Angel Wings

By Ecenggondhok

71.4K 7.2K 1.9K

Chanyeol benci sena, chanyeol benci saat sera anak sena memanggilnya ayah, chanyeol benci melihat wajah sena... More

Prolog
Bagian 1: Begin
Bagian 2
Bagian: 3
Bagian 4
Bagian: 5
Bagian: 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 10
Bagian 11: Gone
Bagian 12
Lalala
Open Q&A
Bagian 13
Bagian 14: Flashback 1
PENTING!!
Bagian 15:

Bagian 9

4.1K 449 206
By Ecenggondhok

Sena mengerjabkan matanya pelan saat bias sinar matahari menyapa indra penglihatannya. Wanita itu melirik kearah pangkuannya, yang dimana ada Sera disana. Masih tertidur pulas dengan nafas teratur. Kemudian pandangannya jatuh pada kakinya sendiri.

'bukan mimpi ternyata' batin Sena miris.

Dia mengusap kepala putrinya dengan sayang yang mana membuat gadis kecil itu menggeliat didalam tidurnya

"eung" mata gadis kecil itu mengerjab kemudian terbuka pertahan

"sudah bangun?" Sera mengangguk dan tersenyum, kemudian gadis kecil itu duduk menghadap sena

"eomma, hari ini Sera tidak mau sekolah. Sera mau menemani eomma"

Bibir Sena mengerucut saat mendengar penuturan anaknya itu

"Sera tidak boleh seperti itu sayang, kalau Sera tidak sekolah nanti bagaimana Sera bisa mengurus eomma? Sera harus menjadi anak yang pintar sayang, Sera ingin eomma bahagia kan?" gadis kecil itu mengangguk imut

"Tapi eomma, kaki eomma----"

CEKLEK

Pintu kayu berwarna coklat itu terbuka, menampilkan Chanyeol disana dengan kunci ditangannya. Wajahnya masih datar seperti biasa, tapi terlihat gurat lelah dan penyesalan disana. Entah itu memang benar atau Sena yang salah lihat.

Sera menghalangi Chanyeol yang hendak memegang kaki Sena dengan merentangkan kedua tangannya.

"Jangan buat eomma sakit lagi, kakinya masih memar Appa." Chanyeol sedikit terkesiap melihat pancaran mata Sera yang terkesan 'Berani'

"Aku akan membuka ikatannya" Kata Chanyeol masih dengan raut datar.

Perlahan Sera menurunkan kedua tangannya kemudian matanya memicing kearah Chanyeol

"Janji?" Chanyeol mengerutkan kening saat Sera mengulurkan jari kelingkingnya. Tapi Chanyeol tetap menautkan kelingkingnya. Pinky promise

"Appa tidak akan merantai eomma lagi, janji?"

Chanyeol mengangguk

"Appa tidak akan memukul eomma lagi, janji?"

Lagi, Chanyeol mengangguk

"Katakan Appa tidak akan memukul eomma lagi!"

Chanyeol menghembuskan nafasnya lelah, oh bagaimana bisa gadis sekecil Sera bisa secerewet ini?

"Baiklah, aku berjan---"

"No no no Appa" Sera menggelengkan kepalanya

"Harusnya seperti ini, ehem. Appa berjanji tidak akan membuat eomma sakit lagi, kalau appa melanggar maka telinga appa akan bertambah lebar seperti pinokio"

Dahi Chanyeol kembali mengernyit. Ayolah, tidak ada sejarahnya telinga pinokio lebar. Yang ada hidungnya panjang

"Tapi pinokio-----"

"Lakukan saja appa! Apa appa mau Sera cubit ha?!"

Baiklah Chanyeol mengalah, terserah hidung atau telinga yang lebar. Yang penting urusannya cepat selesai

"Appa berjanji tidak akan membuat eomma sakit lagi, kalau appa melanggar maka telinga appa akan bertambah lebar seperti pinokio"

Chanyeol berucap sembari mengacungkan dua jarinya disamping telinga.

"Nah sekarang appa baru boleh membuka rantai dikaki eomma, PALLI!!"

Astaga, sebenarnya Sera itu anak siapa? Kenapa bar bar sekali?

Chanyeol berjongkok kemudian meletakkan kaki Sena diatas pahanya. Membuka ikatan rantai itu dengan hati-hati. Seolah tidak mau melukai kulit itu barang sedikit.

Chanyeol menatap Sena saat rantai itu sudah terlepas. Wanita itu menundukkan wajahnya, takut melihat langsung wajah Chanyeol.

Chanyeol menghembuskan nafasnya pelan kemudian dengan tiba-tiba mengangkat Sena. Menggendong wanita itu ala bridal style. Sontak Sena mengalungkan lengannya dileher Chanyeol, menatap mata pria itu beberapa detik sebelum memalingkan wajahnya

"Sera, pergilah. Minta maid untuk memandikanmu"

Gadis cilik itu mengerucut tapi tetap mematuhi perintah ayahnya.

Kembali pada Chanyeol, pria itu melangkahkan kakinya santai seolah tidak membawa beban apapun. Ia tau, ia sadar dengan apa yang sudah ia lakukan pada Sena. Maka dari itu ia akan membuang sedikit ego nya.

Kaki panjangnya berayun, membawa Sena munuju kamarnya. Kamarnya, kamar Chanyeol. Bukan kamar pembantu yang disulap menjadi kamar Sena.

Chanyeol membaringkan Sena di tempat tidur king size miliknya. Kemudian pemuda itu meraih kotak obat di nakasnya dan Membuka penutup salep

"Chanyeol---"

"Diam"  Sena mengantupkan bibirnya rapat rapat. Oh ia masih sayang nyawa.

Chanyeol mulai mengoleskan salep itu di pergelangan kaki Sena dengan pelan namun----

"Akh" Mau sepelan apapun, luka itu tetap akan terasa sakit saat disentuh. Menyadari itu membuat Chanyeol merendahkan kepalanya untuk meniup luka di pergelangan kaki Sena

"Masih sakit?" Sena mengangguk, membuat Chanyeol menghembuskan nafas pelan

"Maaf, aku terbawa emosi kemarin"

Sena sedikit tersentak,  Chanyeol mengucapkan maaf itu sangat jarang

Sena tersenyum miris, memang kapan Chanyeol tidak emosi melihatnya? Tidak, tidak pernah karena Chanyeol membenci Sena

"Tak apa, itu salahku. A--aku yang tidak berhati hati. Seharusnya aku lebih berhati hati kan?  Sena kau bodoh sekali, pabbo!" Sena memukul kepalanya sendiri, bola matanya bergerak acak dengan air mata yang mulai menggenang

"Aku selalu membuatmu marah, membuatmu muak bahkan walaupun caraku bernafas. Itu salahku, seharusnya dulu aku diam saja. Dengan begitu kau tidak perlu bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak kau lakukan. Seharusnya aku pergi jauh dan hidup berdua dengan Sera, semua salahku. Aku--------"

"Cukup!"

Chanyeol membungkam bibir Sena menggunakan tangannya

"Ya ini salahmu, tapi apa dengan kau meracau seperti itu bisa mengembalikan semuanya? Semuanya sudah hancur"

Sebenarnya Chanyeol tidak berniat untuk menyinggung hati Sena. Tapi apa kau tau Park? Tidak ada sepatah katapun yang kau keluarkan tanpa menyakiti Sena.

"Ya, kau benar. Tidak ada gunanya"

Sena mengusap air matanya kasar kemudian memaksakan senyumnya.

"Tapi aku bisa memperbaiki semuanya kan?"

