Happiness

By karaveekaa

6.3M 279K 6.3K

Ayu tak mau bayi dalam kandungannya di aborsi oleh Refan, pria yang menghamilinya sekaligus kekasihnya. Tapi... More

prologusss
1.MENCINTAI BAJINGAN
3. DADDY!!?
4. THIS IS YOUR HUSBAND?
5.BITCH
6. MEMILIH YANG TERBAIK
⚠⚠7.PROMISE⚠⚠
8.MY...SON??? NO!
⚠⚠9. JAGOAN SAKIT⚠⚠
!SANGAT PENTING!
⚠⚠10. LINDU AYAH⚠⚠
⚠⚠11. KEBIASAAN KECIL⚠⚠
⚠⚠12.KENYATAANNYA!!⚠⚠
⚠⚠13. ARGIO LISKIA JUPITER⚠⚠
14. FLASH BACK
15. MAMA BOONG!
16. ALWAYS WITH YOU DADD ❤
17. FLASHBACK WITH ANGGA
DI BACAA !!
18. MARRY ME?
19.SHAVA AND ARGI
20. MY SON!!
21. KEBAKARAN!!
22.AYAH BARU??
23. RESTU AYAH
24. DEA?!
25. WEDDING DAY
26. GADIS CENGENG?
27.PELUKAN AYAH MAMA
DI BACA!!!
28. FAMILY GOALS
29. THE DOCTOR
30. NEW PROBLEM
31. AYAH...MAMA
32. BUNUH SAJA AKU!
33. DUBAI STORY
34. KISS AND SAD
35. MARISA SICK?
36. SORRY
37. MARISKA AND AYAY
38. DIA
39. MARISKA & AYAY
TOKOH PEMERAN (2)
40. TENTANG MEREKA
41. TEMAN MAIN
42. DIA ANAKKU?
42. MIKA AND DIKA
43. SWEET HUBBY END
INFO PENTING

2. MY LOVE

198K 12.3K 165
By karaveekaa


Di otak saya gambaran Ayu seperti yang di atas ya guys. Kalau kalian ada gambaran sendiri ya gak masalah.

Happy Reading...
Jangan lupa vote dan comment guys...

Beberapa hari sebelum aborsi...

Di sebuah rumah mewah milik keluarga Jupiter.

Pria tampan itu berjalan ke dalam ruangan sang ayah yang letaknya di lantai dua. Ia duduk di sebelah sofa. Ayah masih sibuk dengan tabnya yang entah apa yang ia lihat di sana.

"Ada apa ayah memanggilku yah?" tanya Refan pada sang ayah.

Adam menatap sang anak sekilas lalu ia memperlihatkan isi tab yang tadi ia lihat itu pada Putra semata wayangnya.
"Kamu lihat ini Ref? Kenapa bisa sampai begini cabang kantor kita yang di London? Kenapa sampai ada yang korupsi di sana?"

Refan melihatnya sekilas lalu menatap Adam lagi.
"Lalu Refan harus apa yah? Kan  Refan sibuk juga ngurus yang di sini"

Adam meletakkan kembali tab itu ke atas meja lalu melipatkan kakinya.
"Biar kantor di sini di urus oleh sepupumu. Dan kamu ayah putuskan terbang ke London 2 hari lagi"

Refan diam. Yang melintas di otaknya saat ini adalah Ayu. Bagaimana dengan gadis itu. Meski tidak mencintai gadis itu, Ayu tetap kekasihnya.
Melihat Refan diam, Adam bersuara lagi.

"Kamu tidak punya pacar kan Ref? Kenapa galau begitu"

"Ya tidaklah yah. Ak-aku akan ke London dua hari lagi"

Adam bangkit dari duduknya dan memuluk anaknya yang selalu mematuhi keinginan nya. Refan, tidak pernah membantah perkataan mereka. Dari kecil hingga sebesar ini Refan sangat patuh pada semua suruhan dan peraturan keluarga. Mungkin karena pengaruh didikan keluarga juga yang menekankan sikap-sikap yang benar pada diri pewarisnya.

×××××

Keesokam harinya. Ayu menelfonnya dan minta bertemu di cafe biasa. Ini kesempatan untuk Refan mengakhiri ikatan ini dengan Ayu, jujur saja Refan tidak pernah mencintainya. Saat Refan minta putus, ternyata Ayu membawa kabar buruk baginya. Gadis itu bilang ia hamil anaknya. Refan masih ingat benar bagaimana ia meniduri Ayu malam itu hingga anak itu hadir sekarang.

Bagaimana dengan urusan kantor di london? Refan tidak mungkin membuat ayah dan keluarga kecewa. Putusan terakhirnya adalah mengaborsi bayi itu. Bayi itu hanya petaka buruk bagi masa depan Refan saat ini. Lagi pula Refan juga tidak pernah mencintai Ayu.

Dan keesokan harinya lagi. Meski dengan paksaan akhirnya Ayu takhluk juga. Ia setuju anak itu di aborsi, bukan setuju tapi lebih Refan yang menekannya dan memaksakan kehendaknya.

×××××

2 tahun kemudian...

Ayu duduk di depan rumahnya yang baru. Tak lama duduk akhirnya yang di tunggu datang. Marisa, kalian ingat dokter muda yang saat itu menanganinya aborsi? Yah itu dia. Marisa datang dengan seorang bocah tampan di gendongannya. Begitu melihat Ayu ia langsung berlari ke arah Ayu dan memeluknya penuh Cinta.

"Angen mama" ucapnya khas anak-anak dan memeluk leher Ayu manja.

"Kangen anak mama juga" ucap Ayu sambil menciumi habis wajah tampan putranya.

Ini adalah anaknya Ayu. Bernama adalah Argio Liskia. Sengaja Ayu menaruh ujung namanya agar dunia tau, Ayu memiliki Putra yang tampan seperti Gio. Umur anaknya baru 2 tahun dan tentu ia belum sekolah. Berbicaranya juga masih belum jelas.

"Mama lapal" katanya manja sambil memegang perutnya. Ia lucu sekali.

"Kalo lapar ayo kita makan. Ajak tante Marisa juga" kata Ayu pada Gio.

Bocah kecil itu pun berjalan ke arah Marisa dan menarik tangannya.
"Tente ayo mamam"

Marisa tersenyum pada malaikat kecil yang sudah ia anggap seperti keponakannya sendiri. lalu ia tersenyum ke arah Ayu. Marisa menggendong jagoan kecil itu dan mereka masuk ke dalam rumah.

Beginilah keadaan rumah yang bisa Ayu sewa. Hanya rumah sederhana tempat Ayu dan Gio berteduh dari hujan dan panasnya matahari. Semenjak kejadian tiga tahun lalu yang membuat hatinya sakit mengingat pria sialan itu, Ayu pindah ke tempat yang menurutnya mereka tidak akan di temukan oleh Refan lagi.

Gio, jujur asal Ayu melihatnya selalu saja bayangan wajah pria bangsat itu seolah bercermin dengannya. Ayu seolah melihat Refan di sana, wajah mereka sangat mirip dan Ayu benci itu. Mungkin yang Refan tau anaknya sudah mati, tapi buktinya Ayu melahirkan anaknya yang di beri nama Argio Liskia. Semua ini tak luput dari pertolongan Marisa dan para tim kerjanya beberapa tahun silam yang menyelamatkan putranya.

Flash back...

Aku tersadar dari pengaruh obat bius yang tadi membuatku melayang entah di langit mana. Aku ingat tadi sebelum aku di bius ada banyak suster di sini, tapi entah dimana mereka. Ku lihat ke kananku, hanya ada dokter muda yang kelihatannya dia agak tua 2 tahunan dariku, yang namanya adalah Marisa angel. Begitu melihatku sadar, ia langsung tersenyum hangat padaku. Tapi aku tak membalas senyumannya, aku ingat sekali, dia adalah manusia kejam yang sudah membunuh bayi kecilku. Kurasakan tangan lembutnya memegang tanganku. Langsung kutepis kasar hingga dia terkejut.

"Jangan sentuh aku. Aku tidak sudi di sentuh oleh pelenyap seperti dirimu" ucapku dengan kasar. Ia tampak masih senyum, aku benci padanya benci benci dan benci. Manusia laknat.
Ia memegang tanganku lagi.
"Lepaskan! Jangan sentuh aku!"

"Ayu dengarkan dulu penjelasanku"

Aku menutup telingaku dan kurasakan tubuhku menghangat karena pelukannya. Pelukan yang seolah menenangkan jiwaku saat ini. Tapi dia pembunuh... Tidak! Aku nyaman dengan pelukan ini hingga tak mampu melepaskannya.

"Dengarkan dulu penjelasanku Ayu"

Ia melepaskan pelukannya dan di tatapnya mataku intens. Kulihat ia seperti merasakan kesedihan seperti yang aku rasakan. Kenapa? Bukankah dia sudah senang mendapatkan uang banyak dari Refan dan membunuh bayiku.

"Ayu, ini adalah pengalaman pertamaku menjadi dokter aborsi. Entahlah tapi aku tidak tega melakukan hal bejat itu. Dulu ibuku seorang dokter aborsi dan ia menurunkan ilmunya itu padaku. Aku tak bisa apa-apa untuk menolaknya. Tapi percayalah ini bukan keinginanku" jelasnya panjang lebar yang sudah membuat aku pusing.

