The Special One !!! [HIATUS]

Por Miercy

2.6K 194 11

Dirinya yang polos, ramah, ceria, dan optimis membuatku jatuh terjerat dalam pesonanya. Aku akan melindunginy... Más

1. Prolog
Accident
with dad
5. KABUR
6. Hold On
7.Bad Feeling
8. Kepingan Masa Lalu
9. Wake-Up
10. Ancaman
11. It's Begin
Cast
12. Teror
13. Teror (2)
14. Agresi Level E
15.Chronicle
16. Wake Up
17. Gagal Menjaga
18. Mathair...

Khawatir

216 16 4
Por Miercy

Hai semua!! author balik lagi ^^ , pas lagi ada waktu luang pegang laptop yang ketulis ini, semoga kalian suka dengan cerita absurd ini ya :D

Sorry for typo and no edit, jangan lupa vote and comment ya^^. thanks

Happy reading

Author pov

Louis berjalan tergesa membelah kerumunan orang-orang yang berada di festival kota. Suasana di festival itu masih sama. Mencekam. Raut khawatir dari orang-orang yang ada di festival itu tergambar dengan jelas.

Sekelompok orang berseragam putih berdiri mengelilingi siswa-siswi akademi cariostta yang terluka dan ketakutan. Sekelompok orang yang berseragam putih tersebut adalah siswa-siswi akademi cariostta penghuni asrama bayangan. Salah seorang yang melihat kedatangan Louis segera menghampirinya.

"Anak buah Roderick" ucap orang tersebut

"Bawa mereka semua kembali dan segera hubungi senat, aku akan melakukan pertemuan dengan mereka" ujar Louis

Louis sekilas melihat keadaan dari siswa-siswi penghuni asrama cahaya, dan saat melihat Jessie ia mendekat dan menanyakan keberadaan Alexa. Perasaan khawatir yang sedari tadi membelenggunya hinlang begitu saja saat mendengar bahwa Alexa berada di asrama cahaya.

Para penghuni asrama Bayangan membawa dan mendampingi siswa-siswi penghuni asrama cahaya kembali menuju akademi.

"woah lihat!!! mereka nampak sangat menggiurkan" celetuk salah seorang siswa dari asrama bayangan

Pletakkk

Sebuah pukulan keras mendarat tepat di kepala siswa tadi. Membuat sang empunya meringis merasakan sakit dikepalanya,pukulan itu berasal dari wakil ketua asrama. Siswa bernama Jason itu juga mendapat tatapan maut dari wakil ketua asrama Bayangan.

"Akukan hanya menghibur diri" omel Jason sambil memegangi kepalanya yang tadi dipukul

"Aku juga hanya melemaskan otot tanagnku yang sedikit kaku" balas Wakil ketua asrama bayangan.

***

Alexa yang kini tengah duduk cantik di ranjang kesayangannya dikejutkan dengan suara ketukan panggilan dan ketukan pintu.

"Masuk saja tidak dikunci" sahut Alexa yang enggan beranjak dari ranjangnya mengingat kondisi kakinya yang terbalut perban

Dan muncullah 2 orang laki-laki berseragam putih dari balik pintu kamar Alexa. Mereka menghampiri Alexa yang tengah duduk dan menatap 2 orang itu heran.

"Kak Louis, Kak Azuza?" gumam Alexa

"Bagaimana kondisimu?" tanya kak Louis setelah mendudukkan diri di samping Alexa

"A –Ak –Aku baik-baik saja" jawab Alexa gugup

"Aku sebagai ketua asrama Bayangan minta maaf padamu, karena kami kamu jadi terluka" ujar Louis lembut

"Ahh tidak itu bukan salah kalian, lagi pula lusa aku sudah bisa melepas perban ini" ucap Alexa

Mendengar hal tersebut Louis tersenyum lembut pada Alexa. Hal itu sontak saja membuat Alexa menunduk, ia tidak mungkin menampilkan wajahnya yang kini sudah memerah. Melihat hal tersebut membuat Azuza berniat untuk menggoda Alexa.

"woahh kau sangat imut sekali saat blushing seperti itu, pantas saja Louis selalu memperhatikanmu" ucap Azuza.

Dan benar saja wajah Alexa semakin merah menahan malu membuat Alexa semakin menundukan wajahnya, sedangkan Louis bersikap santai dia tidak terusik sedikitpun dengan apa yang dikatan Azuza karena memang benar apa adanya jika ia memang selalu memperhatikan Alexa. Louis yang tak ingin membuat Alexa semakin salah tingkah karena ucapan Azuza Louis memilih untuk berpamitan.

Setelah Louis dan Azuza keluar dari kamar Alexa, Alexa langsung mehempaskan tubuhnya ke ranjangnya dan menutup wajahnya dengan bantal. Wajahnya terasa panas dan sangat merah pastinya, bagaimana tidak seorang Louis memberikan kecupan di kening Alexa sebelum keluar dari kamar Alexa.

Alexa pov,

Aku masih tidak percaya apa yang barusan terjadi kak Louis datang ke kamarku, menanyakan keadaanku, meminta maaf dan yang terakhir mencium keningku!!!! Dicatat MENCIUM KENINGKU!!!

Ini semua seperti mimpi orang yang selama ini aku kagumi dan diam-diam aku ehm sukai, datang ke kamarku dan mencium keningku, ahh rasanya jika aku mati sekarangpun aku rela. Aku harus menceritakan semua ini pada Jessie dan Lista nanti.

***

Jam di kamarku sudah menunjukan pukul 10 pm tapi aku belum melihat tanda-tanda kepulangan dari Jessie dan Lista, kemana mereka? Kekhawatiranku membuatku memilih untuk menunggu mereka di depan pintu asrama.

Sesampainya di depan pintu asrama aku melihat pemandangan yang janggal, mengapa para siswa asrama bayangan berkumpul di halaman asrama cahaya dan sebagian lainnya berada di ruang kesehatan?? Rasa penasaranku membuatku mendorong kursi rosa yang aku duduki menuju ke ruang kesehatan.

"Alexa?" panggil seseorang saat aku berada di depan pintu ruang kesehatan, saat aku menolehkan kepalaku yang aku lihat adalah kepala sekolah.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya pak kepsek

"Saya penasaran kenapa ruang kesehatan begitu ramai terlebih ini sudah malam"

"Lebih baik kamu kembali ke kamarmu dan beristirahatlah" ujar pak kepsek

"saya tidak bisa, saya harus menunggu teman saya karena sedari tadi mereka belum kembali dari festival di kota"

Aku melihat wajah pak kepsek menjadi sedikt tegang namun kemudian beliau menormalkan kembali ekspresi wajahnya.

"mereka pasti baik-baik saja, sekarang kembalilah"

"tap--"

"Jason!" panggil pak kepsek, dan datanglah siswa yang dipanggil Jason tadi

"Antar Alexa kembali ke kamarnya" perintah Pak kepsek

Laki-laki bernama Jason itu segera mendorong kursi roda yang aku duduki menuju kamarku, aku beberapa kali mencoba menghentikan Jason dan membujuknya untuk membawaku kembali ke ruang kesehatan namun ia termasuk orang yang keras kepala.

"Jason!!" bentakku

"Hei kenapa lo membentak gue" balas Jason tak terima

"Kalo lo gak mau menuruti keinginan gue seenggaknya jelasain sama gue apa yang terjadi!!"

"Aish kenapa lo keras kepala banget sih?"

"Lo yang keras kepala!"

"Baik-baik akan gue akan jelasin, dengerin gue baik-baik karena gue hanya akan jelasin ini satu kali ngerti?" dan aku jawab dengan anggukan. Jasonpun berhenti mendorong kursi rodaku

"Terjadi penyerangan di festival, dan beberapa temen-temen lo jadi korban. Gue dan beberapa teman gue coba mengejar vampire-vampire sialan itu, tapi gagal. Dan lagi temen-temen loe yang gak jadi korban mengalami trauma. Pihak Akademi sedang berusaha menghilangkan trauma yang dialami temen-temen lo itu. Puas?"

Setelah mendengar penjelasan dari Jason tubuhku membeku seketika, apa yang dikatakan setelahnyapun tak dapat aku dengar. Vampire, Penyerangan, Festival, trauma?. Seakan ditampar aku reflek berdiri dari kursi rodaku, sedikit meringis merasakan nyeri di pergelangan kakiku karena gerakan reflekku yang memberikan efek kejutan pada pergelangan kakiku yang terkilir.

"Lo itu cuma disuruh bobok cantik udah. Jadi gak usah kebanyakan tingkah deh lo"

"Eh kampret lo pikir gue bisa bobok cantik gitu sedangkan temen sekamar gue aja gak tau nasibnya kek apa" ujarku setelah duduk kembali di kursi roda.

Bukannya merespon Jason malah semakin cepat mendorong kursi rodaku hingga kini aku sudah berada di depan pintu kamarku. Jason membuka pintu kamarku dengan sebelah kakinya dan mendorong kursi rodaku masuk, sedangkan dirinya sendiri berada diluar kamarku dan menutup pintu kamarku.

Aku mencoba mebuka pintu kamarku namun ada sesuatu yang menahan pintu itu hingga tak bisa terbuka. Dan aku sangat yakin Jasonlah yang menahan pintu itu.

"Jason buka pintunya!!" ucapku sambil menggedor-gedor pintu dari dalam

"Gak usah teriak-teriak berisik tau!" balas Jason

"Buka!!! Gue harus lihat kondisi temen gue, Jason buka!!!" teriakku

Namun tak ada respon apapun, membuatku harus menyerah untuk membujuk Jason membuka pintu ini. Aku menuju ke ranjangku, dan duduk disana dengan hati-hati tak mau memberi efek kejutan pada pergelangan kakiku yang terkilir.

Aku mengambil foto yang ada di nakas, foto itu diambil ketika aku, Jessie dan Lista sedang menikmati ice cream oleh-oleh dari ayahku. Aku sangat mengkhawatirkan mereka berdua. Mereka berdua adalah sahabatku sejak aku masuk ke akademi ini.

"Kuharap kalian baik-baik saja" lirihku

***

Author pov

Laki –laki itu duduk di kursi malasnya sambil menikmati cairan merah yang merupakan sumber makannya. Salah seorang pelayan mendekati laki-laki itu dan membungkukan badannya.

"Kau sudah menemukannya?" tanya laki-laki itu

"Dia berada di Akademi Cariostta"

"Kita kesana" ucap laki-laki itu

"Tapi tuan--"

"Ada apa?" tanya laki-laki itu

"Akademi Cariostta merupakan Akademi di bawah perlindungan para Hunter dan para vampire bangsawan yang setuju untuk hidup berdampingan dengan manusia"

"Kalau begitu bunuh saja mereka" ucap Laki-laki itu santai

Seguir leyendo

También te gustarán

2.5K 520 8
Di dunia ini terdapat tiga ras yang mendominasi untuk saat ini, ras iblis, ras vampire dan satu lagi manusia, ketiganya memiliki perbedaan yang signi...
11.8K 1.4K 13
nikmatin aja, masih pemula (terinspirasi dari ggs returns)
541K 68.2K 30
Do not allowed to copy paste my story for any reason! [Summary] "Mari kita buat kesepakatan. Kau boleh meminum darahku sebagai gantinya kau berikan t...
107K 7.1K 29
cerita ini murni karangan sang penulis. • rion x caine • bxb ( boy lovers) • sedikit 18+ ya!? • cerita ini menceritakan sebuah kerajaan vampir yang...