Will You Know?

By janebethia

2.9K 240 13

Dekat itu belum tentu punya status. Enjoy it πŸ’• More

Introduction
Everything Begin
Everything Begin '2'
Sign
Sign '2'
Promise?
Mendekat & Menjauh
Someone From The Past
Aku, Kau & Kesalah Pahaman Ini
Celah
You Give Me Something Meaningful
Problem
Heartsick
This Complicated Thing Begin
Which One ?
Where this feeling will be anchored?
What?
Explain It!
Sorry

You

108 6 0
By janebethia

Bisakah waktu berhenti untuk melihat
Betapa bahagia aku saat ini
Langkah kaki yang seolah berkata
"Aku akan mengangkat ini untukmu"
Bintang sang hiasan malam
Dapatkah kau melihat
Betapa bersinarnya mata itu
Angin yang berdesir pun sanggup
Menceritakan bahagiaku bersamanya


"Daebak!" kata Alice penuh semangat.
Ini kali kedua Alice ke Universal Studio Singapore. Tapi dia merasa ada perubahan drastis pada tempat ini. Alice sangat tertarik dengan sesuatu yang ada kaitannya dengan kartun.

"Mau main apaan dulu? Jangan buang-buang waktu, pesawat kita jam 7 malam loh"kata Rio mengingatkan

"Iya" jawab Alice yang kegirangan hingga berlarian kecil

Wahana apapun yang film nya menarik pasti dicoba Alice. Kedua pangerannya heran karena energi Alice seakan-akan tidak berkurang sedikitpun.

"Eh gua mau main di The Mummy" kata Jacob

"Oh ya udah aku tunggu sini ajah" kata Alice yang sekarang kadar semangat nya seperti berkurang

"Lah tumben, kenapa Lic?" tanya Jacob

"Gapapa" jawab Alice seperti tidak berdosa

'Alice pasti takut' kata Rio dalam hati

"Lu pasti laper kan Lic makanya gak mau ikut" kata Rio seakan-akan menyelamatkan Alice

"Laper! Iya aku laper banget takut pingsan"

"Yaudah lu masuk ajah Jac, gua nemenin Alice makan, kalo sendirian yang ada dia kabur. Kalo kabur bisa-bisa nyusahin satu kampung"

'Lah Rio apaan dah' kata Jacob dalam hati

"Yaudah gua masuk ya"

Setelah Jacob masuk, rahasia yang dipendam Alice terbongkar oleh Rio.

"Kalo takut mah bilang Lic" goda Rio

"Rio!!! Udah ah ayok makan, aku jadi beneran laper"

Mereka duduk di cafe sambil menikmati tarian dari The Penguins Of Madagascar dari kejauhan.

"Lic, makan yang bener jangan sambil nonton" kata Rio sambil menggigit burgernya.

"Iya, bentar ini lagi seru. Eun-tak mau cabut pedang di dada Goblin, kalo nanti Goblin mati beneran kacau"

"Kacauan mulut lu yang belepotan saus Alice"

5 menit kemudian

"Alice yang bener" perintah Rio yang mulai kesal

"Alice makan dulu" kata Rio lagi

"Euhk euhk euhk" Alice tersedak

"Kan..kan.. bandel sih kalo dikasih tau, nih minum" kata Rio yang peduli sekali dengan Alice

"Makasih" kata Alice sambil tersenyum malu

"Ri" lanjut Alice

"Apa?"

"Mulai sekarang aku panggil kamu Ahjussi ya"

"Artinya apa?"

"Paman"

"Enggak ah! Gak ada yang lebih muda lagi apa?" Jawab Rio mulai ganas

"Anggap ajah paman yang muda" jawab Alice sambil tertawa kecil

"Enggak mau!"

"Ahjussi" panggil Alice

"Ahjussi" panggil Alice lagi

Alice mulai kesal, namun dia punya banyak akal untuk menjaili Rio.

"Kok gak dijawab sih?" kata Alice sambil manyun

"Dibilang gak mau"

"Ih jahat!"

Alice merajuk. Dia menyudahi makan nya lalu  dan merebahkan kepala nya diatas meja.

"Dih ngambek"

Alice terkejut, ia merasa ada sesuatu yang membelai dan memainkan karet rambutnya.

"Kenapa hobi banget ngambek sih?" kata Rio sambil memainkan rambut Alice yang terurai di meja

Alice's
Deg!deg!deg!
Kok kayak ada yang setrum jantungku ya

Rio membelai rambutku dan suatu serangan tak terduga terjadi pada tubuhku.

Seperti listrik yang mengalir begitu saja.

"Ahjussi!" panggilku

"Ya?" jawabnya dengan muka tidak ikhlas

"Kok dijawab?"

"Jangan kebanyakan ngambek!" jawabnya sambil merampas sebuah gelas berisi milk tea.

"Lic, boleh ceritain tentang 'kemampuan specialmu' itu gak?" tanya Rio ragu

"Oh itu, waktu aku umur 3 tahun, aku punya teman khayalan namanya Mely. Dia selalu bermain dan bercerita bersamaku. Kadang dia juga sering mengenalkan aku kepada teman-temannya."

"Terus?" tanya Rio yang mulai fokus dengan cerita Alice

"Waktu aku umur 7 tahun, aku baru sadar kalau Mely itu bukan khayalanku. Dia nyata namun khasat mata. Semenjak itu aku banyak bertemu dengan 'mereka'. Namun aku tak mampu melihat mereka yang kuanggap seram. Tapi sekarang jika aku mampu melihat mereka dengan energi negatif, artinya ada sesuatu dalam diriku."

Jelas Alice yang membuat suasana disekitsr mereka mulai tegang dan sedikit menyeramkan.

"Kenapa lu selalu menyebut 'mereka' bukan hantu atau semacamnya" tanya Rio

"Karena mereka temanku. Menurutku kalau aku baik, mereka juga baik."

"Yang waktu itu lu numpang nginep. Apa itu gara-gara.."

"Ya, ada seorang gadis berambut pirang dengan bekas luka yang banyak. Aku phobia dengan darah. Aku pura-pura tidak melihat dan mendengar dia. Tapi dia malah makin menjadi."

"Oh begitu" kata Rio

"Woy!" kata Jacob yang tiba-tiba datang mengejutkan

"Apaan sih lu! Ngagetin ajah" kata Rio emosi

"Lagian tega banget dah ninggalin gua" kata Jacob yang ikut-ikutan emosi

"Sory Jac" kata Alice

     Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Alice dan kedua pangerannya bersiap ke bandara. Seperti biasa, mereka harus menunggu di waiting room terlebih dahulu. Di dekat waiting room, ada toko cokelat yang menggoda Alice. Alice pun membeli beberapa cokelat. Dan beberapa cokelat itu bukan 1 atau 2 melainkan 1 plastik penuh.

"Dasar endut!" kata Rio perlahan

"Jangan kira gua gak denger ya!!!" kata Alice kesal

"Kenapa cokelat tester nya enak ya?" kata Jacob tiba-tiba

"Cokelat tester? Emang lu mau beli?" tanya Rio

"Pastinya enggak" kata Jacob datar

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 di Singapore. Alice dan kedua pangerannya sudah berada di pesawat. Baru beberapa menit pesawat meninggalkan bandara, Jacob sudah tertidur pulas.

"Ri, gimana kamu sama Gaby?" tanya Alice sedikit ragu

"Gaby? Udah males gua sama dia" jawabnya datar

"Lah kenapa?"

"udah pindah ke lain hati"

"Ih gak setia" ledek Alice

"Bukan gak setia. Ngapain nunggu yang udah gak pasti."

"Emang yang udah pasti siapa?" tanya Alice

"Ada temen gua." jawab Rio

"Siapa?" tanya Alice penasaran

"Kepo banget sih"

"Siapa ah? Rio mah jahat" kata Alice mulai kesal

"Anaknya bapak Bramantyo" jawab Rio disertai ketawa licik

"Bramantyo? Kayak nama papa aku" jawab Alice yang masih tidak mengerti

"Emang lu Alice" kata Rio yang sekarang mulai kesal

Alice's
Hah? Serius nih?

"Emang lu Alice" kata Rio yang sekarang mulai kesal

'Kurang ajar dia tahu nama papa aku 😒 '

"Lagi jailin aku lagi ya?"

"Enggak Lic, ini beneran" kata Rio yang membuat suasana jadi serius

"Gua suka sama lu, gua tahu lu pernah suka sama Jacob atau mungkin masih suka. Tapi gua gak jadiin lu pelarian, gua emang sayang nya sama lu." lanjut Rio sambil memegang tangan Alice

"Tapi Gaby..."

"Perasaan gak bisa dipaksain Lic"

"Hmm, terus?" tanyaku bingung

"Jadian yuk" katanya seperti mengajak bermain

"Heh?" kataku yang bingung oleh sikapnya

Aku menganggukan kepalaku.

Lalu Rio tersenyum bahagia.

"Tapi bisakan kamu tetep berperilaku biasa ajah, gak usah lebay atau apa gitu"

"Siap" kata Rio

"Bisa juga kan gak terlalu iseng" tanyaku lagi

"Yang itu mungkin gak bisa"

Continue Reading

You'll Also Like

868K 85.9K 48
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
400K 4.8K 22
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.9M 167K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
5M 377K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...