma papah mamah dan ayah bunda tapi nafisa mah sebenernya gak cantik, buktinya aja gak pernah di puji sama manusia batu" sindir Fisa membuat Rian melirik tajam ke arahnya.

"Manusia batu ? Maksud kamu siapa sayang?" Tanya Helda yang tak mengerti dengan ucapan Fisa.

"Ya manusia batu alias manusia jaman dulu mah" sindir Fisa lagi.

"Udah yuk mah masuk. tamu di anggurin di pintu." ajak Rian yang merasa sudah panas dengan sindiran Fisa.

"Eh iya mamah lupa. Yaudah yul masuk" Helda langsung menarik Fisa dan menggandeng masuk kedalam rumah.

_
Setibanya di rumah mamah kami di sambut dengan ramah seperti biasa.
Bedanya, malam ini Fisa sukses membuatku kesal dengan sindirannya yang di tunjukan ke padaku.

Yakali aku muji dia canti ? Gengsi lah.
Walau memang si, malam ini dia terlihat sangat cantik.

Dan aku menyukai penampilannya.
Penampilan yang sukses membuatku tak ingin melepas sedikitpun pandanganku dari nya.
Tapi apalah dayaku yang hanya bisa mencuri pandang dan tak berani memujinya.
Memuji penampilannya yang begitu cantik malam ini.

Mamah mulai menggait tangan Fisa dan menuntunnya masuk kedalam ruang tamu di sana sudah ada ayah, bunda, dan papah.

Seperti ini lah kegiatan setiap ada acara makan malam.
selalu ramai karna celoteh dari mamah dan bunda.
gaimana gak ramai coba kalo bunda dan mamah selalu saja bawel dan paling gokil.
Dan tingkah mereka selalu berhasil memecah keheningan di antara kami, dengan candaannya dan celotehnya yang menurutku tidak penting.

Kurebahkan tubuhku di sofa sebelah ayah mertuaku dan mulai ikut berbaur bersama mereka.

"Gimana yan cafe yang kamu handle ?" Tanya ayah mertuaku.

"Alhamdulilah lancar yah. Lumayan lah sudah mulai banyak kemajuannya" jawabku santai.

"Baguslah kalo bisa kamu juga kembangin tuh, sambil belajar mengembangkan bisnis keluarga" jawab papah yang menimpali obrolan kami.

"Iya pah, ini juga masih usaha buat lebih giat lagi belajarnya."

"Ya udah kamu pelajari aja baik baik, jangan memaksakan diri mu. Jika tidak ada hal yang nggak kamu ngerti. Kamu bisa tanya sama kami" jawab ayah.

"Iya pasti itu yah."

Obrolan pun berlanjut hingga mamah mengintruksi kami untuk pindah ke ruang makan.
"Ya udah yuk kuy, laper nih mamah. Kita makan sekarang aja yuk."

"Iya nih bunda juga udah laper kita langsung aja makan yuk" ajak bunda membuat kami beranjak dari tempat kami dan bergerak menuju ruang makan.

Terlihat banyak makananan di atas meja makan. Beginilah mereka jika mengadakan acara pasti banyak sekali makanannya. Apa ini semua bakal abis?.
Ck emak emak rempong emang.

"Nih Fisa makan yang banyak ya biar cepet gede dan bisa cepet ngasi cucu ke mamah" sindir mamah membuat Fisa membelakan matanya.

"Mamah apaan sih, kita kan masih sekolah mah. ada-ada aja deh mamah ini" protes Fisa

"Becanda sayang. Ya udah yuk makan" ucap mamah.
Seperti biasa Fisa selalu mengambilkan aku nasi sesuai porsi biasanya dan lauk kesukaanku.

"Ada yang kamu mau lagi yan ?" Tanyanya lembut. Kami emang selalu lembut jika di hadapan orang tua kami

"Cukup sa segitu aja nanti gak abis malah" jawabku. Membuat Fisa menghentikan memilih lauk untuku dan menyerahkan piringnya kepadaku.
Tingkah kami ini selalu membuat pandangan para orang tua memandang kearah kami di sertai senyuman yang penuh kebanggaan.

