STEAL MY HEART

By Fionna_yona

316K 14.8K 65

Nickolash Russelldy atau The prince of Russelldy, anak kedua sekaligus anak laki-laki pertama di keluarga Rus... More

Wajib Dibaca
Chapter 1 - Prolog
Meet Her
His New Maid and His Family's Secret
His Attitude
Chapter 2 - Her First Duty
Master's Mission
School
Chapter 3 - He Better Didn't Know
Sick?
His Kindness
Chapter 4 - Are You Okey?
No PE
Chapter 5 - Life Saver
He and His Mother Anger
Richie and His Maid
Bonus Chapter - Saving Master Life
Chapter 6 - Are You Kidding Me?
Back To School
Felt Like Family
Chapter 7 - Hello Lady!
Surprise?
His Anger
Chapter 8 - You're Mine
Call My Name
Let Us Say Sorry
Chapter 9 - New Story begin
Don't You Dare To Waking Up The Sleeping Lion!
Time To Revenge
Chapter 10 - Who Are You Exactly?
My Lovely Maid
Bang! Bang!
Chapter 11 - She's Dying
The Allergic
The Interrogation
Chapter 12 - Louisa Ammary Devone
She's Fall
Take A Rest
Chapter 13 - Mrs. Ritsuka
She Try Her Best
Begging
Chapter 14 - Why?
Her Fragile Side
Try to Steal Her
Chapter 15 - Touch Her, You'll Die!
Settle Up Everything
Getting Back Together
Chapter 16 - Lovey Dovey
Hurts
What The -
Chapter 17 - The Truth
Katsuoka Kazuto
The Final Battle
Chapter 18 - Finish
Comeback Home
Cold
Chapter 19 - Do You Miss Me?
Seriously?
Second Chance
Chapter 20 - The Engagement
The Engagement Part 2
Epilouge - Steal My Heart
Author Note

New Handphone

5.1K 236 1
By Fionna_yona

Seusai mandi dan berganti pakaian Nick mengalungkan handuk di lehernya dan menelpon dapur dari telepon kecil di nakas yang berada di samping tempat tidurnya

"ada Seirien di situ atau gak?" Tanya Nick to the point

"ada tuan, tunggu sebentar" jawab pelayan di seberang telepon yang Nick yakini adalah Sayu orang yang paling sering menindas Tina di mansion besar itu

"tuan muda ada yang bisa saya bantu?"Tanya Seirien

"Seirien tolong lo siapin sup jagung sama bubur buat si Tina anter ke kamar yang ada di deket kamar gue, cepet jangan pake lama, ngerti?!"perintah Nick pada pelayan itu

"baik tuan muda"

Nick menutup telepon itu dan segera merapikan rambutnya dan memakai parfum yang biasa dipakainya, dan bergegas keluar dari mansion dengan mobil lamborgini kesayangannya. Nick mendatangi salah satu mall yang dimiliki oleh kakeknya. Sebenarnya dia agak malas menginjakkan kaki di mall itu kalau bukan karena terpaksa seperti sekarang.

"saya mau ketemu Megumi-san(ibu Megumi), ada gak?" Tanya Nick pada salah satu spg di sebuah toko

"maaf tuan, saya tidak bisa memanggil Megumi-san kesini" jawab spg itu sopan

"panggil dia kesini emang dia gak ada disini?" Nick berusaha bersabar menghadapi spg di depannya

"tuan maaf, tapi Megumi-san tidak menerima tamu saat sedang bekerja" spg itu terus mengelak

"lo kok nyolot banget yah? Gue bilang panggil ya panggil!" habislah sudah kesabaran Nick

"tapi tuan"

"lo gak mau panggil?! Gue yang panggil kalo gitu" Nick merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphonenya lalu menekan beberapa nomor dan menghubungi seseorang yang tak lain tak bukan adalah Megumi

"oi... Megumi-san, anda ada dimana? Saya ada di counter sekarang cepet keluar saya mau ngomong sama anda cepet saya kasih waktu 30 detik dari sekarang!" ucap Nick marah. Tak lama Megumi datang dengan terburu-buru

"hontouni gomenassai gosujinssama (saya benar-benar minta maaf tuan)"ucap Megumi begitu ia sampai sambil membungkuk

"dari mana lo?"Tanya Nick sinis pada manager toko itu

"maaf tuan saya ada di ruangan saya tadi"

"lo lagi sibuk sampe gak mau terima tamu? Kerjaan lo bisa musnah Cuma dengan tanda tangan gue tau gak?!"

"jangan tuan, saya benar-benar minta maaf"

"lo pecat itu spg, kalo gue masih liat dia disini besok, lo yang gue pecat, ngerti?!"

"baik tuan"

Nick menghela napas lalu menunjuk salah satu hanphone keluaran terbaru yang ada di lemari pajang counter itu

"gue mau hp itu 2" ucap Nick

"maaf tuan, hp jenis itu sudah habis terjual"jawab Megumi sedikit ketakutan

"terus?" tanya Nick dengan nada yang membuat orang merinding

"akan saya minta mereka mencarikan di toko lain" ucap Megumi sambil memberi syarat pada pelayan-pelayan toko tersebut untuk mencari hp yang diminta oleh tuan muda yang sudah seperti pangeran

"30 menit. Lebih dari itu lo semua gue pecat" titahnya membuat semua pelayan berlomba lari sambil memakai heels dan fantofel

Nick duduk di salah satu kursi disana sambil menyilangkan kakinya dan memangku wajah tampannya dengan telapak tangannya. Ia memainkan hpnya ketika sepupu tercintanya menelepon

"apa?!" ujarnya saat mengangkat telepon dari sepupunya itu

"lo dimana? Gue kekamar lo tapi lo gak ada"kata Richie

"gue lagi di mall kenapa?"jawab Nick seadanya

"tumben lo ke mall ada apaan?"Tanya Richie bingung pasalnya sepupunya paling anti pergi ke mall

"gue mau beli hp, hp gue udah mulai lemot. Ngapain tanya-tanya?"jawab Nick mulai kesal

"gak ada apa-apa, Cuma si Karin minta gue telepon lo buat laporin kalo pelayan lo itu mulai bandel lagi tuh, sekarang aja dia ngotot mau rapiin taman" Richie melapor

"hah? Ngapain? ngerapiin apa?"ujar Nick kaget dengan laporan dari sepupunya

"eh, ngomong-ngomong beliin gue hp yang kemarin gue kasih liat ke lo dong, beliin 2 ya, nanti gue ganti" pinta Richie

"iya ntar gue bawaiin, lo transfer aja tuh duitnya, tunggu gue nanya dulu harganya" kata Nick

"Megumi-san, hp yang itu Richie mau 2, berapa harganya? dia mau transfer uangnya"Nick bertanya pada Megumi

"ini $1500 (sekitar Rp 20 jt), goshujinssama"jawab Megumi

"Chie, udah dengerkan? Transfer sana sekarang sms gue kalo udah masuk"perintah Nick lalu ia menutup telepon itu

Tak lama para spg itu mulai kembali dengan membawa hp yang di minta, Nick memilih warna yang sesuai dan mengeluarkan kartu debit dari dompetnya, bukan apa-apa, Nickolas hanya tidak terlalu suka memakai kartu kredit yang khusus dibuatkan sang ayah untuknya. Menurutnya untuk apa memakai kartu kredit jika dia sudah punya tabungan yang cukup banyak

"transfernya udah masuk belum? Richie udah kirim uangnya, coba loe cek sana"

Setelah Megumi menerima uang dari Nick dan Richie, ia memberikan keempat hp itu komplit bersama dengan 2 kartu perdana baru pada Nick. Nick segera bergegas pulang kerumahnya, menjauh dari kerumunan wanita-wanita genit yang menatapnya seperti ingin menelannya hidup-hidup. Sesampainya di mansion seperti biasa ia disambut oleh seluruh pelayan di mansion itu beserta dengan bibi Lis

"Richie sama Karin mana bi?" Tanya Nick pada bibi Lis

"tuan Richie dan Karin ada di taman, tuan" jawab bibi Lis sopan

"ngapain mereka disana?" Tanya Nick dengan muka penasaran

"ano(itu)- mereka sedang membujuk Tina untuk istirahat, tuan" jawab bibi Lis sambil menunduk pasrah karna tahu tuannya akan segera murka dan benar saja tanpa babibu lagi Nick langsung melesat menuju ke taman menyusul sepupunya dan maid pribadinya

Nick melangkahkan kakinya dengan cepat ke taman belakang rumahnya dan hal pertama yang ia lihat adalah Tina berjalan atau lebih tepatnya melompat sambil menghindari Karin dan sepupunya yang hendak mengambil alat penyiram kebun di tangannya

Dengan langkah kaki yang dipercepat Nick melangkah menuju kesana dan segera menarik alat penyiram bunga itu lalu melemparnya ke sembarang arah

"ah- tu-tuan muda!" pekik Tina terkejut

"..." tanpa menjawab Nick menarik pergelangan tangan Tina dan menggendongnya ala bridal

"tu-ttuan" panggil Tina

"berisik!!!" bentak Nick pada Tina

Bentakan itu cukup membuat Tina mengkeret seperti tikus yang sudah terjebak disudut ruangan.

