BOYFRIEND [END] ✅

By sativaoryza804

349K 11.9K 197

posesif? More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
Pemeran Boyfriend
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
→_→Chat←_←
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45 (End)
Epilogggg
Extra Part

17

6.7K 224 2
By sativaoryza804


Nadia sudah seminggu berada di rumah sakit. Tetapi ia merasa bingung, kenapa dokter belum memperbolehkan ia untuk pulang. Mama dan papa nya pun terlihat biasa-biasa saja.

Lagi-lagi Nadia menghela nafas nya membuat Bara bingung.

"Kenapa sih sayang? " Bara mengelus puncak kepala Nadia yang tengah duduk bersandar pada kepala brankar.

"Pengen pulang! " Nadia menatap Bara penuh permohonan.

Bara menghela nafas nya, "kan belum boleh pulang. "

"Kenapa belum boleh sih? Liat ya aku dah sehat-sehat aja. Kaki aku udah bisa buat loncat-loncat dan gak kerasa sakit lagi.. " Nadia mencebikkan bibir nya kesal dan melipat tangannya didada.

"Lha kan kata dokter nya belum boleh sayang. "

"Gak mungkin. Aku dah sehat pasti udah boleh pulang. Apa jangan-jangan kamu ngancem dokter gak ngebolehin aku pulang? " tanya Nadia tajam.

Bara gelagapan sendiri, "yaa, gak mungkin lah... " Bara tak berani menatap Nadia.

"Kamu mau bohong sama aku? " Nadia menangkup pipi Bara dan menatap nya tajam.

"Siapa yang bohong? " Bara tak berani menatap manik mata Nadia yang menenangkan.

"Kamu mau aku marah sama kamu? " Nadia melepaskan tangkupan tangannya dari pipi Bara.

Bara hanya terdiam.

"Oke.. " Nadia merebahkan dirinya dan tidur membelakangi Bara.

"Iya, aku bohong sama kamu! Aku nyuruh dokter buat gak ngebolehin kamu pulang. Aku khawatir sama kamu sayang. " jelas Bara.

Nadia hanya diam dan mendengarkan Bara.

"Kamu jangan marah sama aku dong! Kan aku dah jujur.. " pinta Bara.

Nadia membalikkan tubuhnya menghadap Bara, "aku gak bakal marah lagi, tapi.. " Nadia menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa? " Bara mengelus wajah Nadia.

"Tapi aku harus pulang dari sini dan kamu penuhin permintaan aku setelah aku pulang dari sini! " Nadia tersenyum manis.

Bara juga tersenyum, "yaudah, aku nanti ngomong dokter ya kalo kamu mau pulang.. "

Nadia tersenyum dan mengelus pipi Bara. " okey, aku mau pulang.. "

💐💐💐

"Akhirnya aku pulang.. Ye ye.. Yuhu.. " Nadia berlari masuk ke dalam rumah membuat Bara, mama dan papa nya Nadia bengong.

"Astaga, sayang jangan lari-lari nanti kamu jatoh! Kaki kamu juga belum sembuh bener itu.. " mama nya Nadia memberi tau tapi Nadia gak perduli.

"Pah, anak kamu itu! " mama nya Nadia memelas ke arah papa nya Nadia.

"Anak kamu juga kan.. "

"Kamu yang buat kog.. "

"Kamu yang hamil.. "

"Kamu yang...."

"Stop.. Itu anak kalian.. " Bara menghentikan perdebatan suami istri itu.

Nadia merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu dan menyalakan televisi. Mama dan papa nya Nadia pergi ke rumah kerabat untuk memberi tau kan bahwa Nadia telah sembuh sekalian membahas kerja sama perusaahan. Sebelumnya mereka juga sudah pamit kepada Bara.

Bara duduk disebelah Nadia dan mencium pipi Nadia yang tengah asik melihat film.

"Sayang, kamu mau makan apa? Delivery atau masak sendiri? " tanya Bara lembut.

"Nanti aja deh.. " Nadia menatap Bara.

"Kalo nanti makan yang banyak ya sayang.. "

"Iya.. Mmm.. Kamu tau handphone aku gak? " tanya Bara.

"Masih di dalem mobil kamu kayak nya.. "

"Mobil aku dimana? " Nadia sudah tak perduli dengan film yang ditonton nya.

"Aku jual... " Bara tersenyum.