"Jangan sok suci. Kau tetap pelenyap anakku"

Ia menggeleng kuat.
"Tidak Yu. Aku tidak melakukannya. Bayimu masih di sana, ia masih hidup dalam rahimmu. Kami tidak menyentuhnya sama sekali. Kami-"

"Terima Kasih" potongku cepat sambil memeluk tubuhnya erat. Ia membalas senyumanku sambil memelukku. Entah kenapa aku manangis dan sialnya Marisa juga ikutan menangis.
"Aku tahu kau adalah malaikatku dan anakku" kataku sambil melepaskan pelukan kami.

Ia terkekeh.
"Dari mana kau tau?"

"Marisa Angel. Kau malaikat yang nyata aku temui. Aku berutang banyak padamu, terima Kasih banyak" kataku sambil memeluknya lagi.

"Sama-sama Ayu"

Sejak saat itu. Marisa banyak membantuku, mulai dari membantu membeli perlengkapan bayi, mencari rumah untukku, mancarikanku pekerjaan. Dan banyak lagi. Marisa juga sudah menjadi dokter di sebuah rumah sakit ternama di ibu kota. Tempat praktek aborsi yang dulu almarhum ibunya lakoni sudah di hancurkan.

Yang kuharapkan sekarang ini adalah. Semoga saja Refan tidak bisa menemukan keberadaanku dan juga putranya.

Flashback end

Sudahlah jangan ingat tentang dia lagi...

"Tidak menginap di sini mbak?"

"Tidak bisa Yu. Aku ada shift malam nanti malam. Mungkin minggulah nanti ya" katanya sambil berjongkok di hadapan Gio.
"Tante pulang dulu ya boy. Jaga mama baik-baik" Marisa mengacak pelan rambut Gio.

"Iya tante" sahut Gio.

Sebuah mobil bmw berdiri di depan rumah sewaan Ayu, si pengemudi membuka kaca jendela mobilnya. Suami Marisa melambaikan tangannya ke arah rumah sambil tersenyum.

"Akh suamiku sudah datang. Ayu aku pulang dulu ya"

"Iya mbak"

Marisa pun pergi ke mobilnya dan mobil berlalu pergi.

Marisa beruntung. Memiliki pria yang baik seperti mas Kenan. Mereka sangat serasi. Kadang Ayu bermimpi bisa berjumpa lelaki seperti mas Kenan, ia sangat menyayangi dan melindungi istrinya. Ayu ingin sosok pria yang nantinya bisa menerimanya dan anaknya seperti mas Kenan.  Mencintainya dan anaknya serta melindungi mereka. Ia menerima dengan tulus walau Ayu memiliki seorang anak yang bukan anaknya. Entahlah. Ayu merasa sulit menemukan pria yang tulus apalagi Ayu sudah menjadi single parent. Kadang Ayu berpikir untuk mencari ayah bagi putranya, tapi Ayu merasa tak pantas untuk itu. Entahlah Ayu lebih memikirkan keuangan untuk masa depan Gio. Ayu ingin nanti dia bersekolah di tempat Bagus dan terakreditasi baik.

×××××

Di pagi hari ini Ayu. sudah sibuk berkutat dengan peralatan dapur. Ayu senang memasak nasi goreng karena itu makanan kesukaan Gio. Sebelum si tampan kecil itu bangun tentu saja Ayu harus sudah menyiapkannya susu dan sarapan paginya.

"Mamaaaaaa!! Heeeeuuuww hikss...hikss..." teriakan menggelegar di sertai tangisan dari dalam kamar yang berarti Putra kecilnya sudah bagun.

Dengan riang gembira Ayu segera meletakkan pisau di tangannya dan pergi ke kamar untuk menyambut pagi Gio. Sesampai di kamar Ayu sudah melihatnya menangis sesenggukan di atas tempat tidur, begitu melihat sang mama datang tangisnya makin menjadi dengan kedua tangan di rentangkan minta di gendong.

"Ayang... Ayang... Anak mama udah bangun ya" kata Ayu sambil menggendong tubuh kecil Gio lalu langsung memeluk leher Ayu manja.
"Jangan angis agi dong anak mama. Nanti anteng nya ilang" ledek Ayu sambil menciumi rambutnya.

Gio kecil masih menangis. Langsung saja di bawa ke dapur dan Ayu dudukkan di kursi kusus milik Gio. Di hadapannya sudah ada nasi goreng sosis kesukaannya beserta susu pelengkap.

"Ayo kita mamam ya. Udah cup... Cup... Jangan menangis lagi ok?"

Gio hanya mengangguk sambil terus menatap nikmat ke arah nasi goreng di hadapannya. Langsunglah Ayu menyuapi Gio nasi goreng itu. Gio melahapnya dengan penuh nafsu hingga sekitaran mulutnya tampak bercelemokan nasi. Dengan lembut Ayu mengambil tisu dan mengelap dengan lembut bagian mulutnya yang kotor.

