My Name Is Desyca

De frhira

58.1K 3.5K 239

#631 In Fanfiction ( 14-02-2017 ) Fanfiction 304th Study Room~~ Desyca Taniadi adalah seorang murid di SMAN... Mais

Prologue
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 13,5
Bagian 14
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
-Selingan-
Bagian 22
Pengumuman
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27

Bagian 15

1.5K 98 3
De frhira

Hilangnya Desyca ( part 2 )

Dirga POV.

'Nyawa Desyca Taniadi akan melayang.'

"PESAN MACAM APA ITU?!" Teriak Reihan.

"Gk mungkin. Ini gk mungkin." Ucap Juna takut.

Aku tidak bisa berbicara sepatah kata pun. Rasanya mulutku ini terkunci serapat-rapatnya.

"Dirga! Kamu harus tanggung jawab!" Teriak Reihan.

"Apa?! Kenapa harus aku?" Tanyaku.

"Karena kau. Karena kau dia diculik!" Reihan menudingku.

"Kenapa aku, hah?! Memangnya aku salah apa?"

"Kau telah mematahkan hati Desyca! Kau yang membuatnya menolak cintaku!"

"Itu bukan urusanku. Dia benci padaku, dan aku juga benci kepadanya. Aku rasa itu tidak akan terjadi." Tentangku.

"Kau..."

"Sudahlah! Kalian berdua malah bertengkar saat kejadian seperti ini! Apa-apaan kalian ini." Potong laoshi Yanjie.

Kami berdua terdiam. Benar juga yang dikatakan laoshi.

"Permisi." Ucap seseorang.

"Siapa ya?" Tanyaku.

"Aku Irene, teman sekamarnya Desyca. Dan ini Rieva, sama sepertiku, dia teman sekamar Desyca." Jelasnya.

"Kalian tahu Desyca ada di mana?" Tanya Reihan.

"Oleh karena itu aku dan Rieva ingin bertanya pada kalian. Kami dari pagi tidak melihatnya." Jawab Irene.

"Kau menerima pesan ini?" Reihan menunjukan pesan terkutuk itu.

"APA?! Ini bohong kan?" Tanya Irene hampir menangis.

"Itu tidak akan terjadi kan?" Sahut Rieva.

"Kami tidak akan membiarkan itu terjadi."

"Dia sahabat terbaik kami. Menurutku Desyca adalah orang yang paling baik se dunia ini. Entah mengapa ada orang yang ingin berniat buruk padanya." Irene menangis di bahu Reihan, eh Rieva.

"Sudahlah jangan menangis. Reihan kan jadi ikut sedih." Reihan menahan tangisnya.

Tes.

Air mata jatuh ke pipiku.

APA AKU MENANGIS?!

HANYA KARENA CABE ITU!

ORANG YANG BERANI MENANTANGKU SAAT PERTAMA KALI MELIHATKU?!

APAKAH AKU SUDAH GILA?!

Ya mungkin aku sudah gila.

"Woi jangan ngelamun terus!" Ucap Kak Juna.

"Iya, kak."

.

Desyca POV.

Aku terbangun di sebuah tempat yang sama sekali belum pernah aku kunjungi.

"Ada di mana ini?"

"Oh... Sudah bangun rupanya."

"Siapa kau?" Tanyaku pada sosok laki-laki itu.

"Aku? Kau tidak mengenalku? Heh. Bagaimana bisa kau tidak mengenalku?" Tanyanya balik.

"Baik kalau kau tidak ingin menjawabnya. Tapi kau harus menjawab pertanyaanku yang satu ini."

"Pertanyaan apa?" Tanyanya penasaran.

"Bagaiman bisa kau membawaku sampai ke sini?"

"Hah.... sudah dapat ku tebak, bahwa pertanyaanmu sangat tidak bermutu."

"Jawab!" Perintahku.

"Emang lu siapa merintah-merintah gua?" Teriaknya.

"Aku tidak peduli lu siapa dan berasal dari mana."

"Oh... Nyari mati rupanya." Ancamnya.

"Itulah yang ku mau sejak dulu." Ucapku.

Dia hanya terdiam.

"Kenapa? Takut? Kirain sih berani sama gua." Aku menertawakannya.

"Jadi lu mau cepet mati ya?"

"Maaf ya tuan. Aku tidak pernah takut kepada siapapun."

Dia terdiam lagi.

Suasana menjadi hening sekali.

Brak.

Pisau itu menembus meja yang ada di hadapanku.

"Jadi kau memutuskan untuk mati lebih cepat ya?" Tanyanya.

WHAT?!

.

Normal POV.

"DIMANA DESYCA?!" Teriak Reihan frustasi.

"Kita harus segera menemukannya." Ucap Dirga serius.

"Ya, nyawa Desyca sedang terancam sekarang." Sahut Juna.

"Tapi di mana dia?" Tanya Bejo lesu.

"Apakah harus laoshi cari pakai FBI?" Usul Yanjie.

Holang kaya mah bebashhhh! Batin mereka berempat.

"Loh kok diem?"

"Gk apa-apa kok, laoshi." Ucap mereka spontan.

"Jadi gimana? Apakah tidak ada petunjuk sama sekali?" Tanya Yanjie.

Sebelum mereka menjawab handphone Yanjie berbunyi.

Kring~~

"Halo?"

"Aku sudah menemukan alamatnya dari nomor teleponnya."

"Benarkah? Terima kasih, Gege."

"Akan aku kirimkan alamatnya lewat Sms."

"Baik, Gege."

Yanjie mematikan sambungan telephonnya.

"Ada apa, laoshi?" Tanya Dirga.

