Khawatir

216 16 4
                                    

Hai semua!! author balik lagi ^^ , pas lagi ada waktu luang pegang laptop yang ketulis ini, semoga kalian suka dengan cerita absurd ini ya :D

Sorry for typo and no edit, jangan lupa vote and comment ya^^. thanks

Happy reading

Author pov

Louis berjalan tergesa membelah kerumunan orang-orang yang berada di festival kota. Suasana di festival itu masih sama. Mencekam. Raut khawatir dari orang-orang yang ada di festival itu tergambar dengan jelas.

Sekelompok orang berseragam putih berdiri mengelilingi siswa-siswi akademi cariostta yang terluka dan ketakutan. Sekelompok orang yang berseragam putih tersebut adalah siswa-siswi akademi cariostta penghuni asrama bayangan. Salah seorang yang melihat kedatangan Louis segera menghampirinya.

"Anak buah Roderick" ucap orang tersebut

"Bawa mereka semua kembali dan segera hubungi senat, aku akan melakukan pertemuan dengan mereka" ujar Louis

Louis sekilas melihat keadaan dari siswa-siswi penghuni asrama cahaya, dan saat melihat Jessie ia mendekat dan menanyakan keberadaan Alexa. Perasaan khawatir yang sedari tadi membelenggunya hinlang begitu saja saat mendengar bahwa Alexa berada di asrama cahaya.

Para penghuni asrama Bayangan membawa dan mendampingi siswa-siswi penghuni asrama cahaya kembali menuju akademi.

"woah lihat!!! mereka nampak sangat menggiurkan" celetuk salah seorang siswa dari asrama bayangan

Pletakkk

Sebuah pukulan keras mendarat tepat di kepala siswa tadi. Membuat sang empunya meringis merasakan sakit dikepalanya,pukulan itu berasal dari wakil ketua asrama. Siswa bernama Jason itu juga mendapat tatapan maut dari wakil ketua asrama Bayangan.

"Akukan hanya menghibur diri" omel Jason sambil memegangi kepalanya yang tadi dipukul

"Aku juga hanya melemaskan otot tanagnku yang sedikit kaku" balas Wakil ketua asrama bayangan.

***

Alexa yang kini tengah duduk cantik di ranjang kesayangannya dikejutkan dengan suara ketukan panggilan dan ketukan pintu.

"Masuk saja tidak dikunci" sahut Alexa yang enggan beranjak dari ranjangnya mengingat kondisi kakinya yang terbalut perban

Dan muncullah 2 orang laki-laki berseragam putih dari balik pintu kamar Alexa. Mereka menghampiri Alexa yang tengah duduk dan menatap 2 orang itu heran.

"Kak Louis, Kak Azuza?" gumam Alexa

"Bagaimana kondisimu?" tanya kak Louis setelah mendudukkan diri di samping Alexa

"A –Ak –Aku baik-baik saja" jawab Alexa gugup

"Aku sebagai ketua asrama Bayangan minta maaf padamu, karena kami kamu jadi terluka" ujar Louis lembut

"Ahh tidak itu bukan salah kalian, lagi pula lusa aku sudah bisa melepas perban ini" ucap Alexa

Mendengar hal tersebut Louis tersenyum lembut pada Alexa. Hal itu sontak saja membuat Alexa menunduk, ia tidak mungkin menampilkan wajahnya yang kini sudah memerah. Melihat hal tersebut membuat Azuza berniat untuk menggoda Alexa.

"woahh kau sangat imut sekali saat blushing seperti itu, pantas saja Louis selalu memperhatikanmu" ucap Azuza.

Dan benar saja wajah Alexa semakin merah menahan malu membuat Alexa semakin menundukan wajahnya, sedangkan Louis bersikap santai dia tidak terusik sedikitpun dengan apa yang dikatan Azuza karena memang benar apa adanya jika ia memang selalu memperhatikan Alexa. Louis yang tak ingin membuat Alexa semakin salah tingkah karena ucapan Azuza Louis memilih untuk berpamitan.

The Special One !!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang