_Happy reading_
"Seira"
"Krystal boleh aku bertanya sesuatu?"
"Hm"
"Kau punya hubungan apa dengan Hyunseung?"
Krystal sempat berpikir sejenak.
"Apa urusannya dengan mu?"
"Aku hana bertanya"
"Kalau begitu cari tau saja sendiri."
Krystal pun langsung pergi meninggalkan Seira. Pasalnya ia sedang berusaha agar bisa menahan emosinya.
Bel masuk berbunyi.
Selama mata pelajaran berlangsung Krystal cukup fokus untuk memperhatikan guru menjelaskan di depan.
Setelah pelajaran selesai Krystal berjalan menuju loker yang terletak di belakang untuk mengambil beberapa novel yang sengaja ia tinggalkan di looker untuk ia baca nantinya, tapi betapa terkejutnya ia melihat isi loker penuh dengan coretan bahkan beberapa telur busuk dengan bau menyengat menusuk paru-paru bagi orang yang menghirupnya.
Krystal yang masih memegang pintu lokernya melihat isi looker begitu berantakan dan bau.
Seira yang melihatnya berjalan menuju kearahnya, dengan senyum dan hembusan nafas kasar Krystal tau ini adalah ulah Seira
"Sepertinya kau sedang kesal"
Seira menepuk bahu Krystal
Krystal menepisnya dan menghantam keras pintu lokernya.
"Kau marah?"
Tanya Seira dengan nada yang dibuat-buat.
Krystal kemudian berbalik dan terseyum.
"Melihat senyumanmu sepertinta kau tidak marah"
Seira kembali tersenyum.
"Ya. Ini cukup menghibur"
Ucap Krystal dengan penuh penekanan di kata menghibur.
"Aneh. Ku pikir kau akan marah dengan hiburan ini"
Ucap Seira tersenyum.
"Shin Seira... Sepertinya kau sangat senang karna sudah bershasil menghiburku dengan ini"
Ucap Krystal.
"Aku? Apa aku melakukannya?"
Tanya Seira pura-pura.
"Sejak kapan kau menyiapkan ini semua? Kau pasti kelelahan menyiapkan ini semua bukan?"
Ujar Krystal lalu melangkah mendekati Seira dengan tatapan tajamnya dan senyum sinisnya.
Sehun melihatnya kemudian ia mendekati Krystal dan Seira.
"Sehun-ah. Sepertinya ada yang berusaha menuduhku"
Ujar Seira mengadu.
"Menuduh? Dan sepertinya ada yang berusaha membuatku kesal"
Balas Krystal.
"Krystal-ah. Kau punya punya bukti kalau Seira yang melakukannya?"
Tanya Sehun.
Krystal tercengang atas pertanyaan Sehun.
"Oh Sehun... kau tau sendiri siapa mau melakukan ini padaku"
"Tapi kau tidak punya bukti"
Jelas Sehun.
"Apa aku butuh bukti untuk ini?"
"Ya! Sehun-ah. Siapa lagi kalau bukan Seira yang melakukannya? Kau pikir aku masih mau melakukan itu? Lagi pula Krystal bukan lagi musuhku. Jadi percuma saja"
Bela Irene yang sekarang berdiri di samping Chanyeol yang masih duduk diam di bangkunya.
Irene memukul bahu Chanyeol menyuruhnya ikut berdiri. Chanyeol pun langsung ikut berdiri tapi tak mengatakan apapun.
"Irene-ah kau tidak perlu menjelaskan"
Ucap Krystal.
"Ow ow Sepertinya kalian sudah berteman"
Seira melipat kedua tangannya.
"Sepetinya kau ingin aku mengihiburmu juga. Kau mau aku melakukannya?"
Tawar Krystal lalu tersenyum licik.
"Menghiburku? Kau pikir kau.."
Belum selesai Seira melanjutkan kalimatnya Krystal sudah menampar pipi kanan Seira.
"Krystal. kau.."
Krystal kembali menampar pipi kiri Seira.
"KRYSTAL!!"
Cegah Sehun.
Krystal tak memperdulikannya. Ia tetap menampar pipi Seira berkali kali.
"Shin Seira. Sampai kapan kau melakukan ini ha?"
Tanya Krystal lalu menamparnya kembali.
Seira memegang kedua pipinya.
Krystal menarik kerah baju Seira dengan kasar dan mencengkramnya kuat.
"Shin Seira.. jangan kau pikir dengan apa yang kau lakukan ini aku tidak akan membalasnya. Ini seperti seseorang yang sudah di tolong akan membalas budi terhadap orang yang sudah menolongnya"
Ucap Krystal lalu mendorong Seira sampai terjatuh dan menambrak bangku di belakangnya.
"Kau tau maksudku bukan? Kau sudah menghiburku hari ini. Dan aku aku membalasnya lebih."
Jelas Krystal tersenyum sinis.
Krystal berjalan mendekati Seira yang berusaha menjauh.
"Kau mau kemana?"
Tanya Krystal menarik rambut panjang Seira.
Seira meringis kesakitan sambil memegang tangan Krystal yang menarik rambutnya.
"Kenapa? Sakit?"
"Krystal-ah... kau."
Seira berhasil menarik rambut Krystal.
Tangan kiri Krystal pun berusaha melepas tangan kanan Seira.
Krystal kemudian melepas tangannya. Dan beralih melihatnya.
Krystal kembali menarik rambut Krystal lebih kuat lalu mendorong kepalanya ke meja didekatnya.
"Bagaimana?"
Tanya Krystal lalu menariknya kembali.
Krystal hendak melakukannya kembali tapi tangannya kini di tahan oleh Chanyeol.
Krystal melirik kearahnya dan menatap tajam Chanyeol.
"Lepas"
Pintah Krystal.
"Cukup. Kau tidak boleh melakukannya lagi"
Larang Chanyeol.
"Kau tau apa ha? Cepat lepas!!"
Pintah Krystal lagi dengan penuh penekanan dikata Lepas.
Chanyeol tidak tahan melihat apa yang di lakukan Krystal. Ia lalu menarik lengan Krystal berdiri.
"Chanyeol-ah"
"Ikut aku"
"Aku tidak mau!"
"Ayo"
Chanyeol lalu menariknya dengan keras lengan Krystal.
Sebelum Krystal berhasil di tarik ia menendang kepal Seira hingga tersungkur di lantai.
Irene hanya berdiam diri dan tak melakukan apapun. Ia juga tidak mengikuti kemana Chanyeol akan membawa Krystal.
Irene berpikir Chanyeol mungkin akan menasehati Krystal.
Kemudian Irene melihat Sehun menolong Seira dan membawanya ke UKS.
Di tangga Krystal tak henti hentinya meminta Chanyeol agar melepaskan tangannya. Tapi nihil Chanyeol tak mendengarkannya.
Krystal di bawa ke atap kemudian Chanyeol melepas tangannya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Krystal-ah. Kau tau apa yang kau lakukan itu? Itu hanya membuatmu terlihat seperti pembunuh. Kau melakukannya hampir setiap hari!"
"Ck. Sebelum kau mengatakannya aku memang sudah di cap seperti itu di sekolah. Makhluk berdarah dingin tak punya perasaan"
"Kau tau itu. Tapi kenapa kau masih melakukannya?"
"Chanyeol-ah. Kau pikir aku dulu seperti ini? Tidak.. aku dulu sama seperti kalian. Tersenyum dan tertawa setiap harinya. Tapi sekarang apa?"
"Aku tau kau bersikap dingin karena mereka melihatmu tidak sebagai teman. Aku tau dulu kepintaranmu di manfaatkan. Saat kau memasuki masa smp kau sudah mulai dingin dan tidak mau berteman sehingga mereka menganggapmu sombong dalam berbagai hal. Dan sekarang kau malah di cap Makhluk berdarah dingin yang tak punya perasaan. Kau tau kenapa kau di cap seperti ini? Itu karena kau melakukan ini semua. Kau menindas orang orang yang menurutmu menganggumu. Kau bahkan menindas orang yang tidak sengaja melakukan ntah apa itu padamu. Kau juga tidak pernah menolong orang orang di sekitarmu padahal kau tau mereka mereka membutuhkanmu. Apa kau tau itu?"
Jelas Chanyeol.
Chanyeol dapat menemukan cairan bening menitik di salah satu sudut mata Krystal. Membuatnya tertegun kehilangan kata.
"Krys..krystal-ah"
Chanyeol melangkah mendekati Krystal.
"Jangan mendekatiku"
Ucap Krystal kemudian mundur beberapa langkah.
Chanyeol kembali melangkah.
"KU BILANG JANGAN MENDEKAT!!"
Krystal berteriak.
Krystal mundur untuk beberapa langkah.
"Krystal-ah"
"Chanyeol-ah.. kau tidak mengerti"
"Krystal-ah. Aku tidak mau kau melakukannya lagi"
"Kenapa kau mengatakan ini semua?"
Tanya Krystal.
Butiran air mata keluar tanpa suara.
"Krystal-ah. Ayo. Akan ku antar kau pulang. Aku bisa.."
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri"
Potong Krystal lalu ia meninggalkan Chanyeol Sendiri.
°°°
Sudah berjam-jam Krystal menutup diri di balik selimut. Sudah berjam-jam pula ia belum mengganti seragamnya.
Tok tok tok
Krystal mendengar suara ketukan pintu langsung bangun. Ia melihat jam sudah pukul 18.15.
Krystal kemudian berlari ke kamar mandi membersihkan wajahnya. Selesai, ia tak mengganti seragamnya dan malah berlari ke arah pintu.
Ceklek (suara pintu terbuka)
"..."
•
•
•
•
•
•
•
TBC
Akhirnya kelar juga chap ini. Menurut kalian di tema chap ini apa?
Kep vomment yah😉
See you next chap😌
©12.04.17