WE [KAISOO]

Por kaisoopeach

245K 16.5K 416

Kyungsoo menyembunyikan identitas aslinya agar tidak terusik oleh fans sang kakak. Namun suatu hari kejadian... Mais

Senior High School
Miss You
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Special chapter
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
new story

Chapter 27

6.3K 440 12
Por kaisoopeach

Awas typo
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.

Kini Kyungsoo dan Kai berada di taman belakang rumah sakit. Meski para dokter melarang Kyungsoo untuk pergi, namun gadis itu dengan keras kepala ingin keluar walau hanya sebentar. Dengan dibantu oleh Kai akhirnya para dokter mengijikan Kyungsoo keluar tapi dengan satu syarat tidak lebih dari 45 menit mereka berada diluar karena itu bisa berbahaya pada kesehatan atau luka jahitan di perut Kyungsoo yang masih terlalu basah.

Kai membantu Kyungsoo mendorong kursi rodanya menuju taman yang di penuhi oleh pasien rumah sakit yang sekedar untuk jalan-jalan, ada juga pasien anak kecil yang bermain dengan ditemani para suster pengawas. Kai membawa Kyungsoo kesalah satu kursi di samping kolam ikan. Kai menghentikan kursi roda Kyungsoo. Lalu mengangkat tubuh Kyungsoo untuk di dudukkannya di bangku yang terdapat dibawah pohon maple. Daunnya yang rimbun membuat tempat duduk itu tidak terkena sinar matahari.

Kyungsoo memandangi wajah Kai dari samping dengan intens. Menelisik setiap lekuk pahatan yang berada di wajah Kai.
"Apakah ada sesuatu di wajahku" tanya Kai menyadarkan Kyungsoo.

Gadis itu menggeleng pelan, namun tangannya terangkat dan mengusap rahang tegas Kai dengan lembut, senyum kecil terlukis di bibirnya. Matanya mengerjap-ngerjap seolah-olah wajah Kai adalah sesuatu yang sangat mengagumkan.
"Aku baru sadar jika oppa begitu mirip dengan seseorang" ucap Kyungsoo, bola matanya naik mengikuti jari lengtiknya yang menelusuri pelipis Kai lalu turun kembali menatap rahang dan bibir Kai. Selalu begitu beberapa kali.

Kai memincingkan matanya. "Siapa? Apakah kekasih barumu" tanya Kai

Lagi-lagi gadis itu menggeleng lebih memilih memperhatikan wajah Kai yang terlihat seperti menyimpan sesuatu. Ekpresi yang menurut Kyungsoo terlihat lucu. " Dia pria kecil yang sangat mengagumkan" jawabnya dengan tersenyum kecil.

"Apakah Jonginie" 

Kyungsoo menghentikan usapan tangannya diwajah Kai saat nama itu disebut olehnya.

Kai melihat reaksi terkejut Kyungsoo. Mata yang membulat dan bibir sedikit terbuka. Membuat Kai ingin sekali melahap habis bibir penuh Kyungsoo hingga membengkak. Oh Kai singkirkan pemikiran mesummu itu.

"Bagaiman oppa bisa tau nama itu?" ucap Kyungsoo dengan nada bingung. Karena selama ini hanya orang tuanya ralat orang tua asuhnya atau mungkin orang tua kandung dalam mata hukum dan Chanyeol yang mengetahui itu. Bahkan Kyungsoo tidak pernah merasa bahwa dirinya pernah menceritakan hal itu pada Kai.

"Jadi benar, pria kecil yang kau maksud itu Jonginie? Waahhh itu membuatku cemburu" ucapnya dengan tingkah merajuk.

"Oppa, aku tanya bagaimana kau tau" Kyungsoo mempout bibirnya karena kesal pada Kai yang tak kunjung menjawabnya.

Kai mengusak pelan kepala Kyungsoo lalu mengambil satu kecupan dari bibir Kyungsoo. Yang membuat dirinya mendapat satu pukulan sayang dari gadis bermata bulat tersebut. Bukannya mengaduh sakit Kai malah terkekeh dan lagi-lagi mengambil kesempatan untuk mencuri kecupan lagi tanpa menghiraukan dimana mereka sekarang ini.

"Kau benar-benar menyebalkan oppa" gerutunya dengan nada merajuk dan melipat tangannya kedada.

Kai hanya tersenyum, melihat Kyungsoo merajuk membuatnya ingin semakin tertawa. Bagaimana tidak, lihatlah saat Kyungsoo merajuk bibir maju beberapa senti persis seperti bibir salah satu tokoh pinguin dalam film kartu pororo, serta matanya yang bulat melebar sempurna benar-benar mirip burung hantu.

"Kau tau, jika kau bersikap seperti itu membuatku semakin ingin memakanmu Kyung" goda Kai dengan tampang mesumnya.

Kyungsoo memalingkan wajahnya pada Kai dengan mata yang melotot.
"Dasar mesum" ucapnya sarkastik.

Kai kembali mengusak kepala Kyungsoo. Namun tangannya ditepis oleh Kyungsoo. Kai menghembuskan nafas geli dan meraih sesuatu yang tersembunyi pada kerah bajunya. Dikeluarkannya benda yang selalu melingkari lehernya sejak dulu. Sebuah kalung dengan bandul berbentuk cicin berwarna perak.

Kyungsoo melihat benda itu dengan pandangan tidak percaya. Tangannya meraih kalung yang masih melingkar di leher Kai dan memegang cicin itu. Matanya beralih memandang wajah Kai yang tersenyum kearahnya.
"Oppa, jangan bilang kau?"ucapnya ditahan dan memandang tepat pada kedua manik mata hitam Kai. " tidak mungkin, Jonginie oppa?" kedua tangannya membekap bibirnya dengan terkejut. Kai hanya tetap tersenyum dan meraih Kyungsoo membawa kepelukannya.

Tangannya dengan lembut mengusap rambut panjang Kyungsoo " benar, ini aku Kyungie. Maaf jika aku terlalu lama menemukanmu" akunya. Dapat Kai rasakan sebuah gelengan dari Kyungsoo. Dan ia merasa jika bajunya sedikit basah. Dengan pelan Kai melepas pelukannya dan menatap Kyungsoo yang sudah menitihkan air matanya.

"Hey kenapa kau menangis?" tanyanya bingung sambil menghapus air mata Kyungsoo.

Tangan mungil itu menggenggan tangan Kai yang berada dipipinya. " aku senang, aku sangat senang karena kita bisa bertemu lagi. Dan aku tidak menyangka jika kau adalah Jonginie. Aku sangat nerindukanmu" tuturnya dan kembali mengambur kepelukan Kai.

"Aku juga sangat merindukanmu Kyungie, sangat. Jadi jangan pergi lagi"

Kyungsoo mengangguk dengan antusias.

Langit sudah berubah warna itu artinya Kyungsoo dan Kai sudah terlalu lama berada diluar. Oleh karena itu Kai memutuskan membawa Kyungsoo kembali kekamarnya meski gadis itu sempat menolak karena masih ingin berada ditaman. Namun karena paksaan dari Kai akhirnya Kyungsoo menurut dan mau kembali kekamarnya. Banyak cerita yang terlontar dari diri mereka masing-masing. Mulai dari bagaimana mereka menjalani hari-hari mereka beberapa tahun ini. Dan membuka cerita kembali masa kecil, dari saat pertama kali mereka bertemu, dan berpisah. Baik Kyungsoo maupun Kai terlalu bahagia dengan pertemuan mereka. Karena mereka tidak pernah lupa sedikitpun dengan kenangan mereka saat masih kecil.

Flashback.

Kyungsoo kecil  bersepeda sendiri di kawasan sungai Han pada hari minggu yang ramai para pengunjung untuk sekedar joging, bersepeda ataupun hanya ingin menikmati waktu libur di akhir pekan.
Meski bersepeda adalah hobinya namun wajahnya terlihat murung dan tidak ada gurat ceria seperti biasanya. Matanya berkaca-kaca mengingat semua kenangan dengan sang kakak. Ditengah kegiatan melamunnya,tanpa sadar ban sepeda Kyungsoo terkena batu yang membuat sepedanya oleng. Karena terlalu tiba-tiba Kyungsoo tidak bisa mengendalikan keseimbangan sepedanya hingga membuat sepeda yang dinaikinya terjatuh begitupun juga dengan dirinya.

Kyungsoo meringis kesakitan dan merasa perih dibagian lutut kaki, siku, dan juga telapak tangannya. Yang ternyata terluka sehingga mengeluarkan darah. Kyungsoo lalu terduduk dengan kaki lurus dan menangis dengan kencang hingga membuat pengunjung lain mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo.

Jongin lelaki kecil dengan kulit berwarna tan, dengan semangat membawa langkah kakinya untuk menyusuri jalan di sungai Han. Berlari pagi adalah rutinitas yang ia lakoni dihari minggu. Keringat membasahi wajahnya sehingga membuat wajah dan lehernya terlihat mengkilat. Menambah kesan eksotis dalam dirinya. Saat sedang menikmati udara segar yang berhembus menerpa wajahnya, ia dikejutkan dengan bunyi dentuman yang sedikit keras lalu tak lama suara seseorang menangis dengan keras. Manik matanya langsung menatap seorang gadis yang menurutnya lebih muda darinya sedang menangis dengan keras di pinggir jalan. Dengan sepeda yang tergeletak roboh didepannya. Bajunya terlihat lusuh, dan jangan lupakan dandanan yang sangat berantakan. Dengan muka yang terlihat merah serta rambut yang awut-awutan.

"Aigoo,apa dia tidak malu" gumamnya lalu berlari mendekat kearah gadis tersebut. Dengan cekatan Jongin menegakkan kembali sepeda gadis tersebut. Setelah selesai ia berjongkok menghampiri gadis itu lagi.

"Ya, berhentilah menangis."

Kyungsoo memandang lelaki kecil didepannya, memandangnya sesaat lalu menagis kembali dengan keras. Tidak menghiraukan teriakan-teriakan dari anak lelaki tersebut.

"Aigoo, terserahmu lanjutkan saja menangismu. Aku akan pergi" ujar Jongin dengan nada jengkel karena tidak di anggap sama sekali. Lagian kenapa dia harus repot-repot menenangkan gadis ingusan yang tidak dikenalnya. Lebih baik ia pulang dan cepat sampai rumah lalu memakan masakan ibunya yang sudah memenuhi otaknya. Dengan semangat Jongin berdiri dan bermaksud beranjak pergi sebelum suara melengking memekakkan telinga mengagetkannya hingga membuat dirinya terkejut.

"Yaaa,kau mau meninggalkanku, kau jahat huuwwaaaa" teriaknya sambil meraung-raung. Hingga membuat pengunjung menatap menghakimi Jongin. Hell padahal ia tidak berbuat apa-apa rutuknya.

Kyungsoo terus menangis. Sebenarnya ia menangis bukan karena jatuh dari sepeda, namun ia menangis karena teringat sang kakak yang selalu menemaninya untuk bersepeda bersama.Dan lagi melihat anak laki-laki yang tadi mendekatinya mau pergi begitu saja itu membuatnya kesal. Tidak bisakah ia duduk disampingnya dan mencoba lebih keras lagi untuk menenangkannya seperti di drama-drama yang sering ibunya tonton.

Jongin menghela nafas kasar,lalu duduk disamping gadis yang tidak dikenalnya tersebut. Menunggu hingga gadis yang menurutnya berpipi gembul itu berhenti menangis dengan sendirinya. Kadang ia merasa jengkel saat ia ingin sekali pergi, tiba-tiba saja gadis itu akan menangis kembil. Benar-benar gadis aneh pikirnya.

Setelah berhenti mengis Kyungsoo mengusap wajahnya yang memerah dengan kasar. Meski masih dengan sesunggukan karena terlalu lama menangis.

Jongin menoleh kesamping." sudah? Kalau begitu aku pergi" ucapnya dengan nada sedikit jengkel.

Kyungsoo menghentikan aktifitasnya lalu memandang sejenak anak laki-laki yang berada di depannya dengan memasang muka masam. Lalu mengulurkan tanganny " Kyungie" ujarnya dengan suara seraknya.

Dan begitulah awal perkenalan mereka. Meski menurut Jongin aneh, namun pada akhirnya ia membalas uluran tangan Kyungsoo lalu menyebutkan namanya. Tak lupa ia juga memberikan senyum terbaiknya untuk teman barunya. Hari itu mereka habiskan untuk mengelilingi taman di sungai Han bersama-sama. Terkadang Jongin membonceng Kyungsoo dengan sepeda gadis itu.
.
.
.

Jongin dan Kyungsoo sejak saat insiden Kyungsoo menangis mereka berdua sering bermain bersama di akhir pekan.Kyungsoo selalu tertawa saat bersama Jongin. Walaupun tak jarang mereka selalu membuat jengkel satu sama lain.