Nadia cemberut dan memukul pundak Bara, " dasar, cowok nyebelin.. "

"Aduh... Sakit sayang.. " Bara meringis saat Nadia semakin brutal memukul nya.

"Jangan panggil sayang sayang.. Kamu nyebelin.. " Nadia menghentikan aksi pukulan nya karena kelelahan.

"Kan kamu capek kan.. " Bara menangkup pipi Nadia.

"Mobil kamu di garasi sayang, papa kamu udah bawa ke bengkel buat dibenerin dan handphone kamu dimobil.. " jelas Bara.

"Kamu bohong sama aku? " tanya Nadia.

Bara tersenyum canggung sambil melepas tangkupan tangannya di pipi Nadia.

"Ambilin handphone aku cepetan.. " pinta Nadia mendorong Bara.

Bara pun ke garasi dan mengambil handphone Nadia yang tertinggal di mobil nya.

"Sayang, nih handphone kamu.. " Nadia menerima handphone nya.

"Kamu bawa power bank gak? " tanya Nadia.

"Power bank aku di mobil.. " Bara mengernyit bingung.

"Yaudah deh. Boleh minta tolong gak? " tanya Nadia lagi.

"Boleh sayang.. " Bara duduk disebelah Nadia.

"Tolong charger handphone aku dideket televisi dong. Disitu ada charger nya kog.. "

Bara mengambil handphone Nadia dan men charger nya.

"Sudah di laksanakan tuan Putri.. " Nadia tersenyum dan memeluk Bara.

"Bara, aku capek. Mau tidur.. "

"Ya di kamar aja.. "

"Gak mau. Disini aja ya, aku pengen tidur di peluk kamu.. " pinta Nadia.

"Iya sayang.. " Bara tersenyum lantaa mencium puncak kepala Nadia.

💐💐💐

"Nghhh.. Lho kog gue di kamar sih? " Nadia menatap sekeliling nya bingung.

Ceklek

"Kamu tidur kog lama sih, sayang? " Bara duduk di pinggir ranjang.

Nadia bangun dan duduk menghadap Bara.

"Hehe.. Sayang! " panggilan Nadia membuat Bara mengernyitkan dahi nya.

"Kenapa? " tanya Bara lembut.

"Aku laper, pengen makan masakan kamu, kamu bisa masak kan? " tanya Nadia.

"Mm... Gimana ya? Kalo masak sih bisa, tapi kalo aku masakin kamu aku dapet apa? " tanya Bara jail.

"Dapet apa ya? " Nadia menggaruk kepala nya.

"Dapet cium boleh? " pinta Bara.

Nadia tersenyum dan mencium pipi kanan dan kiri Bara.

"Okey, lets go.. " Bara menggandeng Nadia untuk ke dapur.

Nadia duduk di meja makan dan Bara langsung menyiapkan bahan-bahan untuk memasak.

"Mau masak apa? " tanya Nadia.

"Yang simple aja deh, nasi goreng gitu.. "

"Okey.. "

Nadia memperhatikan Bara yang memasak.

"Yang, emang kamu gak punya pembantu? " tanya Bara.

"Punya sih, tapi lagi minta libur dulu satu Bulan soal nya dia pengen sama cucu nya yang baru lahir. " jelas Bara.

"Sejak kapan? " tanya Bara lagi yang masih berkutat dengan penggorengan nya.

"Mmm... Kapan ya? Kayak nya pulang pas kamu pertama kali kesini, deh.. "

"Owh... Emang umur nya berapa? "

"Sekitar 40 tahun lah.. Emang kenapa sih tanya terus? "

"Biar kamu ada yang ngawasin, kamu kan ceroboh. Aku gak mau kamu sakit lagi.. " Bara menaruh sepiring nasi goreng di depan Nadia.

"Co cweet banget sih.. " Nadia mencubit pipi Bara.

"Sekarang kamu makan ya... " Bara mengambil sendok dan akan menyuapi Nadia.

"Aku bisa makan sendiri Bara.. "

"Aku yang suapin.. Aku gak nerima penolakan sayang.. " Nadia pun pasrah.

Bara pun menyuapi Nadia dengan telaten. Nadia bersyukur dalam hati bisa memiliki Bara.

Kesetiaan dan kepercayaan adalah kunci sebuah hubungan.

-Author-

Vote and comment

Continue Reading

You'll Also Like

17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
771K 49.9K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
1M 103K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
282K 1.2K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!