BOYFRIEND [END] ✅

Von sativaoryza804

349K 11.9K 197

posesif? Mehr

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
Pemeran Boyfriend
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
32
→_→Chat←_←
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45 (End)
Epilogggg
Extra Part

27

5.1K 186 7
Von sativaoryza804

Yang belum tidur baca dulu lah, siapa tau Bara masuk ke dalam mimpi.. Haha 😁😁
Happy reading guys..

💐💐💐

Tok.. Tok.. Tok..

"Nadia sayang.. " panggil Bara di depan pintu kamar Nadia yang tertutup rapat.

Tok.. Tok.. Tok..

"Kemana sih, Nadia.. Kata nya di rumah tapi kok gak nyaut dari tadi di panggil. " dumel Bara

Bara menghela nafas nya, apa kah harus seperti kejadian yang dulu itu, masuk ke kamar Nadia dan Nadia kaget lalu menangis lagi?? Tidak.. Jangan sampai itu terjadi lagi. Bara tak mau jika Nadia nanti kaget karena ulah nya. Tapi kemana sosok pujaan hati Bara??

"Masuk aja kali ya? Eh, tapi nanti kalo Nadia tidur terus gue bangunin malah nangis kayak dulu jadi repot gue. Mending telfon dulu aja kali.. " gumam Bara lalu mengambil handphone nya di saku celana jeans biru tua nya.

Bara menunggu Nadia mengangkat telpon nya tapi kenapa tak segera di angkat. Ia mengulangi menelfon Nadia lagi sampai 5 kali.

"Haduh, mending masuk aja lah.. Ntar kalo marah tinggal cium aja ntar diem sendiri..!"  Bara terkekeh.

Bara membuka pintu kamar Nadia yang sedari tadi tertutup dan tak ada suara apa pun seperti tak ada penghuni nya itu.

Bara mendesah pelan, di sana terlihat, di atas ranjang Nadia yang berantakan oleh buku-buku dan Nadia tengkurap dengan memakai head set dan kaca mata nya.

"Harus di bangunin nih anak.. " gumam Bara dan Bara segera melangkah mendekati Nadia.

"Sayang, bangun! " Bara menepuk pelan pipi Nadia.

Nadia hanya melenguh dan malah mengganti posisi kepala nya yang semula menghadap ke kiri menjadi ke kanan. Bara hanya tersenyum sambil menggeleng pelan.

"Sayang... " panggil Bara lagi dengan menggoyang bahu Nadia pelan.

"Apaan sih? Ganggu aja deh!! Dasar cabe lo.. Gangguin Bara aja.. " ternyata Nadia mengigau dan itu membuat Bara tertawa pelan.

"Nadia sayang.. " Bara sekali lagi menggoyang bahu Nadia.

"Dasar cabe gak tau diri lo. Sana tuh, ambil aja Bara kalo lo mau. Cewek ribet amat dah.. " Nadia kembali mengigau.

"Astaga, pacar siapa sebenernya ini? " Bara menggaruk pelipis nya yang tak gatal.

Bara tak kehabisan akal ia melepas head set Nadia dan kembali membangunkan nya.

"Sayang nya Bara Pradipta, bangun dong sayang.. " bisik Bara di telinga kanan Nadia.

Nadia mencebikkan bibir nya kesal dengan keadaan mata yang masih tertutup itu.

"Siapa sih?? Ganggu aja deh.. Bara udah di ambil sama cabe.. " gerutu Nadia lagi masih dengan tidur nya.

"Sayang, Bara gak di ambil cabe kog, Bara di sini di samping Nadia lagi bangunin Nadia yang lagi tidur..." bisik Bara lembut di telinga Nadia.

Tak ada suara dari mulut Nadia. Bara hanya diam menunggu Nadia untuk segera menyelesaikan mimpi nya mungkin. Bara mengelus rambut Nadia dan sesekali ia cium rambut Nadia yang beraroma stroberi.

"Sayang.." Bara masih berusaha membangunkan Nadia.

Dengan perlahan juga Bara mengambil kaca mata Nadia yang memang belum ia lepas karena takut Nadia kaget.

Nadia melenguh dan membuka mata nya perlahan dengan menguap kecil dan langsung berbalik badan menatap seseorang yang mengelus lembut rambut nya.

"Baraa... " panggil Nadia serak.

"Iya sayang, bangun yuk. Kata mama kamu, kamu belum makan siang. Ini udah sore lho. Nanti maag kamu kambuh. Makan yuk.. " ajak Bara.

"Mama kemana?? " tanya Nadia.

"Kata nya tadi sih ke butik sebentar. Tapi gak tak  juga sih aku nya.." ucap Bara.

"Nanti aja makan nya. Aku masih ngantuk nih.." Nadia menutup mata nya perlahan.

