FOMO (Fear of Missing out) [O...

By TalithaTrixie

75.9K 5.3K 763

PCY●JEJ Kehidupan Chanyeol dan Eunji setelah menikah menjadi lebih harmonis setelah kelahiran putra pertama m... More

MISCARRIAGE
EFEK SAMPING
BIASA AJA
TORTURED
D'DAY
destroyed
MUNGKIN
THE BEST COMMENT
DAG DIG DUG
TAK BERJUDUL
DIMULAI
TRIMESTER PERTAMA
TAK TERDUGA
MARYAM
HOSPITAL
DROP
KONSER
MENDEKATI
D'DAY
PARK CHANSOO
quality time
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
Bab 28 (21plus)
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32 (NC)
Bab 33
Bab 34
TOLONG
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38 (21+)

KENAPA SIH?

6K 280 10
By TalithaTrixie

Cklek~

Suara pintu membubarkan lamunan Chanyeol yang saat ini tengah merebahkan diri diatas ranjang. Eunji masuk kamar dengan tergesa gesa dan langsung masuk ke kamar mandi. Chanyeol terheran melihat langkah istrinya yang terburu buru.

"Pelan pelan jangan terburu!" Ucap Chanyeol.

"Ne" teriak Eunji yang telah berada di dalam kamar mandi.

"Fiuhh.." helaan nafas berat Chanyeol terhembus begitu saja ketika mengingat konferensi pers yang baru saja ia dan Eunji akhiri.

Setelah sebuah foto yang menangkap Chanyeol dan Eunji tengah memasuki ruangan kandungan di sebuah rumah sakit, kini berita mengenai 'Chanyeol Eunji Married' telah menjadi trending topic. Dan barusan saja pihak agency masing masing telah mengklarifikasi bahwa mereka berdua memang resmi dan sah menjadi suami istri dan Chanyeol juga mengaku telah menikahi Eunji 5 bulan yang lalu.

Chanyeol saat ini telah melepas penatnya tentang klarifikasinya tadi. Tapi masih ada pikiran yang mengganjal dibenaknya. Ada satu hal yang sangat sulit untuk dibahas. Mengenai penggemarnya yang menggilainya setengah mati, akan berbuat buruk pada Eunji. Chanyeol takut penggemarnya tidak akan menyukai Eunji, karena itu ia sangat memikirkan istrinya itu.

Cklek~

Eunji keluar dari kamar mandi, menggulung rambutnya keatas dan menghampiri Chanyeol.
Ikut berbaring merebahkan tubuhnya disamping Chanyeol.
Chanyeol menolehkan wajahnya ke arah Eunji. Terlihat mukanya sangat pucat dan matanya sedikit sayu.

"Eunjiya? Kamu sakit?" Ucapnya seraya menyentuh dahi eunji dengan telapak tangannya.

"Ngga tau, dari tadi lemes aja" jawab eunji.

"Udah sini istirahat aja dulu, kamu itu kelelahan" Chanyeol menarik dan mendekap tubuh Eunji,membawanya kedalam pelukannya. Eunji membalas pelukan Chanyeol dan menenggelamkan wajahnya di dada Chanyeol. Suara jantung berdetak cepat memang suara yang sangat ia sukai dari tubuh suaminya ini.

"Oppa?"

"Hmm?"

"Sekarang hampir seluruh dunia tahu kalau kita udah nikah"

"Iya, terus ?"

"Hmm... aku tiba tiba takut menghadapi publik" Chanyeol merasakan Eunji mengeratkan pelukannya. Pikir Chanyeol dengan mengeluskan lembut tangannya pada punggung Eunji bisa membantu meredakan kegelisahannya.

