Tuhan, Pantaskah aku bahagia?

By ifaswgxz

2.7K 486 692

Aku takut kau tidak bisa menerimaku saat kau tau keadaanku yang sebenarnya. Apakah kau bisa menerimaku? Hanya... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
RolePlayers
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Author Session :v

Chapter 19

91 8 19
By ifaswgxz

Tak ingin ku lepaskan
Hanya kau yang ku inginkan

Zee Asheville

❤❤❤

*Farsyad Ashburn {mulmed} pacar Yasita 👏👏

***

Ini hari pertama gue buat kemoterapi. Nervous? Pasti. Gue pengennya sih nolak, tapi Mama sama Kakak bersikukuh gue harus ikut kemoterapi.

Pemaksaan, umpat gue dalam hati.

Sepulang sekolah gue di jemput kak Rian, alhasil gue gak bisa pulang bareng Zee kali ini.

Gak bisa modus pan gue_-, gue membatin.

Gue sama kak Rian segera menuju rumah sakit, Mama gak bisa dateng buat nemenin, karena masih banyak urusan kantor yang harus Mama tangani. Ya, Mama jadi lebih sibuk semenjak Papa pergi dari hidup kami untuk yang kedua kalinya.

Gue dan kak Rian pun sampai di rumah sakit, ternyata ka Rian udah bikin janji dengan dokter Ismail, usianya mungkin seusia Papa 45 tahun.

"Hallo Lizzy." sapa dokter itu ramah, gue mengangguk dan tersenyum "mari ikut saya." sambung dokter itu lembut.

Gue dan kak Rian pun mengikutinya.

"Kemoterapi adalah memasukkan suatu zat yang cukup keras dan fungsinya untuk membunuh sel kanker yang ada di tubuh--"

"Dan efek sampingnya cukup banyak, diantaranya saya bisa kehilangan rambut saya,suara saya, bisa merasakan dingin yang amat sangat hingga membuat tubuh saya bergetar hebat, right?" ucap Gue memotong ucapan dokter Ismail tadi.

Ia tersenyum.

Dokter Ismail mulai menyiapkan jarum suntik untuk kemoterapi gue, jujur gue takut tapi gue berusaha menyembunyikan ketakutan itu.

"Siap? Jangan takut, rileks." ucap dokter Ismail seakan bisa membaca pikiran gue.

Gue menarik napas panjang dan mencoba rileks.

Perlahan jarum suntik itu mulai memasuki tubuh gue, tubuh gue menggigil sangat hebat merasakan dingin di sekujur tubuh gue, hingga terdengar jelas gemeletuk gigi gue yang saling beradu.

Pusing, dingin, itu yang gue rasain sekarang.

Gue mencoba bangkit dibantu kak Rian meskipun dengan jalan yang masih sempoyongan.

"Lizzy?" panggil ka Rian lembut, gue menoleh dan tersenyum.

"Setelah sampai di rumah, tolong Lizzy harus banyak istirahat." ucap dokter itu "jangan lupa kemoterapi yang ke dua nanti." ujar dokter itu mengingatkan, kak Rian mengangguk paham.

❤❤❤

Gue pun pulang bersama kak Rian, obat keras itu masih bereaksi di tubuh gue. Obat itu terus melawan sel kanker yang ada di tubuh gue.

"Lizzy pasti sembuh." gumam kak Rian sembari mengelus puncak kepala gue.

gue mengangguk dan tersenyum.

Zee pov

Gue pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Audrey, teman sekelas gue yang terjangkit penyakit tipes.

Lizzy? Gumam gue

Tapi kenapa dia ada di rumah sakit? Lizzy sakit? Banyak pertanyaan yang bermunculan di benak gue.

Gue pun melanjutkan niat gue untuk menjenguk Audrey, setelah itu gue akan mampir ke rumah Lizzy untuk memastikan kondisinya.

❤❤❤

Gue mengerjapkan mata gue berkali-kali, menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata gue.

"Arghhh.." pekik gue keras.

Kak Rian segera menghampiri kamar gue.

"Kenapa Zy?" ucap ka Rian panik, gue menggeleng lemah.

"Lizzy haus Kak--" ucap gue lemah.

Kak Rian segera turun ke bawah untuk mengambil air minum.

Kenapa kalian harus mengusahakan sesuatu yang belum pasti? ucap gue dalam hati sembari menahan butir air mata yang akan keluar dari mata gue.

"Lizzy, ada Zee tuh." ucap ka Rian sembari menyodorkan gelas yang terisi penuh dengan air.

"APA?!" gue membelalakkan mata kaget.

"Lo sakit apa?" ucap Zee yang tiba-tiba berada di ambang pintu.

"Ehh..eng..engga..cuma ga enak badan aja ko.., iya cuma ga enak badan," ucap gue gugup.

Zee memicingkan matanya lalu perlahan mendekati gue. Kak Rian pun pergi ke kamarnya meninggalkan gue dan Zee.

"Beneran?" Zee menempelkan tangannya ke kening gue.

"I..iya..bener." ucap gue gelagapan.

"Ya udah, get better soon sayang." ucap Zee sembari mengecup kening gue.

Gue mematung, perlu kalian tau. Ini pertama kalinya Zee nyium gue!!

"kalo besok gak kuat, gak usah sekolah." ucap Zee lagi sembari mengelus kepala gue.

"Arghhh.." gue meringis merasakan sakit yang teramat sangat di bagian kepala gue.

"Kenapa? Mana yang sakit?" ucap Zee khawatir.

"Cu..cuma sakit kepala Zee, besok gue sekolah kok." ucap gue bohong.

Gue sakit kanker Zee, gue membatin.

"Yakin? Cuma sakit kepala? Ya udah besok gue jemput ya." ucapnya lembut.

Gue mengangguk patuh, lalu Zee berbaring di sebelah gue.

"Cepet sembuh, pacar Zee kan kuat." ucap Zee mengelus perlahan kepala gue.

"Tidur ya, istirahat." ucap Zee lembut.

Theovertunes-mungkin

Tak pernah ku lihat mu sperti malam ini
Semua tentang dirimu trus terbayang
Aku tak ingat apa yang tlah
Sudah terjadi salahkah bila tak pernah ku sangka

Ku
Tak ingin ku lepaskan
Hanya kau yang
Ku inginkan 🎶🎤

Zee bernyanyi hingga gue terlelap.

❤❤❤

Readers, gue up nih :v
Jiah :v lama ya kaga up :v
Stay tune😘😘😘

Vomment and vote nya jgn lupa :v


Continue Reading

You'll Also Like

759K 28K 32
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
126K 7.9K 24
"Hestama berhak tahu kalau ada bagian dari dia yang hidup di dalam rahim lo, Run." Cinta mereka tidak setara. Pernikahan mereka diambang perceraian...
122K 609 15
Yang orang tau Kiara Falisha adalah gadis lugu, imut, lucu, menggemaskan juga lemot. Tapi di depan seorang Faidhan Doni Advik tidak seperti itu. Pun...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

156K 1.4K 14
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra