Hayy, kangen gak sama BarNa.. Kalo kangen jangan lupa vote and comment ya..
💐💐💐
Tiga mobil berbeda merk dan satu motor sport itu sudah berada di pekarangan rumah Nadia. Nadia dan para sahabat juga sedang bercanda di dalam rumah Nadia. Karena mama nya Nadia menyuruh mereka untuk sarapan bersama dahulu, padahal Bara sudah berencana ingin makan di restoran teman nya. Tapi rencana itu tidak jadi karena mama nya Nadia sangat memaksa.
"Fer, lo kagak bawa mobil? " tanya Andre di sela memakan sarapan nya.
"Gue kan bawa motor, gue juga titip barang-barang gue sama Rensa di mobil Andi dulu. Mobil gue lagi di bengkel biasa. Biar enak kalo perjalanan nanti.. " jelas Fero.
Semua nya mengangguk paham.
"Ini udah selesai belum makan nya. Makan aja lama banget sih lu, bang Ndre.. " Nadia berkata kesal.
"Gak sabaran banget ya kamu, Nad.. " Rensa menatap Nadia yang sedang kesal.
"Kan gue ngantuk, mau tidur lagi.. Haha.. " Nadia tertawa.
Semua nya hanya memaklumi Nadia. Karena sebenar nya mereka juga masih ingin tidur, tapi kalau tak segera berangkat pagi nanti jalanan akan macet.
"Pacar lo kog diem aja sih, Ndre? " tanya Bara.
"Emang gini anak nya, malu-malu meong.. " perkataan Andre membuat Prisca kesal.
Prisca kan hanya canggung saja karena ia baru bertemu dengan mereka sekali ini.
"Santai aja kali.. Kita gak gigit, gue berharap kita bisa bertemen baik.. " ucap Nadia.
"Iya, aku setuju sama Nadia.. " Rensa mengangguk kan kepala nya.
"Iya.. " Prisca tersenyum lembut.
"Eh, by the way nanti perjalanan nya berapa jam biasa nya? " tanya Andi pada Bara.
"Ya biasa nya sih 2 jam lebih.. Gak pasti sih..." Bara memainkan rambut Nadia yang kini menjadi hobi baru Bara.
"Gue dah selesai makan nih.. " Andre segera minum air putih.
"Lama.. " desis Prisca.
"Maaf sayang.. Aku kalo makan sebelah kamu jadi lama.. Kan fokus nya ke kamu.. " Andre tersenyum menggoda.
"GOMBAAL.. " pekik Nadia dan Rensa bersamaan.
"Ah,, tau gitu gue nitip lo aja, Sa.. " ucap Nadia.
"Hah? Nitip apa? Masak ngomong gitu bisa nitip? " Rensa menaikkan sebelah alis nya bingung.
"Ya kan suara gue gak terbuang sia-sia.
" Nadia tertawa kecil.
"Yee... Aneh-aneh aja lo.. " Fero menimpali.
Yang lain nya hanya menggelengkan kepala nya bingung dengan tingkah Nadia. Entah kenapa sekarang Nadia menjadi absurd. Mungkin karena sudah terkontaminasi dengan Rensa. Entahlah? Hanya dia yang tau.
"Udah yuk, kita berangkat.. " Bara segera berdiri dan menggandeng Nadia.
"Ayo.. " Fero menimpali.
Mereka segera pamit kepada mama nya Nadia.
"Mah, kita mau berangkat nih. Mama baik-baik ya dirumah. Papa gak keluar kota kan? " tanya Nadia.
"Gak ada sayang.. Kalian hati-hati di jalan ya..! " mama nya Nadia mengelus Puncak kepala Nadia.
"Iya tante.. Kita pamit ya.. " Andi mencium punggung tangan mama nya Nadia dengan seenak nya. Padahal Bara sudah bersiap akan mencium punggung tangan calon mertua nya itu .
"Ambil start duluan.. " Bara mencibir.
Andi cengengesan gak jelas. Yang lainnya pun segera pamit dan tak lupa mencium punggung tangan mama nya Nadia.
💐💐💐
Mobil pajero putih milik Andre yang di naiki bersama Priscanara. Mobil Ferrari merah milik Bara yabg di naiki bersama Nadia. Mobil Avanza hitam milik Andi dinaiki bersama Nadin. Dan mobil Grand Livina hitam milik Fero yang sudah di servis dinaiki bersama Rensa.
Di dalam mobil Bara
"Sayang, kamu tidur aja.. Katanya tadi mau tidur? " Bara mengelus Puncak kepala Nadia dengan sayang.
"Nanti kamu buang aku ke laut lagi.. Gak mau ah.. " ucap Nadia.
"Mana mungkin sih aku buang kamu ke laut, kamu kan kesayangan aku, masa mau aku buang nanti aku sama siapa? " tanya Bara dengan pandangan fokus ke jalan dan sesekali ke arah Nadia.
"Ya kan mana tau.. " Nadia tertawa ringan.
"Gemesin banget sih.. "
Nadia hanya tertawa dan Bara tersenyum fokus ke jalan.
Nadia mengambil handphone nya dan hendak berfoto. Tapi ia urungkan. Ia melirik ke arah Bara yang juga melirik ke arah nya.
Bara tertawa, "kamu kalo mau foto, foto aja sayang.. "
Nadia mengangguk. Dan ia mulai berfoto.
"Bara, aku pinjem handphone dong.. " Nadia menatap Bara.
"Di saku baju aku.. " Bara melirik ke saku baju nya.
"Aku ambil yah.. " Nadia mengambil handphone di saku Bara.
"Mau buat apa hayoo.. "
"Liat aja nanti.. "
Nadia mulai sibuk dengan handphone nya. Tak lama kemudian, handphone Bara ia kembalikan.
"Kamu ngapain handphone aku tadi, jangan-jangan kamu minta foto-foto aku lagi.. " Bara tertawa ringan.
"Pokok nya liat aja nanti.. "
NadiaWijaya
NadiaWijaya Jika hati ini sudah mulai percaya, mau gimana lagi?? @BaraPL
Di dalam mobil Andre
"Eh liat deh, ini Nadia kan? " Prisca bertanya pada Andre yang fokus dengan jalan.
Andre melihat handphon Prisca sejenak dan fokus kembali ke jalan.
"Iya, tumben Nadia post foto Bara. Biasa nya dia gak pernah post foto Bara deh.. " ucap Andre.
"Kenapa gitu? "
"Aku juga bingung sama Nadia..."
"Ya tapi kalo gini Nadia jadi romantis.. " Prisca tersenyum.
"Aku bisa lebih romantis dari pasangan BarNa, sayang.. " ucapan Andre membuat pipi Prisca memerah.
Di dalam mobil Fero
Rensa diam memperhatikan Fero yang fokus dengan sesekali memakan kue buatan nya kemarin bersama dengan Fero.
"Aku juga mau dong, yang.. " Fero menatap Rensa sejenak.
"Yaudah nih, aaaa... " Rensa menyuapkan kue itu dan di terima dengan senang hati oleh Fero yang langsung melahap kue itu.
"Gimana? Enak gak?? " tanya Rensa.
"Enak banget sayang.. " ucap Fero setelah menelan kue yang di kunyah.
"Masih lama ya? " tanya Rensa dengan msih memakan kue buatannya.
"Gak tau sayang.. Kayak nya ini udah daerah villa keluarga Leonard.. " jelas Fero.
"Oke.. Kamu mau minum? " tanya Rensa.
"Iya.. Ambilin yang.. "
Rensa mengambil minum yang ada di dekatnya dan mendekatkan sedotan didalam botol itu ke mulut Fero.
"Makasih kesayangan aku.. " ucap Fero setelah meminum air di botol.
Rensa mengangguk.
Di dalam mobil Andi
"Nadia up foto Bara nih.. " ucap Nadin.
"Mana yang? " tanya Andi.
Nadin memperlihatkan handphone nya ke arah Andi.
"Owh, tumben amat itu anak.. " Andi kembali fokus ke jalan.
"Biasa nya gak pernah kan ya?? " Nadin fokus kembali ke handphone nya.
"Gak pernah.. Tapi bukannya malah Bagus ya.. Jadi nya tuh si Nadia mulai percaya ke Bara.. " Andi melirik sekilas ke arah Nadin.
"Huh..Nadia betah amat sama Bara.. Padahal kan masih banyak cowok di luar sana yang lebih baik dari Bara. Udah berapa kali Nadia di sakitin sama Bara.. " Nadin mendesah lesu.
"Kekuatan Cinta.. " ucap Andi tersenyum ke arah Nadin.
"Tapi ya gak segitu nya juga kali.. Masa dia langsung maafin Bara gitu aja.. " Nadin mencebikkan bibir nya kesal.
"Itu lah Cinta... Akan cepat memaafkan di saat pasangan melakukan kesalahan.. Akan memberi pengertian jika pasangan mulai bosan.. Akan saling memperkuat jika mereka ditakdirkan.. "
Hayy.. Jangan lupa vote and comment
Hargai karya gak bermutu aku..
Aku akan mulai sibuk Bulan depan.. Jarang up pasti.. Aku usahakan bakalan up secepat nya. Bulan depan udah mulai prakerin.. Jadi maklumin ya..
Terima Kasih..