Angel Wings

By Ecenggondhok

71.3K 7.2K 1.9K

Chanyeol benci sena, chanyeol benci saat sera anak sena memanggilnya ayah, chanyeol benci melihat wajah sena... More

Prolog
Bagian 1: Begin
Bagian: 3
Bagian 4
Bagian: 5
Bagian: 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11: Gone
Bagian 12
Lalala
Open Q&A
Bagian 13
Bagian 14: Flashback 1
PENTING!!
Bagian 15:

Bagian 2

4.7K 469 18
By Ecenggondhok

Seorang gadis kecil berumur kisaran 3-4 tahun itu berlari kearah seorang wanita yang tengah menyiram bunga lili di taman belakang rumahnya

"Eomma!" Pekik gadis itu riang. di tangannya, ia menggenggam selembar kertas gambar yang sudah dipenuhi coretan-coretan tangannya

"Uh... uri sera kenapa berteriak-teriak seperti itu eoh?" Gadis yang lebih dewasa brlutut menyamakan tingginya dengan gadis kecil bernama sera itu, kemudian mencubit pipi gembil sera gemas. tidak sampai disitu, dia juga menciumi seluruh permukaan wajah sera yang berbau wangi strowberry khas anak-anak.

"Eomma lihat, ini gambar sera disekolah. Nilai sera paling tinggi loh" sera berujar dengan antusias membuat sena terkekeh

"Memang sera menggambar apa heum? Coba sini eomma lihat"

Sera buru-buru menunjukkan gambarnya, rupanya sera memiliki bakat menggambar seperti ayahnya.

"Ini sera---" sera menunjuk gambar gadis kecil yang berada ditengah tengah dua orang dewasa, senyumnya mengembang lucu.

"Ini eomma" sera menunjuk gambar wanita yang lebih tinggi, gambarnya masih acak-acakan khas murid TK

"Dan ini--- appa" sena mematung, diusapnya gambar yang sera tunjuk sebagai 'appa' itu dengan pelan.

"Sera tidak tau tinggi appa seberapa, jadi sera samakan saja dengan pohon disampingnya, hehehe"

Sera terkikik, sera akan mengira-ngira tinggi seseorang, kalau orang itu sudah pernah menggendongnya, tapi chanyeol belum pernah menggendongnya jadi dia tidak bisa mengira-ngira tinggi badan chanyeol. Memikirkan itu membuat dada sena sesak.

"Ah eomma, kapan appa pulang? Sera ingin menunjukkan gambar ini. Pasti appa senang"

"Appa sedang sibuk sayang, nanti kalau pekerjaan appa sudah selesai, pasti appa pulang" sena menyelipkan anak rambut sera kebelakang telinga, diiringi senyum mirisnya.

"Appamu pasti pulang sayang" sebuah suara mengintrupsi kegiatan sena, dia mendongak dan menemukan ibu mertuanya tengah berdiri diambang pintu yang menghubungkan taman dengan ruang tamu

"Halamoni!" Sera memekik senang, kemudian berlari sambil merentangkan kedua tangan mungilnya

"oh... cucuku yang cantik. Bagaimana kabarmu dear?" Nyonya park mengelus lembut surai hitam sera, matanya menatap mata sera dalam.
Mata gadis kecil itu mengingatkannya pada seseorang yang amat sangat ia rindukan

"Sera baik-baik saja, tapi eomma tidak!"

"Eh?" Sena kaget medengar penuturan putri kecilnya itu

"Sera sering melihat eomma menangis didapur saat malam hari" sena membulatkan matanya terkejut, kemudian menunduk sambil meremas ujung dresnya

Nyonya park menatap sena, meminta penjelasan dari gadis itu, sena hanya menghela nafas. Bisa-bisanya ia se-ceroboh itu sampai sera mendengar isak tangisnya

"Sera, temani halaboji di depan ne?, halamoni ingin megobrol sebentar dengan eomma sera" sera menganggukkan kepalanya lucu, kenudian berlari menemui sang kakek.

Sekarang tinggallah dua wanita itu, sena masih sibuk menyembunyikan wajahnya, nyonya park menghela nafas kemudian menuntun sena untuk duduk di bangku kayu yang letaknya dekat dengan kolam ikan kecil

"Apa dia belum juga pulang?" Sena mnggelengkan kepalanya, tangannya saling bertaut dan mengeluarkan keringat dingin.

Nyonya park menggenggam tangan sena, meremasnya pelan seolah menyalurkan kekuatan untuk gadis jung itu

"Sudah berapa lama?" Sena mengangkat wajahnya

"Tiga hari" cicit sena lirih, kerongkongannya terasa kering, rasanya seperti tercekik benang tak kasat mata

Nyonya park menggenggam tangan sena erat. wanita itu sadar betul, kedua putranya telah berhasil memusnahkan mimpi-mimpi menantunya ini.

"Maaf sena...." nyonya park menunduk dengan air matanya yang telah mengalir bebas.

"Maaf, karena kedua putraku telah berhasil menghancurkan mimpimu"

Sena menggenggam tangan mertuanya itu.

"Tidak eomonim, aku cukup bahagia dengan adanya sera. Jangan menyalahkan chanhyun dan chanyeol, mereka sama sekali tidak bersalah"

Mereka menangis bersama, nyonya park menangisi kesalahan kedua putranya dan sena menangisi takdir yang selalu saja mempermainkan mimpinya.

***

"Kau tidak pulang kerumah?" Seorang gadis dengan paras cantiknya memandang pria-nya dengan penuh tanya, sedangkan si pria hanya mengendikkan bahunya acuh, tangan panjangnya mengangkat cangkir kopi kemudian menyeruputnya santai.

"Aku sudah dirumah. Lalu apa" irene meotasikan bola matanya jengah

"Kerumah istrimu maksudnya" irene mengambil tempat duduk disamping chanyeol, kemudian kepalanya ia sandarkan pada dada bidang chanyeol

"Aku malas, wanita itu terlalu cerewet." Chanyeol memainkan ujung rambut irene yang berwarna ungu itu. Entahlah, chanyeol rasa rambut irene lebih menarik daripada pembahasan tentang 'pulang kerumah istrimu'

"Kemarin istrimu menemuiku" ujar irene sambil memainkan jarinya diatas dada bidang chanyeol, membentuk pola abstrak

"Kenapa dia menemuimu?" Chanyeol menarik dagu irene, membuat wanita itu mendongak

"Tidak--- hanya saja, sudahlah" irene tidak mau melanjutkan kata-katanya, membuat chanyeol penasaran setengah mati.

"Katakan. Kenapa sena menemuimu?" Irene menyeringai di dalam dekapan chanyeol, yang sayangnya tidak terlihat oleh pemuda bertelinga peri itu.

Irene mengubah mimik wajahnya sesedih mungkin, kemudian kembali mendongak. Memandang chanyeol dengan mata berkaca-kaca. Oh bagus sekali aktingmu Bae Irene.

"Dia bilang aku merebutmu darinya,mengatai aku jalang sialan. Dia juga mengancam akan menghancurkan hidupku kalau aku masih dekat-dekat denganmu" ujar irene dramatis, mungkin gadis itu lebih cocok menjadi pemain drama picisan memuakkan, yang lebih baik memerankannya dibalik layar kaca. Bukan dalam suatu hubungan yang bisa ia retakkan kapan saja.

"Sena mangatakan itu?" Chanyeol bertanya diiringi kernyitan didahinya

"Kau tidak mempercayaiku? Kau membelanya?" Oh lihatlah sekarang, gadis bermarga Bae itu mulai mengeluarkan air mata sialannya. Kenapa sialan? Karena setiap irene mengeluarkan air mata, maka chanyeol akan luluh seketika, seperti kerbau yang dicucuk hidungnya.

"Tidak, bukan begitu. Berhentilah menagis babe" cahnyeol memeluk tubuh mungil irene dengan erat

"Jadi kau mempercayaiku?"