Sena menggenggam telapak tangan Chanyeol dengan tangan bergetarnya

"Kau tidak bisa menceraikanku jika eomma dan appa masih di korea. Dua bulan lagi mereka akan pergi ke moscow, gunakan waktu itu untuk mengurus surat perceraian kita. Dan----"

Tenggorokan Sena tercekat, seperti ada batu besar yang mengganjal disana.

"Dan mulai besok aku dan Sera akan pindah ke apartemen lamaku, kau tidak usah kawatir. Aku akan tetap datang dipagi hari saat kau masih tidur  untuk membuat sarapan  dan pergi sebelum kau bangun. Begitu juga sore harinya, aku akan datang sebelum kau pulang kerja untuk membuat makan malam. Kupastikan kau tidak akan melihat wajahku"

Chanyeol masih menatap Sena yang tersentum bodoh menurutnya. Entahlah dia tidak suka mendengar Sena mengatakan itu semua. Jika Sena pergi, itu berarti mereka akan jarang bertemu dan pasti ia tidak bisa lagi mendengar Sera memanggilnya Appa.

"Ah, aku harus bersiap" Sena bangkit perlahan, mengabaikan rasa sakit di kakinya. Saat ia berbalik, ia menutup mulutnya, takut isakannya terdengar.

Sementara itu, Chanyeol masih mematung disana dengan tangan terkepal, semuanya tampak buruk baginya

***

"Eomma, kenapa kita kesini?" tanya Sera saat menapakkan kakinya di sebuah apartemen. Apartemen itu tidak terlalu luas tapi terlihat nyaman untuk ditinggali

"Ini rumah lama eomma, bagaimana? Sera suka? Disana banyak sekali bunga" tunjuk Sena pada pot pot bunya yang diletakkan didekat jendela

"Eum!  Sera suka, tapi eomma. Kenapa kita kesini?"

"Kita akan tinggal disini sayang"

Bibir Sera mengerucut

"Wae? Kan sudah ada rumah Chanyeol appa"

Sena tersenyum

"Sera mau Chanyeol appa senang kan?"

Sera mengangguk

"Kalau begitu, mulai sekarang kita harus tinggal disini"

"Tapi eomma kena----"

"Ssssttttt,  cukup lakukan saja okay?"

Lagi Sera mengangguk, dalam hati Sena bersyukur. Setidaknya dia tidak perlu berbohong terlalu banyak.

***

Malam ini Sena ingin mengajak Sera ke cafe milik temannya yang bernama jongdae, kali ini Sena memakai dress putih gading selutut dengan renda dibagian dada dan lengannya.  Sedangkan Sera memakai dress berwarna navy blue dengan pita dibagian pinggangnya.

"Jongdae!"

"Oh Sena!" Lelaki berwajah kotak itu berlari untuk memeluk Sena.

"Bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali kita tidak bertemu ya dan oh siapa dia?" Jongdae berjongkok didepan Sera kemudian mengelus surai gadis kecil itu

"Dia Sera, putriku. Sera beri salam pada paman jongdae"

Gadis kecil itu mengerjab imut kemudian mengangguk.

"Anyeonghaseyo, Park Sera imida" Sera membungkukkan tubuh mungilnya, membuat Jongdae tertawa

"Dia manis sekali" 

Jongdae membawa Sena untuk duduk di bangku kemudian berbincang bincang sebelum seorang pelayan mendatanginya

"Boss, Jaehyun tidak bisa menyanyi malam ini. Katanya dia sakit"

"Ha?!" Baiklah ini berita buruk, penyanyi andalan jongdae tidak bisa hadir malam ini dan itu berarti malapetaka.