"Kan Oppa udah bilang, biar Dr.Choi aja yang kerumah, bukan kita yg menghampirinya dirumah sakit Eunji.. kamu tau kan, sekali kita keluar berdua, pasti ada yg curiga"

Ya, pernikahan mereka terbongkar ketika Eunji meminta Chanyeol mengunjungi rumah sakit kandungan untuk memeriksakan keadaannya, apa mungkinkah dirinya telah berisi.
Sebelumnya memang keadaan Eunji mengartikan gejala ibu hamil. Sering muntah, nafsu makan yang kurang stabil, dan ia merasa cepat lelah. Namun saat diperiksa, Eunji hanya mengalami stress ringan karena pekerjaannya di dunia entertaint. Dan kelelahan yang berlebihan menimbulkan Eunji sering muntah karena nafsu makannya yang tidak stabil.

"Jangan terlalu banyak pikiran, kata dokter itu juga faktor utama yg menunda kehamilan" Masih dengan mengusap lembut punggung Eunji, kini Chanyeol mengingatkan Eunji sembari mengusap kepalanya dengan sebelah tangannya.

"Kenapa sampai sekarang aku belum juga hamil?" Rengek Eunji. Chanyeol merasakan kini dadanya terasa basah. Dan ia sadar bahwa istrinya tengah menangis.

"Sssstt jangan nangis.. masih belum waktunya.. sudah jangan nangis" Hatinya sakit melihat kondisi istrinya yg putus asa.

"Maafkan aku oppa" Eunji merasa buruk menjadi seorang istri, hingga membuatnya meminta maaf pada Chanyeol. Dilain sisi juga memang Chanyeol pernah bilang kalau Chanyeol sangat ingin cepat memiliki anak. Eunji sangat takut bahwa Chanyeol akan kecewa padanya.

"Ssttt.. berhenti minta maaf, bukan salah kamu eunji, oppa juga minta maaf membuatmu terbebani, udah yaa.. sekarang tidur!" Mereka masih mengenakan pakaian formal yang mereka pakai sepulang konferensi pers. Chanyeol masih dengan kemeja hitam yang jasnya telah ia lempar di kursi kamar didepan ranjangnya. Sedangkan Eunji mengenakan pakaian sepanjang lututnya yang tak berlengan. Mereka tak berniat melepaskannya karena merasa lelah mengahadapi media yg terlalu banyak mengurus rumah tangga mereka. Belum lagi fans yg menyerang Eunji membuatnya tertekan hebat.

~~~

Pagi pun tiba,Eunji membuka perlahan kelopak matanya dan berusaha menyesuaikan dengan sinar mentari pagi yang muncul melalui jendela kamarnya yang telah terbuka. Tandanya ada seseorang yg telah membukanya. Dan Eunji menolehkan wajahnya kesamping berniat mencari suaminya. Tetapi hanya selimut dan bantal saja yg ia temukan, hingga membuatnya bangun dan lekas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Chanyeol.POV

Untung saja manager Kim mengijinkanku untuk libur sehari. Aku tak tega meninggalkan istriku disaat ia sedang dilanda sedih. Jadi, saat ini aku harus berada di dapur untuk membuat makanan dan menggantikan tugas yg biasa Eunji lakukan, dan sedikit menghibur hatinya dengan masakanku. Meskipun nanti aku akan dapat jeweran telinga jika aku mengutak ngutik kerajaannya.

"Hmm.. apa yang kurang??" Semua resep ternyata sudah tersedia di lemari pendingin. Wow istriku memang cerdas jika urusan dapur. Semua pasti ada disana. Pantas saja jika ia belanja selalu habis banyak. Dan ujung ujungnya aku juga yang akan membawa semua belanjaannya.
Aku membuatkan dessert untuk Eunji. Hanya salad buah dan salad sayur untuk dimakan dipagi hari memang cocok bagi kesehatan.

"Aha! Pantas saja ada yang kurang, keju mana keju!! Keju.. keju.. keju.." Aku mencari keju di lemari pendingin. Dan menemukannya di didekat toples yang berisi sereal. Kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 7. Ternyata sudah 2 jam aku berada didapur. Ya,bangun jam 5 hanya berusaha membuatkan makanan untuk istri tercinta kan tidak apa apa.
Dan aku juga tak berniat membangunkannya karena biarkan saja ia istirahat lebih lama.

Cklek...

Kudengar suara pintu tertutup dilaintai atas. Dan kutengkokkan kepalaku keatas lalu terlihatlah malaikat tak bersayap tengah menatapku dengan bingung. Aku tahu dia pasti mengira aku sudah berangkat ke dorm. Kekekeke...

"Kya!! Apa yg kau lakukan dengan istanaku?" Eunji berteriak sambil menuruni anak tangga.

"Waaa istriku sudah bangun ternyata, kau lihat jam dinding! Bahkan ayam sudah berhenti berkokok"

"Kya Park Chanyeol! Lihat kau apakan semua bahan ini? Kenapa keluar semua?"

Ups! Aku memang mengeluarkan semua bahan bahan yg tak terpakai. Awalnya aku bingung ingin memasak apa, dan aku pikir jika mengeluarkan semua bahan, akan ada ide muncul untuk dimasak. Dan ternyata muncullah sebuah salad sehat.

"Aku hanya membuat ini" Aku menunjukkan dua mangkuk salad yang telah aku taburi keju.

"Ya tapi kenapa semua ba--Kenapa masih disini ? Bukannya ke dorm?" Kurasa Eunji mengurungkan amukannya saat sadar aku absen jadwal.

"Jadi ngga mau kalau ditemenin libur sama suami sendiri" sindirku padanya.

"Aniya,bukan gitu maksudnya" rengek Eunji sambil menghampiriku dan memelukku dari belakang, menyandarkan kepalanya dipunggungku.

"Tapi emang beneran di ijinin ?" Lanjutnya.

"Beneran kok, udah ayo makan, aku bikin salad spesial ala Yeol Chef hahaha" Eunji ikut tertawa mendengar ucapanku.

"Tapi aku ga ada niat untuk ngebersihin loh ya, siapa yg mulai, dia yg rapikan, oke? Oke.." melepas pelukannya membuatku tak rela sih sebenarnya, tapi dia harus mengisi perutnya jadi ya biarkan sajalah.

Eunji meraih dan membawa semangkuk salad buah dari tanganku. Bukannya dia lebih suka salad sayur? Kenapa ambil yang buah ? Lalu aku harus makan yang sayur gitu?

"Kya? Bukannya kau salah ambil? Itu bagianku, ini bagianmu" menyodorkan salad sayur yg seharusnya Eunji makan.

"Oppa yg sayur aja yah, hari ini aku ingin yg buah" melemparkan sengiran kuda padaku, Eunji malah memakan salad buah.

"Tapi, aku juga suka buah, Chagiya, dan itu juga seharusnya milikku, aku sudah membuatkan salad sayur untukmu" aku tak mau kalah denga Eunji,karena aku juga benci sayur sayur ini.

"Kenapa ngga bikin buah semua tadi?"

"Tapi- sudahlah lupakan.. habiskan salad itu"

Kulihat Eunji dengan lahap memakan salad buatanku. Dilihat dari ekspresinya, sepertinya tidak ada masalah apa apa dengan salad itu. Aku yakin pasti terasa enak.

"Chagiya? bagi dong"

"Andwe"

"Kya! Kan aku yg bikin, kenapa ga boleh?" Bantahku.

"Kan udah dikasih ke aku, jadi ga boleh diminta kembali, paham?"

Sifatnya membuatku tercengang, pertama kalinya dalam sejarah kita, Eunji bertingkah manja seperti ini. Membuat bibirku tak bisa menghentikan senyuman dan memandang wanita didepanku ini. Selama pernikahan kami yang 5 bulan ini, banyak sekali sifat Eunji yg tak ku ketahui akhirnya bermunculan. Membuatku sadar betapa lucunya tingkah wanita yg telah menjadi istriku ini.

"Apa sangat lezat?" Tanyaku padanya yg tak mengalihkan pandangannya padaku selain ke salad yg ia makan.

"Hmm" menganggukkan kepala dan tetap tak mengalihkan fokusnya padaku.

"Aaaaaa?" Tiba tiba Eunji memberiku sesuap sendok salad buah. Aneh, cepat sekali berubah. Kuterima suapannya dan mengunyahnya. Terasa aneh dimulut sampai membuat dahiku berkerut. Ya, salad buah ini sangat asin.

"Kya! Kenapa ga bilang dari tadi kalau saladnya asin? Sini kembalikan, jangan dimakan!" Mencoba mengambil kembali salad yg ditangan Eunji, namun kalah cepat dengan tangannya yg menyembunyikannya didepan dadanya. Ya tuhan, kenapa aku bodoh sekali hanya membuat salad saja buruk sekali.

"Nggak asin kok, enak"

"Itu asin Eunji! Sini kembalikan!"

"Andwe! Beneran enak kok, coba aja nih rasain lagi, lidah oppa yg mati rasa" apa? Dia malah bilang lidahku mati rasa?

"Jelas jelas mayonesnya kebanyakan, kejunya juga apalagi, itu sangat asin Chagiya"

"Oppa! Aku bilang ga asin kok"

Eunji menaruh semangkuk salad yg hampir habis ke meja. Dan ia pergi begitu saja ke atas dengan kaki yg dihentakkan seperti anak kecil. Kenapa dia seperti itu? Aneh..

"Chagiya...." aku memanggilnya dari bawah. Tak dijawab olehnya.

Ku hampiri Eunji dan masuk kedalam kamar. Kulihat ia terbaring di ranjang dengan memperlihatkan punggungnya. Terbaring miring dan menenggelamkan kepalanya didalam bantal.
Aku mendekatinya dan duduk dipinggir ranjang didepan Eunji.

"Hei.. kenapa nangis? Chagiya?" Aku terkejut saat mengintip wajahnya yg tersembunyi sedikit basah di daerah matanya. Ya tuhan, kenapa dengan istriku?

"Hei sini liat oppa! Chagiya? Sudah berhenti nangisnya, kenapa sih? Sini sini!" Aku memaksa membuka wajahnya namun Eunji menahannya. Berkali kali mencoba menarik tangannya yg menutupi wajahnua hingga kini ia pasrah dan melepaskan tangannya. Wajahnya dibasahi air mata, hidungnya merah dan matanya tentu saja merah juga.

"Hei kenapa sih ? Udah jangan nangis, itu beneran asin tau nggak, nanti oppa bikinin lagi oke" ku usap air matanya.

"Sini!" Ku tarik Eunji kedalam dekapanku. Memberinya ketenangan.

"Padahal ngga asin" Eunji mengucapkannya dengan merengek. Aish.. yeoja ini.

TBC

Hai haiii...
Author balik lagi dengan cerita baru nih.
Buat ff TRAPPED, gatau kapan author lanjutin, tapi kalo ada mood, pasti dilanjut kok.
Yuk stand by next part + read next part + vote + comment + dan terima kasih udah mau baca ...

Komentar dan vote kalian itu membangunkan mood author untuk ngelanjutin ff baru ini loh...

Continue Reading

You'll Also Like

79K 5.1K 68
Why did you choose him? "Theres no answer for choosing him, choosing someone shouldn't have a reason." - Aveline. ------------ Hi, guys! Aku kepikir...
9.7K 899 16
"Because I'm not dating my brother's friend" Ucap Diandra segera membuang pandangan untuk menghindari tenggelam dalam tatapan Nathan yang begitu dala...
4.8K 316 9
Mimpi yang terus berulang menjadi hal yang paling menakutkan untuk y/n sampai akhirnya dia bertemu sosok di mimpi tersebut di dunia nyata Terkadang y...
2.4M 36.8K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...