Alfandri

By LintangSafriana

50.7K 3.6K 149

"Fa, gimana menurut lo, kalau setelah lulus nanti gue ngelamar Alina?" tanya Andriel dengan wajah bahagia yan... More

#
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
END

2

2.8K 239 3
By LintangSafriana


Alfa menyeruput jus Jeruk dihadapannya. Hanya sesekali menghela nafas menatap Andriel yang tengah menikmati nasi goreng pesanannya dengan lahap. Ia mengedarkan pandangannya menatap suasana kantin yang semakin ramai.

"Oh iya fa, gue bisa bawa Alina ke Bascam kita nggak? Gue peng_"

"Gak boleh!! Lo apa-apaan si!! Lo kan udah janji kalau gak ada satu pun orang yang boleh masuk kedalam bascam kita. kecuali kita berdua sama Bunda. Gimana sih! Lo jangan rusak persahabatan kita lah!" Bentak Alfa.

Andriel menautkan alisnya dan segera meraih air mineral disampingnya dan menengguknya beberapa kali. Sebelum kembali menatap Alfa yang kini bersindekap dada."Yaelah gitu doang marah. Santai bisa kali," ucap Andriel. " kalo gitu nanti gue ajak dia kekolam aja ya?" Tanya Andriel lagi menatap Alfa.

" ish! G A K B O L E H!! Lo lupa kalau, lo sendiri yang bilang kalau kolam itu khusus buat kita BERDUA" Bentak Alfa lagi. Ia sangat kesal ketika mendengar Andriel berniat membawa Alina kekolam dan Bascam mereka. Padahal Alina belum genap satu bulan kenal dengan mereka.

"Lo kenapa sih? Sewot banget dari tadi?!" Tanya Andriel.

"Karna gue gak suka semua yang kita punya disentuh sama Alina. Riel!!"

Andriel hanya diam menatap Alfa. Sikap Alfa tampak berubah sejak masuk kelas tadi. Andriel menatap dalam mata Alfa. Mencari sesuatu yang bisa Andriel mengerti dari sikap aneh gadis itu. Namun, yang Andriel lihat hanyalah cairan bening yang siap keluar dari mata Alfa. Gadis itu terlihat menahan sesuatu yang seolah ingin meledak saat ini.

Andriel menghela nafas gusar. "maaf ya, Fa." Andriel menarik tubuh Alfa kedalam pelukannya. Ia mengelus punggung Alfa yang bergetar dalam pelukannya. Ada apa dengan gadisnya itu, mengapa Alfa yang ia kenal tampak berbeda. Alfa tegar,ramai dan cerewet berubah menjadi Alfa yang dingin, cuek dan cengeng. Ada apa sebenarnya denganmu Fa..

***

"Lo kemana aja sih? Tadi janjinya mau ketemuan dikolam buat ngasih makan anak-anak kita. Tapi nyatanya lo sendiri ntah kemana" tanya Alfa menatap Andriel. Dia telah mengabiskan waktgu dua jam hanya untuk menunggu Andriel ditempat favorite mereka. Tapi apa yang terjadi, Andriel malah asik main laptop dikamarnya. Dan Akhirnya malah dia sendiri yang ntah untuk yang keberapa memberi Pimpi dan Pompi makan. Sepasang ikan yang telah mereka anggap sebagai anak mereka. Kolam itu baru mereka buat 3 tahun lebih saat dimana Andriel mendapat kesempatan untuk melakukan petukaran pelajar selama 6 bulan di Inggris.

Alfa yang sudah sangat bertergantungan dengan Andriel hanya bisa menangis selama seminggu full sebelum keberangkatan Andriel.

Dengan dukungan Bundanya dan Bunda Alfa, Andriel memutuskan untuk membuat kolam kecil yang diisi sepasang ikan yang ia beri nama Pimpi dan Pompi. Andriel berharap dengan kedua ikan ini Alfa tidak merasa kehilangan karna fokusnya akan teralihkan untuk mengurus kedua ikan yang telah mereka anggap sebagai anak.

Andriel berdecak kesal dan bersindekap dada. Sejak tadi pagi Alfa selalu bersikap aneh. Terlebih saat Andriel tengah bersama atau bertemu Alina. Ada apa sebenarnya dengan lo Fa..

"Lo kan tahu? Gue ngajak Alina kebascam kita. Dan lo tahu gimana responnya dia? Dia kagum banget sama bascam kita. Katanya bascam kita itu keren banget. Apalagi Alina bilang kreasi tangan kita sanga-sangat unik." Ucap Andriel. Ia mencoba untuk tidak memperpanjang kemarahan Alfa. Meskipun ia tahu kalau Alfa sudah melarangnya untuk membawa gadis lain masuk kedalam bascam mereka.tapi mengapa juga lo bawa, bego!. Triak batinya kesal.

Alfa menghela nafas. Ada yang mencekat tenggorokannya. Andriel melanggar larangannya agar tidak membawa Alina ketempat favorite mereka dan sekarang Andriel tetap membawa Alina kebascam mereka. Tempat yang paling-paling Alfa jaga agar tidak ada yang masuk selain mereka berdua dan khususnya Bundanya.

Alfa memejamkan matanya, lalu segera beranjak meninggalkan Andriel yang masih duduk dikasurnya. Ia berniat pergi dan tak ingin mendengar apapun yang bersangkutan dengan gadis bernama Alina. Aku membencimu Alina!

"Eh Fa, mau kemana?" Tanya Andriel saat Alfa baru saja menyentuh engsel pintu kamarnya.

Alfa tak menjawab dan tetap melangkah keluar meninggalkan kamar Andriel. Merasa kecewa dengan apa yang Andriel lakukan.

Andriel segera berlari kecil mengejar Alfa yang melangkah pergi. "Alfa!!!"

***

Alfa menghiraukan Andriel yang terus mengejarnya. Ia melangkahkan kakinya semakin cepat, mencoba menghiraukan Andriel yang terus meneriaki namanya. Sampai akhirnya langkahnya berhenti saat tangannya dicengkram dan ditarik paksa oleh Andriel.

"Fa! Lo kenapa sih? Gue salah ya?" tanyanya menatap manik mata Alfa. Mata Alfa sangat jelas memperlihatkan kekecewaan terhadapnya. " Gue salah kalau ngajak Alina ketempat rahasia kita? Ketempat yang sebelumnya cuma kita berdua yang tahu? Lagian, sebentar lagikan, Alina itu jadi bagian dari kita. Ya maksudnya dia akan gue jadiin kekasih gue. Lo sendiri kan yang bilang kalau gue gak boleh jomblo terus? Tapi saat gue mau deket sama cewek, kenapa lo jadi aneh gini sih?" Alfa menunduk.

Beberapa kali Andriel mencoba menyentuh dagu Alfa dan meminta gadis itu untuk menatapnya."Tatap gue Fa." Namun, Alfa tetap menunduk. Ia memainkan kesepuluh jari-jari tangannya.

Andriel menghela nafas, dengan ragu menarik Alfa masuk kedalam pelukannya saat melihat bahu Alfa yang bergetar samar."Oke gue ngerti. Mungkin lo lagi ada masalah. Gue ngerti Alfa." Bisik Andriel lembut.

Lo gak ngerti Riel. Gue sendiri aja gak ngerti sama sikap gue. Kenapa gue gak suka lo deket sama Alina. Batinnya. Dia merasakan ada yang aneh dengan dirinya ketika ia melihat Andriel berdekatan bahkan menghabiskan waktu dengan Alina. Ia merasah bahwa Andriel telah melupakannya, Andriel telah menjadikannya nomor dua setelah Alina tentunya. Dan dia tidak suka itu!