Hingga suatu hari trauma Kyungsoo semakin parah. Setiap malam ia akan menangis dalam tidurnya. Hingga membuat gadis mungil itu selalu takut untuk memejamkan matanya. Oleh karena itu orang tua Kyungsoo bersepakat untuk sementara waktu harus meninggalkan Korea hingga gadis itu benar-benar sembuh. Namun sebelum Kyungsoo pergi, gadis itu meminta untuk bertemu dengan Jongin di tepi sungai Han seperti biasanya. Di akhir pekan yang sedikit mendung Kyungsoo berjalan kaki menuju tempat duduk yang selalu ditempatinya bersama Jongin.

"Hai Kyungie" sapa Jongin dengan nada ramah.

Kyungsoo menoleh dan membalas senyuman Jongin.
"Kyungie, kau sakit? Kau pucat." ucap Jongin dengan nada khawatir karena melihat wajah Kyungsoo yang begitu pucat.

Kyungsoo hanya tersenyum kecil. Lalu melepas sesuatu yang melingkar dijari manisnya. Setelahnya tangan kirinya meraih tangan kiri Jongin lalu memasang benda berbentuk bulat itu dijari manis Jongin.

Jongin melihatnya dengan bingung.
"Kyungie, kenapa kau memberikannya padaku? Bukankah ini milik nenekmu?" tanyanya sambil memperhatikan Kyungsoo yang menunduk.

Kyungsoo memainkan jari-jarinya dengan gugup.
"Jonginie, bisakah kau mengembalikan cincin itu saat kita dewasa nanti?" tanyanya menghiraukan pertanyaan Jongin sebelumnya. "Aku akan pergi, dan aku harap saat kita dewasa nanti kita bisa bertemu kembali" lanjutnya lirih. Matanya mulai berkaca-kaca.

Jongin kaget mendengar penuturan Kyungsoo. Karena selama ini ia selalu merasa nyaman saat bersama Kyungsoo. " tidak bisakah, kau tidak pergi" tanya jongin

Kyungsoo menggeleng, isakan kecil lolos dari bibir mungilnya. Dengan pelan Jongin memeluk teman kecil yang sangat disayanginya. Mengelus surai lembut milik Kyungsoo layaknya pria dewasa yang menenangkan sang kekasih. " apakah kau akan pergi jauh? Apakah kau akan lama?" serentetan pertanyaan terlontar dari bibir kecil Jongin.

Dengan suara parau Kyungsoo menjawab jika dia tidak tahu. Dan meminta Jongin untuk berjanji, berjanji agar selalu menunggunya dan harus mengembalikan cincin itu padanya. Setelah cukup lama akhirnya Kyungsoo harus pergi saat sang kakak Park Chanyeol menyuyulnya dan menggandeng tangan Kyungsoo untuk segera pergi.

Jongin sangat sedih melihat Kyungsoo mulai nenjauh darinya. Dia menatap cincin itu dengan sendu. Dan sebagai gantinya ia memberikan Kyungsoo sapu tangan miliknya pemberian sang nenek. Dan ia juga berjanji pada dirinya sendiri jika ia akan selalu menunggu Kyungsoo sampai gadis mungil itu kembali lagi.

Flashback off

Kini Kyungsoo sudah kembali berbaring lebih tepatnya menyender diranjang rawatnya. Dengan Kai yang duduk ditepi ranjang dan selalu memegang tangan Kyungsoo.

Mereka saling tersenyum menikmati moment yang sudah lama ia nantikan selama ini. Betapa bahagianya mereka berdua setelah sekian lama dipertemukan kembali dengan perasaan saling suka yang semakin membuncah. Bahkan mereka melupakan kata "putus" yang sempat Kai lontarkan beberapa minggu yang lalu. Mereka sepakat untuk tidak membahas hal itu lagi, dan memilih untuk memulainya dari awal kembali. Bukan sebagai Kai dan Kyungsoo namun sebagai Jonginie dan Kyungie.

"Berhenti memandangiku seperti itu Kyungie" ujar Jongin saat melihat Kyungsoo yang sedari tadi memperhatikannya tanpa berkedip dan terus tersenyum. Sampai-sampai membuat Jongin takut sendiri dan beranggapan apakah semua orang yang bangun dari tidur panjangnya akan berperilaku aneh seperti Kyungsoo. Namun Jongin langsung menepis pertanyaan bodoh yang bersarang pada otaknya.