"Selalu. aku akan memberi sena pelajaran nanti, berani-beraninya dia mengancammu." Chanyeol menggeram kesal kemudian melepaskan pelukannya, menangkup pipi irene

"Aku akan pulang sekarang juga dan memberi sena pelajaran, sekarang berhenti menangis oke?" kemudian cahnyeol mengecup dahi dan bibir irene.

Pria park itu menyambar kunci mobil dan jas kerjanya. Wajahnya memerah, amarahnya benar-benar diubun-ubun sekarang. Bahakan chanyeol melajukan mobilnya seperti orang kesetanan

Kembali lagi pada irene si Drama Queen

Irene mangusap air matanya pelan diiringi seringaian mengerikannya.

"Well ternyata kau memang benar-benar bodoh park" irene merogoh saku celannya kemudian menghubungi nomor seseorang

"Hey baby, aku merindukanmu"

"......."

"Akan aku jelaskan nanti. kita bertemu ditempat biasa ya?"

Irene mematikan sambungannya saat orang disebrang sana menjawab 'oke'

***

"Eomma, kenapa appa belum pulang? Sera sangatt merindukan appa" tanya sera sedih

"Sebentar lagi sayang. Sekarang sera tidur ya? Besok appa pasti pulang"
Sena menyelimuti sera sampai batas dada, kemudian ikut berbaring disamping gadis kecil itu

"Heum, eomma. Appa sayang tidak dengan sera?" Sena terkejut mendengar pertanyaan sera, tapi hanya sebentar karena setelahnya, dia mengulum senyum

"Kenapa sera bertanya seperti itu? Tentu saja, appa sangat menyayangi sera" ujar sena, berharap sera akan puas mendengar jawabannya sehingga dia tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan lain dari sera.

"Eomma, jackson bilang, libur musim dingin nanti, appa nya jackson akan mengajak dia jalan-jalan kepulau jeju"

"Lalu?" Sena menunduk, untuk melihat putrinya yang kini sedang memainkan jemarinya

"Sera juga ingin kesana bersama appa" ucap sera lirih, tapi masih bisa sena dengar dengan baik

"Kita akan kesana kapan-kapan. Sekarang sera tidur nae?" Sera mengangguk lucu kemudian memeluk pinggang sena

"Saranghae eomma" adalah kata-kata terakhir yang sera ucapkan sebelum memasuki alam bawah sadarnya.

***

Sena membenarkan letak selimut sera, kemudian mengecup kening putri kecilnya dengan penuh sayang.

Sena keluar dari kamar sera, dia berniat membuat makanan, siapa tau chanyeol pulang.

BRAK!

Sena yang tengah mengenakan apron seketika terlonjak kaget, dia mendengar pintu yang dibuka kemudian ditutup dengan kasar, menghasilkan debuman yang cukup keras

Sena melihat chanyeol yang berjalan cepat kearahnya.
Sena merasa takut melihat kilatan merah dimata chanyeol.

"Chan ada a---aw s--akit" sena merintih saat tiba-tiba chanyeol menjambak rambutnya

"Apa yang kau katakan pada irene ha?! Jawab!" Chanyeol mempererat jambakannya

"A-ku tidak mengatakan apapun, sungguh--ah" bulir bening mulai keluar dari pelupuk mata sena, rasanya sungguh menyakitkan. Sena mati-matian menahan sakit diarea kepalanya. Kepalanya terasa berdenyut

"BOHONG! KAU MENGATAKAN IRENE JALANG..IA KAN? JAWAB SIALAN!" chanyeol membenturkan dahi sena kelantai, menimbulkan luka lebam disana. Kepala sena terasa sangat berat, pandangannya sudah tidak fokus. Bukan sekali, tapi chanyeol melakukannya berkali-kali

"Kalau kau berani mengancam irene lagi, ku pastikan hidupmu akan benar-benar hancur" chanyeol melenggang pergi meninggalkan sena dengan keadaan yang dangat kacau, rambutnya berantakan dan lukan didahinya

