Hope

By indri_ndiww

503 94 329

vote + komentar πŸ’• [ MASIH TAHAP REVISI ] "Lo harus jadi milik gue lagi". Ucap Nathan Putra Hadijaya penuh pe... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
part 13
Part 14
Part 16

Part 15

20 1 0
By indri_ndiww

"Rav". Panggil Aji setelah meyeruput coklat yang ia pesan.

" Ehm". Respon Rava yang tatapannya masih fokus pada ponsel miliknya.

Kini Rava, Aji, Ferdi, Angga dan Randy berada di cafe langganan mereka yang berpusat dikota jakarta yang biasa mereka pakai untuk nongkrong bersama apalagi hari ini adalah hari weekend untuk mereka, hari bebas tanpa ada omelan dari guru.

"Kemarin gue ketemu Shilla di mall, waktu gue sama Aya mau beli sesuatu". Rava menegahkan kepalanya menatap Aji dengan sebelah alis terangkat sementara Angga, Ferdi dan Randy hanya menyimaknya.

" terus"

"Tapi gue ngeliat dia gak sendiri, gue ngeliat dia sama cowok"

"Mungkin sepupu". Ucap Rava enteng.

" lo gak curiga Rav? ". Komentar Ferdi.

" buat apa gue curiga, kalo Shilla beneran Sayang sama gue. Dia pasti gak bakal selingkuhin gue". Paparnya.

"Widihh.. Bentar lagi sahabat kita yang satu itu bakalan jadi pakar cinta cuy". Cibir Angga.

" Yoi mamen". Tambah Aji. Rava hanya mendengus menggelengkan kepalanya.

"Eeh... Rav bukannya itu Shilla". Ucap Angga heboh menepuk bahu Rava, membuat yang lain sontak melihat arah pandang Angga. " Tapi cowok yang disebelahnya siapa?". Ucap Angga berpikir.

"Itu kan cowok yang kemarin Rav.. Iyiya gue inget? Itu cowok yang kemarin". Cibir Aji dengan menyipitkan matanya.

Rava meronggoh saku celananya untuk mengeluarkan ponselnya.

To Rava :

Kamu dimana?

" Lo lagi ngapain Rav? ". Tanya Randy yang kini telah membuka suaranya.

"ngechat Shilla"
Yang hanya mengganguk mengerti. Lima menit kemudian shilla membalas pesan Rava, membuat yang berada di meja tersebut penasaran apa yang dibalas oleh Shilla.

To Shilla :

Di rumah, kenapa Sayang?

Rava tersenyum sinis, Shilla berbohong padanya untuk sekian kali. Rava mengontrol emosinya saat ini, ia tidak ingin cari keributan ditempat umum seperti ini.

"Shilla jawab apa?". Tanya Angga penasaran. Saat mengetahui mimik muka Rava berubah.

"Dia jawab lagi di rumah"

"Wah.wah. gak bisa didiemin ini mah Rav,, harus di ruqiyah sama kembang tujuh rupa". Cecar Aji yang mendapatkan jitakan dari Ferdi.

" lo kata Shilla keserupan". Jelas Ferdi dengan aji yang tengah menyengir tanpa dosa.

"Emang si ogeb mah gitu". Cibir Randy mengupas kacang rebusnya.

" Kaya lo gak- Eh Anak tuyul lo mau kemana?". Ujar Aji heboh saat Rava pergi.

"Pulang". Kata Rava meninggalkan ketiga temannya yang tengah menatap sambil geleng-geleng kepala.

" Dasar anak tuyul".

(*)

"BANG RENO!!! ANTERIN MELODY JALAN-JALAN YUKK". teriak Melody didepan kamar Reno yang pintunya masih menutup.

" BANG RENO AYOO DONG!!, ADIK MU YANG CANTIK INI LAGI GABUT NIH"

"RENO-" belum sempat Melody mengucapkannya, pintu kamar Reno terbuka menampakan Reno dengan wajah bantalnya,
biasanya hari libur begini pasti Reno menghabiskan waktunya untuk berhibernasi.

"Berisik". Melody menyengir tanpa dosa.

" mau ngapain? ". Tanya Reno menatap Melody yang kini berada dihadapannya dengan malas.

" Anterin gue yuk jalan-jalan, gue bosen nih di rumah mulu gak ngapain-ngapain". Keluh Melody.

"Itu si DL".

"Ih!! Gue nyesel punya Abang kaya lo gak pengertian sama adeknya sendiri". Melody mengerucutkan bibirnya

"Lo ajakin Rava aja deh? Gue lagi males". Ujar Reno "Dah,, gue mau bogan dulunya dedek emesin gue". Lanjutnya Reno menutup pintu kamarnya, membuat Melody mengeretak kesal pada Reno. Melody mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana jeansnya, mencari nama orang yang akan ia hubungi.

"Kalo gue telefon Rava takut dia lagi sama Shilla". Gumamnya pada diri sendiri.

" kalau Nathan? dia mau gak yah." Melody tampak berpikir sejenak "Coba aja deh". Lanjutnya menekan tombol pada ponselnya untuk menghubungi Nathan lalu mendekatkan benda pipi tersebut pada telingannya. Telefon tersambungkan membuat jantung Melody berdegub lebih kencang.

"Hallo". Ucap Nathan disebrang sana membuat Melody meneguk air ludahnya untuk beberapa kali.

" Hallo"

"Ada apa?".

" Hari ini lo ada acara gak?". Ucap Melody tanya balik.

"Gak ada, kenapa?"

"Lo bisa gak temenin gue jalan-jalan sekarang". Ucap Melody menggigit bibir bawahnya.

" Kemana?".

"Kemana aja, habisnya gue bosen dirumah terus". Keluhnya pada Nathan.

"Oke". Ucap nya mematikan telefon secara sepihak. Melody memegang dadanya yang sedari tadi berdegub kencang.

" Ya ampun gue gak boleh punya perasaan lagi sama Nathan ". Gumamnya menetralkan degub pada jantungnya.

(*)

Melody melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya saat terdengar suara klakson motor yang berada dihalaman rumahnya, Melody membereskan rambutnya yang sedikit berantakan lalu menghampiri Nathan yang tengah bersandar pada motor ninjanya. Sungguh Nathan sangat tampan hari ini membuat Melody gugup setengah mati.

" udah nunggu lama". Tanya Melody menatap mata teduh milik Nathan.

"Engga". Ucap Nathan menaiki motor miliknya.

" Ayo naik". Ucap Nathan membuat Melody tersentak lalu menaiki motor Nathan.

Nathan menghidupkan mesin motornya untuk keluar dari perkarangan rumah Melody dan membelah jalan jakarta yang sangat macet karna kegiatan berbagai macam.

"Lo mau bawa gue kemana?". Tanya Melody disepanjang jalan.

" Lo ngomong apaan, gue gak denger". Ucapnya sedikit berteriak. Melody berdecak kesal lalu mendepetkan tubuhnya dengan Nathan yang mungkin sekarang jaraknya hanya beberapa centi.

"Lo mau bawa gue kemana?". Ulangnya berbicara disebelah telinga Nathan.

"Rumah sakit". Jawab Nathan yang kini tengah fokus pada jalanan, Melody mengernyitkan dahinya.

" Ngapain? "

"Nanti juga lo tau". Balasnya, membuat Melody penasaran.

(*)

Melody turun dari atas motor Nathan di ikuti oleh Nathan. Melody membereskan rambutnya yang sedikit berantakan karna diterpa angin saat diperjalanan. Nathan menggengam tangan mungil milik Melody dengan tangan yang satunya memegang sebuket bunga lili yang Nathan beli sewaktu di perjalanan menuju rumah sakit.

Nathan dan Melody memasuki lif dengan tangan Melody yang masih tertempel manis ditangan Nathan membuat degub jantungnya kembali lagi, Melody berusaha menetralkannya dengan menghela nafasnya panjang.

Ting.

Pintu lif terbuka, Nathan bergegas menggandeng Melody disepanjang koridor rumah sakit hingga sampai di depan pintu sebuah ruangan Nathan melepaskan genggamnya pada tangan Melody.

Nathan menghela nafasnya sebelum akhirnya membuka knop pintu ruangan tersebut, ia melangkahkan kakinya masuk yang diikuti oleh Melody dari belakang. Tercium bau obat-obatan saat Melody memasuki ruangan tersebut, Melody nampak tertegun melihat siapa yang tengah terbaring lemah dengan alat medis yang berada diseluruh tubuhnya.

Melody menghampiri Nathan yang tengah berdiri disamping brankar seseorang gadis yang tengah tertidur, wajahnya begitu pucat dengan senyum di bibirnya. Nathan manaruh sebuket bunga lili tersebut pada naskas lalu mengecup puncak kepala gadis tersebut, Melody yang melihatnya hanya diam Nathan sangat begitu menyayangi gadis tersebut yang tengah terbaring lemah.

"Ini kakak perempuan gue namanya Ardelia". Ucap Nathan tatapannya masih fokus pada kakaknya tersebut.

" Dia kaya gini karna kecelakaan waktu gue sama dia habis main sama temen-temennya nongkrong dicafe , Dia koma karna kecelakaan sewaktu mau pulang tengah malem. Dan sialnya gue gak ada disana saat kecelakaan itu". Melody diam mendengar curhatan Nathan, ia mengusap punggung Nathan untuk memberikan ketenangan.

"Gue nyesel Dy sama diri gue sendiri, kenapa gue gak bisa jagain kakak gue baik-baik? Walaupun terkadang gue suka kesel sama dia tapi dia tetep kakak gue, Kenapa harus dia yang koma ? Kenapa gak gue aja" air mata Nathan lolos, Nathan berusaha menyekatnya.

"Gue cengengnya Dy?". Melody menggeleng.

"Engga ,, seseorang pasti punya masalahnya masing-masing Nat tapi setiap masalah pasti bakalan ada jalan keluarnya yang terpenting sekarang lo harus berdoa dan berusaha untuk kesembuhan kakak lo". Ucap Melody mantap. Nathan menatap bola mata Melody yang terlihat kecoklatan Lalu memeluk Melody. Melody tertegun saat Nathan memeluknya, ia membalasnya. Degub jantungnya kembali muncul, entah apa yang Melody rasakan saat ini?

" Thanks, lo begitu baik sama gue walaupun dulu gue sering nyakitin perasaan lo". Lirihnya.

"Itu hanyalah sebuah masa lalu".

Nathan melepaskan pelukannya lalu menatap lekat bola mata Melody. " Lo gak benci sama gue?".

"Jelas gue benci sama lo". Jeda Melody. " Tapi rasa sayang gue ke lo ngalahin rasa benci gue"

Nathan tersenyum. "Lo masih sayang gue?". Melody mengganguk.

" Perasaan gue ke lo tetep sama gak pernah berubah sedikit pun". Papar Melody.

Nathan menarik Melody pada pelukannya.

"Gue sayang lo". Ucap Nathan.

Ponsel Nathan berdering sebelum Melody membalas perkataan Nathan. Nathan melepaskan pelukannya lalu menempelkan benda pipih tersebut pada telinganya.

"Nathan kamu dimana ? Aku dari tadi nungguin kamu". Omel seseorang dari sebrang sana. Melody dapat mendengarnya karna jarak Nathan dengannya begitu dekat.

" rumah sakit ".

"Yaudah cepetan ke sini, aku pegel nungguin kamu dari tadi".Cibirnya.

" bawel". Ucap Nathan memutuskan sambungan secara sepihak. Melody diam, arah pandangnya kini mengarah jendela yang berada di kamar rawat Ardelia. Melody ingin menanyakan siapa yang menelefon Nathan tadi, tapi ia urungkan niatnya. Lagian? Ia hanya lah mantan Nathan jadi untuk apa Melody ingin tau urusan Nathan.

"Dy.." Ujar Nathan membuyarkan lamunan Melody.

"Hah.. Iya Kenapa?". Tanya Melody kikuk.

" Kita pulang sekarang ". Melody mengganguk lalu Nathan kembali menggandeng tangan Melody. Melody hanya tersenyum menanggapinya, sejak kapan ia dengan Nathan menjadi kata kita. Ah Melody harus sadar diri, mungkin Nathan menganggapnya hanya sebuah teman.

*****

Votevotee❤

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

4.2M 250K 54
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1M 31.8K 43
-please be wise in reading- βˆ† FOLLOW SEBELUM MEMBACA βˆ† Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.βžβ–«not an...