Happiness

By karaveekaa

6.3M 279K 6.3K

Ayu tak mau bayi dalam kandungannya di aborsi oleh Refan, pria yang menghamilinya sekaligus kekasihnya. Tapi... More

prologusss
2. MY LOVE
3. DADDY!!?
4. THIS IS YOUR HUSBAND?
5.BITCH
6. MEMILIH YANG TERBAIK
⚠⚠7.PROMISE⚠⚠
8.MY...SON??? NO!
⚠⚠9. JAGOAN SAKIT⚠⚠
!SANGAT PENTING!
⚠⚠10. LINDU AYAH⚠⚠
⚠⚠11. KEBIASAAN KECIL⚠⚠
⚠⚠12.KENYATAANNYA!!⚠⚠
⚠⚠13. ARGIO LISKIA JUPITER⚠⚠
14. FLASH BACK
15. MAMA BOONG!
16. ALWAYS WITH YOU DADD ❤
17. FLASHBACK WITH ANGGA
DI BACAA !!
18. MARRY ME?
19.SHAVA AND ARGI
20. MY SON!!
21. KEBAKARAN!!
22.AYAH BARU??
23. RESTU AYAH
24. DEA?!
25. WEDDING DAY
26. GADIS CENGENG?
27.PELUKAN AYAH MAMA
DI BACA!!!
28. FAMILY GOALS
29. THE DOCTOR
30. NEW PROBLEM
31. AYAH...MAMA
32. BUNUH SAJA AKU!
33. DUBAI STORY
34. KISS AND SAD
35. MARISA SICK?
36. SORRY
37. MARISKA AND AYAY
38. DIA
39. MARISKA & AYAY
TOKOH PEMERAN (2)
40. TENTANG MEREKA
41. TEMAN MAIN
42. DIA ANAKKU?
42. MIKA AND DIKA
43. SWEET HUBBY END
INFO PENTING

1.MENCINTAI BAJINGAN

257K 12.6K 304
By karaveekaa


Selamat membacaaaaa.....

Dilihatnya pria tampan itu, ia duduk sambil bersekep di hadapan gadis itu. Sesekali pria menatap gadis di hadapannya. Mereka pacaran. Tapi entah kenapa Ayu merasa Refan seperti tidak mencintainya. Ayu merasa Refan seperti mempermainkannya, tapi bagaimana? Ayu sudah duluan mencintai Refan. Terlebih ia memiliki paras rupawan. Dan jangan bilang Refan tidak mencintai Ayu, because...Ayu sedang mengandung anaknya Refan, Refanka Jupiter.

Sudahlah, nanti akan Ayu ceritakan bagaimana kisah Cinta mereka detailnya, ah tidak maksudnya cintanya Ayu pada Refan. Karena kelihatannya Refan tidak mencintai Ayu. Oke kembali ke pembahasan awal.

"Ada apa kamu minta kita ketemuan di sini?" kata Refan, ia kelihatan kesal.

Ayu masih menatapnya. Entahlah Ayu suka menatap wajah tampan kekasihnya itu. Lalu Refan kelihatan kesal dan berbicara lagi.

"Ayu, jika tidak ada hal penting yang ingin kau sampaikan aku pulang sekarang" Refan beranjak dari kursinya. Ayu masih melihatnya sambil tersenyum. Biasanya ia akan berbalik dan menawarkan Ayu untuk di antarinya pulang.

Kita lihat kali ini.

Refan berjalan dan yap! Bagus dia berbalik. Ia menatap Ayu kali ini.

"Kita putus"

Rasanya darah Ayu tidak lagi bisa mengalir dengan baik. Jantungnya itu terasa tidak lagi berfungsi dengan benar. Bagaimana bisa ini terjadi? Setelah ia mengakhiri hubungan ini lalu ia pergi. Ayu mengejar Refan dan masuk ke dalam mobilnya juga. Refan kelihatan sangat kesal pada ulah Ayu.

"Apa yang kau lakukan, turun kau dari mobilku! Kita sudah putus dan kau mau apa lagi?!" kata Refan dengan kesalnya.