"Hem makin romantis aja ya bun anak anak kita ?" Tanya ayah kepada bunda.

"Iya dong yah mereka kan harus selalu romantis biar bunda cepet dapet cucu" ucapan bunda sukses membuat Fisa melotot kearah bunda.

"Becanda sayang. Ih kamu itu serem amat sih kalo melotot" cibir bunda.

Ck kelakuan mereka itu selalu saja membahas cucu, gak sadar apa kalo kami masih di bawah umur buat punya anak ?

Dasar....
Kegiatan makan pun kami lanjutkan hingga selesai, di tutup dengan makanan penutup berupa puding dan es cream kesukaan Fisa.

Setelah semua acara selesai kami pun pamit untuk pulang karna malam sudah semakin larut, besok juga kami sekolah.

Dalam perjalanan pulang ada perasaan aneh dalam diriku membuat semua yang ku lakukan serasa tak nyaman. Ku lirik Fisa pun sama dengan ku dia terlihat selalu bergerak dalam duduknya, mencari posisi yang nyaman untuk dirinya.

tak jarang ia mengangkat kaki dan menumpangkan ke kaki satunya. Dan kadang bergantian sampai beberapa kali hingga kami sampai di tempat parkir apartemen kami.

Kami langsung menuju lift dan menekan lantai di mana kamar kami berada.
Di dalam lift kami begitu canggung.
aku merasa ada suatu yang bergejolak dalam diriku.
namun aku tak tau apa itu.
Semakin lama rasanya semakin aneh.

Apalagi saat aku melihat Fisa dengan dresnya ketatnya sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya, seolah nafsu dalam diriku bangkit.

Dan saat aku mencuri pandang ke arah Fisa aku sempat melihat Fisa juga sedang mencuri pandang ke arahku.
Aih... Entah lah aku tak tau perasaan apa ini.
Tapi aku begitu ingin mendekap Fisa dan melumatnya bibirnya hingga bengkak.

Ting..
suara lift menandakan kami telah sampai di lantai unit apartemen milik kami.
Ku langkah kaki ku dengan cepat meninggalkan Fisa di belakangku.
Aku sudah tak tahan lagi. Ingin rasanya aku cepat sampain di unit apartemen milik kami.

Hingga sampai di depan pintu unit kami, langsung saja ku buka.
Dengan cepat aku menuju kamar dan ku buka bajuku karna aku merasa gerah di seluruh badanku.

Saat aku akan berbalik dan menuju kamar mandi, aku di kagetkan dengan sebuah tubuh menubrukku dan memeluku dari belakang.
Aku tak peduli itu siapa langsung saja ku balikan badanku dan ku dapati Fisa tengah memandang kearahku dengan bibir menganga dan nafas yang tersengal.

tak perlu menunggu lama langsung saja ku lumat bibir tipisnya.
Hingga kami saling melumat dan saling menindih di atas ranjang.
Sampai suatu hal yang tidak kami inginkan terjadi malam ini.
Sesuatu yang telah kami jaga selama ini.
Sesuatu yang harusnya kami lakukan setelah waktunya nanti terjadi.
Terjadi dengan indahnya. Mengobati rasa panas yang menjalar dalam tubuh kami.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

3.8M 42.3K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
Stupid Girl ! Par _Jkanawut

Roman pour Adolescents

320K 13.7K 42
Gadis itu hanya diam tapi tangannya meraba perut rata miliknya dengan gemetar Mata indah itu berkaca-kaca, hidungnya pun memerah dengan desakan air m...
321K 18.8K 89
Ana hanyalah gadis lemah yang penuh rasa tertekan akibat keluarganya sendiri. Hidupnya terbelenggu penderitaan yang berasal dari kesalahan yang tak p...
16.2K 1.5K 16
"lo siapa?" "lo siapa lo siapa, udah bandel pikun juga ya lo!" ini yang namanya transmigrasi? start:: 11, agustus, 2023. end:: 19, agustus, 2023.