Kyungsoo menggeleng, dan semakin melebarkan senyumnya. Dan menjawab jika ia akan selalu memperhatikan wajah Jongin mulai sekarang. Serta menjadikan hal itu adalah hobby baru baginya.

Jongin hanya tersenyum menanggapinya meski merasa aneh akan tetapi ia juga merasa senang dengan hal itu, karena otomatis gadis yang berada didepannya sekarang ini tidak akan berpaling darinya. Atau mungkin akan melirik lelaki lainnya.

"Oppa" panggil Kyungsoo dengan manja sambil menatap mata coklat Kai yang tak teralihkan sedari tadi.

Kai menjawabnya dengan gumamman. Ibu jarinya mengusap punggung tangan Kyungsoo yang digenggamnya.

"Oppa, Jonginie Oppa" ucapnya lagi kini diselingi dengan senyum lebar yang membentuk hati.

Kai menggeleng gemas, dan menghadiahi Kyungsoo kecupan tepat dibibirnya. "Kenapa kau semakin manja" ucap Jongin setelah menjauhkan tubuhnya dari Kyungsoo. Terlihat sekali jika pipi gembil Kyungsoo menampilkan rona merah.

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya hingga terlihat seperti bibir bebek mungil. "Kenapa? Oppa tidak suka?" dan dengan cepat melepaskan tangannya dari tangan Jongin sebagai bentuk merajuknya.
Jongin hanya tersenyum geli melihat tingkah Kyungsoo yang menurutnya sangat-sangat menggemaskan tersebut. Bahkan ia sempat berpikir apakah benar Kyungsoo itu murid SMA, Apakah benar jika gadis yang berada di depannya saat ini adalah kekasihnya, tetapi kenapa terlihat seperti ia sedang berhadapan dengan Taeoh? Entahlah Jongin hanya merasa jika Kyungsoo dan Taeoh saat ini memiliki sifat sebelas duabelas saat merajuk.

Chu~

Jongin kembali mengecup bibir Kyungsoo yang mengerucut. Hal itu ia lakukan sekali, dua kali, tiga kali, mungkin sampai lima kali. Dan itu berhasil membuat Kyungsoo semakin kesal karena ulah Jongin. Namun pada akhirnya mereka tertawa terbahak-bahak atas tingkah konyol mereka. Saking kerasnya tawa mereka, sampai-sampai seorang suster menegur mereka karena ulah mereka yang sangat mengganggu ketenangan rumah sakit. Akhirnya Kyungsoo dan Jongin mencoba meredam tawa mereka meski sulit. Untuk meredakan tawa mereka, Kyungsoo dan Jongin menarik dalam-dalam nafas mereka dan menghembuskannya secara bersamaan. Dan setelahnya mereka kembali tenang dan hanya mengukir senyum senang dibibirnya.

Setelah makan malam Kyungsoo habis, Jongin membantu Kyungsoo untuk berbaring dengan nyaman ditempat tidurnya. Merapikan selimut putih khas rumah sakit sabatas perut Kyungsoo. Dan menyuruh kekasih mungilnya itu untuk beristirahat, agar cepat pulih kembali dan segera pulang. Seperti biasa Jongin kembali duduk dikursi dekat tampat tidur Kyungsoo, dan selalu menggenggam tangan mungil itu dengan lembut.

