Underground Rascal

By aileum

326K 58.9K 5.7K

Ingin hukum musuhmu tapi tak punya kekuatan? Jangan risau! Segeralah : 1. Buka website kami. 2. Tulis apa sa... More

Prolog-In
Fake Night
Member and Rival
Lovely Bro
Pembunuh Kesenangan
Skema
Amsyong
Drama
Super Dav dan Nona Es
Kausalitas
Genting
Syarat
Motivasyong
FTV
Cara Eksekusi (a)
Cara Eksekusi (b)
Girl Crush
Tikus Busuk (a)
Tikus Busuk (b)
Monyet, Jerapah, Setan
Kebat-kebit
Tumbukan Kecil ke Besar
Drama Ala-Ala
Kesumat Tak Berkesudahan (b)
Kulminasi
Tali yang Terputus
Delusi Ciptaan
Berlalunya Badai
Demi Davan
Membuka Tabir
Epilog-Out

Kesumat Tak Berkesudahan (a)

6.2K 1.3K 100
By aileum

Bagi Ail, tidak ada yang lebih menyedihkan dibanding hari penerimaan rapor. Memang dirinya dinyatakan sebagai peringkat satu, memang dirinya dipuji guru, memang dirinya disanjung teman. Tapi semua itu tak sepadan dengan apa yang dirindukannya.

Ayah dan Ibu. Merekalah yang membuat perasaan Ail begitu kosong di hari bahagia ini. Di saat semua murid diantar oleh orangtua atau anggota keluarga, cuma ia yang diantar ibu kos. Itupun cuma formalitas agar rapor Ail tidak ditahan wali kelas.

Dan karena cuma formalitas maka semuanya berjalan dengan cepat. Begitu nama Aila Elektrika Rivani dipanggil, wanita berdaster itu langsung duduk di hadapan guru. Mereka berbincang sebentar, kemudian selesai. Ibu kos masih punya banyak urusan sehingga terburu-buru ia meninggalkan Ail setelah memberinya ucapan selamat.

"Neng Ail, selamat ya. Semester ini ranking satu lagi. Ayah Neng Ail pasti seneng," begitu katanya. Ia tak sadar ada perubahan dari wajah Ail saat ia menyebutkan kata ayah.

Beda Ail, beda pula Davan dan Brianda. Mereka diwalikan oleh Om Tian. Sepanjang perjalanan, paman mereka itu ngomel melulu. Kios nggak ada yang jagalah, Davan dan Brianda bikin repotlah, dan sebagainya, dan seterusnya. Sama seperti ibu kos yang menjadi wali Ail, Om Tian pun dengan cepat menyingkir dari ruang kelas. Hanya bedanya, dia tidak memberi kata-kata selamat padahal prestasi Davan terhitung baik.

Di antara Underground Rascal, hanya Andro, Naomi, dan Zian yang rapornya diambil orangtua. Ayah Andro rela menunda jam buka gerobak gorengannya. Pun ibu Zian yang datang paling pagi demi anak sulungnya. Tetapi kalau Andro dan Zian hanya diantar satu orang, maka Naomi berbeda. Keluarganya hadir semua.

"Apa sih kerjaan kamu di kelas, Nom? Nilai kamu nggak ada yang naik!" ketus ibunya ketika mereka sudah duduk di dalam mobil. Hanya satu kali ia meneliti daftar nilai di hadapannya. Begitu memastikan tak ada yang memuaskan, ia langsung ngomel. Seperti biasa.

"Maafin Naomi, Ma. Tapi Naomi udah berusaha."

"Kamu kebanyakan eskul," tukas ayahnya berang. "Semester depan kamu harus udah stop sama eskul jurnalistik."

"Denger tuh, Nom. Lagian mestinya kamu fokus ke belajar. Eskul cuma pengisi waktu luang aja," Antonio ikut mengompori.

Naomi tidak berani menyahut meski di ujung lidahnya tersedia seribu pembelaan. Tadi mereka bilang nilanya nggak ada yang naik. Ah, mereka bohong. Nilai fisika dan bahasa Indonesianya naik, kok. Meski cuma naik satu poin, setidaknya lumayan.

Hhh, menyebalkan! Pembagian rapor selalu menjadi titik terlemah untuk Naomi. Anggota keluarganya selalu menyerang ramai-ramai. Sialan!

Selalu ada banyak tanggapan tentang pembagian rapor. Bagi anak-anak berprestasi, hari tersebut menjadi ajang untuk mempersembahakan perjuangan pada orangtua. Tapi tak pelak, bagi sebagian murid, hari pembagian rapor justru menjadi momok. Oke kalau nilai mereka biasa saja, tapi jika nilai mereka merah semua... wah, bisa kebakaran rumah!

Tapi dari sekian banyak tanggapan tentang hari tersebut, hari inilah hari yang paling tak mau ditemui Steve. Cowok yang baru saja dijadikan target Underground Rascal ini merasa muak. Sejak ia keluar dari kelas, beberapa orang melemparkan ledekan kejam.

"Steve, sekarang gue tahu kenapa bokapnya Maysha yang selalu ngambil rapor lo."

"Nyokap lo sakit keras, sih. Hahahahaha. HIV!"

"Turut berduka ya, Steve. Semoga Tuhan ngampunin segala dosa lo sama nyokap."

Steve hanya bisa meredam amarahnya dalam hati. Kalau ditanya apa yang paling sakit di dunia ini, maka jawabannya adalah penghinaan terhadap ibunya. Semua orang boleh mengatai, menghina, dan melecehkannya. Tapi jangan ibunya! Wanita yang paling ia cintai itu terlalu baik kalau harus dihina.

Setelah Underground Rascal melancarkan aksi, semua orang berlomba-lomba untuk menindasnya. Entah di dunia nyata, entah di media sosial. Kata-kata mereka serupa. Pun dengan leluconnya. Ibu Steve HIV. Tukang seks. Junkie. Hati-hati kalau main sama Steve, nanti ketularan.

Ingin Steve meledakkan diri saat itu juga. Atau paling tidak, menjotos mulut mereka satu-satu. Mereka semua sok tahu! Tidak tahu apa yang sejujurnya terjadi.

Ibunya Steve kena HIV bukan karena seks bebas ataupun pamakaian narkoba. Ibunya Steve terjangkit penyakit mematikan itu karena suatu kecelakaan. Lima tahun yang lalu beliau kena tabrak lari. Kondisinya sangat tidak baik sebab bukan saja otaknya yang terbentur, melainkan tubuhnya pun kehilangan banyak darah. Sialnya, stok darah saat itu kurang. Maka atas kecekatan teknisi kesehatan, maka dilakukanlah donor besar-besaran.

Syukurlah beliau selamat. Keadaan umumnya semakin baik dan ia bisa sadar dari koma. Tapi usut punya usut, setelah sembuh justru ibunya Steve menjadi rajin sakit. Hampir setiap hari ada saja penyakit yang terasa. Demam yang paling sering. Selain itu, berat badannya pun menurun drastis. Ia kehilangan sepuluh kilo dalam waktu tiga bulan.

Beberapa bulan kemudian kondisinya mencapai titik parah. Yakni, ibunya Steve koma sampai tiga hari. Dan setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata virus mematikan sudah menginap cukup lama di tubuhnya.

Dokter berspekulasi kalau pendonoran besar-besaran itulah penyebabnya. Meskipun kemungkinannya sangat kecil, hal tersebut patut dicurigai. Bisa jadi karena ketidaksterilan, atau mungkin ketelodaran saat menerima sumbangan darah, makanya virus mematikan itu muncul lalu berkembang.

Tetapi bagaimanapun penjelasan dokter, menurut orang awam, HIV tetaplah penyakit pendosa. Dan keluarga besar Steve berpikir demikian. Mereka adalah keluarga terpandang yang menjaga harga diri. Saking terlalu apiknya menjaga harga diri, mereka menjadi enggan berhubungan lagi dengan ibunya Steve.

Satu-satunya yang masih bertahan adalah Steve dan ayahnya. Tapi lama-lama, ayahnya Steve pun angkat tangan. Harapannya surut, kesetiannya goyah. Di saat ibu Steve membutuhkan banyak dorongan, suaminya justru berpaling pada wanita lain. Hal itu pun lantas menimbulkan sepercik dendam di hati Steve. Ia pun mentransformasikan kebencian terhadap keluarga besarnya dengan menjadi anak sok di sekolahnya.

Tetapi kini, anak sok itu telah kena imbasnya. Semua orang menghinanya, semua orang mengatai ibunya. Mereka juga berprasangka buruk terhadap seluk beluk hidupnya sekarang. Bahkan tak sedikit yang mengira dirinya juga punya HIV/AIDS.

Dan semua itu gara-gara Underground Rascal!

Memerah muka Steve kalau ingat nama tersebut. Bajingan itulah penyebab kekacauan ini. Ia diputuskan pacarnya, dilecehkan melalui kata-kata, dan difitnah secara keji. Pokoknya Steve berjanji dalam hati. Ia akan menemukan siapa di balik Underground Rascal. Dan kalau sudah ketemu, akan dipastikannya sosok itu menyesal karena telah membawa-bawa ibunya!

*
*
*

Beberapa hari setelah pembagian rapor.

Zian baru saja mengistirahatkan otot-ototnya ketika pesan itu muncul. Dari Nadin, adik kesayangannya.

Kak, latihan karatenya masih lama? Ada temen kakak nih.

Mengerut kening Zian karena pesan tersebut. Di hari libur begini, siapa yang datang ke rumah? Boimkah? Ah, rasanya mustahil. Lagipula Boim tahu Zian ada jadwal latihan.

Ganteng, Kak. Mirip oppa-oppa korea. Mukanya manis banget. Putih2 gimanaaa gitu. Pokoknya bikin gakuku ganana. Nadin mau kenalan, Kak. Boleh ya.

Zian tak sempat membalas sebab pelatihnya sudah memanggil. Ia pun memasukkan HP ke dalam tas, membetulkan seragam karatenya, dan menghampiri barisan. Lalu sang pelatih memberi penjelasan singkat soal kompetisi karate yang akan digelar beberapa minggu ke depan. Katanya, turnamen ini bersifat umum. Boleh membawa nama sekolah, boleh menyandang nama akademi. Sang pelatih juga menyebutkan siapa yang akan menjadi perwakilan nanti. Dan jika ternyata ada perubahan ataui nformasi tambahan, ia pasti segera mengumumkan.

Setelah penjelasan ditutup salam, pelatih mengintruksi agar anak didiknya kembali latihan. Zian yang diunggulkan dalam kompetisi diajak satu lawan satu oleh sang pelatih. Meskipun belum sejago beliau, siapapun mengakui keahlian seorang Zian Ammar Pradipta. Lihat saja! Berkali-kali Zian mengelak serangan seperti Yoko-Geri-Keange dan Uraken-Uchi, berkali-kali pula ia sukses mendesak sang pelatih.

"Bagus, Zian. Kamu makin jago," kecap pelatihnya sambil terengah. Tangannya agak nyeri karena sempat kena Usiro-Geri alias tendangan ke belakang.

Dipuji begitu Zian hanya tersenyum sumir.

"Kalau kayak gini, saya nggak khawatir. Kamu pasti bisa kalahin Arthur Jericho."

"Dia ikut kompetisi juga?"

"Tentu. Dan dia bawa nama akademi karatenya."

Zian tahu Arthur Jericho bukan lawan yang bisa disepelekan. Jika mengingat keahliannya beberapa waktu lalu, Zian memaklumi mengapa dirinya bisa kalah dari Arthur. Tenaga Arthur luar biasa kuat, postur tubuhnya bagus, dan naluri menyerangnya besar. Tapi kata pelatihnya tadi, Zian sudah mengalami banyak kemajuan, kan? Itu artinya, Zian harus optimis. Dia pasti mengalahkan Arthur. Dan kalau bisa, membalas penghinaannya beberapa waktu lalu.

"Ya udah, Zian. Latihan kali ini cukup. Kamu boleh pulang."

Zian mengiyakan lantas mereka pun berpisah. Belum sempat ia menghampiri tasnya, tiba-tiba saja seseorang menghampirinya.

"Zian, di luar ada yang nyariin lo."

"Siapa?"

"Nggak tahu. Cowok, sih. Katanya temen sekolah lo."

Zian pamit untuk menemui tamunya. Dan belum sempat mereka saling berhadapan, mata Zian sudah melebar. Menganga mengikuti bentuk mulutnya.

Astaga naga! Kiamat benar-benar sudah dekat!!!

-bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

941 116 20
Author(s) The book shortage forced me to write Ringkasan Ini adalah dunia dengan kekuatan yang luar biasa dan luar biasa. Sprite yang lahir dari masa...
23.8K 3.9K 31
Ini mengenai Galileo dalam cerita perjuangannya dan mengenai Adwina dalam cerita kekurangannya. Ini mengenai semesta di antara mereka yang membawa ke...
233K 1.5K 1
⇘𝘽𝙤𝙗𝙤𝙞𝙗𝙤𝙮 𝙭 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 「𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘴𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯�...
45.2K 3.1K 42
Siapapun yang menyakiti orang terdekatku akan merasakan dekatnya kematian. -freya Ini Hanya Fiksi Jangan Dibawah Kedunia Nyata JADWAL UP (SEBISANYA D...