Gimme Your Ice Cream? - ON HO...

By amelietzu

11.9K 1.3K 115

Hanbin yang tak pernah berpacaran itu, tiba-tiba bisa langsung jatuh cinta kepada Jinhwan, pandangan pertama... More

Pertama.
Kedua.
Ketiga.
Keempat.
Kelima.
Keenam.
Ketujuh.
Kesembilan.
Kesepuluh.

Kedelapan.

805 114 7
By amelietzu

Goo Junhoe, anak pintar berumur 15 yang loncat kelas 1 tahun. Walaupun hanya setahun, ia jadi bahan perbincangan di sekolah barunya ini. Kenapa? Karena dia pintar, tampan, tinggi, bersuara indah, jago nge-dance, sampai membuat murid sampai ibu-ibu kantin nge-fly.

Walaupun begitu, anak ini berandalan tukang bolos. Sifatnya yang sombong, menyebalkan dan sassy membuatnya tidak punya teman dekat di kelas. Kalau fans, banyak. Namun ia berteman dengan Taehyunㅡ karena suka membolos bersama, dan Taehyun orang yang santai dan berteman dengan siapa saja.

"Kau siapa?" ㅡ Hanbin.

"Kau yang siapa." ㅡ Junhoe.

"Ya, sopan pada sunbae mu!"

"Kita ini 1 angkatan, bodoh."

"KAU NGAJAK RIBUT YA."

"Yeah, aku juga bisa sedikit boxing."

"Nggak nanya."

"Sirik sih ya?"

"Kau- dasar *beep*!"

"Ya! *beep* mu *beep* *beep*."

"*beep*! Kau sangat *beep*!"

Lalu berlanjut kepada perdebatan yang tidak berguna lainnya. Tanpa di sadari, seseorang telah mengumpulkan aura hitamnya.

"Nam. Tae. Hyun. Kau harusㅡ"

"Ehm, ya! Junhoe! Kau mau kabur kan? Aku akan membantumu, jadi ayo! Okay. Sampai jumpa kawan-kawanku!" Taehyun yang sangat gerak cepat, segera berdiri lalu menarik lengan lelaki terjangkung di sana.

Junhoe belum siap, ia hanya mengikuti Taehyun sambil menggeret barang bawaannya. Dan tidak lupa matanya dikedipkan satu utuk menggoda Jinhwan.

Menghasilkan ekspresi kau-terlihat-menjijikan dari Jinhwan, dan kobaran api cemburu dari Hanbin.

Dan tinggal lah mereka berdua. Yang tiba-tiba saling menatap, lalu bersama langsung saling buang muka. (Yang satu malu-malu, yang satunya lagi muka malas.)

Yang lebih muda mulai membuka pembicaraan, "Uhm, hyung kau kenal dengannya?"

Dijawab gelengan dari yang di tanya. "Aku baru lihat tadi."

Hanbin bernafas lega, lalu tiba-tiba menggerutu pelan. "Dasar anak kurangajar bisa-bisanya dia menggoda Jinanie hyungku."

"Siapa yang milik-mu, Kim?" Jinhwan menepuk pundak Hanbin sambil menatapnya tajam dan tersenyum menyeramkan.

"Itu- anu- Hanbyul! Hanbyul milikku! Aku tidak akan membiarkan anak itu merebut Hanbyul!" Jawab Hanbin spontan, karena melihat aura menyeramkan Jinhwan.

Lawan bicara nya malah terlihat tidak suka, ia mengangkat tangannya dari pundak Hanbin. "Hanbyul? Siapa itu?"

"Dia-" tunggu, Hanbin sudah pintar sekarang, wajah lelaki di depannya terlihat tambah kesal di banding sebelumnya. Ia jadi berniat untuk menggoda Jinhwan sedikit lagi. "-maaf aku keceplosan, itu mantan pacarku."

Melirik dengan dingin, ia lalu menjawab. "Oh." Segera, dengan kilat ia membereskan kotak makannya lalu beranjak pergi.

Hanbin kaget. "Hyung! Mau kemana?"

"Kelas."

"Hehe. Kau, cemburu ya?"

"..."

"..."

"..."

".. Ha ha ha, aku han-"

"-YA! Apa kau bilang!?"

Tanpa disadari, Jinhwan berteriak dengan muka memerah. Merasa wajahnya panas, ia segera memalingkan wajahnya dari hadapan Hanbin, "Aku tidak!"

".. k-"

"Pokoknya jangan salah sangka!"

"..."

"Aku. Tidak. Cemburu."

"Tap-"

"Tidak!!!"

"........."

"JANGAN MENGIKUTIKU."

Hanbin hanya bisa diam di tempat sembari memajukan bibir tebalnya, menunggu punggung sempit milik Jinhwan tak terlihat lagi dari pandangannya.

Setelah itu, ia tak bisa menahannya- senyuman idiot mengembang dengan manis diantara dua pipinya.

"Apakah dia menyukaiku? For sure? For reaL?! Owh mah fakin' gadh!" Jantungnya berdetak dengan kencang saking senangnya- walaupun hanya perkiraan, Hanbin bisa sesenang ini!

Kim Hanbin, si lugu dalam hal percintaan! Uh-oh, dia akan segera mengetahui sedikit tentang percintaan.

Setelah dia menyimpan kotak makannya, Jinhwan pergi ke toilet untuk mencuci muka. Atau tangan. Atau keduanya.

Saat didepan wastafelㅡ sedang mencuci muka, ia mengingat kejadian tadi. Wajahnya langsung memerah lagi, dan terlihat jelas di cermin.

'Apa aku benar-benar cemburu?'

Ia berusaha kembali memasang wajah datarnya. Ia tidak boleh jatuh semudah itu, karena ia harus memastikan Hanbin hanya mempermainkannya atau tidak.

Setelah berhasil mengatur ekspresi wajahnya, ia keluar dan berjalan menuju ke arah kelas nya. Saat di koridor, tiba-tiba ada yang berteriak.

"Ya!"

Tak merasa, Jinhwan menghiraukan perempuan yang berteriak tadi.

"Ya, ya, ya! Kau sombong sekali rupanya? Ya! Kau, pendek!" Tiba-tiba, bahu Jinhwan di putar paksa oleh perempuan tadi. Yang di name tag nya tertulis huruf hangul yang terbaca 'Jung Soojung'. Jinhwan mengangkat satu alisnya.

Perempuan ber wajah cantik itu memasang ekspresi yang cukup menyebalkan.

"Apa?" Jinhwan melirik Soojung dengan pandangan datar.

Yang dilirik berdecak kesal, "Kau, sok dekat sekali dengan Hanbinie? Mentang-mentang wajahmu cantik, hah? Dasar lelaki cantik."

Ia lalu tertawa bersama gengnya yang berjejer dibelakangnya.

Sementara Jinhwan, ia sudah memanas dari tadi saat ia dipanggil 'pendek'. Namun karena di hadapannya perempuan, ia tak akan melawan. "Huh, kau iri?" Tanyanya dengan nada merendahkan.

"Beraninya kau, anak baru kurangajar!" Dan, yahㅡ Soojung menampar pemeran utama kita. "Kalau kau sampai mendekati Hanbin lagi, aku akan lebih menyiksamu. Ingat itu, Smurf."

Apa ya, yang akan di lakukan Jinhwan? Memaki Soojung sampai ia darah tinggi? Menjauhi Hanbin karena masalah ini? Berkelahi adu fisik dengan perempuan itu? Atau?

Ia mulai bereaksi atas perlakuan Soojung, diawali dengan memutar bola matanya malas, "Ya, kau barbie plastik. Apa masalahmu jika aku dekat dengan Hanbin? Aku mau dekat, cium, melakukan sxks, atau apapun juga ya terserah?" ㅡtidak, aku tidak mau. Ini hanya untuk memanasinya. Batin Jinhwan tengah membela diri dari dirinya yang lain. Uh oh- tidak ada yang mengerti tentang apa yang kau lakukan, Jinhwan!

Soojung terlihat sangat marah, ibarat api diberi minyak. Ia semakin terbakar api cemburu.

"Lihatlah dengan kedua mata keranjangmu, bahwa dia yang mengejarku." Tambah Jinhwan santai, "Kau kalah sebelum berperang, nona."