"Jangan sayang.. " tapi Nadia sudah menutup mata nya.

Bara yang gemas mencium bibir Nadia sekilas. Nadia tak bangun. Bara kembali mencium bibir Nadia sekilas dengan berulang kali. Membuat Nadia langsung membuka mata nya lebar dan melotot pada Bara.

Nadia memukul kepala Bara.

"Auh yang... Sakit tau.." Bara memegang kepala nya yang di pukul Nadia.

"Biarin... Kampret lo.. "

"Sayang.. Jangan pake lo gue.. "

"Lo tuh ganggu tau gak.. Dasar anak nya bapak Leonard.. " gerutu Nadia masih dengan posisi tiduran nya.

"Aku juga sayang kamu anak nya bapak Wijaya.. " Bara menjawab dengan senyuman manis nya.

"Tau lah.. Males ngurusin orang gila.. " gerutu Nadia yang di dengar oleh Bara.

"Tapi sayang nya kamu cinta sama orang gila ini.. " Bara terkekeh.

"Jadi makan gak nih? " tanya Nadia dengan kesal nya.

"Jadi sayang, ayok makan.. " Nadia bangun dari tidur nya dan segera menarik tangan Bara untuk di ajak ke ruang makan.

Nadia bersenandung dengan senang nya. Bara hanya menggelengkan kepala melihat Nadia.

"Bibi masak apa? " tanya Nadia pada Bara.

"Gak tau aku yang.. "

"Yaudah kita ke dapur aja. Sekalian mau cuci muka di wastafel dapur. "

"Iya sayang.. " Bara menurut.

Nadia melepas pegangan tangan nya pada Bara dan melangkah ke wastafel. Ia mencuci muka nya dengan Bara yang berdiri di belakang nya memperhatikan Nadia.

"Ayok sayang, buruan makan.. " Bara menepuk pundak Bara.

"Iya bentar, " Nadia tak mengelap wajahnya dan langsung duduk di meja pantri.

"Di lap dulu sayang.. " Bara mengelap wajah Nadia menggunakan punggung tangan nya.

"Lap in.." Nadia mengarah kan wajah nya pada Bara.

"Manja banget sih sayang aku ini.. " Bara mencium pipi Nadia dengan gemas nya setelah ia selesai mengusap wajah Nadia.

"Hehe, aku makan apa ya? Tadi gak ada makanan di meja makan. Terus kayak nya bibi lagi ngumpul sama pembantu kompleks deh.. "

"Aku masakin mau? " tanya Bara.

"Emang bisa masak? " tanya Nadia.

"Hehe, masak air bisa... " Bara menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal.

"Huh, gak bisa masak aja sok kamu.. Aku mau makan brownies aja lah, kalo makan nasi ntar malah kekenyangan jadi ngantuk lagi.. " Nadia berdiri hendak mengambil brownies  di kulkas.

"Aku aja yang ambil.. " Bara langsung menuju kulkas dan mengambil brownies coklat.

"Brownies nya semua ya!! " Nadia berdiri dan berjalan menuju Bara.

"Emang kamu mau makan semua brownies ini? " tanya Bara.

"Halah.. brownies tinggal delapan kog.. Makan aja.. " Nadia mengambil alih brownies di tangan Bara dan membawa nya menuju pantri.

"Aku minta, yang.. " Bara mengekor di belakang Nadia.

Nadia mengambil satu brownies dan menyuapkan nya pada Bara. Bara menggigit separuh roti brownies itu dan sisa nya Nadia yang makan.

Bara mengelap bibir Nadia yang ada sisa brownies nya. Dan Bara bergantian menyuapkan brownies pada Nadia.

"YUHUUUUUUUUU, NADIAAA... GUE DATENG NIH! LO KANGEN GUE KAN?? " suara teriakan Andi membuat Bara mencebikkan bibir nya kesal, baru juga romantis romantis an sama Nadia pengganggu nya malah dateng.

"GUE DISINI BROOO... " Nadia membalas teriakan Andi.

"Wow.. Ada abang Bara Pradipta ternyata pemirsah... Lagi ngapain kalian berdua?? " tanya Andi.

"Lagi makan! Lo mau?? " Andi mengangguk pada Nadia.

Nadia menyuapkan brownies pada Andi.

"Gue dicuekin guys.. Kacang mahal ya?? " tanya Bara di dalam hati.










Vote and comment guys..
Pusing gue, masuk sekolah bikin gue pusing karena tugas mulai menumpuk.. Untung besok libur, jadi gue bisa menyempatkan diri buat kalian..

Jangan sungkan buat vote.. 😄

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

1M 106K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
1.5M 136K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
3M 152K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
6.5M 336K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...