Biar kujelaskan, Jaehyun itu hanya bisa menyanyi di cafe milik Jongdae pada hari sabtu dan minggu, dan pada hari itu dipastikan banyak pengunjung yang datang. Kalau Jaehyun tidak ada, itu sama saja membuat cafe ini bangkrut

"Aha! Sena kau bisa menyanyi kan?" Sena mengerjab bingung kemudian mengangguk. Tapi saat ia mengerti arti tatapan Jongdae sontak saja ia menggeleng

"Tidak tidak aku tidak bisa"

"Ayolah Sena, apa kau tega membuat cafe ini bangkrut? Ayolah, demi Jina yang tengah hamil"

Mau mengelak pun Sena pasti kalah, jadilah sekarang ia duduk didepan piano dengan sera disebelahnya

🍓🍓🍓

"Kita kemana?" Tanya wanita itu sesaat setelah memasuki mobil

"Dinner" Jawab Chanyeol sambi menjalankan mobilnya.

"Dinner? Tumben sekali tuan Park yang terhormat memiliki waktu untuk dinner bersamaku" Chanyeol terkekeh

"Eiii bukan begitu, kita kan jarang menghabiskan waktu bersama akhir akhir ini. Jadi yeah mungkin ini seperti permintaan maafku"

Chanyeol berkata sembari menggenggam tangan Irene, tapi pemuda bertelinga peri itu tidak tau apa yang ada didalam hati wanita itu

'cih kau pikir aku mau menerima maaf dari mulutmu itu? Lihat saja park, tunggu sampai aku meledakkan bom untukmu'

***

(westlife- if i let you go)

Chanyeol dan irene memasuki cafe itu itu dengan jemari yang saling bertaut. Cafe itu cukup ramai pengunjung, untunglah masih ada bangku yang tersisa.

Cafe ini sangat terkenal dengan desain interior yang terkesan romantis,membuat banyak pasangan yang menghabiskan waktu disana. Termasuk juga Chanyeol.


Day after day
Hari demi hari

Time pass away
Waktu terus berlalu

And I just can't get you out my mind
Dan aku masih belum bisa menghilangkanmu dari pikiranku

Chanyeol tersentak kecil saat baru memasuki cafe itu, mau tau alasannya? Alasannya karena sebuah suara lembut menyambangi indra pendengarannya.

Nobody knows
Tak ada yang tahu

I hide it inside
Aku menyembunyikannya

I keep on searching
Aku terus mencari

But I can't find
Tapi tak jua ku temukan

Chanyeol mengedarkan pandangannya, mencari sumber suara lembut itu berada.

The courage to show
Keberanian untuk menunjukkannya

To letting you know
Untuk membuatmu tahu

I never felt so much love before
Aku tak pernah merasakan cinta sebanyak ini sebelumnya

Dia menemukannya, menemukan sumber suara itu. Seorang wanita dengan surai hitamnya

And once again
Dan sekali lagi
I'm thinking about
Aku berpikir untuk
Taking the easy way out
Mengambil jalan keluar yang mudah

Itu Sena, duduk didepan piano putih dengan jemari lentiknya yang menari diatas tuts piano. Oh jangan lupakan Sera yang duduk disebelahnya

But if I let you go
Tapi jika Aku merelakanmu

I will never know
Aku takkan pernah tahu

What's my life would be
Akan seperti apa hidupku

Holding you close to me
Bersama denganmu disisiku

Will I ever see
Akankah aku bisa melihat

You smiling back at me
Kau tersenyum balik padaku

Ia tau, Sena menyanyikan lagu itu bukan tanpa alasan. Dan entah kenapa Chanyeol merasa Sena sedang mencoba meninggalkannya.

How will I know
Bagaimana aku bisa tahu

If I let you go
Jika Aku merelakanmu

Night after night
Malam demi malam

I hear myself say
Aku mendengar diriku berkata
What can't this feeling just fade away
Kenapa perasaan ini tidak memudar saja

There's no one like you
Tak ada satupun orang yang seperti dirimu

You speak to my heart
Kau berbicara pada hatiku

It's just a shame we worlds apart
Sayang sekali dunia kita berbeda

I'm too shy to ask
Aku terlalu malu untuk bertanya

I'm too proud to lose
Aku terlalu angkuh untuk kehilangan

But sooner or later
Tapi cepat atau lambat

I've got to choose
Aku harus memilih

Dada Chanyeol bergemuruh, berdegup dengan kencang bagai tak memiliki jeda. Hanya karena seorang wanita dengan rambut hitamnya.

And once again
Dan sekali lagi

I'm thinking about
Aku berpikir untuk

Taking the easy way out
Mengambil jalan keluar yang mudah

But if I let you go
Tapi jika Aku merelakanmu

I will never know
Aku takkan pernah tahu

What's my life would be
Akan seperti apa hidupku

Holding you close to me
Bersama denganmu disisiku

Will I ever see
Akankah aku bisa melihat

You smiling back at me
Kau tersenyum balik padaku

How will I know
Bagaimana aku bisa tahu

If I let you go
Jika Aku merelakanmu

Bersamaan dengan berakhirnya lagu itu, mata mereka bertemu. Sena melihatnya, melihat laki laki yang diam diam ia cintai. Laki laki yang membawa separuh hatinya setelah menyakitinya.

"Chan! Chanyeol!"

"Ah ya!  Ada apa?" Chanyeol tersentak saat irene mengguncangnya

"Ada apa denganmu? Kenapa melamun? Kau sakit?" Chanyeoll tersenyum dan mengusap tangan irene lembut

"Tidak chagi, aku baik baik saja. Ayo lanjutkan makannya"

Chanyeol berusaha keras untuk tidak lagi membawa penglihatannya kearah Sena. Maka dari itu Chanyeol lebih memilih makan dalam diam. Mengabaikan semua ocehan Irene

"Tidak sayang, ja---"

"Ayo eomma....... Itu appa!" Chanyeol tidak bisa untuk tidak mengalihkan tatapannya saat ini. Karena Sena dan Sera berada tepat didepannya. Oh tentu saja dengan Sera yang merengek manja

"APPA!" Chanyeol reflek membantu putrinya itu naik ke pangkuannya saat gadis kecil itu terlihat sulit untuk duduk dipangkuannya

"Sera rindu appa" gadis kecil itu mengalungkan lengannya ke leher Chanyeol. Sedangkan Chanyeol masih saja diam. Antara bingung, terkejut dan sedikit bahagia? Oh hell. Chanyeol tidak bisa munafik dengan mengatakan kalau ia tidak merindukan panggilan 'appa' dari putri kecilnya ini

"Sera ayo kembali kesana, appa sedang sibuk"

"Shireo! Eomma selalu bilang appa sibuk! Pokoknya sera ingin bersama appa!" 

"Eii sejak kapan Sera jadi galak seperti ini eoh? Ah ya! Apa Sera lupa dengan Ice cream rasa pisang yang paman jongdae janjikan?"  bujuk sena lembut. Dan Chanyeol bersumpah bahwa suara itu amat lembut. Baru kali ini Chanyeol melihat Sena dengan riasan di wajahnya.

Walaupun hanya sapuan bedak tipis, eyeliner dimata dan pewarna bibir pink itu mampu membuat Chanyeol tersihir. Oh kemana saja dia sampai tidak menyadari betapa cantiknya Sena ini.

Sena terlihat membujuk Sera dengan cara yang kekanakan. Tapi itu terlihat manis dimata Chanyeol

"Ah jadi Sera tidak mau ice cream nya ya?" Gadis kecil itu mulai gelisah, oh ini pilihan sulit disepanjang jalan kenangan?  Ah abaikan. Antara ice cream dan Chanyeol itu sama pentingnya

"Baiklah!  Eomma akan memakan semua ice cream dari paman jongdae. Ice cream pisang dengan cup yang paling besar"

"AH! ANDWE!!! SERA IKUT!!" Gadis kecil itu segera turun dari pangkuan Chanyeol untuk mengejar Sena, tapi sebelum itu

"Appa, demi wajah kotak paman jongdae dan wajah tampan paman sehun, appa harus berjanji tidak akan meninggalkan sera" Chanyeol mengangguk kekanakan, antara bingung sebenarnya

"tidak boleh pergi lagi" Chanyeol menggeleng geleng

"Baiklah sera harus pergi appa, sera harus memperjuangkan sesuatu yang sama pentingnya dengan appa"

Apa? Jadi Chanyeol setara kedudukannya dengan satu cup besar ice cream?

CUP

Sera mengecup pipi Chanyeol kilat

"Kita tos dulu appa"

Chanyeol mengangguk dan membuka telapak tangannya

PUK

"Sera sayang appa" Kemudian gadis kecil itu pergi, meninggalkan Chanyepl dengan perasaan hangat didadanya dan sebuah seyum kecil. Tapi sebelum.....

"Oh aku seperti sedang melihat opera sabun sekarang" .......si drama queen irene merusak semuanya

"Bukankah terlihat seperti keluarga bahagia?" Irene memutar bola matanya malas

"Sudahlah, kau ini kenapa?" Chanyeol mencoba bersabar

"Kau yang kenapa?! Kemana perginya Chanyeol yang membenci Sena? Chanyeol yang membenci Sena bahkan caranya bernafas?! Chanyeol yang bahkan tidak sudi mendengar gadis kecill itu memanggilnya appa?!"

"Irene cukup!! Aku tidak mau berdebat denganmu!" Chanyeol mencoba memakan makannya lagi

"Oh lihat! Bahkan kau membelanya, apa jangan jangan kau sudah jatuh hati padanya tuan Park?"

TAK

Chanyeol meletakkan Sumpitnya kasar

"Aku mengajakmu makan malam bersama, bukan untuk berdebat."

Chanyeol berdiri dari duduknya

"Aku pergi, datanglah padaku saat pikiranmu sudah jernih" Kemudian Chanyeol pergi,meninggalkan si rambut ungu begitu saja.

Irene menggenggam sendoknya erat dengan kilatan amaran di matanya. Ia melihat kearah bangku Sena dan mendapati wanita itu yang tengah tertawa bersama jongdae dan Sera. Terlihat bahagia.

'Tunggu Sena, sebentar lagi. Sebentar lagi aku akan memastikan kau tidak bisa mengembangkan senyum memuakkan itu' - Irene

TBC

holahoooo~~~~~~ aku kembali^^

Gimana part ini? Jujur aku merasa kurang puas dengan part ini. 😭😭

Nah pertama aku mau ucapin maaf yang sebesar besarnya karena udah lama ngga update. Tugas banyak bgt TT /ada yg mau bantuin/plak/

Dan aku mau sedikit ngoceh nih 😂

Ekhem

jujur aku ngga terlalu suka sama komen yang bilang

Kapan update? Cepet update!  Dan yang semacamnya tanpa diberi emot

Aku ngga masalah kalo kalian nagih aku buat update, aku malah seneng diingetin. Tapi mohon nagihnya itu dikasih emot, contohnya

"Kapan update thor? 😭"

"Cepet update thor, mau gua santet lu?!😈😡😡"

"Gua ini butuh kepastian 😤😤"

Yah yg gitu gitu lah pokonya. Itu malah bikin aku semangat. Dengan gitu aku tau gimana ekspresi kalian waktu ngasih komen kek gitu. Marak kah, atau apa. 😂 btw aku ngga masalah kalo ada yg spam komen 😂 karena menurutku itu lucu dan nambah semangat 😂😂😂

Dan makasih buat kalian semua yang udah sabar nunggu ff ini. Kalian jjang 👍👍👍💞💞💞😘😘😘

Nah sekian bacotan dari iit:) semoga bermanfaat ya^^

Last, voment juseyo^^

Regard

Ecenggondhok with iit?:)

Continue Reading

You'll Also Like

404K 29.6K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
44.5K 6.1K 29
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
201K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
725K 67.6K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...