RAIGA (TAMAT)

By CliffJensen

19.2K 2.1K 2.9K

Raiga adalah seorang malaikat yang diturunkan dari Surga ke Bumi untuk melaksanakan tugasnya, yaitu membimbin... More

☆Chapter 1 : Raiga☆
☆Chapter 2 : Neraka☆
☆Chapter 3 : Cara Malaikat Terbang☆
☆Chapter 4 : Wanita Jelek☆
☆Chapter 5 : Penyusup☆
☆Chapter 6 : Tingkah Konyol Malaikat☆
☆Chapter 7 : Si Penggila Anjing☆
☆Chapter 8 : Malaikat Elit☆
☆Chapter 9 : Pelayan☆
☆Chapter 10 : Canda dan Tawa (SEASON 1 END)☆
☆[S2] Chapter 11 : Sosok Misterius☆
☆[S2] Chapter 13 : Mewah dan Megah☆
☆[S2] Chapter 14 : Musuh Raiga☆
☆[S2] Chapter 15 : Malaikat Perang☆
☆[S2] Chapter 16 : Air Mata☆
☆[S2] Chapter 17 : Pertengkaran☆
☆[S2] Chapter 18 : Malaikat Elit Baru ☆
☆[S2] Chapter 19 : Legenda Malaikat Pendendam☆
☆[S2] Chapter 20 : Lenyap (SEASON 2 END)☆
☆[S3] Chapter 21 : Dunia Para Elf☆
☆[S3] Chapter 22 : Penindasan dan Sebuah Rencana☆
☆[S3] Chapter 23 : Kemunculan Sosok yang Mengejutkan☆
☆[S3] Chapter 24 : Malaikat yang Malang☆
☆[S3] Chapter 25 : Sesuatu yang Jatuh dari Langit☆
☆[S3] Chapter 26 : Jangan-Jangan Kau Jatuh Cinta Padaku?☆
☆[S3] Chapter 27 : Gadis Mungil yang Meledak☆
☆[S3] Chapter 28 : Raungan Malaikat☆
☆[S3] Chapter 29 : Sosok yang Baik Hati namun Sangat Kejam☆
☆[S3] Chapter 30 : Tiga Sosok yang Menghilang (SEASON 3 END)☆

☆[S2] Chapter 12 : Kunjungan Rumah☆

503 83 179
By CliffJensen

"Astaga!" Felis, ibu kandung Raiga langsung terkejut ketika memandang anak sematang wayangnya pulang dengan pakaian sekolahnya yang kotor dan wajah babak belur. "Raiga! Jelaskan padaku! Apa yang membuatmu jadi berantakan seperti ini? Apa di jalan kau dikeroyok oleh gerombolan berandalan? Atau kah kau dikejar-kejar oleh para waria?"

Mendengar ibunya bertanya hal-hal yang aneh, Raiga hanya menguap lebar, menampilkan wajah super malasnya seperti biasa. "Hanya urusan kecil," kata Raiga dengan berjalan melewati Felis dan masuk ke dalam kamarnya.

"Hanya urusan kecil?" ulang Felis dengan curiga, dia masih penasaran mengapa anak kesayangannya yang selalu dimanja bisa bonyok begitu, dia harus melaporkan ini pada pihak sekolah, ini sudah pelanggaran, pikirnya.

Ketika Felis kembali melanjutkan kegiatan menyapu lantai, seseorang mengetuk pintu rumahnya, membuatnya harus menghentikkan kegiatan bersih-bersihnya lagi dan membuka pintu, dia harap itu bukan penagih hutang yang kemarin lusa datang sambil marah-marah hingga dia harus mengusirnya menggunakan lemparan sepatu.

"Maaf, apakah ini rumahnya Kuruga Raiga Bolton?" Rupanya bukan penagih hutang, syukurlah. Ternyata dia hanyalah seorang gadis berambut biru yang mengenakan jaket berbulu.

Raut muka Felis langsung menampilkan keramahan bak bidadari pada gadis asing itu. "Betul, ini adalah rumah Raiga, dan dia itu putraku." ucap Felis dengan senyuman tipis yang menghangatkan suasana. "Memangnya, ada perlu apa kau mencari putraku?"

Gadis itu memberikan sebuah kartu nama pada Felis. Sebenarnya, gadis itu adalah Yuna, karena kerinduannya yang sudah tidak terbendung lagi, akhirnya dia nekat pergi mencari rumah Raiga dan Zapar, beruntung, karena sudah tanya-tanya pada orang-orang, akhirnya dia dapat menemukan rumah Raiga dengan cepat, sisanya tinggal Zapar.