"Kau bedebah pendek, beraninya-" Soojung bersiap menampar, namun dihentikan oleh tatapan sengit Jinhwan seakan berkata 'aku akan membunuhmu jika kau menyentuhku lagi.'

Anak-anak di koridor tertegun melihat kejadian barusan, si ratu sekolahㅡ Krystal, (panggilan untuk sang maha indah Soojung dari teman-temannya.) yang telah dipermalukan seorang murid baru.

"Wow. Aku berasa nonton 'The Heirs' versi bully dibalas bully."

"Apa ini live action of Korean drama?"

"Bukan, ini fan fiction."

"Bodoamat."

"Tak ada yang~ peduli~"

"Aku team anak baru."

"Anti Soojung Soojung Club."

"Kryssie-ku dilawan oleh siapa? Gak keliatan."

Lagi-lagi, Jinhwan menjadi pusat perhatian. Tapi sekarang ia tak peduli. Batin Jinhwan disuruh memilih, antara merelakan harga dirinya diinjak tante gila brondong itu, atau benar-benar menjadi pusat perhatian sekolah. Karena gengsinya yang tinggi, ia memilih option ke 2.

"Huh. Menyiksaku, ya?" Jinhwan tersenyum menyeramkan memikirkannya. "Aku terima tantanganmu."

Oh Tuhan. Si singa Kim Jinhwan yang hampir di taklukan, telah dibangkitkan kembali aura pembunuhnya!

"Jinhwan, kau habis dari mana?" Itu ucapan pertama Taehyun saat Jinhwan mendaratkan bokongnya di bangku sebelah Taehyun.

Dijawab hanya dengan gerakan angkat bahu oleh yang ditanya.

Taehyun terkekeh kecil, "Kau masih ngambek? Karena aku memberi tahu Hanbin kau disana?"

Tiba-tiba Jinhwan jadi ingat perkataan Hanbin tentang mantan nya. "Taehyun-ah, siapa mantan pacar Hanbin?"

Mengerutkan dahi, Taehyun menggeleng tak tahu. "Seingatku, Hanbin tidak punya mantan tuh?"

"Apa. Kau bohong." Jinhwan memberi death glare andalannya.

"Apa aku pernah berbohong?"

"Mungkin? Aku tak tahu."

"Ya!"

"Apa jika kau berbohong, kau bilang 'Jinhwan-ah, aku berbohong!' Begitu?"

"Apakah kau bodoh?"

"Lalu, bagaimana aku tau?"

"Yeah, kau bodoh."

"Aku tak bodoh."

"Baaaaaa~ka!" (*bodoh.)

"Ya!"

Dan berlanjut dengan percakapan tidak penting lainnya antara si bodoh karamel dan si idiot blonde.

Tapi sebentar, ada yang penting.

"Aku di tampar perempuan bernama Soojung."

"Apa?"

"Aku di tamp-"

"Tidak- itu hanya kaget, aku tidak menyuruhmu mengulangnya."

"..."

"Ya, kenapa kau jadi benar-benar bodoh?"

Sisanya, tidak penting lagi.

To Be Continue.

Krik. Krik.

Oh my! Aku telah kehilangan ide untuk melanjutkannya- tetapi aku mencoba kembali dengan awal konflik! Semoga masih ada yang mau membacanya. /sobs.

Btw, aku menyukai Krystal! Aku bukan haternya, itu hanya karena Krystal memiliki wajah yang dingin namun cantik. (dan benar-benar mengingatkanku saat dia di The Heirs, walaupun perannya disini tidak sama persis.)

Aku sudah membaca 7 chapter yang lalu supaya aku tidak keluar jalan ceritanya! Jadi apa pendapat mu tentang yang 1 ini?

Continue Reading

You'll Also Like

490K 2.6K 17
Cerita ini bagian dari @fantasibersama
221K 20.7K 72
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
198K 17.3K 43
𝘽𝙐𝙈𝙄 𝙋𝙍𝘼𝙆𝘼𝙎𝘼 atau bisa di sebut Bumi, merupakan seorang pemuda yang masih duduk di bangku Smp. Walaupun umur belum menginjak 16 tahun tet...
345K 24.4K 19
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...