Let Me Love You βœ…

By DarkQueen14_

157K 6.5K 190

THIS WORK PROTECTED UNDER THE COPYRIGHT LAWS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (UU HAK CIPTA RI NO 19 TAHUN 2002) ... More

Prolog.
satu - First Meet(?)
Dua - Meet Again (?)
Tiga - My First Kiss.
Empat - Murid Baru.
Lima - Permintaan Aneh.
Enam - Bullying (?)
Tujuh - Gak salah Dengerkan(?)
Delapan - Tragedy. I am Sorry.
Sembilan - Get Well Soon.
Sepuluh - Adella Come Back Home.
Sebelas - SPESIAL DANIELL POV.
DuaBelas - Murid Baru (2)
TigaBelas - Pendiem Tapi Mulut Pedes.
EmpatBelas. - Thanks And Sorry.
LimaBelas - In Still Love You.
EnamBelas - Friends In Love.
TujuhBelas - This Is Love![PRIVASI]
DelapanBelas - Bad Feelings[PRIVASI]
SembilanBelas. - Hurt? Of Course[PRIVASI]
DuaPuluh. - Sorry[PRIVASI]
DuaPuluhSatu. - Plans[PRIVASI]
DuaPuluhDua. - Enough! [PRIVASI]
DuaPuluhTiga - Malunya.
DuaPuluhEmpat - BIG NO!
DuaPuluhLima - Together With You.
DuaPuluhEnam - Mission.
DuaPuluhTujuh - Who? [PRIVASI]
DuaPuluhDelapan - Bingung. [PRIVASI]
DuaPuluhSembilan - Ternyata Dia.. [PRIVASI]
- oh tuhan kucinta dia.
TigaPuluh - Siapa Dia Sebenarnya?
TigaPuluhDua - Kenyataan.
TigaPuluhTiga - Ending of All.
TigaPuluhEmpat - Closer. [REPOST]
TigaPuluhEmpat - Positif.
Epilog.
Extra Part [1]
Extra Part [2]
BCF.

TigaPuluhSatu - Siapa Dia Sebenarnya?[PRIVASI]

2.5K 109 30
By DarkQueen14_

Hehehe. Gimana? Aneh gak sih alurnya? Hahaha.

Goals?
10 vote
5 comment.

Next? Penuhin goalsnya. Haha. Thanks.

Diatas pap nya babanggg Daniel koehhhhh... arghhhhh... dia pemain harry potter lohh..

»»»»»

Sakit saat melihat orang yang kita cintai merasakan rasanya perasaan sedih. Apalagi melihat dia menangis. Rasanya hati kita itu juga akan siap menangis.

»»»»»

Author POV.

"Sebenarnya..."

Wajah mereka terlihat tegang.

"Gue sebenarnya itu sahabat karib Adella. Dari kecil kami selalu bersama. Hingga suatu hari, gue di culik sama orang yang iri dengan kekayaan keluarga gue. Mereka bawa gue ke suatu tempat yang gak mungkin di sentuh tangan manusia. Disana gue di perlakuin kayak budak. Di siksa dan di suruh-suruh. Selama 3 tahun gue di gituin. Sampai akhirnya, ada jalan buat gue untuk keluar dari tempat terkutuk itu." Ucap Erick.

"Gue di sekap di tempat yang ada di Kanada. Gue tinggal di rumah warga beberapa bulan sampai gue sembuh. Setelah gue sembuh, gue dibawa ke kantor duta Indonesia yang ada di sana. Biar gue bisa balik ke Indo." Lanjutnya.

"Tapi kenapa Adella gak inget loe? Kenapa?" Tanya Mike.

"Karna, Adella terkena syndrom. Saat gue diculik, Adella kira, gara-gara dialah gue di culik. Dan akhirnya dia sedikit kepikiran. Dan akhirnya, bunda sama ayah bawa dia ke psikolog buat di hilangin perasaan menyesalnya itu. Dan ya, ingatan tentang gue hilang total di otaknya. Maka dari itu dia lupa sama gue." Ucap nya.

"Loe iel bukan sih? Soalnya dulu gue, Adella dan satu cowok yang deket banget sama Adella juga tiba-tiba menghilang. Apa itu loe? Soalnya dulu kita selalu bertiga. Semenjak iel menghilang, Adella jadi susah untuk di ajak main." Ucap Niell.

"Ternyata loe masih inget sama gue Dan.." ucap Erick.

"Loe beneran Iel?" Pekik Niell.

"Ya.. bisa di bilang begitu. Tapi, gue gak mau maksa Adella untuk berusaha mengingat gue." Ucap Erick.

"Gini.. kita punya satu pertanyaan yang harus loe jawab." Ucap Mike dengan wajah seriusnya.

"Apa?"

"Loe kenapa bantu Shasha buat celakain Adella? Bukannya loe sahabatnya Adela? Kenapa loe gituin Adella?" Ucap Austin.

"Shasha siapa? Gue gak pernah kenal orang yang namanya Shasha. Dan ya, gue bantuin apa ke Shasha-Shasha itu?" Erick mengernyit bingung.