Kini air mata sialan itu sudah membasahi wajah cantik Ayu, Ayu menggeleng lemah pada Refan sambil berkata.
"Kamu tidak bisa pergi begitu saja Ref, tidak bisa"

"Bicara apa kau ini, sana turun. Aku malas melihat wanita cengeng sepertimu" kata Refan sinis.

Ayu masih menangis. Dan kemarahan Refan berlipat lagi jadinya.

"Ayu jangan buat aku marah ya, kalau kau tidak menerima keputusanku kau harus terima Ay. Karena aku dari awal tidak mencintaimu dan sekarang kelu-"

"Aku hamil anakmu Refan!" potong Ayu cepat sambil menangis lebih kencang lagi. Refan tampak membulatkan matanya tal percaya.

Seuntas kejadian malam itu seperti film lama terputar lagi di dalam mobil.

"Refan tolong jangan tinggalkan aku. Aku sedang mengandung anakmu dan ini buktinya" dengan cepat Ayu ambil hasil USG itu dari tas dan di berikannya pada Refan.
"Ref nikahi aku, aku mohon.." rengek Ayu lagi. Ayu takut sekali jika Refan tidak mau tanggung jawab nantinya. Ayu tidak mau menahan malu akan bayi ini sendirian tanpa dia.

Refan mengambil hasil USG itu, ia tampak kaget dan menatap tak percaya ke perut Ayu yang masih datar. Ayu mengambil tangan pria itu dan meletakkannya di atas perut datarnya sendiri.
"Dia anak kamu." kata Ayu pada Refan. Refan menatap tak percaya. Lalu dengan kasarnya ia mengangkat tangannya dan mengacak rambutnya frustasi.

"Jangan asal bicara kau Ay. Aku tidak sudi tidur dengan wanita sepertimu. Kau pasti mengada-ngada kan Ay? Dasar bedebah. Keluar, dari mobilku!" bentak Refan sambil menujuki pintu di sebelah Ayu. Tangis Ayu semakin pecah. Ayu menyangka Refan akan menerima bayinya ternyata ia malah menolaknya mentah-mentah dengan tadi ia sempat menghina dirinya dengan rendah bagai sampah.

Hari ini juga terbukti semua kata-kata Dea yang mengatakan kalau Refan benar-benar tidak pernah mencintainya.

Sakit sekali hati ini.

"Refan, ini anak kamu Ref. Aku hanya melakukannya denganmu. Itu pengalaman pertamaku Ref" elak Ayu dengan cepat.

Terlihat jelas kalau Refan semakin frustasi.
"Baiklah. Jika begitu, besok sore aku akan menjemputmu di rumahmu dan kita akan ke klinik" 

Ayu bingung kali ini. Untuk apa ke klinik, melihat hasil USG nya? Bukankah yang tadi ia pegang adalah hasilnya yang menunjukkan ada bayi mungil yang bersemayam di rahim Ayu. Kenapa dia ini. Tapi sudahlah, Ayu ikuti saja maunya. Mungkin dia ingin memeriksakan kondisi anaknya.

"Baiklah kalau begitu" kata Ayu.

"Yasudah. Pakai sabuk pengamannya, akan aku antarkan kau pulang"

×××××

Namanya Ayu Liskia. Umurnya 21 tahun. Ayu adalah gadis yang hanya lulusan SMA beberapa tahun lalu dan bekerja di perusahaan maju milik kekasihnya, Refan. Selain itu, Ayu adalah gadis yatim piatu dari umurnya 16 tahun. Ayah meninggal saat umurnya 14 tahun dan ibu meninggal di umurnya 16 tahun. Sebenarnya Ayu memiliki kakak perempuan, hanya saja sebuah bencana besar memisahkan mereka. Kakak perempuan Ayu hilang dalam bencana itu, segala upaya sudah ayah ibu lakukan untuk mendapatkannya. Tapi hasilnya tak seindah yang di inginkan. Sekian lama sang kakak tidak ditemukan, kemungkinan terakhir kakak sudah meninggal.  Dan kakanya bukanlah satu-satunya korban yang tidak ditemukan, tapi ada ratusan korban yang hanya tinggal nama. Setelah Ayu jadi yatim piatu, dan sebelum Ayu memutuskan tinggal sendirian di rumah sederhana dari uang hasil keringatnya. Ayu di asuh oleh adik ibunya yang sangat menyayanginya. Hingga umurnya 20 tahun Ayu memutuskan untuk hidup mandiri dan tidak membebani mereka lagi.

Refanka Jupiter, umurnya 26 tahun. Parasnya yang rupawan dan ia pintar memimpin perusahaan keluarganya di usia masih tergolong muda untuk laki-laki. Tentu Ayu sangat sangat sangat mencintainya. Tak hanya Ayu, rasanya semua karyawati di kantor menginginkan Refan. Mereka sangat ingin berada di posisi Ayu yang saat ini masih pacarnya. Tapi... Teman kantor Ayu bilang Refan hanya mempermainkan Ayu dengan menjadikannya pacar. Tapi Ayu tidak mendengarkan ucapan Dea yang menjelekkan Refan. Ayu mencintai Refan, meskipun Ayu merasa Refan tidak mencintainya, tapi Ayu yakin Refan akan mencintainya suatu hari nanti. Entahlah tapi Ayu yakin akan hal itu.

Ayu duduk di atas ranjangnya.
Di lihatnya sebingkai foto di atas nakas. Foto keluarga kecil yang bahagia, ada ayah dan juga ibu serta ada Ayu dan kakak perempuannya. di tengah-tengah mereka ada Ayu dan kakak tersenyum ke arah kamera hingga terlihat jelas gigi ompongnya Ayu saat itu. Ayu menyentuh wajah ayah lalu beralih menyentuh wajah ibunya. Tak terasa air mata ini menetes.

"Ayah ibu, jika ayah dan ibu ada di sini. Sebentar lagi kalian akan bahagia karena cucu kalian 8 Bulan lagi akan lahir" ucap Ayu pelan pada bingkai foto itu.

Kata dokter usia kandungannya masih sangat muda, baru satu Bulan dan sebentar lagi akan menginjak Bulan ke dua. Sungguh bahagianya Ayu saat tau dirinya sedang hamil. Karena walau bagaimanapun masa kesepiannya sebentar lagi akan lenyap sudah. Sebentar lagi akan ada Refan dan juga bayi kecil mereka yang akan selalu menangis meminta susu dan merengek di mintai gendong.

"Sungguh aku sangat menantikan semua itu" gumam Ayu sambil tersenyum dan memeluk bingkai foto keluarganya yang saat ini hanya bisa menjadi obat rindunya pada mereka.

Keesokan harinya...

Ayu melirik jam tangannya, ini sudah pukul 3 sore. Lalu terdengar bunyi klakson mobil di luar sana. Itu Refan, ia tidak pernah masuk ke rumah Ayu, jadi Ayu langsung mengambil tas dan turun ke bawah. Ayu masuk ke dalam mobil. Mobil pun berjalan. Tidak ada percakapan apapun di antara mereka. Hingga akhirnya mereka sampai di klinik yang menurut Ayu ini sangat Bagus dan berkelas. Refan turun dari mobil dan memegang tangan Ayu, mereka masuk ke dalam klinik bersama.

Ayu melihat Refan berdiri di meja depan ruangan itu lalu ia memasukkan sebuah kertas kecil yang isinya nomor antrian ke sakunya. Refan menatap Ayu agak lama.
"Ayo ikut aku Yu. Aku mau bicara denganmu"

Dengan polosnya ayu ikut dengannya. Mereka berjalan hingga sampai di Taman. Entah kenapa sedari tadi Refan terus menatap Ayu lalu menatap perutnya yang masih datar. Ada pikiran yang tidak bisa Ayu baca di wajahnya, entahlah apakah itu hanya perasaannya sebagai wanita hamil atau entahlah...
"Ayu dengarkan aku ya" Ayu mengangguk. Refan memegang tangannya, Ayu merasakan kehangatan di sana. Lalu Refan menatap Ayu lagi.
"Ay aku membawamu ke sini bukan untuk apa-apa. Maaf, aku tidak bisa menerima anak itu. Kita harus mengaborsi dia Ay. Dia memang anakku dan aku ingat kejadian malam itu. Tapi sumpah Ay aku khilaf. Aku tidak pernah mencintaimu Ay, jadi tidak akan ada pernikahan atau apapun. Kita akan mengaborsinya oke"

Ayu diam membatu mendengar ucapan demi ucapan kalnat yang Refan keluarkan dari bibirnya. Ayu tak menyangka pria yang ia cintai akan tega membunuh anaknya sendiri. Ayu, sudah salah dalam memilih cintanya.

"Ay kamu setuju kan kalau kita mengaborsi anak ini. Kamu masih muda dan aku yakin bayi ini hanya akan membuat kamu kerepotan nantinya Ay. Ay percay-"

PLAKK!

Wajah tampannya terbuang ke samping setelah menerima tamparan dari Ayu. Refan tampak kaget karena di tampar. Ayu tersenyum melihat hasil karyanya yang Indah di pipi putih milik Refan. Kini Refan malah menatap Ayu tak percaya. Refan pikir Ayu tak akan mampu melakukan hal semacam ini padanya. Ayu yang ia kenal lembut dan penyayang. Akhirnya Ayu menjadi wanita pernama yang berani menamparnya.

"Kenapa kau menamparku Ay?" tanya Refan tak luput dari murka. Ia kelihatan sangat marah karena di tampar Ayu.

"Bicara apa kamu Ref? Kamu minta aku buat bunuh bayi ini. Kamu gila ya?! Mana ada ibu yang tega bunuh anaknya sendiri. Sampai dunia terbalik aku juga tidak mau!!. Lihatlah apa yang sekarang terjadi. Semua ini karnamu yang memaksaku melakukan hal itu" balas Ayu ngotot.

Refan menatap mata Ayu dalam. Ia memegang kedua bahu gadis itu. Astaga, mata biru lautnya itu menghipnotisnya kali ini.
"Ay dengerkan aku. Aku tidak mencintaimu dan aku tidak akan menikahimu Ay. Dengarkan aku, anak itu hadir karena kesalahan. Jadi kumohon, jangan hancurkan hidupmu karena dia. Buat apa kamu pertahankan anak har-"

PLAKK

"Jaga ucapanmu ya Refan. Ini anakku, jika kamu tidak mau menerimanya dan tidak mau menikahi aku ya baiklah, biarkan aku pergi dengan anakku ini. Biarkan aku merawatnya sendiri, aku juga tidak butuh kamu!" ucap Ayu dengan tegas. Air mata sialan ini sudah keluar dari tadi, kelihatan sekali Ayu lemah di hadapan Refan.

Ayu tak menyadari sama sekali kalau di sini juga ada dua bodyguardnya Refan.

Refan mengisyaratkan matanya pada dua orang body guard berbadan besar yang entah sejak kapan sudah berdiri di situ. Mereka langsung memegang kedua tangan Ayu dan menyeretnya dengan paksa ke ruang oprasi. Ayu sudah berontak sekuat yang ia bisa, tapi satu badan mereka dua kali badan Ayu. Bisa kalian bayangkan bagaimana kuatnya mereka. Di banding Ayu yang hanya wanita lemah yang tak bisa apa-apa. Refan menatap Ayu dengan tatapan yang membuat gadis itu semakin membencinya.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku sialan!!" berontak Ayu.

Tangan Ayu terasa sakit karena di ikat ke kepala ranjang. Di sana sudah ada seorang dokter dan empat orang suster. Mereka tampak masih sibuk dengan peralatan operasi dan lainnya. Ayu semakin takut sekarang ini. Refan berjalan ke arah Ayu lalu ia memegang kepala gadis itu dengan lembut, ia tersenyum seolah semua akan baik-baik saja. Astaga, bagaimana bisa baik sedangkan hidupnya sudah hancur karena Refan. Dan sekarang Refan akan membuat Ayu semakin hancur tak berdaya lagi.

"Ayu, maafkan aku Ay. Kita harus melakukan ini, ini semua demi kau dan aku. Maafkan aku, kita harus mengaborsi bayi ini. Sekali lagi maafkan aku. Maaf Ay maaf" kata Refan. Ayu ingin menamparnya tapi tangannya terikat, sialan sekali si pecundang ini.

"Kamu akan menyesalinya Ref, kamu akan menyesal karena membunuh anak kita. Kamu jahat Refan, kamu tega melakukan ini pada darah dagingmu"

Refan mendunduk. Lalu ia memberikan isyarat pada para tim medis untuk bisa memulai sesi oprasi ini. Dokter dan para suster itu mengangguk dan Refan keluar dari dalam kamar yang bagi Ayu ini adalah neraka dunia. Sebelum menutup pintu dan di kunci oleh seorang suster. Refan mengintip Ayu di balik sela pintu. Lalu pintu tertutup dan semuanya di mulai.

Pintu sudah di tutup rapat dan di kunci.

Dokter muda itu menatap Ayu dengan iba. Lalu ia melepaskan ikatan di tangannya yang sudah memerah akibat ulah body guardnya Refan yang tak berotak itu.

"Apa tanganmu sakit?" tanya dokter itu lembut. Ayu hanya mengangguk sambil menahan isak tangisnya. Dokter itu semakin menatapnya iba. Lalu ia duduk di sebelah Ayu dan menyentuh sebelah bahu Ayu.
"Apakah kau menginginkan anakmu?"

Apa maksud dokter muda ini. Ayu langsung mengangguk kan kepalanya mantap. Di lihatnya juga nametag di atas dada dokter itu, namanya Marisa Angel.
Ayu memegang sebelah tangan Marisa.
"Kumohon biarkan anakku tetap hidup. Aku adalah gadis sebatang kara, tanpa bayi ini aku rasanya mau mati. Kau tidak mungkin mau membunuhku juga setelah kau mengaborsi anakku kan?" air matanya tak terbendung lagi. Mata Ayu sudah gembung sedari tadi.

Para suster itu langsung terkejut begitu mendengar cerita Ayu. Mereka tampak kasihan.
"Aku mohon, hanya kalian yang bisa menyelamatkanku. Kumohon, aku akan bayar dengan apapun. Aku sangat menginginkan bayiku ini" lirihnya lagi. Mereka tampak sedang berpikir. Antara menolong Ayu yang tak bisa apa-apa atau membantah perintah pria berkuasa yaitu Refan. Ayu tahu mereka sudah di bayar berlipat-lipat untuk melenyapkan benih pria bajingan itu.

"Maaf nona, tapi kami bisa di habisi tuan Refan. Kami tidak bisa, nasib kami juga tergantung pada janin dalam kandunganmu nona" ucap sang dokter.

"Jadi kalian akan tetap melenyapkan anakku?" Ayu menatap satu persatu wajah mereka. Ayu tak menyangka, ia pikir wanita akan mengerti hal yang sama dengan yang ia alami. Ternyata ia salah, mereka adalah wanita yang tak punya hati. Mereka tega melakukan ini pada wanita yatim piatu yang tak berdaya apa-apa seperti Ayu.
"Jika itu yang kalian mau. Silahkan aborsi bayiku, dan sekalian bunuh aku" timpalnya lagi.

"Sekali lagi maafkan kami nona. Berbaringlah, kami akan menginpuse nona dulu" ucap salah satu suster. Sedangkan dokter masih menatap sang pasien lama, sebelum akhirnya ikut membantu para bawahannya.

Ayu kehabisan air mata dan tak bisa lagi berkata apa-apa. Ayu pasrah, ayu akan menggali kuburnya sendiri setelah ini. Semua karena Refan.

Ayu merasakan seperti ada jarum suntik menancap di lengannya. Hingga ia melihat lampu di hadapannya itu sudah mengabur dan semua hitam...

Bersabarlah sayang... Mama akan menyusulmu ke sana. Batinnya sebelum menuju ke alam bawah sadar.

Tbc

Tertarik dengan kiah serupa dengan HAPPINES atau I MISS YOU MOMMY? Baca juga STILL

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 68.5K 51
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.1M 53.4K 65
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
3.6K 133 36
"Dulu aku ingin menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu, tetapi saat aku tahu kamu menjauhiku aku hanya ingin menjadi temanmu.." ~Dita Ra...
2.1M 162K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...