11. It's Begin

107 8 0
                                    

Keep vote and comment
Happy Reading and sorry for typo

 ~Miercy

Auhtor pov

Murid-murid asrama cahaya sedang sibuk di ruang makan untuk makan malam, begitu pula dengan Alexa, Lista dan Jessie yang kini tengah sibuk menyantap makan malam mereka. Mereka bertiga memilih untuk duduk dekat jendela. Malam ini bulan bersinar dengan terangnya, bintangpun bertaburan dilangit suasana malam ini sugguh sanggat bersahabat.

"Lexa lo udah ngerjain tugas sastra inggris?" tanya Jessie, dan dijawab dengan anggukan

"Kenapa lo mau nyontek?"ucap Lista sarkastik

"Lo diem napa sih gue gigit baru tahu rasa lo" kesal Jessie sambil menggit ayam gorengnya kasar

"idih lo kan belum disuntik rabies" Lista bergidik

"eh kampret lo ngajak ribut?" Jessie makin sewot

"Bukannya lo pada udah ribut dan selalu ribut?!" Alexa menimpali dengan santai membuat Lista dan Jessie melotot kearah Alexa kesal.

Alexa yang sudah selesai dengan makan malamnya segera beranjak dari ruang makan, meninggalkan Jessie dan Lista. Alexa berniat kembali ke kamarnya namun langkahnya terhenti saat ia melihat seseorang yang ia kenal. Alexa menyipitkan matanya untuk lebih memfokuskan pandangannya

"Lucas? Ngapain dia disini malem-malem?"

Alexa yang penasan pun menghampiri Lucas yang tengah duduk disalah satu kursi yang ada di halaman asrama cahaya. Alexa mendekati Lucas namun tanpa Alexa sadari sebuah katana sudah teracung disekitar lehernya membuat Alexa terkejut bukan main. Menyadari apa yang terjadi Alexa menelan ludahnya kasar.

"Astaga Alexa!!" Lucaspun terkejut saat ia menyadari katana yang ia pegang sudah teracung pada leher Alexa.

"Maaf" ucap Lucas sembari menarik katananya

"Apa yang kau lakukan disini?" lanjut lucas

"Harusnya aku yang nanya kek gitu, harusnya kamukan balik ke markas pusat" balas Alexa

"Aku belum memberitahumu kalau aku ditugaskan disini sebagai dewan keamanan, kedisiplinan, dan ketertiban?" jelas Lucas, Alexa menggeleng

"DK3?" tanya Alexa tak percaya dan dijawab Lucas dengan anggukan

Angin berhembus dengan kencang membuat Alexa memeluk tubuhnya sendiri. Langitpun tiba-tiba berubah menjadi gelap, awan hitam dengan angkuhnya menutupi sinar sang rembulan. Suara guntur mulai bersahut-sahutan.

"Padahal tadi cerah, kenapa sekarang jadi mendung begini?" gumam Alexa

"Masuklah ke asramamu, angin malam tak baik untuk kesehatanmu. Dan aku akan berpatroli" Alexapun meninggalkan Lucas dan kembali keasrama.

***

Jessie menjerit dengan kencang saat melihat kondisi loker milik Alexa, Lista segera berlari menuju ruang guru. Sedangkan Alexa menatap lokernya dengan tatapan tak percaya wajahnyapun memucat. Murid lainnyapun mulai mengerumuni loker Alexa dan sebagian besar murid perempuan menjerit.

Jam di tangan Alexa baru menunjukan pukul 7.15 am dan ia sudah disuguhi pemandangan tak mengenakan di loker miliknya. Loker Alexa kini didominasi warna merah karena 3 bangkai kelinci yang masih segar bersarang di lokernya, jangan lupakan darah yang mengalir dari leher kelinci-kelinci tersebut yang hampir putus.

Alexa melangkah mundur perlahan, tangannya bergetar, matanya terasa panas ia ingin menangis. Langkah Alexa terhenti saat punggungnya menabrak seseorang, Alexa mendongak dan mendapati Lucas berada di belakangnya dengan tatapan terkejut saat melihat loker Alexa.

The Special One !!! [HIATUS]Where stories live. Discover now