"Loe gak kenal Shasha sedikit pun?" Tanya Mike. Erick hanya menggeleng.

"Jadi, hape siapa dong yang kita bobol kemarin?" Pekik Niell.

"Hape gue masih di service. Layarnya pecah." Ucap Erick santai.

Mereka bertiga berpikir dengan keras.

"Bukannya loe dulu punya kakak ya? Dan kakak loe itu jahat banget. Dan sumpah, gue benci banget sama dia." Ucap Niell.

"Iya. Gue gak tahu sekarang kakak gue dimana. Terakhir kali, gue tahunya, kakak gue di penjara. Karna, percobaan pembunuhan." Ucap Erick.

"Ini nak minumnya." Ucap ibu tadi.

"Terima kasih bu." Ucap Mike.

"Sama-sama nak." Ibu itu mengangguk lalu pergi

"Jadi kita masih harus cari kakak loe?" Tanya Mike. Erick mengangguk.

"Jadi loe gak tahu sama sekali kakak loe sekarang dimana?" Tanya Austin. Erick mengangguk.

"Gue tahu." Pekik Austin.

Mata mereka semua menatap Austin. Dan memberi tatapan apa? Loe punya rencana apa?

"Kita ke penjara aja. Kita tanya kepala sipil di sana." Kata Austin.

"Tumben loe pinter." Mike menepuk kepala Austin.

"Yaiyalah gue emang pinter. Gak kayak kali..." belum selesai Austin bicara, dia sudah di beri tatapan Lanjutin kalo loe mau mati!

"Sekarang gue suruh aja detektif kepercayaan gue buat cari kakak loe." Ucap Niell sambil mengeluarkan ponselnya.

"Hallo.." sapa Niell.

"....."

"Tolong cari data seseorang di penjara yang bernama Adelio Prasaja Andreas." Ucap Niell.

"....."

"Terima kasih ya." Niell menutup panggilannya.

"Gimana?" Tanya Austin.

"Dia bakalan cariin." Niell duduk di tempatnya semula.

"Oke. Sekarang apa?" Tanya Austin.

Dia sudah kehabisan rencana untuk saat ini. Otaknya benar-benar buntu untuk masalah ini.

"Gak ada. Mending kita balik lagi ke Adella. Loe ikut gak Rick?" Tanya Mike.

"Nanti aja gue nyusul. Kakek suruh gue ka kantor buat ngurus anak cabang kantor pusat." Ucap Erick.

"Oh oke." Austin sedikit curiga dengan sikap Erick.

"Yaudah kita balik. Bhay!" Mike berjalan keluar dari rumah Erick.

"Bhay Rick. Sampe ketemu besok." Austin meninggalkannya.

"Bhay Rick. Muach!" Niell memberikan kiss bye.

"Tobat woy! Gue masih waras!" Teriak Erick dari dalam rumah.

Niell tertawa terpingkal pingkal.

Austin, Mike, dan Niell naik ke mobil dan Austin segera melajukan mobilnya ke arah jalan raya.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit tempat Adella di rawat.

"Arsen sayanggg... aku kemba.." belum selesai Niell ngomong, eh dia sudah dilempar bantal.

Bugh!

Bantal itu menimpuk tepat di bagian wajahnya. Austin dan Mike tertawa.

"Mampus!" Tawa Mike meledak.

"Kalian dapet informasi apa dari Erick?" Tanya Arsen to the point.

"Jadi gini..." Mike menceritakan pembicaraan yang di ceritakan Erick padanya.

Arsen manggut-manggut tanda dia memahami.

"Jadi dia sahabat karibnya Adella dan Niell sedari kecil. Tapi, dia diculik terus Adella kena syndrom. Dan si bodoh ini malah pergi ninggalin Adella yang kena syndrom?" Arsen menyimpulkan.

"Gue tinggalin Adella karna dipaksa mami sama papi bodoh. Gue sebetulnya gak mau pergi. Tapi, mami papi ngancem. Yaudahlah gue ngikut aja." Ucap Niell.

"Serah. Intinya loe ninggalin Adella waktu dia lagi kesusahan. Sahabat macam apa loe itu ckckck.." Arsen menggeleng-geleng.

Drttt... Drrtt...

Ponsel seseorang berdering.

"Tunggu ya gue angkat telepon." Ucap Niell.

Mereka semua mengangguk.

Niell menjauh dari mereka semua.

Dia berjalan ke luar kamar. Agar pembicaraannya tidak terganggu.

"Hallo?" Sapa Niell.

"...."

"Baiklah. Terima kasih." Ucap Niell.

Dia mematikan teleponnya.

Niell berjalan kembali ke dalam kamar.

Dia duduk kembali ke tempatnya.

"Siapa?" Tanya Arsen kepo.

"Itu detektif yang gue suruh cari kakak nya Erick. Dia sudah nemuin kakaknya Erick. Dia masih di penjara. Di salah satu pusat kota boston." Ucap Niell.

Mereka semua mengangguk-angguk tanda mengerti.