"bibi Lis" panggil Nick ketika bertemu dengan bibi Lis di pintu

"iya tuan" jawab bibi Lis sopan

"besok kalau dia macem-macem lagi, iket aja dia di ranjang terus kunci pintu kamarnya, atau kasih aja dia obat bius biar dia tidur!" perintah Nick

Tanpa menunggu jawaban dari bibi Lis, ia langsung berjalan menuju kamar yang baru saja di tempati Tina

"ttu-tu-tuan maaf tapi ini bukan jalan menuju kamar saya" cicit Tina pelan

"be ri sik!!! Mulai hari ini kamar lo pindah ke deket kamar gue, ngerti?!" jawab Nick yang langsung membuat Tina mengangguk sambil menunduk.

Sesampainya di kamar Tina, Nick mendudukan Tina di ranjangnya dan mendudukan dirinya di kursi yang baru beberapa jam lalu ia duduki.

"hhh...." Nick menghela napasnya

"lo tuh ya, baru gue tinggal satu jam aja lo udah keluyuran kemana-mana sambil loncat-loncat macem kutu loncat kayak gitu" Nick mengusap wajahnya kasar

"lo ngerti gak sih kalo mereka itu khawatir sama lo?"lanjutnya pelan, berusaha untuk tidak menunjukkan kemurkaannya di depan Tina

Tina mengangguk tanda mengerti

"nih" ujar Nick sambil memberikan bungkusan yang sedari tadi ia bawa ditangannya sambil menggendong Tina

"apa ini tuan?" Tanya Tina penasaran

"buka aja" jawab Nick singkat

Tina membuka bungkusan itu dan terkejut ketika ia melihat sebuah ponsel keluaran terbaru yang ada dalam bungkusan itu. Tina memang bukan orang yang mengikuti trend handphone baru namun baru-baru ini ia mendengar anak-anak di sekolahnya membicarakan handphone tersebut

"i-ini buat saya tuan?" tanyannya

"nggak buat kucingnya kak Jeanne" jawab Nick yang ditanggapi Tina dengan wajah bingungnya

Bingung mungkin Tina bertanya-tanya dalam hatinya bagaimana bisa seekor kucing Persia memainkan sebuah handphone? Melihat wajah bingung tina membuat Nick mau tidak mau melepas topeng stoic yang selalu bertengger manis diwajahnya

"pmft....hahahahaha... lo percaya kalo tuh hp buat kucingnya ne-ssan(kakak Jeanne)?" ucap Nick sambil tertawa terbahak-bahak dan disambut wajah tertegun sang Maid yang merasa ini merupakan pengalaman langka

'andai saya sudah bisa memakai hp ini sudah saya foto anda dengan ekspresi seperti itu' batin Tina

Tersadar dari semua itu Nick berdehem sejenak dan kembali ke wajah datarnya (yang sedatar Tripleks)

"itu hp buat lo, jangan dirusakin. Kalo ada apa-apa telpon, sms, bbm, line, WA, atau apalah itu applikasi yang bisa lo download.ngerti?"

"baik tuan saya mengerti"

"itu di dalem udah ada nomor hp gue, Richie, Karin dan nomor-nomor orang penting di mansion ini jadi kalo ada apa-apa telpon aja, nomor hp lo itu udah gue daftarkan sebagai nomor penting di mansion ini. Jadi, kalo loe tiba-tiba ilang, gue berani jamin gak nyampe 5 menit lo udah ditemuin sama mereka, atau minimal sama bibi Lis jadi, jangan macem-macem."

"baik tuan"

"gue ke kamar dulu, mau ngerjain pr, lo tidur sana biar cepet sembuh"

Nick meninggalkan kamar itu dan berjalan ke kamar sepupunya Richie untuk mengantar hp pesanan sepupu tercintanya itu.

"Tina udah tidur?" Tanya Richie yang hanya di jawab anggukkan dari Nick

"terus lo ngapain kesini?" Tanya Richie lagi

"gue mau ngasih pesenan lo doang nih"ucap Nick sambil memberikan bungkusan di tangannya ke sepupunya

" udah ya, gue ke kamar dulu" Nick berjalan kembali ke kamarnya

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 84.6K 114
Ketika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah...
2.9M 190K 41
Tidak semua keinginan bisa diselesaikan dengan uang, Wu Nara adalah salah satu contohnya. #11 in fanfiction - 2017년 07월 30일 - #10 in fanfiction - 20...
2.6M 129K 49
Posessive Story 1. Trauma masa lalu membuat Rachel Anjani menjadi seorang gadis yang penutup dan tak tersentuh. Keluarga bahkan sahabatnya pun prihat...
2.5M 35.9K 28
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...