***

Alfa menjatuhkan tubuhnya begitu saja diatas tempat tidur. Menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 14:30. Alfa mengingat sesuatu. Lalu segera beranjak dan melangkah keluar dari kamarnya. Menuju bascam yang lokasinya berada dibelakang rumahnya.

Menatap bascam itu yang kini sudah diketahui oleh orang lain. Alina. Andriel membawanya datang kesini. Alfa dengan santai memasuki bascam mereka yang bangunanya masih terbuat dari kayu jati dan sementara lantainya yang masih beralaskan semen. Berdiam sebentar disini mungkin bisa membuatku lebih rileks.

"Riel, janji sama aku. Kalau orang yang boleh masuk kedalam bascam ini cuma aku, kamu sama Bunda. Gak ada orang lain yang boleh masuk disini karna tempat ini akan menjadi tempat favorite kita berdua." Alfa kecil mengulurkan jari kelingkingnya. Ia mentap Andriel dengan tatapan memohon.

"Pasti! Ini bascam kita. Sampai kapanpun cuma kita berdua sama Bunda yang boleh masuk kesini," ucap Riel menyatuhkan jari kelingkingnya dengan Alfa.

"Janji?"

"Janji,"

Alfa masih ingat jelas perjanjian itu. Janji yang ia dan Andriel buat saat mereka berusia sepuluh tahun. Dan saat bascam ini baru selesai dibuat oleh pamannya.

"Hah? Apa maksud dari semua ini.."

Alfa segera mencabut beberapa lembar foto yang ikut tertempel didinding, berjejer dengan foto-fotonya dan Andriel. Alfa membalik foto itu dan melihat tulisan tangan Andriel disana.

Mulai hari ini, Alina berhak ada dibascam ini. Dia jadi bagian dari kita. Yeeaa!!

"Andriel!" Ucap Alfa kesal.

Alfa meremas foto Alina yang berada ditangannya. Lalu mencabut foto-foto lainnya yang masih tertempel. Amarah itu kembali memuncak dan membuat Alfa kembali tak bisa membendung air matanya.

Ia mencabut, meremas lalu merobeknya hingga menjadi bagian-bagian kecil. Dan terakhir dibuang kedalam ember kecil tempat sampah. Alfa lalu terduduk dilantai kecil bascam itu. Membiarkan kakinya menggantung dan menyenderkan kepalanya pada dinding bascam itu.

"Gue kenapa sih?" Gumamnya lirih. Dadanya terasa sesak.

Alfa memejamkan matanya. Merasa ada yang aneh dengan hatinya sejak kedatangan Alina. Bahkan dalam sehari ini Alfa sudah menangis dua kali karna Andriel dan Alina.

"Tuhan? Gue gak mungkin suka sama Andriel kan?!" Gumamnya lagi. Alfa membuka matanya dan untuk ketiga kalinya Alfa menghapus bulir air mata yang tiba-tiba jatuh. Menyangkal perasaannya sendiri.

Nggak, nggak, gua nggak bisa suka sama Andriel. Itu nggak bisa terjadi.Alfa kembali menghela nafas. Lalu menatap lurus kedepan. Membiarkan sesaknya hilang dengan semilir angin yang saat itu sedang asyik menerbangkan rambut panjangnya yang terurai.

***tbc

#thx

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 170K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
5K 514 21
Fatya Bella Aurora, inilah kisah ku yang penuh drama layaknya cerita di dunia orange. Alih-alih menjadi gadis ideal dan berprestasi aku hanyalah wani...
94K 5.9K 57
WARNING! CERITA MENGANDUNG BAWANG, KDRT, MENTAL BREAK DOWN FL!! SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGI...
4.1K 405 26
18+ | ROMANSA || SELASA Tiba-tiba kekasih terindah di masa lalu hadir di pernikahan sempurna yang terasa biasa saja. Membuat Theo bingung harus kemba...