"Jadi yang bantuin Shasha siapa? Dan ponsel siapa yang kita bobol?" Tanya Mike.

"Maka nya itu. Gue penasaran. Ponsel siapa yang kita bobol?!" Pekik Austin.

"Sudah. Gue mau balik kantor dulu. Ada proposal yang penting banget. Jagain Adella ya." Arsen mengambil jaketnya dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Gue nitip pizza ya Tin. Entar uangnya gue ganti." Teriak Niell.

"Gue nitip makanan apa aja. Gue laper soalnya." Teriak Austin.

"Gue juga." Teriak Mike.

"Iya iya."

»»»»»

Erick mendatangi Adella tepat pada pukul 12 siang. Saatnya makan siang.

"Hi guys.." sapa Erick.

"Hi Rick.. bawa apa loe?" Tanya Niell.

"Nih buat kalian. Sama buat Arsen. Gue pikir, sekalian aja makan siang disini." Ucap Erick.

"Oh iya makasih ya." Niell mengambil sekotak sushi.

"Adella bukannya alergi sama makanan laut ya?" Mike mengernyit bingung.

"Ah iya.. gue lupa. Astaga." Erick menepuk jidatnya.

Austin menatap kosong ke arah Erick.

"Kok gue curiga sama dia sih?" Batin Austin berkoar-koar.

"Sudah ya guys.. gue pamit pulang ya. Bye.." Erick keluar dari kamar Adella.

"Iya. Hati-hati.." Mike melambai lambai kayak daun:v

"Gue pulang duluan ya. Byee.." Austin juga ikut keluar.

"Iya deh. Hati-hati.." Kata Mike. Dia mencomot sushinya lagi.

Austin mengangguk.

****

Adella POV.

"Engghhh..." aku mengerjapkan mata beberapa kali.

"Haiii... akhirnya loe bangun.." Aku menoleh dan mendapati wajah seseorang.

"Arsen? Ngapain kamu disini?" Aku mencoba untuk duduk dan dia membantuku. "Thanks.." gumamku.

"Urwell.. Ngamen." Jawab Arsen ketus.

"Sorry gak ada uang kecil." Candaku.

"Aku gak butuh uang kecil.. butuhnya kamu." Godanya.

"Oke loe mesum kalo laper." Kataku.

"Beliin makan gih." Aku memutar bola mata kesal.

"Anda tidak bisa melihat? Saya sakit. Seharusnya anda yang membelikan saya." Kataku kesal.

"Iya deh. Nih makan." Dia menyodorkan spageti dan chicken katsu.

"Aahhhh makasihhh... makin sayang deh." Aku tersenyum girang.

*****

Sudah seminggu aku tinggal di rs.

Kalian tanya gimana rasanya?

Biar aku jawab. Bosan.

Aku bosan. Dan selama seminggu Austin dan Mike menghilang.

Aku bertanya pada Niell kemana mereka, Niell menjawab kalo dia gak tau.

Kemana mereka sebenarnya?

Aku penasaran.

Dan juga, Erick.

Dia juga tiba-tiba menghilang.

Entahlah.

Kenapa mereka semua menghilang.

"Besok kamu udah boleh pulang beb.." ucap Arsen.

Kini di kamarku hanya ada Arsen dan Niell.

"Akhirnya.. aku bosan sudahan disini." Aku tersenyum tipis.

"Bunda sama ayah gak bisa datang. Ayah ada acara pembukaan toko buku barunya. Sedangakn bunda, bunda dapat pesanan jahitan baju di butiknya." Ucap Niell.

Aku hanya mengangguk anggukan kepala tanda aku mengerti ucapannya.

"Btw, Austin, Erick, Mike kemana ya?" Tanya ku penasaran.

"Kalo Austin sama Mike dapat tugas negara. Tapi, kalo Erick aku kurang tau." Kata Arsen.

Aku hanya mengangguk-angguk.

Tak lama kemudian.

Terdengar suara pintu yang terbuka lebar

BRAK!

Aku menoleh.

Dan menemukan wajah milik Austin dan Mike.

"Austin? Mike? Kalian ngapain?" Tanya ku serius.

"Sebenarnya kita kesini itu ingin menunjukan sesuatu." Kata Mike.

"Apa?" Tanyaku penasaran.

Mike keluar lalu dia menyeret seseorang.

Dia kan..

Goalsnya? Scroll di atas ya.
Penasaran? Gimme a credit

Continue Reading

You'll Also Like

5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
3.3K 302 46
S1: Pernikahan impian Arzoo kandas di depan mata tatkala Jai menghilang secara mendadak. Demi menyelamatkan harga diri sahabatnya yang ditinggal memp...
5.8K 309 45
SINOPSIS Konon, Bumi yang kini kutinggali tidaklah seburuk ini di masa lalu. Seabad berselang sebelum aku, bencana global melanda dan menghancurkan s...
6.6K 1.2K 30
Kisah saudara kembar, Azmya dan Aznya. Aznya selalu membuat Azmya kesal, meskipun dia melakukan itu tanpa disengaja. Tetapi Azmya tidak memiliki kesa...