"Tadi kakak laoshi telepon, katanya dia sudah menemukan alamat Desyca diculik." Jawab Yanjie.

"BENARKAH?" Teriak mereka hingga burung-burung berterbangan.

"Tapi, bagaimana caranya?" Tanya Reihan.

"Disitu ada kesulitan, disitu juga ada jalan." Jawab Dirga dengan bijak.

"Tumben lu bijak, Ga." Ejek Juna.

"Dirga gitu loh." Sombong Dirga.

"Sombong amat lu." Kesal Juna.

"Mirror dong!" Sindir Dirga.

"Wat de…"

"Kalian berdua, kalau berantem jangan pada saat seperti ini! Kalian tidak tahu nyawa Desyca sedang terancam." Potong Yanjie.

"I'm sorry, laogong~." Ucap Dirga dengan dimanjakan.

"Jijik tahu gk sih!" Reihan menatap Dirga jijik.

"Bodo amat!" Dirga menjulurkan lidahnya.

Kring~~

Telepon Yanjie berbunyi.

"Halo?"

"Apakah benar ini Li Yanjie?" Tanya seseorang dari seberang sana.

"Benar. Maaf kalau bisa tahu, saya sedang berbicara dengan siapa?"

"Saya orang tua Desyca Taniadi."

"Maafkan saya, Pak. Saya belum menemukan putri anda."

"Tidak apa."

.

Yanjie POV.

TIDAK APA?! RESPON MACAM APA ITU? BUKANNYA MARAH ATAUPUN APA, INI MALAH...

"Halo?"

"Halo. Maaf, Pak."

"Anda pasti melamun karena omongan barusan."

Dia bisa tahu?

"Kau tahu, Laoshi. Mungkin inilah jalan terbaik untuk Desyca."

Tut.
Sambungan telepon diputus.

"Halo?"

"Ck. Bagaimana bisa…"

"Ada apa, Laoshi?" Tanya semua muridnya berbarengan.

"Gk ada apa-apa." Bohong Yanjie.

"Oh."

.

Dirga POV.

Laoshi berbohong. Dan aku masih tidak percaya jika Desyca diculik. Bagimana mungkin gadis kasar sepeti dia, ada yang mau?

Line~~
Handphone ku berbunyi.

DESYCA?!

Desyca. T : Dirgaaaa!!!!

Dirga. M : lu ada di mana cabe?! Bikin khawatir aja tau gk!

Desyca. T : Dir, please tolongin gua! Gua mau dibunuh.

Dirga. M : lawakan lu gk bagus, Des.

Desyca. T : Dirga! Gua gk lagi bercanda.

Dirga. M : sekarang lu di mana?

1 menit

2 menit

3 menit

Anjir! Nih bocah gk jawab-jawab!

Dirga. M : Des?

Dirga. M : DESYCA!

Dirga. M : JAWAB CABE!

"Dirga? Lu kenapa?" Tanya Reihan.

"Gawat, Rei! Desyca..."

"Kenapa Desyca?!" Tanya semuanya.

"Dia mau dibunuh!!!"

"APAA?!"

"LU BOHONG KAN?!" Kak Juna mencekik leherku.

"Kak.." Aku tidak bisa bernafas.

"Hentikan, Juna!" Laoshi melepaskan tangan Kak Juna dari leherku.

"Ada di mana dia sekarang?" Tanya Mas Bejo kepadaku.

"Aku tidak tahu." Jawabku lesu.

"Baik. Sekarang kita ke alamat yang diberikan kakak laoshi." Ucap Laoshi Yanjie.

Semua mengangguk setuju.

.

Desyca POV.

KAMPRET SI SIPIT!

Masa dia gk percaya kalau Desyca sedang dalam bahaya!

"Halo Desyca Taniadi." Sapa seseorang.

"Siapa kau?" Tanyaku.

"Perkenalkan namaku Valentine Louis. Aku yang akan menyelamatkanmu." Jawab pria itu.

"Ha? Aku bisa memanggilmu apa?"

"Terserah." Ucapnya ketus.

"Val?"

"Terserah."

Ini orang. Biasanya cewe yang suka bilang terserah. Apakah pria ini tertular virus terserah? Batinku.

"Hei!" Panggil Val.

"Ha?"

"Jangan natap gua kaya gitu. Saking gantengnya gua, ya?"

"Geer deh."

"Emang lu gk jatuh cinta sama pesona gua?"

Ini bocah nyolot banget.

"Woi!" Teriak Val.

"Lu mau bikin gua mati, ya? Jangan teriak-teriak gitu."

"Sorry lah."

"Jadi bagaimana lu bisa nyampe sini?" Tanyaku ketus.

"Gua nembus lewat tembok." Jawabnya santai.

"Oh. WHAT?! LU NEMBUS TEMBOK?!" Teriakku.

"Iya." santai banget nih bocah.

"Lu setan?" Tanyaku ngeri.

"Lu dari tadi gk nyadar?" Tanya Val balik.

"Tapi kok bisa?"

"Ya bisa lah." Jawabnya kesal.

"Kaki lu gk napak ya?" Aku menunjuk kakinya yang tidak napak.

"Bocah. Masa dari tadi gk nyadar."

"Mana gue tahu!" Ucapku kesal.

"Bodo ah."

.

Bersambung…

Haiiiii! Ketemu lagi denganku💕. Aku batal hiatus. Karena aku bosen kalau gk ngapa-ngapain. Jadi begitu lah.

Oke! Sampai ketemu lagi👋

Note : sorry kalau ceritanya gaje :'v

Continue lendo

Você também vai gostar

611K 61K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
191K 9.3K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
82.2K 16.3K 176
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
148K 15.1K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...