'Tuhan, ini terlalu menyakitkan'

Perlahan sena kehilangan kesadarannya, biarlah sena mengistirahatkan sejenak hati dan pikirannya, hantaman hebat tadi benar-benar melumpuhkan semua sarafnya.
Bukankah sena terlihat menyedihkan? Bahkan chanyeol pergi begitu saja setelah memukuli sena dengan tidak berperi kemanusiaan

Dalam pingsannya, sena memimpikan kejadian-kejadian dimasa lalunya yang dirangkai dalam sebuah kaset rusak, dan beberapa potong kejadian itu benar-benar menyiksanya

Flashback

Sena kecil meringkuk dipojok ruangan, menangis dengan nada yang amat memilukan. Didepannya berdiri seorang wanita dengan rotan ditangannya

"Anak sialan! Kau dan ayah bajinganmu itu sama saja! Kalian membuat hidupku susah"

Plak

Satu pukulan berhasil mendarat dipunggung sena kecil. Sena kecil hanya bisa menangis dalam diam, dia tidak berani mengeluarkan isakannya, bahkan hanya untuk bernafaspun sena takut. Takut terkena sabetan kayu rotan itu. sungguh, rasanya sangat sakit.

"Seharusnya kau mati saja menyusul ayahmu! Aku menikahinya bukan untuk mendapatkan anak sialan sepertimu"

Plak,plak,plak

Pukulan itu semakin menjadi-jadi, ibu tirinya dulu tidak seperti ini. Tapi karena perusahaan ayah sena bangkrut dan ayah sena meninggal terkena serangan jantung, ibu tirinya bertindak kejam padanya. Memukul memaki, dan membentak.

"Hiks, eomma..." sena sudah tidak bisa menahan isakannya, ia memeluk kaki 'ibu' nya memohon ampun.

"Keparat! Aku bukan ibumu!" Sena memejamkan matanya erat, menanti pukulan rotan berikutnya

"Sudahlah sayang, kau sudah menyiksanya terlalu lama" seorang laki-laki muda memasuki kamar sena, menghentikan ibunya yang hendak memukul sena 'lagi'

"Kau mengabaikanku dan terus mengurusi dia" pria itu menunjuk sena dengan dagunya

"Ah maaf sayang" ibu sena mengalungkan tangannya pada leher laki-laki itu. Sena tidak tau apa yang mereka lakukan, yang jelas mereka menempelkan bibir mereka. Ibu dan pria itu sudah pergi, itu artinya sena akan aman 'sementara'

Sena kecil membuka lacinya, kemudian mengambil salep yang biasa ia gunakan.

"Akh, sakit..hiks... eomma...sakit" sena kecil terus merintih sambil mengoleskan salep itu ke beberapa luka lebam dipunggung dan lengannya.

***

"Eomma sakit!" Sena membuka matanya, nafasnya memburu dengan keringat yang mengucur di pelipisnya. Luka didahinya masih berdenyut.
Sena melirik jam, pukul 12 ternyata. Sena masih diposisi awal, dilantai yang dingin.
Dia berjalan kekamar sera, untuk mengecek keadaan putri kecilnya

Ceklek

Sena ternyum melihat sera yang masih tertidur pulas.
Dia menempatkan dirinya disamping sera. Sena mengecupi seluruh permukaan wajah putrinya

Sera menggeliat merasakan sesuatu di area wajahnya, perlahan mata kecil sera terbuka

"Eomma?" Panggil sera

"Heum?" Sena hanya menggumam

"Kenapa eomma belum tidur?"

"Eomma belum mengantuk" bohong sena

"Eomma, ini kenapa?" Sera memegang luka lebam didahi sena, sena menggenggam tangan mungil sera yang masih berada didahinya

"Eomma baik-baik saja" sena ternyum lembut

"Tidak! Eomma tidak!" Keukeuh sera

"Putri kecil eomma benar-benar mirip appa-nya" sena mencubit pipi sera gemas

"Benarkah?" Tanya sera antusias

"Heum" sena mengangguk

"Sera seperti chanyeol appa?"

Sena menggeleng

" sera seperti appa disurga" balas sena sambil menatap langit-langit kamarnya

"Appa chanhyun?" Sena mengangguk
Sena memang sudah mulai memberi tau sera bahwa ia mempunyai dua ayah, chanyeol dan chanhyun.

"Heum, sekarang sera tidur nae?"

"Ay ay kapten" sena tergelak melihat putri kecilnya itu.

Sena dan sera mulai menjemput mimpi masing-masing, tanpa mereka sadari seseorang mendengarkan percakapan mereka, seseorang itu mengeratkan genggaman pada gelas ditangannya.

Flashback saat sena bertemu irene

Sena tengah berbelanja bulanan disalah satu mall di distrik gangnam. Sudah sekitar dua jam dia berputar-putar mencari barang yang oa butuhkan. Sena mengakhiri acara belanjanya dengan membasuh wajahnya di toilet, hari ini memang melelahkan.

Saat sena keluar dari toilet dia melihat dua orang yang tengah berciuman dilorong, dia tidak mau ambil pusing toh dia tidak kenal siapa mereka. Tapi saat sena melewati kedua orang itu sena baru menyadari bahwa seorang diantaranya adalah irene

"Irene?" Irene langsung melepaskan tautannya

"Tunggu aku diparkiran" kata irene pada laki-laki tadi

"Kau melihatnya?" Tanya irene lengsung

"Ya, aku melihatmu berciuman dengan laki-laki. Dan itu bukan chanyeol"

"Jadi kau akan memberitahu park bodoh itu? Begitu?" Tanya irene tajam

"Ya, aku tidak akan membiarkan chanyeol terjerumus oleh perangkapmu lagi"

BRUK

irene mencekik leher sena dan memojokkan gadis itu di tembok. Sena sulit bernafas karena cekikan irene sangat kuat

"Kalau kau berani melakukannya, akan kupastikan kau lah yang akan hancur jung sena"

"Lhe--phas--" ucap sena tersendat

"Sakit? Akan kubuat kau merasakan yang lebih dari ini. Dan akan kupastikan bahwa chanyeol yang akan melakukannya"

Irene melepas cekikannya kasar, membuat sena jatuh dilantai

Dan ucapan irene terbukti, chanyeol benar-benar menyakiti sena lebih dari yang irene lakukan

Ini hanya satu manipulasi yang irene lakukan, masih banyak rahasia dan kebohongan yang belum muncul ke permukaan.

Ular juga akan muncul ketika masa hibernasinya telah usai. Begitu juga dengan kebohongan ini akan muncul saat waktunya telah tiba. Hanya perlu menunggu, ya menunggu.

TBC
.
.
.
.
anyeong

Iit balik lagi ehe, iit mau ngasih sedikit penjelasan nih

Jadi buat readers sekalian yang bingung kenpa judul cerita ini diganti, itu karena kemaren iit pesen cover buat cerita sebelah yang belum aku bikin, eh malah covernya jadi cepet yaudah karena iit gak enak sama artworkernya kalo gak ngasih credit yodah iit ganti aja judul sama cover cerita ini.

Tapi keseluruhan cerita ini itu sama kok, alesan kenapa kemaren iit unpublish cerita ini gara gara iit mau ujian sekolah dan pasti jarang update, iit gak mau nelantarain ff ini. 😂😂😂😂

Udah jelas? Udah dong 😁 kalo belum jelas bisa tanya ke @iitanaknyamama

Asal jangan tanya kenapa chanyeol itu ganteng, karena itu udah takdir /plak/✌

Oke last silahkan tinggalkan jejak

Regard
Ecenggondhok

Continue Reading

You'll Also Like

311K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
46.6K 6.3K 38
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
47.4K 3.4K 49
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
74.2K 7.2K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG