Hi-Fi (SUDAH TERBIT)

By BayuPermana31

2.6M 248K 11.8K

TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU DI INDONESIA [BEBERAPA CHAPTER TELAH DIUNPUBLISH] #Trueshortst... More

Hi-Fi : Yang Gratis Memang Menarik Perhatian
Hi-Fi : Selagi Bisa Melihat 'Oppa', Steffi Senang
Hi-Fi : Mata Empat?
Hi-Fi : Si Aneh Steffi
Hi-Fi : Dimas Itu Cuek, Yakin?
Hi-Fi : Hi ... Steffi
Hi-Fi : Seenaknya
Hi-Fi : Steffi Merasa Bersalah? Mengejutkan
Hi-Fi : Susu Rasa Pisang
Hi-Fi : Aksi Nekat Steffi
Hi-Fi : Cara PDKT Yang Tidak Lazim
Hi-Fi : Mengantuk
Hi-Fi : UKS
Hi-Fi : Steffi Berteriak, Semua Terhenyak
Hi-Fi : Cuek Dan Tidak Peka
Hi-Fi : Kibas Rambut Bikin Ribut
Hi-Fi : Walaupun Jujur, Steffi Tidak Bernasib Mujur
Hi-Fi : Sedih
Hi-Fi : Penolakan Yang Nyelekit Bikin Steffi Sakit
Hi-Fi : Ambigu
Hi-Fi : AADD?
Hi-Fi in #Wattys2017 !
• IMPORTANT QUESTION! •
• VOTE COVER •
• SUDAH SIAP?! •
PRE ORDER KEDUA
PRE ORDER DI GRAMEDIA.COM

Hi-Fi : Berbeda

60.2K 8.8K 270
By BayuPermana31

***

Steffi menyelipkan anak rambutnya di telinga. Setelah tiga hari ia absen dan tak masuk sekolah, ada perasaan tersendiri ketika ia masuk ke dalam kelasnya.

Bukan karena ia senang bisa belajar kembali, bukan. Tetapi karena seseorang yang berhasil membuat Steffi tersenyum akhir-akhir ini. Meskipun sempat dibuat menangis sebelumnya.

Steffi duduk di kursinya dan menopang dagu, mengingat kejadian ketika Dona pergi ke toilet di rumahnya dulu dan meninggalkannya dan Dimas berdua di dalam kamar.

Dimas memang menungguinya, tetapi sibuk bermain ponsel. Sedangkan Steffi mati-matian mengontrol detak jantungnya yang gila-gilaan, ia juga berusaha untuk memejamkan mata dan pergi tidur walaupun terasa sulit sekali.

Dan akhirnya ketika Dona datang setelah sekian lama, Dimas mengucapkan satu kalimat lagi, walau dipaksa Dona.

"Semoga cepet sembuh ya Fi."

Steffi jadi tersenyum sendiri ketika mengingat Dimas saat itu tersenyum ke arahnya, senyuman yang sukses membuat hatinya menghangat.

Steffi kemudian menoleh ke arah pintu kelas, ia gelagapan seketika ketika orang yang dipikirkannya masuk dengan tenang ke dalam kelas.

Dan yang membuat Steffi seakan ingin pingsan adalah Dimas tersenyum kepadanya, di mana hal itu merupakan kejadian langka yang sangat ditunggu-tunggunya.

Steffi bersorak dalam hati, hari ini Dimas terasa sangat berbeda dengan Dimas beberapa hari yang lalu. Dimas yang ketus dan cuek menjadi lebih hangat dan ramah.

Apa yang terjadi? Apa Dimas kerasukan penghuni pohon alpukat dekat komplek rumahnya? Sepertinya ada yang tidak beres, sehingga Steffi hendak mencari tahu nanti.

Mencari tahu ya, bukan tempe apalagi perkedel.

Apa Dimas kini sadar untuk tidak terlalu cuek kepada orang lain? Atau justru Dimas sekarang menyukainya?

Steffi tersenyum-senyum tidak jelas, kegeeran sendiri. Lupakan saja kejadian saat ia ditolak dulu, jadikan itu pelajaran untuk menghadapi apa yang nanti terjadi. Begitu pikirnya.

Steffi membulatkan tekad untuk tidak menyerah, dan tetap mempertahankan rasa sukanya terhadap Dimas.

Steffi meyakinkan dirinya kemudian, ia pasti bisa.

***

Continue Reading

You'll Also Like

757 238 16
Lunar Dyatmika sudah begitu mati rasa pada Ayahnya yang suka berselingkuh. Membuatnya berambisi untuk membawa sang Ibu pergi dari rumah. Dalam usaha...
611 285 10
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Tanggal 09 Maret 2021 Rank #2 - Jerit dari 10 cerita Tepat jam 12 malam seorang gadis berdiri di atas gedung. Tatapannya k...
Evanescet By dea

Teen Fiction

234K 12.6K 33
[SEBAGIAN PART DI PRIVATE] ||Biarkan takdir menentukan arah, biarkan ia menjalani tugas nya. Biarkan juga aku menjalani tugas ku, meminta kepada takd...
26.5K 442 13
Hanya sekedar catatan kecil...