"Oppa saranghae" ucap Kyungsoo secara tiba-tiba yang dibalas senyum oleh Jongin. Tangan kanannya tetap memegang tangan Kyungsoo,sedangakan tangan kirinya ia gunakan untuk megusap pipi Kyungsoo. "Aku juga sangat mencintaimu Kyungie" balasnya dengan nada lembut namun penuh dengan keyakinan dan tanpa ada keraguan sedikitpun.
"Tidurlah, sudah waktunya untuk istirahat"perintah Jongin yang dijawab anggukan oleh Kyungsoo dan mulai memejamkan matanya. Mungkin juga pengaruh obat yang beberapa saat lalu ia minum makanya dengan mudahnya Kyungsoo terlelap.
Melihat Kyungsoo yang sudah terlelap, Jongin beranjak dari tempat duduknya secara pelan agar tidak mengganggu sang kekasih yang sedang terlelap. Jongin berencana untuk kecafetarian rumah sakit sekedar membeli makanan dan minum untuk mengisi perutnya yang terasa lapar. Karena sedari tadi siang ia belum makan sama sekali. Saking menikmatinya waktu bersama Kyungsoo membuatnya ia melupakan perut yang seharusnya sudah terisi sedari tadi. Namun ia baru bisa mengisinya saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Jongin hanya menjaga Kyungsoo sendiri saat ini, karena ayah dan ibu Kyungsoo sedang menyiapakan kepulangan ibu Kyungsoo dari rumah sakit setalah dinyatakan sembuh. Sedangkan Chanyeol sendiri, Jongin melarang Chanyeol untuk datang. Ia menyuruh lelaki itu untuk istirahat saja. Bagaimanapun Jongin tahu seberapa lelahnya Chanyeol harus bolak-balik kerumah sakit tempat Kyungsoo dirawat dan rumahnya. Karena bukan jarak yang dekat. Terlebih Chanyeol juga harus bolak-balik ke rumah sakit yang merawat ibunya, belum lagi kegiatan disekolah membuat wajah lelaki itu terlihat seperti zombie saat tadi pagi ia bersama ibunya menjenguk Kyungsoo. Oleh sebab itu, sebagai seorang sahabat sekaligus calon adik ipar yang baik Jongin meminta agar Chanyeol untuk istirahat dirumahnya saja. Apalagi tadi siang dokter yang merawat Kyungsoo bilang jika besok Kyungsoo sudah bisa pulang dan diperbolehkan rawat jalan di rumah sakit manapun yang dekat dengan tempat tinggalnya namun dengan syarat jika Kyungsoo tidak boleh melakukan aktivitas yang berat dan hanya diperbolehkan untuk jalan-jalan ringan disekitar rumah.

Kabar gembira itu belum Jongin sampaikan pada keluarga Kyungsoo karena Kyungsoo sendiri yang memintanya. Ia bilang untuk menjadikannya sebuah kejutan jika ia sudah sadar pada keluaraganya. Bahkan sampai saat ini pun keluarga Kyungsoo belum tahu akan Kyungsoo yang sudah sadar dari tidur panjangnya. Gadis itu bahkan menyita ponsel milik Jongin. Dengan alasan takut jika saat ia tidur, tiba-tiba saja Jongin menghubungi keluarganya dan memberi tau semuanya. Jonginpun hanya bisa menggeleng maklum dan membiarkan Kyungsoo berbuat semauanya, selagi itu membuat sang pujaan hati senang Jongin tidak akan mempermasalahkannya.

.
.
.
.
T.B.C

Waah lama gak update, maaf banget sebenernya ini udah dari kemarin separuh cerita jadi tapi karena ide ngilang tiba-tiba alhasil baru bisa melanjutkan sekarang. Buat yang masih mau nunggu lanjutan FF ini makasih banget. Jangan lupa buat kasih kritik dan saran ooo votenya juga jangan lupa.

Jangan lupa buat selalu vote EXO dan tetap streaming MV Monster guys,  karena kita kalah dalam semuanya. Dan saya merasa sedih karena secara pelan-pelan sebutan "The Power Of EXO-L" menghilang. Itu dapat dilihat dari perolehan Vote beberapa hari ini, banyak sekali perolehan poling EXO yang anjlok bahkan jaraknya dengan nominasi lainnya sangat jauh. Kadang itu membuatku berpikir dan takut jika EXO-L secara perlahan meninggalkan EXO dan memilih untuk mendukung boy grub lain yang lebih fress dari mereka. Aku harap itu tidak terjadi, bukankah kita ini satu dan sudah berjanji untuk selalu mendukung EXO dan membuat EXO tetap menjadi King diantara semuanya. Maka mari kita lakukan itu bersama-sama. :)

Continuar a ler

Também vai Gostar

411K 52.6K 63
Widiantara bersaudara itu, udah males kalau ditanyain atau dibilang kayak: • Sean "Situ kakaknya? Kirain bapaknya," • William & Jillian "Kalian kemba...
2.9K 431 31
BXB!! Season 2 dari Couple or more Pernikahan mereka berjalan lancar. Chanhee sudah sembuh dari traumanya dan Younghoon Changmin bekerja di sebuah pe...
130K 18.6K 21
「it's about Bangchan with his lovely cat hybrid, Hyunjin」ㅡ end Chan × Hyunjin ©Blueishby
13.5K 2.4K 19
[ Sudah di-REVISI. Kosakata lebih diperbagus. Kuy, baca ulang^^] "ya..., walau tak sempurna, setidaknya bisa menghibur kalian semua." Patrick Nattaw...