"Nanti kalo udah besar anak mama jangan makan belepotan begini lagi ya nak"

Seakan mengerti apa yang Ayu katakan hingga Gio kecil menganggukkan kepalanya patuh. Membuat Ayu gemas dan semakin menyayanginya. Ayu sodorkan Gio segelas susu dan di teguknya susu itu hingga kandas tak tersisa. Ayu tatap Gio yang sedang menikmati susu coklat hangatnya. Ia sudah bisa memegang gelasnya sendiri. Matanya memanas karena teringat sesuatu. Itu bertanda Putra kecilnya sudah besar tanpa asuhan tangan ayahnya. Ayu harus mempersiapkan mental bajanya saat tiba kapan saja Gio bertanya dimana ayahnya berada.

"Mama... Mamaa!" suara cempreng Gio membuyarkan lamunan Ayu.

"I.. Iya sayang. Kenapa?" tanya Ayu pada Gio sambil memegang sebelah pipi berisinya.

"Udah abis cucuna" Gio tampak menyodorkan gelas yang kosong. Ayu tersenyum mengambil gelas itu dari tangan mungil Gio.

"Ayo kita mandi ya"

Gio menggeleng sambil memanyunkan bibirnya yang kelihatan menggemaskan. Ini dia penyakit Gio, di malas mandi pagi. Hihihi...
Pertanyaannya adalah, apakah ayah anak ini juga malas mandi pagi?

Ah astaga kenapa Ayu harus mengingatnya di saat hatinya sudah mulai tenang tanpa dia. Ketika Ayu kembali ke dunia nyatanya, Ayu menghela nafas saat melihat Gio sudah kabur. Astaga anaknya yang tampan ini , Ayu tau dimana tempat persembunyiannya..
Ayu berjalan masuk ke dalam kamar. Melirik kanan kiri tapi Ayu tak menemukan sosok mungil itu. Ayu berpura-pura panik dan seolah Ayu mencari-cari dimana dirinya.

"Aduh anak mama dimana ya? Kok hilang ya? Wah mama sendirian nih. Nanti mama di ambil orang lho Gio. Sayang... Gio nya mama kemana ya?" Ayu masih berakting dengan mengintip ke bawah kolong tempat tidur.
"Di bawah tempat tidur gak ada. Gio nya mama kemana ya?"

Langkahnya mendekat ke arah lemari pakaian. Gio selalu akan bersembunyi di lemari jika Ayu mengajak mandi pagi, entalah kalau sore ia tidak sulit di ajak mandi. Kalau pagi alasannya adalah, masih dingin.
Perlahan  Ayu buka pintu lemari pakaian itu dan...
"Gio ketahuan!" kata Ayu riang seperti baru mendapatkan hadiah ulang tahun yang besar.

Gio tampak mau kabur saat sang ibu memergokinya sedang duduk memeluk lututnya di dalam lemari, tapi dengan sigapnya Ayu langsung memeluk tubuh kecil itu.
"Tidak bisa kabur tidak bisa kabur" kata Ayu sambil menggendong Gio menuju ke kamar mandi.

"Tak au andi... Tak au andi, mama tak au andi ailnya dingin"

"Tidak dingin Gio, ayo mama panaskan air"

Gio tampak cemberut.
"Yacudah"

Ayu tersenyum senang sambil membukakan baju dan celana pendeknya. Ia sadari pakaian-pakaian anaknya sudah pada jelek dan lusuh. Ingin rasanya ia membelikan Gio pakaian baru, tapi gaji bulanannya tak mendukung, hanya sanggup untuk melunasi uang sewaan rumah dan makan sehari-hari Ayu bersama Gio. Mungkin nanti ketika Gio sudah mau sekolah Ayu terpaksa harus bekerja paruh waktu agar keuangan mereka lebih baik, terlebih Ayu menginginkan anaknya bersekolah di tempat yang Bagus. Tentu Ayu harus berusaha yang gigih demi putranya.

Mama akan melakukan apapun demi kamu Gio. Mama akan membuat kamu bahagia hingga kamu tak memerlukan sosok ayah lagi dan kamu hanya mengingat mama. Karena mama yang selalu melindungi kamu, menyusui kamu hingga kamu sebesar ini.

Tbc...
Jangan lupa vote dan comment. Terus yang mau kasi saran atau kritik boleh comment ya.

Salam hangat 😘

Continue Reading

You'll Also Like

364K 17.7K 52
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkr...
2.3M 8.2K 4
Lunna Kei Toma H, perempuan muda keturunan Jepang-Belanda terpaksa harus menikah dengan pria yang orangtuanya sudah siapkan. Eh tapi, calon suaminya...
4.3M 187K 44
#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz...
763K 5.3K 21
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...