☆☆☆

Setelah itu, Felis mempersilakan Yuna masuk ke rumahnya untuk duduk di kursi tamu, dia juga menawari gadis itu aneka makanan ringan sampai kue-kue yang renyah dan gurih, karena Yuna selalu menolak tawarannya, alhasil, Felis terpaksa harus membawa semua simpanan makanannya ke meja tamu.

"Ma-maaf, aku benar-benar tidak mau merepotkan Anda, tapi kenapa--" perkataan Yuna langsung dipotong oleh Felis dengan ramah.

"Tidak apa-apa, aku selalu seperti ini jika menjamu seorang tamu," ucap Felis dengan tersenyum hangat, tidak peduli pada Yuna yang cemas karena makanan yang ada di meja tamu sudah menggunung. "Ayo, makan saja kue-kuenya, Yuna. Aku akan ke kamar Raiga dahulu, untuk memanggilnya kemari."

Demi apa pun, Yuna tidak paham apa yang ada dipikiran ibunya Raiga, seumur hidupnya, dia tidak pernah melihat seorang tuan rumah menjamui tamunya dengan kue sebanyak ini hingga bertumpuk-tumpuk membentuk gunung sampai puncaknya menyentuh langit-langit rumah.

Bahkan, Yuna tidak dapat melihat keadaan yang ada di hadapannya karena terhalangi oleh tumpukan kue tersebut, lantas, bagaimana dia mengobrol dengan Raiga jika seperti ini kejadiannya.

"Ini benar-benar buruk." ucap Yuna dengan memasang wajah khawatir. "Aku harap, aku dapat memakan semua kue ini dengan cepat agar aku bisa berbincang bersama Raiga dengan tenang."

☆☆☆

Di dalam kamar, Raiga sedang bermain-main dengan Chogo, kucing peliharaannya yang bulunya berwarna putih tebal.

"Hahaha! Kau lucu sekali, Chogo!" Raiga menggelitik badan Chogo dengan lihai membuat kucing itu mendengkur nyaman karena hal itu.

Tok! Tok! Tok!

"Raiga? Ada temanmu yang datang, dia sudah duduk di ruang tamu, ayo, temanilah dia." Felis bersuara dari balik pintu dengan mengetuk-ngetuk pintu kamar Raiga.

"Siapa namanya?" tanya Raiga tidak peduli dengan mengusap-usap punggung Chogo. "Bilang padanya, aku sedang tidak mau diganggu."

"Namanya Zelila Yuna Birikawa," balas Felis dengan bisik-bisik. "Kalau kau tidak mau diganggu, aku akan katakan padanya."

Brak!

Raiga langsung membuka pintu kamarnya dan berlari keluar, melewati Felis menuju ruang tamu. Raiga tidak percaya, Yuna berkunjung ke rumahnya, padahal dia sama sekali tidak pernah memberitahu alamat kediamannya pada gadis itu.

Setelah sampai di ruang tamu, Raiga terkejut. "Mana Yuna?" Dia tidak melihat Yuna di ruang tamu, yang ada hanyalah seorang perempuan gemuk berambut biru yang pipinya kotor karena terlalu banyak memakan kue. "Dan siapa kau?"

Raiga belum tahu kalau perempuan gemuk yang duduk di ruang tamu adalah Yuna sendiri, dia terlalu banyak melahap kue hingga badannya membesar sangat cepat.

"Oh, Raiga? Akhirnya kau datang juga!" ucap Yuna dengan senang, dia berusaha untuk berdiri, walaupun tubuhnya gemetaran karena tidak mampu untuk menopang berat badannya. "Aku kebetulan datang ke sini untuk mengajakmu--"

"Kubilang, siapa kau?" Raiga tidak mendengarkan ucapan Yuna, dengan tampang tidak pedulinya, dia malah bertanya kasar pada gadis gemuk itu.

"Ak-aku Yuna!" jawab Yuna dengan meringis sedih melihat Raiga menatapnya dengan sinis. "Apa kau telah melupakanku, Raiga?"

"Hah?" Raiga memasang muka malas. "Yuna kau bilang?"

☆☆☆

Kemudian, Yuna menceritakan alasan mengapa tubuhnya menjadi gemuk seperti kudanil, dan akhirnya, Raiga paham dan meminta maaf atas perlakuan kasarnya tadi.

"Aku minta maaf, Yuna." ucap Raiga dengan duduk di hadapan Yuna, kue yang sebelumnya menumpuk di meja sudah ludes di makan gadis itu, dia melakukannya untuk memberikan kenyamanan saat mengobrol, walau resikonya tubuhnya membesar.

"Ahaha, tidak apa-apa, aku sudah biasa, kok!" Bahkan, suara Yuna pun sudah berbeda. Raiga merasa dirinya sedang mengobrol dengan orang asing, tapi dia harus menghargai usaha Yuna karena telah menghabiskan kue itu, jadi yang harus disalahkan di sini adalah Felis, ibunya sendiri.

"Sebelum itu, aku akan mengembalikan tubuhnya ke bentuk semula." Tiba-tiba Felis datang, dia membawa sebuah jarum suntik, kemudian dia duduk berdampingan dengan Yuna. "Jangan takut, ini tidak terasa sakit, kok."

Raiga hanya menguap lebar, dia tidak peduli pada apa yang akan dilakukan ibunya, sementara Yuna kaget. "Eh? Mengembalikan tubuhku ke bentuk semula? Memangnya Anda bisa?"

"Tentu saja, dengan suntikan ini, semua hal yang rusak akan kembali menjadi semula." timpal Felis dengan tersenyum hangat.

Yuna tidak tahu harus bagaimana, senang karena tubuhnya bisa kembali atau tersinggung karena secara tidak langsung, Felis mengatakan kalau dia rusak, memangnya dia itu apa, barang rongsokan?

Felis telah menyuntikkan jarum mungil itu ke lengan Yuna, dan ternyata benar, tubuh gadis itu perlahan-lahan mengecil seperti balon yang mengempis.

Yuna akhirnya kembali seperti sebelumnya, membuat Raiga tersenyum. "Nah, ini baru Yuna yang kukenal." ucap Raiga dengan memalingkan muka. "Jadi, ada apa kau datang kemari, Yuna?"

Sadar bahwa pembicaraan mereka sudah dimulai, Felis pun beranjak pergi ke dapur, tidak ingin mengganggu obrolan putranya dengan Yuna.

Yuna pun bicara setelah Felis pergi. "Kemarin, aku ditugaskan lagi oleh pihak sekolah untuk turun ke Bumi, Raiga."

Mendengarnya, Raiga sedikit tertarik. "Jadi, kita sama, ya?" Raiga mengunyah sisa-sisa keripik yang ada di meja. "Aku juga ditugaskan untuk turun ke sana lagi, tapi ada yang berbeda."

"Berbeda?" Padahal Yuna senang sekali saat mendengar Raiga pun mengalami hal yang sama, tapi dia penasaran mengapa ada yang berbeda. "Apa itu?"

"Aku akan menjalankan tugas bersama Guntara Melios Locky, teman sekelasku, berambut pirang, bertubuh pendek seperti kurcaci dan suka marah-marah."

Yuna menutup mulutnya karena menahan tawa. "Maksudmu, kau tidak sendirian seperti sebelumnya? Bukankah itu bagus? Aku bisa berkenalan dengan temanmu itu."

"Mustahil," kata Raiga dengan mata yang sayu. "Melios sulit diajak bicara, dia itu seperti kucing mungil yang suka mencakar."

"Hahaha! Ya ampun, kedengarannya dia lucu sekali."

Raiga menghela napas. "Terus, apa kau sudah bertemu dengan Zapar?"

"Aku belum bertemu dengannya, katanya sih, rumah Zapar berada di tempat-tempat elit."

"Hah?" Raiga tidak percaya. "Kau bergurau, ya?"

Yuna mengembungkan pipinya. "Tapi kan itu hanya desas-desus saja, aku juga tidak langsung percaya, sih, sebelum aku menemukan ini." Yuna mengeluarkan sebuah koran kecil dan memberikan benda itu pada Raiga.

Tampaknya, Raiga terkejut setelah membaca berita yang tertera di koran mungil tersebut. "Jadi, begitu," kata Raiga sambil menganggukkan kepalanya. "Ternyata Zapar itu anak dari Tuan Garelio, seorang malaikat elit tingkat kesembilan."

Yuna setuju mendengarnya. "Ya, siapa sangka kalau selama ini kita bergaul dengan putranya Tuan Garelio yang terkenal dengan kekayaannya yang melimpah."

"Hm," Tapi, entah kenapa, Raiga merasakan aura jahat di sekeliling rumahnya. "Yuna, ikut aku!"

Tiba-tiba, Raiga pergi keluar rumah, membuat Yuna yang masih duduk di kursi terkaget. "Ada apa, Raiga?"

☆☆☆

Sosok bayangan hitam yang misterius itu kini sedang ada di atap rumah Raiga, dia menyeringai senang. "Tinggal menunggu hari hingga kau bersama teman-temanmu dihancurkan olehku, Kuruga Raiga Bolton."

Dan sosok itu langsung lenyap diterpa angin, meninggalkan aura jahat yang mencekam di rumah Raiga.

BERSAMBUNG ...

RAIGA Chapter 12 UPDATE!

Yoyosha! Akhirnya, Raiga update lagi!

Semoga dengan ini, penantian kalian terpuaskan.

Kalau begitu, sampai jumpa di chapter berikutnya!

#RAIGAChapter12

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
31.1M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
3.6M 357K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
13.5M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...